21 tinggi genangan 1 cm dan 3 cm. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh
tinggi genangan terhadap pertumbuhan selada air dimana pertumbuhan optimal tetap berada di antara perlakua n tinggi genangan 1 cm dan 3 cm. Perlakuan tanpa
genangan dan dengan tinggi genangan 5 cm menunjukkan pertumbuhan yang lebih rendah dari perlakuan tinggi genangan 1 cm dan 3 cm.
4.2.4. Penggunaan Air.
Pada percobaan ini diberikan debit yang berbeda-beda sesuai dengan perlakuan tinggi genangan dan umur tanaman. Untuk kegiatan pengolahan lahan
diberikan debit air yang sama pada setiap perlakuan. Kemudian pada saat budidaya, debit yang diberikan disesuaikan dengan tinggi ganangannya masing-
masing, semakin tinggi genangan maka semakin besar debit air yang diberikan. Semakin bertambah umur tanaman maka debit air yang diberikan juga
ditingkatkan karena kebutuhan tanaman terhadap air meningkat disebabkan pertumbuhan tanaman pertambahan tinggi dan jumlah daun dan munculnya
anakan. Pemberian air ditingkat lagi debitnya terutama setelah kanopi tanaman sudah menutupi permukaan petak pertanaman karena kondisi ini menunjukkan
tanaman selada air sudah semakin tinggi dan menunjukkan adanya banyak anakan.
Pengukuran debit masuk pada tiap-tiap perlakuan tinggi genangan dilakukan dengan menggunakan gelas ukur 0,5 liter dan stopwatch. Pengukuran
debit selama tiga kali sehari yaitu pukul 06.00 pagi, pukul 12.00 siang dan pukul 17.30 sore. Besarnya debit ini akan berubah sesuai dengan pertumbuhan tanaman
dan kebutuhan air irigasi pada pertanaman agar tetap menggenang dan mengalir. Dengan memperhatikan pertumbuhan selada air dan kebutuhan air irigasi pada
petak pertanaman agar tetap menggenang dan mengalir pada setiap minggunya dihasilkan debit air yang masuk pada tiap perlakuan sebagaimana dapat dilihat
pada Tabel 4.
22 Tabel 4. Penggunaan Air selama satu Musim Tanam untuk Budidaya Selada Air
pada Setiap Perlakuan m³ha. Volume Air Pada setiap Perlakuan
Kegiatan Lama
Kegiatan hari
P1 P2
P3 P4
Pembuatan pematang 2
7.200 7.200
7.200 7.200
Pembanjakan dan pelumpuran
3 3.607
3.607 3.607
3.607 Budidaya pada 1 MST
7 84.168
41.832 25.200
2.100 Budidaya pada 2 MST
7 84.168
41.832 31.752
2.100 Budidaya pada 3 MST
7 84.168
50.400 35.784
2.100 Budidaya pada 4 MST
7 84.168
63.000 50.400
2.100 Budidaya pada 5 MST
7 126.000
84.168 63.000
2.100 Budidaya pada 6 MST
4 72.000
48.096 48.096
1.200 Total
545.479 340.135 265.039 22.507
Pemberian air hanya 2 kali sehari, masing-masing selama ½ jam.
Setelah dilakukan perhitungan volume, maka akan diketahui kebutuhan air selama satu musim tanam, dari mulai pengolahan lahan sampai pemanenan.
Volume total penggunanaan air pada tiap perlakuan selama satu musim tanam mulai dari pengolahan lahan sampai pemanenan terlihat pada Gambar 11.
545.479
340.135 265.039
22.507 100000
200000 300000
400000 500000
600000
P1 P2
P3 P4
Perlakuan Penggunaan Air m3ha
Gambar 11. Total Penggunaan Air yang digunakan dalam Satu Musim Tanam m³ha.
Perlakuan dengan tinggi genangan 5 cm mempunya i volume penggunaan air terbesar yaitu sebanyak 545.479 m³ha, disusul oleh pelakuan tinggi genangan
3 cm dan 1 cm dengan total penggunaan air sebanyak 340.135 m³ha dan 265.039
23 m³ha. Pada perlakuan tanpa genangan hanya diperlukan air sebanyak 22.507
m³ha. Penggunaan air pada perlakuan tanpa genangan memang sangat kecil namun selada air tidak bisa dipanen. Pada perlakuan dengan genangan 3 cm dan 1
cm penggunaan air lebih kecil dibandingkan perlakuan dengan tinggi genangan 5 cm dan selada air masih tetap dapat dipanen bahkan pertumbuhan kedua
perlakuan tersebut lebih baik dari perlakuan tinggi genangan 5 cm.
4.3. Produktivitas Selada Air