Peran Motivasi Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Arep, Hendri Tanjung, Hendri. 2003. Manajemen Motivasi. Jakarta: PT. Grasindo.

J.Winardi. 2007. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Hartanto, Jiwo dan Brotoharsojo. 2003. Tingkatkan Kinerja Perusahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Hasibuan, Malayu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasibuan, Malayu. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia danProduktivitas Kerja. Jakarta: Bumi Aksara.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika Aditama.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Pasalong, Harbani. 2007. Teori Administrasi publik. Bandung: Alfabeta. Sedarmayanti. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia dan Produktivitas

Kerja. Bandung: Mandar Maju.

Saunders, Rebecca. 2006. Strategi Penilaian Kinerja Karyawan. Jakarta: Tugu Publisher.


(2)

Sumber:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22105/4/Chapter%20II.p df/selasa,14Juli 2015;20:43

Sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja/Selasa,14 Juli 2015:22:20 Sumber:https://id.m.wikipedia.org//pengertian_MSDM


(3)

A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peran sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. (Sumber : https://id.m.wikipedia.org//pengertian_MSDM)

Manajemen Sumber Daya Manusia adalah Perencanaan, pengorganisasian, penghargaan, dan pengawasankegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi, dan masyarakat (Flipo, 2003:117).

Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan pengembangan (Mangkunegara,2004:2).

Langkah-langkah dalam manajemen sumber daya manusia yang berkaitan dengan motivasi (Mangkunegara,2004:6) yaitu :

1. Perencanaan tenaga kerja 2. Rekrutmen

3. Seleksi 4. Penempatan


(4)

5. System imbalan 6. Pembinaan

7. Pengembangan karier

Berdasarkan pengertian diatas, penulis berpendapat bahwa manajemen sumber daya manusia yaitu perencanaan, pengorganisasian tenaga kerja untuk perusahaan. Sumber daya manusia sangat berperan penting dalam kemajuan pada perusahaan. Dari itu perusahaan merekrut tenaga kerja yang sudah mempunyai banyak pengalaman dalam pekerjaan agar perusahaan mencapai tujuannya.

B. Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari bahasa latin, yaitu Movereyang artinya menggerakan atau daya pengerak. Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia, khususnya para karyawan atau bawahan. Motivasi ini mempersoalkan tentang bagaimana caranya mendorong gairah kerja karyawan, agar mereka mau bekerja keras dan giat dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilan mewujudkan tujuan perusahaan. Pada dasarnya perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan yang mampu dan terampil, tetapi yang terpenting mereka mau giat bekerja dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal.

Dan menurut kamus Bahasa Indonesia Modern karangan Ali (2002:47), motif diartikan sebagai sebab-sebab yang menjadi dorongan tindakan seseorang. Dari pengertian motif tersebut dapat diturunkan pengertian motivasi sebagai sesuatu yang pokok, yang menjadi dorongan bagi seseorang untuk bekerja.


(5)

Motivasi karyawan bekerja ada bermacam-macam. Ada karyawan yang termotivasi karena rasa aman atau keselamatan meskipun bekerja dengan jarak jauh. Ada yang termotivasi hanya karena pekerjaan tersebut memberikan prestasi yang tinggi walaupun gajinya sangat kecil. Dan ada juga karyawan termotivasi karena karyawan tersebut bekerja dengan orang-orang yang memiliki motivasi yang tinggi. Sehingga pekerjaan dapat diselesaikan sesuai standar yang benar dalam waktu yang sudah ditentukan. Sesuatu yang dikerjakan karena adanya motivasi akan membuat karyawan senang dan bersemangat dalam mengerjakan pekerjaannya. Hal ini terjadi karena pekerjaannya itu akan dihargai oleh pimpinan dan perusahaan.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang motivasi, penulis mengutip pendapat beberapa ahli yaitu :

1. Motivasi adalah suatu potensi yang ada dalam diri sendiri seseorang manusia, yang dapat dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang pada intinya sekitar imbalan moneter dan non moneter, yang dapat dipengaruhi hasil kinerjanya secara positif dan negatif, hal mana tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi orang yang bersangkutan (Winardi,2007:21).

2. Motivasi secara umum didefinisikan sebagai inisiatif dan penghargaan tingkah laku dan pelajaran motivasi sebenarnya merupakan pekerjaan tingkah laku (Mokowist,2004:16).

3. Motivasi adalah keadaan jiwa dan sikap mental manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan atau gerakan dan mengarah atau memberikan kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan (Singungan,2002:92).


(6)

Berdasarkan pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa adanya motivasi pada karyawan haruslah timbul dari dalam diri seorang karyawan tersebut untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkannya. Pimpinan dan lingkungan kerja juga mempunyai peranan penting untuk memotivasi karyawan. Apabila karyawan sudah memotivasi dirinya untuk bekerja keras dan giat, pimpinan harus memberikan penghargaan dan prestasi kerja pada karyawannya. Agar karyawannya dapat bersemangat untuk mencapai kinerja yang maksimal dalam mencapai tujuan perusahaan.

C. Alat-alat Motivasi

Penggunaan masing-masing alat motivasi dengan segala bentuknya haruslah mempertimbangkan situasi dan karyawannya sebab pada hakekatnya individu adalah berbeda satu dengan yang lainnya. Menurut Hasibuan (2003:99) menyatakan tentang prinsip pelaksanaan motivasi yaitu :

a. Material Insentif

Alat-alat yang diberikan itu berupa uang atau barang yang mempunyai nilai pasar, jadi memberikan kebutuhan ekonomis. Misalnya kendaraan, rumah dan yang lainnya.

b. Material Non Insentif

Alat motivasi yang diberikan itu berupa barang atau benda yang tidak ternilai, jadi hanya memberikan kepuasan dan kebanggaan. Misalnya mendapat pujian dan penghargaan.


(7)

Pendapat diatas menerangkan bahwa kebutuhan bersifat materil adalah besar upah dan penerimaan-penerimaan lain yang berupa uang. Sedangkan kebutuhan yang bersifat non materil merupakan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan bilamana dapat menimbulkan kepuasan.

D. Teknik Motivasi

Dalam memotivasi karyawan juga diperlukan teknik motivasi untuk memperjelas makna dan manfaat motivasi dalam meningkatkan kinerja karyawan dalam pelaksanaan pencapaian tujuan perusahaan. Untuk memperjelasnya maka akan diuraikan teknik motivasi sebagai berikut :

a. Teknik Pemenuhan Kebutuhan Karyawan

Pemenuhan kebutuhan pegawai merupakan yang mendasari kinerja karyawan. Karyawan tidak mungkin dapat memotivasi diri sendiri apabila tanpa memperhatikan kebutuhannya.

Abraham Maslow mengemukakan beberapa kebutuhan karyawan sebagai berikut yaitu :

a) Kebutuhan Fisiologis, yaitu kebutuhan makan, minum, dan perlindungan fisik. Dalam hubungan ini pemimpin perlu memberikan upah atau gaji yang layak dan sesuai dengan kinerja karyawan. Karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam sudah mendapatkan gaji yang sesuai dengan kinerja mereka. Karena gaji mereka yang besar sudah mencukupi semua kebutuhan-kebutuhan yang mereka perlukan.


(8)

b) Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan perlindungan dari ancaman bahaya dan lingkungan kerja. dalam kebutuhan ini, pemimpin perlu memberikan tunjangan kesehatan dan dana pensiun. Karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam sudah mendapatkan kebutuhan rasa aman, terlihat dari mereka menerima asuransi kesehatan dan dana pensiun apabila usia mereka sudah tidak dapat lagi bekerja.

c) Kebutuhan sosial dan rasa memiliki, yaitu kebutuhan untuk diterima dalam kelompok unit kerja, berinteraksi dan rasa toleransi sesama. Dalam hubungan dengan kebutuhan ini, pemimpin perlu menerima eksitensi atau keberadaan karyawan sebagai anggota kelompok kerja, melakukan interaksi kerja yang baik dan hubungan kerja yang harmois. Karyawan-karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk pakam sudah memiliki kebutuhan social dan rasa memiliki. Terlihat dari antar sesama karyawan saling membantu dalam bekerja.

d) Kebutuhan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai orang lain. Dalam hubungan dengan kebutuhan ini, pemimpin tidak boleh sewenang-wenang memperlakukan karyawan karena mereka perlu dihormati, diberikan penghargaan atas prestasi kerjanya. Pimpinan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk pakam sudah memberikan kebutuhan harga diri kepada karyawannya. Terlihat dari pimpinan tidak sewenang-wenang kepada karyawannya.

e) Kebutuhan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan untuk mengembangkan diri dan potensi, mengemukakan ide-ide, memberikan penilaian, kritik, dan


(9)

berprestasi. Dalam hubungan kebutuhan ini, pemimpin perlu memberikan kesempatan kepada karyawan agar dapat mengaktualisasikan diri secara baik di perusahaan.

b. Teknik Komunikasi Persuasif

Teknik komunikasi persuasif merupakan salah satu teknik memotivasi kinerja karyawan yang dilakukan dengan cara mempengaruhi karyawan secara ekstralogis. Teknik ini dirumuskan yaitu :

A = Attention(Perhatian) I = Interst(Minat) D = Desire(Hasrat) D = Decision(Keputusan) A = Action(Tindakan)

S = Statisfaction(Keputusan)

Penggunaannya, pertama kali pemimpin harus memberikan perhatian kepada karyawan tentang pentingnya tujuan dari suatu pekerjaan agar timbul minat karyawan terhadap pelaksanaan kerja, jika telah timbul minatnya maka hasratnya menjadi kuat untuk mengambil keputusan dan melakukan tindakan kerja dalam mencapai tujuan yang diharapkan pemimpin. Dengan demikian, karyawan akan bekerja dengan motivasi tinggi dan merasa puas dengan kinerjanya.

E. Model-Model Motivasi

Perkembangan teori manajemen juga mencakup model-model motivasi yang berbeda. Berikut akan dibahas tiga model motivasi yaitu :


(10)

1. Model Tradisional

Menurut Frederick model ini mengisyaratkan bahwa pimpinan menentukan bagaimana pekerjaan-pekerjaan harus dilakukan dan digunakan system pengupahan insentif untuk memotivasi para karayawan.

Pandangan tradisional menganggap bahwa para pekerja pada dasarnya malas dan hanya dapat dimotivasi dengan penghargaan berwujud uang. Dalam banyak situasi pendekatan ini cukup efektif.

2. Model Hubungan Manusiawi

Elton dan para peneliti lainnya menemukan kontak-kontak sosial karyawan pada pekerjaannya adalah sangat penting. Para pimpinan dapat memotivasi karyawan melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sosial mereka yang berguna dan penting.

Sebagai hasilnya, para karyawan diberi kebebasan untuk membuat keputusan sendiri dalam pekerjaannya. perhatian lebih besar diarahkan pada kelompok kerja perusahaan.

3. Model Sumber Daya Manusia

McGregor dan Maslow mengemukakan model ini menyatakan bahwa karyawan dimotivasi tidak hanya uang atau keinginan untuk mencapai kepuasan, tetapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan memperoleh pekerjaan yang berarti.


(11)

F. Prinsip-Prinsip Motivasi

Motivasi yang diberikan oleh atasan kepada bawahan, tentunya harus menggunakan prinsip-prinsip yang dijadikan pedoman oleh atasan untuk memotivasi bawahannya. Menurut Mangkunegara (2004:100) mengemukakan prinsip-prinsip dalam memotivasi karyawannya adalah sebagai berikut :

a. Prinsip Partisipasi

Dalam upaya memotivasi kerja, karyawan perlu diberikan kesempatan ikut berpartisipasi dalam menentukan tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan. Prinsip partisipasi yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam dalam memotivasi karyawannya sudah cukup baik. Hal tersebut dilihat dari keterlibatan karyawan dalam proses penyelesaian pekerjaan yang dibebankan mereka.

b. Prinsip Komunikasi

Pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha pencapaian tugas, dengan informasi yang jelas, karyawan akan lebih mudah dimotivasi kerjanya. Kantor Pelayanan Pajak Lubuk Pakam belum sepenuhnya melaksanakan prinsip komunikasi, hal tersebut dilihat dari pekerjaan karyawan yang tidak menyusun rapi data-data tentang pajak diruang kantor dan data-data tersebut kurang lengkap. Namun karyawan sudah berkomunikasi dengan baik kepada masyarakat yang ingin mengurus pajak, serta memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat tersebut.


(12)

Pemimpin mengakui bahwa karyawan mempunyai andil didalam usaha pencapaian tujuan. Dengan pengakuan tersebut, karyawan akan lebih mudah termotivasi. Prinsip mengakui andil karyawan, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam sudah sepenuhnya dilakukan oleh pimpinan. Hal itu terlihat setiap karyawan bekerja sesuai dengan bagian-bagian mereka masing-masing.

d. Prinsip Pendelegasian Wewenang

Pemimpin yang memberikan otoritas atau wewenang kepada karyawan untuk sewaktu-waktu dapat mengambil keputusan terhadap pekerjaan yangdilakukannya, akan membuat karyawan yang bersangkutan menjadi termotivasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan pemimpin. Kantor Pelayanan Pajak melaksanakan prinsip pendelegasian wewenang. Hal itu terlihat dari pimpinan yang menyerahkan sebagian wewenangnya kepada karyawannya. Dimana apabila masyarakat yang ingin mengurus pajak dapat menemui karyawan-karyawan pada bagian yang sudah ditetapkan untuk melayani semua masalah masyarakat dalam pengurusan pajak.

e. Prinsip Memberi Perhatian

Pemimpin memberikan terhadap apa yang diinginkan karyawan, dimana keinginan karyawan tersebut masih dibatas kewajaran didalam pekerjaan. Pimpinan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam sudah memberikan perhatian kepada karyawan seperti adanya pelatihan dan pendidikan. Dan karyawan sudah memberikan perhatian dan pelayanan kepada masyarakat dengan baik dan ramah, apabila masyarakat membutuhkan bantuan dalam pengurusan pajak.


(13)

G. Jenis-Jenis Motivasi

Motivasi positif, dimana karyawan dimotivasi oleh manajernya dengan tawaran sesuatu yang bernilai. Misalnya berupa hadiah liburan, kenaikan gaji, bahkan kenaikan pangkat atau jabatan apabila kinerjanya sudah sesuai standar yang ditetapkan perusahaan. Dengan motivasi ini semangat kerja karyawan semakin meningkat, karena pada umumnya semua manusia senang menerima hal yang baik-baik saja.

Motivasi negatif, dimana karyawan dimotivasi oleh manajernya dengan ancaman hukuman. Misalnya memberikan surat teguran, pemotongan gaji, menurunkan pangkat atau jabatan, bahkan pemberhentian masa kerja atau PHK apabila kinerjanya dibawah standar yang ditetapkan perusahaan. Dengan motivasi ini semangat kerja karyawan dalam jangka pendek akan meningkat, karena karyawan takut dikenai hukuman dari manajernya. Namun dalam waktu jangka panjang berakibat kurang baik untuk karyawan. (Gregor 1960:41).

Kedua motivasi ini sangat perlu diberikan kepada para karyawan agar dapat mempelancar pelaksanaan kerja, sehingga akan tercapai hasil yang memuaskan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Penerapan motivasi merupakan hubungan yang mendorong terciptanya rasa memiliki dari karyawan kepada perusahaan dalam mencapai target yang telah ditentukan sebelumnya. Hubungan ini menggambarkan adanya komunikasi yang baik antara pimpinan dan karyawan.

Didalam prakteknya, semua perusahaan mempergunakan motivasi positif dan motivasi negatif, termasuk Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam dengan


(14)

memerikan beberapa fasilitas balas jasa, para karyawan diberi motivasi dengan memberikan teguran, sesuai dengan kinerja karyawannya masing-masing.

Adapun motivasi positif yang diberikan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam seperti :

1. Kebijakan penggajian

Sebagai penghargaan atas penyerahan dan pemberian segenap hasil kerja karyawan kepada perusahaan. Yaitu berupa uang yang diberikan perusahaan kepada karyawan setiap bulannya. Sistem penggajian yang ditetapkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam sesuai golongan para karyawannya yang terdiri dari beberapa komponen yaitu :

a) Gaji Pokok

Gaji yang diberikan kepada karyawan sesuai dengan kinerja karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam. Dengan gaji yang lumayan besar dapat memotivasi karyawannya bekerja dengan baik dan giat.

b) Tunjangan yang diberikan seorang istri dan anak-anak ( untuk 3 orang anak ) dengan memberikan surat keterangan sekolah.

c) Makan siang tidak disediakan dari kantor, tapi uang makan ditanggung oleh kantor. Apabila kantor mengadakan rapat sebelum makan siang, karyawan akan disediakan makan siang dan makanan ringan.

d) Tunjangan hari raya

Tunjangan hari raya akan diberikan kepada karyawan yang sedang menjalankan hari raya dalam agamanya masing-masing karyawan Kantor


(15)

Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam. Biasanya tunjangan tersebut berupa uang ataupun kue dan minuman. Karyawan akan mendapatkan tunjangan tersebut seminggu sebelum hari raya.

2. Tambahan gaji

Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam menggunakan motivasi positif yang membantu karyawan untuk menjalankan pekerjaan dengan baik, yaitu dengan cara memberikan tambahan gaji sesuai dengan kinerja karyawan. Misalnya, seseorang karyawan harus lembur bekerja diluar jam kerja yang sudah ditetapkan kantor atau melebihi batas jam kerja kantor maka karyawan akan diberikan tambahan gaji.

3. Asuransi

Untuk menciptakan rasa aman para karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam melaksanakan asuransi kesehatan seperti ASKES (Asuransi Kesehatan). Program ini diberikan karyawan merasa terjamin dan tidak perlu memikirkan biaya jika karyawan sakit. Sehingga karyawan dapat bekerja dengan baik dalam usaha tercapainya tujuan perusahaan.

4. Naik jabatan

Naik jabatan adalah tindakan merubah kedudukan seseorang kejenjang yang lebih tinggi. Naik jabatan merupakan dambaan bagi setiap karyawan yang bekerja disuatu perusahaan, karena dalam naik jabatan akan diikuti oleh pendapatan yang semakin meningkat. Naik jabatan merupakan bentuk pengakuan terhadap kompetensi dan prestasi kerja seseorang karyawan.


(16)

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam memperoleh cuti maksimal 14 hari dalam satu tahun. Hal ini dilakukan agar karyawan tidak jenuh dalam melaksanakan pekerjaannya karena setiap orang perlu penyegaran agar pada saat kembali bekerja, perasaan jenuh akan hilang dan dapat bekerja dengan baik.

6. Pelatihan dan Pendidikan

Dalam rangka pembinaan karyawan yang mengarah pada mutu pengabdian, keterampilan dan kemampuan, maka setiap karyawan diberikan program pelatihan dan pendidikan. Program pelatihan dan pendidikan ini sangat besar manfaatnya bagi karyawan. Karena selain menambah pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang menjadi salah satu untuk mengembangkan sumber daya manusia.

7. Jaminan Hari Tua

Untuk memupuk semangat dan gairah kerja karyawan, mereka harus mempunyai perasaan aman terhadap masa depan profesinya. Untuk menciptakan rasa aman menghadapi masa tua para karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam diberikan jaminan hari tua berupa santunan dana pensiun.

8. Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam yaitu :


(17)

b) Jam kerja dimulai pukul 08.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB, namun bila hari jumat mulai kerja pukul 09.00 WIB untuk para karyawan yang mengikuti kegiatan olahraga pagi.

c) Karyawan diwajibkan hadir dikantor sebelum jam kerja dimulai, untuk absen menggunakan absensi elektronik yang tersedia dikantor.

d) Menggunakan kemejaputih dan celana/rok hitam pada hari senin, menggunakan pakaian batik pada hari selasa dan jumat, menggunakan kemeja biru dan celana hitam/biru pada hari rabu, menggunakan kemeja bebas pada hari kamis.

Dengan adanya prosedur kerja, para karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam dapat termotivasi agar dapat meningkatkan kedisiplinan waktu, kerapian dalam berpakaian dan karyawan akan mempunyai semangatdalam melaksanakan pekerjaanya.

9. Kegiatan

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam memiliki beberapa kegiatan olahraga seperti Futsal, Bulu Tangkis dan Senam. Kegiatan ini dilakukan sekali dalam seminggu, yaitu pada hari jumat pagi dengan mengenakan pakaian olahraga. Para karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam dapat mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut untuk kesehatan dan menambah kebugaran tubuh sebelum melaksanakan pekerjaan. Dengan adanya kegiatan ini juga menjalin kekompakan antara sesama karyawan dan antara pimpinan dengan karyawannya.


(18)

Adapun motivasi negatif Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam yaitu :

a. Peringatan Lisan

Peringatan lisan berupa disampaikan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakamberupa teguran apabila karyawan melakukan pelanggaran yang bersifat ringan dan masih diperbaiki, misalnya absen tidak ada pemberitahuan sebelumnya selama satu hari.

b. Peringatan Tulisan

Peringatan tulisan diberikan kepada karyawan, apabila karyawan telah melakukan kesalahan yang melanggar ketentuan perusahaan setelah peringatan teguran diabaikan.

H. Faktor – faktor Penggerak Motivasi Kerja

Menurut Herzberg dalam Siagian (2002), bahwa karyawan termotivasi untuk bekerja disebabkan oleh dua faktor, yaitu :

1. Faktor Intrinsik yaitu faktor daya dorong yang timbul dari dalam diri masing–masing karyawan, berupa :

a. Pekerjaan itu sendiri (the work it self).

Berat ringannya tantangan yang dirasakan tenaga kerja dari pekerjaannya.

b. Kemajuan (advancement).

Besar kecilnya kemungkinan tenaga kerja berpeluang maju dalam pekerjaannya seperti naik pangkat.


(19)

c. Tanggung jawab (responsibility).

Besar kecilnya yang dirasakan terhadap tanggung jawab diberikan kepada seorang tenaga kerja.

d. Pengakuan (recognition).

Besar kecilnya pengakuan yang diberikan kepada tenaga kerja atas hasil kerja.

e. Pencapaian (achievement).

Besar kecilnya kemungkinan tenaga kerja mencapai prestasi kerja tinggi.

2. Faktor Ekstrinsik yaitu faktor pendorong yang datang dari luar diri seseorang terutama dari organisasi tempatnya bekerja. Faktor ekstrinsik ini mencakup :

a. Administrasi dan kebijakan perusahaan.

Tingkat kesesuaian yang dirasakan tenaga kerja terhadap semua kebijakan dan peraturan yang berlaku dalam perusahann.

b. Penyeliaan.

Tingkat kewajaran penyelia dirasakan yang oleh tenaga kerja. c. Gaji.

Tingkat kewajaran gaji yang diterima sebagai imbalanterhadap tugas pekerjaan.

d. Hubungan antar pribadi.

Tingkat kesesuaian yang dirasakan dalam berinteraksi antar tenaga kerja lain.


(20)

e. Kondisi kerja.

Tingkat kesesuaian kondisi kerja dengan proses pelaksanaan tugas pekerjaan–pekerjaannya.

Apabila faktor intrinsik tersebut ada, dapat memberi tingkat motivasi yang kuat dan kepuasan dalam diri seseorang, namun jika faktor ini tidak ada, maka menimbulkan rasa ketidak puasan. Sementara faktor ekstrinsik tersebut ada, tidak perlu memberi motivasi, tetapi jika tidak ada dapat menimbulkan tidak puas.

(Sumber:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22105/4/Chapter%20II.pdf/Sela sa, 14 Juli 2015;20:43)

I. Tujuan Motivasi

Didalam perusahaan motivasi berperan sangat penting dalam meningkatkat kinerja karyawan. Tujuan dalam memberikan motivasi kerja terhadap karyawan agar karyawan dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien. Dengan demikian berarti juga mampu memelihara dan meningkatkan moral, semangat dan gairah kerja, karena dirasakan sebagai pekerjaan yang menantang. program dengan cara ini suatu organisasi dapat mendorong berkembangnya motivasi berprestasi dalam suatu perusahaan, yang akan memacu tumbuh dan berkembangnya persaingan sehat antara individu/tim kerja dalam suatu perusahaan. Tetapi dalam individu setiap manusia tidak semua karyawan termotivasi lewat lingkungan kerjanya yang biasa disebut dengan motivasi ekstrinsik, tetapi ada juga karyawan yang termotivasi dari dalam dirinya sendiri (motivasi intrinsik) tanpa ada motivasi khusus yang dia dapatkan dalam lingkungan kerjanya. (mangkunegara 2002:49)


(21)

J. Pengertian Kinerja

Begitu pentingnya kinerja, karena kinerja karyawan merupakan tolak ukur bagi perusahaan untuk menilai kemampuan, produktivitas dan memberikan informasi yang berguna bagi hal-hal yang berkaitan dengan karyawan. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan. Kinerja berperan penting bagi peningkatan kemajuan atau perubahan kearah yang lebih baik lagi untuk pencapaian tujuan perusahaan.

Tercapainya tujuan suatu perusahaan tidak bisa dilepaskan dari sumber daya yang dimilki oleh perusahaan yang digerakan atau dijalankan oleh karyawan yang berperan aktif sebagai pelaku didalam upaya mencapai tujuan perusahaan tersebut. Berikut ada beberapa pendapat ahli tentang arti kinerja yaitu :

a. Menurut Prawirosentono, Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh karyawan atau sekelompok karyawan dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.

b. Kinerja merupakan hasil secara kualitas dan kuantitas yang tercapai oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara,2007:67).

c. Menurut Robins, kinerja adalah hasil evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan dibandingkan dengan criteria yang telah ditetapkan. Berdasarkan pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa kinerja karyawan merupakan hasil kerja karyawan yang berkualitas untuk mencapai


(22)

tujuan perusahaan. Dalam mencapai kinerja karyawan yang berkualitas, karyawan harus dapat menunjukan kemampuan dan keahlian yang dimilikinya pada perusahaan.

K. Indikator Kinerja Karyawan

Kinerja karyawan secara objektif dan akurat dapat dievaluasi melalui tingkat kinerja. Pengukuran tersebut berarti memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengetahui tingkat kinerja mereka. Memudahkan dan memahami kinerja karyawan, Mitchel(2001:51) mengemukakan indikator-indikator kinerja yaitu : a. Kualitas Kerja adalah kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat

kesesuaian dan kesiapan yang tinggi pada gilirannya akan melahirkan penghargaan dan kemajuan serta perkembangan organisasi melalui peningkatan pengtahuan dan keterampilan secara sistematis sesuai tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang pesat.

b. Ketepatan Waktuyaitu berkaitan dengan sesuai atau tidaknya waktu penyelesaian pekerjaan dengan target waktu yang direncanakan. Setiap pekerjaan diusahakan untuk selesai sesuai dengan rencana agar tidak menganggu pada pekerjaan yang lain.

c. Inisiatif yaitu mempunyai kesadaran diri sendiri untuk melakukan sesuatu dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab. Karyawan dapat melaksanakan tugas tanpa harus bergantung terus menerus kepada pimpinan.


(23)

d. Kemampuan yaitu diantara beberapa factor yang mempengaruhi kinerja seseorang, ternyata yang dapat diinterversi atau diterapi melalui pendidikan dan latihan adalah kemampuan yang dapat dikembangkan.

e. Komunikasi merupakan interaksi yang dilakukan oleh pimpinan kepada karyawan untuk mengemukakan saran dan pendapatnya dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Komunikasi akan menimbulkan kerja sama yang baik diantara karyawan.

Pendapat tersebut mengatakan bahwa untuk mendapatkan kinerja pegawai yang optimal yang menjadi tujuan perusahaan harus memperhatikan aspek-aspek kualitas pekerjaan, ketepatan waktu, inisiatif, kemampuan serta komunikasi.

L. Tujuan kinerja karyawan dan Manfaat Penilaian Kinerja

Tujuan diadakannyapenilaian kinerja bagi para karyawan dapat kita ketahui dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Tujuan Evaluasi

Seorang manajer menilai kinerja dari masalalu seorang karyawan dengan menggunakanreting deskripif untuk menilai kinerja dan dengan data tersebut berguna dalam keputusan- keputusan promosi. demosi, terminasi dan kompensasi.

2. Tujuan Pengembangan

Seorang pimpinan mencoba untuk meningkatkan kinerja seorang karyawan dimasa yang akan datang.


(24)

Sedangkan tujuan pokok dari sistem penilaian kinerja karyawan adalah sesuatu yang menghasilkan informasi yang akurat dan valid berkenaan dengan perilaku dan kinerja anggota organisasi atau perusahaan.

(Sumber:https://www.academia.edu/5443600/Kinerja_karyawan/14 Juli 2015;pukul 22.20)

Kontribusi hasil-hasil penilaian merupakan suatu yang sangat bermanfaat bagi perencanaan kebijakan organisasi adapun secara terperinci penilaian kinerja bagi organisasi adalah :

a. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi b. Perbaikan kinerja

c. Kebutuhan latihan dan pengembangan

d. Pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi, mutasi, pemecatan, pemberhentian dan perencanaan tenaga kerja.

e. Untuk kepentingan penelitian pegawai

f . Membantu diagnosis terhadap kesalahan desain pegawai

(Sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja/Kamis,2 Juli 2015:12:07)

M. Peran Motivasi Terhadap Kinerja

Motivasi sangat penting peranannya dalam meningkatkan kualitas bekerja dari seorang karyawan. Dengan motivasi karyawan bisa gemilang dan berhasil dalam menjalani dan menyelesaikan pekerjaan yang sedang dikerjakannya. Sehingga perusahaan dapat mencapai target yang sudah ditentukan.


(25)

karyawan untuk bekerja sama demi mencapai tujuan bersama. Motivasi ini juga diberikan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam kepada seluruh karyawan. Pemberian motivasi yang berperan penting terhadap kinerja karyawan adalah :

a. Pemberian motivasi finansial

Merupakan dorongan yang dilakukan dengan memberikan imbalan finansial kepada karyawan, dimana imbalan tersebut sering disebut insentif. Para karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam akan terdorong untuk bekerja bersungguh-sungguh dengan harapan bisa mendapatkan imbalan atau upah setelah mereka menyelesaikan pekerjaannya. Adapun motivasi finansial yang diberikan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam kepada karyawan dalam bentuk kompensasi yang berupa yaitu :

1) Penggajian

Sebagai penghargaan atass penyerahan segenap hasil kerja karyawan pada perusahaan. Dengan imbalan sesuai dengan kinerja, karyawan termotivasi untuk bekerja lebih giat lagi.

2) Tambahan gaji

Dengan adanya tambahan gaji, karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam sangat termotivasi dalam pekerjaan dan membantu keuangan karyawan dalam memenuhi kebutuhannya.


(26)

3) Asuransi

Untuk menciptakan rasa aman para karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam mendapatkan asuransi kesehatan. Program ini diberikan agar karyawan merasa terjamin dalam melaksanakan pekerjaan. 4) Upah lembur

Adanya upah lembur dapat memotivasi karyawan dalam melaksanakan pekerjaan yang dibebankan kepada mereka. Karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam mendapatkan upah lembur sesuai dengan pekerjaan yang mereka laksanakan. Karyawan sangat bersemangat apabila mereka diperintahkan untuk lembur oleh pimpinannya. Karena upah lembur dapat mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan yang mereka inginkan.

5) Jaminan hari tua

Dalam memotivasi karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk pakam. Perusahaan memberikan jaminan hari tua untuk semua karyawannya. Untuk menciptakan rasa aman dalam menghadapi masa tuanya.

b. Pemberian motivasi non finansial

Merupakan dorongan yang diwujudkan tidak dalam bentuk finansial atau uang akan tetapi pujian dan kenaikan posisi pekerjaan. Para karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam akan mendapatkan dorongan untuk meraih suatu prestasi. Biasanya prestasi tersebut, karyawan akan lebih mudah


(27)

untuk bisa naik posisi dalam pekerjaan. Adapun motivasi non finansial yang diberikan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam berupa yaitu :

1. Penghargan

Adanya penghargaan yang diberikan kepada karyawan yang berprestasi dalam karirnya, sangat memotivasi karyawan. Karena karyawan bersemangat dan berlomba-lomba dalam mencapai karir mereka.

2. Kegiatan diperusahaan

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam memiliki beberapa kegiatan olahraga seperti Futsal, Bulu Tangkis dan Senam. Kegiatan ini dilakukan sekali dalam seminggu, yaitu pada hari jumat pagi dengan mengenakan pakaian olahraga. Para karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam dapat mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut untuk kesehatan dan menambah kebugaran tubuh dan menjalin kekompakan.


(28)

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan mengenai peran motivasi dalam meningkatkan kinerja karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam, maka dalam bab ini peneliti akan mengambil kesimpulan, sebagai berikut :

1. Motivasi positif yang diberikan karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam berupa kebijakan penggajian,pelatihan dan pendidikan, tambahan gaji, asuransi, kegiatan-kegiatan olahraga, cuti, dan jaminan hari tua. Dan motivasi negatif yang diberikan karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam berupa peringatan lisan dan tulisan.

2. Motivasi finansial yang diberikan karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam berupa gaji, tunjangan, bonus, upah lembur, dan sebagainya. Dan motivasi non finansial yang diberikan karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam berupa penghargaan, prestasi serta kepercayaan kepada karyawan.

3. Motivasi sangat berperan penting dalam meningkatkan kinerja karyawan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam. Untuk itu karyawan harus dapat memotivasi dirinya agar mencapai kinerja yang maksimal dan berkualitas. Agar karyawan bisa mencapai tujuan


(29)

perusahaan. Namun, Pimpinan belum sepenuhnya mampu memotivasi karyawannya.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang peneliti kemukakan diatas, maka peneliti akan menyampaikan saran-saran yang kiranya ditanggapi untuk dapat dipertimbangkan sebagai bahan masukan bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam sebagai berikut :

1. Motivasi positif yang diberikan karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam berupa kebijakan penggajian,pelatihan dan pendidikan, tambahan gaji, asuransi, kegiatan-kegiatan olahraga, cuti, dan jaminan hari tua. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam lebih meningkatkan lagi kegiatan-kegiatan olahraga untuk lebih meningkatkan kebersamaan dan kekompakan antara sesama karyawan. 2. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam dalam motivasi finansial

lebih meningkatkan bonus-bonus yang diberikan kepada karyawan agar lebih memotivasi mereka. Dan seharusnya memberikan penghargaan kepada karyawan sesuai dengan prestasi kerja agar memotivasi karyawan.

3. Hendaknya memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya, pimpinan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam haruslah mengambil peran yang sangat besar. Agar karyawan lebih bersemangat bekerja dan termotivasi.


(30)

A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

Untuk mengimplementasikan konsep administrasi perpajakan moderen yang berorientasi pada pelayanan dan pengawasan, maka struktur organisasi Direktorat Jenderal Pajak perlu diubah, baik dilevel kantor pusat sebagai pembuat kebijakan maupun dilevel kantor operasional sebagai pelaksana implementasi kebijakan.

Sebagai langkah pertama, untuk memudahkan wajib pajak. Kantor Pajak dibagi atas 3 jenis, yaitu Kantor Pelayanan Pajak (KPP), Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan (KPPBB), Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan (Karipka), dilebur menjadi Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Struktur yang berbasis fungsi yang diterapkan kepada KPP dengan sisitem administrasi yang modern untuk dapat merealisasikan debirokratisasi pelayanan sekaligus melaksanakan pengawasan terhadap wajib pajak secara lebih sistematis berdasarkan analisis resiko unit vertikal Direktorat Jenderal Pajak dibedakan berdasarkan segmentasi Wajib Pajak, yaitu KPP Wajib Pajak Besar, KPP Madya, KPP Pratama. Dengan pembagian seperti ini, diharapkan strategi dan pendekatan terhadap wajib pajak pun dapat disesuaikan dengan karakteristik wajib pajak yang ditangani, sehingga hasil yang diperoleh dapat lebih optimal. Pada tahap pertama, dibentuk Kantor Wilayah (Kanawil) dan 2 Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar pada bulan Juli Tahun 2002 untuk mengadministrasikan 300 Wajin Badan terbesar di seluruh Indonesia sebagai Pilot Project.


(31)

Karena program modernisasi yang diterapkan pada Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak (KPPWP) besar dianggap cukup berhasil, maka konsep yang kurang lebih sama dicoba untuk diterapkan pada KPP lain secara bertahap, dimana sampai akhir Tahun 2007, 22 Kanwil dan 202 KPP (3 KPP WP besar, 28 KPP Madya, dan 171 KPP Pratama) telah berhasil dimodernisasi.

Pada akhir Tahun 2006, struktur organisasi KPP Direktorat Jenderal Pajak disempurnakan bersamaan dengan penerapan administrasi modern. Pada Tahun 2008, seluruh kantor diluar Jawa dan Bali akan dimodernisasikan dengan dibantuknya 128 KPP Pratama untuk menggantikan seluruh Kantor Pajak yang ada di daerah tersebut. Perbedaan utama antara KPP Pratam dengan KPP Wajib Pajak Besar maupun Madya antara lain dengan adanya seksi Ekstensifikasi pada KPP Pratama, sehingga dapat dikatakan pula KPP Pratama merupakan ujung tombak bagi Direktorat Jenderal Pajak untuk manambah rasio perpajakan di Indonesia.

Kantor Pelayanan Pajak adalah Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang berada di bawah ini dan bertanggung jawab langsung kepada kepala kantor. KPP Pratama akan melayani Pajak Penghasilan (PPh) Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Selain itu KPP Pratama juga melakukan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan tetapi bukan sebagai lembaga yang memutuskan keberatan, struktur organisasin KPP Pratama berdasarkan Fungsi Pajak bukan jenis pajak.


(32)

Pada KPP Pratama terhadap Account Representetive (AR) yang memiliki tugas antara lain memantau keadaan Wajin Pajak dan penghubung wajib pajak untuk berkonsultasi. Keberadaan AR di setiap KPP Pratama merupakan bentuk peningkatan pelayanan wajib pajak. Dengan perubahan struktur organisasi baru, maka wajib pajak akan dilayani oleh AR yang telah ditunjuk sehingga akan terjalin saling keterbukaan.

Pembentukan KPP Pratama meerupakan bagian program reformasi birokrasi perpajakan yang sifatnya komprehensif dan telah berjalan sejak tahun 2002 ditandai dengan terbentuknya Kantor Wilayah (Kanwil) dengan Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar. Terbentuknya KPP Pratama ini secara otomatis Kantor Pelayan Pajak Bumi dan Bangunan (KPPBB) dan Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan (Karipka) tidak ada lagi. Langakah ini diambil sebagai bagian dan usaha meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan personal dalam pelaksanaan good governance.

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam didirikan pada tahun 2008 berdasrkan Keputusan Menteri Keuangan. Wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam adalah Kabupaten Deli Serdang yang terdiri 22 kecamatan. Sebelumnya wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratam Lubuk Pakam merupakan bagian wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tebing Tinggi dan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada Wajib Pajak. Dengan berdirinya KPP Pratama Lubuk Pakam diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan bagi wajib pajak yang berdominisi atau berlokasi di Kabupaten Deli


(33)

B. Makna dan Logo Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

Sumber : Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam Gambar 2.1 : Logo Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

Lambang Gambar dan Makna Logo Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

1. Keterangan Umum

Motto : Nagara Dana Rakca Bentuk : Segi Lima

Tata Warna : Biru kehitam-hitaman, Kuning emas, Putih, dan Hijau 2. Gambar

1) Padi sepanjang 17 butir

2) Kapas sepanjang 8 butir, terdiri dari 4 buah berlengkung 4 dan 4 buah berlengkung 5

3) Sayap 4) Gada


(34)

3. Susunan

1) Dasar segi lima berwarna biru kehitam-hitaman 2) Padi kuning emas

3) Kapas putih dengan kelopak hijau 4) Sayap kuning emas

5) Bokor kuning emas 6) Pita putih

7) Motto biru kehitam-hitaman 4. Makna

1) Padi dan kapas melambangkan cita-cita upaya kita untuk mengisi kesejahteraan bangsa dan sekaligus diberi arti sebagai tanggal lahirnya Negara Republik Indonesia.

2) Sayap melambangkan ketegasan dalam menjalankan tugas.

3) Gada melambangkan daya upaya menghimpun, mengarahkan, mengamankan keuangan Negara.

4) Ruang segi lima melambangkan dasar Negara pancasila Arti keseluruhan yaitu :

Makna dari lambang ialah ungkapan sesuatu daya yang mempersatukan dan menyerasikan dalam gerak kerja, untuk melaksanakan tugas kementrian keuangan.


(35)

C. Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam 1. Visi

Menjadi institusi pemerintah yang menyelenggarakan system administrasi perpajakan yang modern yang efektif, efisien dan dipercaya masyarakat dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi.

2. Misi

Menghimpun penerimaan Pajak Negara berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang mampu mewujudkan kemandirian pembiayaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) melalui system Administrasi perpajakan yang efisien dan efektif.

3. Visi dan Penjelasannya

Sebagaimana kebijakan yang telah dicanangkan oleh Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Visi Kantor Pelayanan Pajak Lubuk Pakam adalah “Menjadi Model Pelayanan Masyarakat yang Dipercaya dan Dibanggakan Masyarakat”.

Visi tersebut merefleksikan cita-cita Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam untuk menjadi Publik Service yang berstandard tinggi baik dan sisi kualitas aparat maupun manajemennya sehingga eksistensi dan kinerjanya mampu memenuhi harapan masyarakat sebagai institusi yang memiliki citra baik dan bersih.

4. Misi dan Penjelasannya

Misi Direktorat Jenderal Pajak menjadi 4 aspek, yaitu:

1. Misi Fiskal, yaitu menghimpun penerimaan dalam Negeri dari 10actor pajak yang mampu menunjang kemandirian pembiayaan pemerintah


(36)

berdasarkan Undang-Undang Perpajakan dengan tingkat efektifitas dan efisiensi yang tinggi.

2. Misi Ekonomi, yaitu mendukung kebijaksanaan pemerintah dalam mengatasi permasalahan ekonomi banga dengan kebijakan perpajakan yang meminimalkan distorsi.

3. Misi Politik, yaitu mendukung proses demokratis bangsa.

4. Misi Kelembagaan, yaitu senantiasa memperbaruhi diri, selaras dengan aspirasi masyarakat dan teknokrasi perpajakan serta administrasi perpajakan yang mutakhir.

Misi tersebut sebagai salah satu pernyataan tujuan keberadaan (eksistensi). Tugas, Fungsi, Peranan, dan Tanggung Jawab Direktorat Jenderal Pajak maupun Pelayana Pajak Pratama Lubuk Pakam sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang dan Peraturan serta kebijakan Pemerintah dengan dijiwai prinsip-prinsip dan nilai-nilai strategi organisasi diberbagai bidang. 5. Kebijakan

Demi tercapainya tujuan dan sasaran berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan, KPP Pratama Lubuk Pakam telah mengambil langkah-langkah sebagaimana tertuang dalam kebijakan yang dijadikan pedoman, petunjuk, atau pegangan bagi setiap usaha kegiatan yang dilaksanakan yaitu :

1. Meningkatkan kualitas Pelayanan

2. Mengamankan pencapaian rencana penerimaan pajak 3. Terciptanya masyarakat sadar dan peduli pajak


(37)

6. Tugas

KPP Pratama mempunyai tugas melaksanakan tugas penyuluhan, pelayanan dan pengawasan wajib pajak di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dalam Wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

7. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas KPP Pratama menyelenggarakan fungsi :

1. Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi perpajakan, penyajian informasi perpajakan, penetapan dan penerbitan produk 12acto perpajakan.

2. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan surat pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya.

3. Penyuluhan perpajakan

4. Penatausahaan Piutang pajak dan pelaksanaan Penagihan pajak 5. Pelaksanaan pemeriksaan pajak

6. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak 7. Pelaksanaan konsultasi perpajakan

8. Pelaksanaan Intensifikasi dan Ekstensifikasi 9. Pelaksanaan administrasi Kantor Pelayanan Pajak


(38)

D. Letak Geografis Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

Penentuan Lokasi KPP Pratama Lubuk Pakam merupakan salah satu 13actor terpenting dalam memberikan kemunculan pelayanan kepada Wajib Pajak. KPP Pratama Lubuk Pakam terletak di Jl.P.Diponegoro No. 42-44 Lubuk Pakam. Kantor Pemerintahan ini disesuaikan dengan rencana Tata Ruang Wilayah, kedekatan dengan lokasi wajib pajak, kedekatan dengan kantor pemerintahan, kedekatan dengan perbankan. Karena Kantor Pemerintah ini juga memudahkan pengawasan dan memberikan pelayanan terhadap wajib pajak dalam membayar pajak.

KPP Pratama Lubuk Pakam dikepalai oleh Kepala Kantor yang terdiri atas sub bagian Tata Usaha dan beberapa seksi yang dipimpin oleh Kepala seksi. Agar lebih jelas dan transparan tentang keadaan KPP Pratama Lubuk Pakam, maka penulis akan menggambarkan kedudukan, tugas, fungsi, dan struktur organisasi KPP Pratama Lubuk Pakam.

E.Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas 1. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi di batasi dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.


(39)

2. Skema Struktur Organisasi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

Sumber : Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam (2015).

Gambar 2.2

Skema Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama LubukPakam. Kepala Kanwil DJP

SUMUT I

Kepala KPP Pratama Lubuk Pakam Kepala Sub Bagian Umum Kepala Seksi Pemeriksaan danKepatuha n Internal Kepala Seksi pengolahan Data danInformasi Kepala Seksi Pelayanan Kepala Seksi Penagihan Kepala Seksi Ekstensifikasi Perpajakan Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi I Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi II Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi III Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV Kel.Fungsional

Kel.Fungsional I Kel.Fungsional II


(40)

3. Deskripsi Tugas

Adapun tugas dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut : 3.1 Sub Bagian Umum

Sub Bagian Umum terdiri dari 3 bagian, yaitu : 1) Tata usaha dan kepegawaian

Tugasnya adalah menyelenggarakan tugas pelayanan di bidang tata usaha dan kepegawaian dengan cara melakukan pengurusan surat, pengetikan dan pengadaan, penataan berkas, penyusunan arsip, tata usaha kepegawaian dan pengiriman laporan agar dapat menunjang kelancaran tugas Kantor itu sendiri.

2) Keuangan

Tugasnya adalah menyusun anggaran dan administrasi keuangan untuk pembiayaan administrasi kantor dan penggajian para pegawai KPP Pratama Lubuk Pakam.

3) Bagian Rumah Tangga

Tugasnya adalah mengurus segala keperluan rumah tangga dan keperluan perlengkapan KPP Pratama Lubuk Pakam agar dapat menunjang kelancaran tugas Kantor Pelayanan Pajak.

3.2 Seksi Pengolahan Data dan Informasi

Seksi Pengolahan Data dan Informasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang bernama Parlagutan Simatupang. Adapun tugas dari seksi ini adalah mengkodinir urusan pengolahan data dan penyajian informasi, pembuatan


(41)

monografi pajak, penggalian potensi perpajakan serta ekstensifikasi wajib pajak dan instensifikasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Seksi Pengolahan Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pencarian, pengolahan data, penyajian informasi perpajakan, perekaman dokumen perpajakan, urusan tata usaha penerimaan perpajakan, pengalokasian Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah danBangunan, pelayanan dukungan teknis komputer, pemantauan aplikasi elektronik, pengaplikasian Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SESMIOP), dan Sistem Informasi Geografi (SIG), serta penyajian laporan kinerja.

3.3 Seksi Pelayanan

Seksi Pelayanan mempunyai fungsi atau tugas melakukan penetapan dan penertiban produk hukum perpajakan, pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan (SPT), serta penerimaan surat lainnya, penyuluhan perpajakan, pelaksanaan registrasi WP, serta melakukan kerjasama perpajakan.

3.4 Seksi Penagihan

Seksi Penagihan mempunyai tugas melakukan urusan penatausahaan piutang pajak, penagihan aktif, usulan penghapusan piutang pajak, penundaan dan angsuran, tunggakan pajak, serta penyimpanan dokumen-dokumen penagihan. 3.5Seksi Pemeriksaan

Seksi Pemeriksaan mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana pemeriksaan, pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan dan


(42)

penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.

3.6 Seksi Ekstensifikasi

Seksi Enstensifikasi Perpajakan mempunyai tugas melakukan pengamatan potensi perpajakan, pendapatan objek dan subjek pajak, penilaian objek-objek pajak dalam rangka ekstensifikasi.

3.7Seksi Pengawasan dan Konsultasi I,II,III,dan IV

Seksi Waskon masing-masing mempunyai tugas melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak, bimbingan himbauan kepada wajib pajak dan Konsultasi teknis perpajakan, penyusunan profil wajib pajak, analisis kerja wajib pajak, melakukan rekonsiliasi data wajib pajak dalam rangka melakukan intensifikasi dan melakukan evaluasi hasil banding.

3.8Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan Jabatan Fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kelompok Jabatan Fungsioanal terdiri dari Supervisior, Anggita Tim. KPP Pratama Lubuk Pakam mempunyai 2 kelompok fungsional sesuai dengan bidang keahliannya. Setiap kelompok tersebut dikoordinasikan oleh pejabat fungsional tersebut yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Wilayah, atau Kepala KPP yang bersangkutan. Jumlah Jabatan Fungsional tersebut ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.


(43)

A. Latar Belakang

Peranan sumber daya manusia dalam suatu perusahaan sangatlah penting karena manusia adalah motor penggerak sumber daya yang ada dalam menjalankan aktivitas dan rutinitas dari sebuah organisasi atau perusahaan. Potensi dari setiap sumber daya manusia yang ada dalam organisasi atau perusahaan harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, sehingga mampu memberikan hasil yang maksimal serta terwujudnya suatu keseimbangan antara kebutuhan dengan tuntutan dan kemampuan organisasi atau perusahaan.

Dalam aktivitasnya karyawan dituntut untuk memiliki kemampuan kerja yang tinggi. Untuk itu dibutuhkan kebijakan pemimpin dalam usahanya mengajak dan mengarahkan karyawannya agar mau bekerja lebih baik dan giat. Kebijakan yang perlu di perhatikan oleh perusahaan atau pemimpin adalah motivasi.Karena motivasi merupakan sarana untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab karyawan pada pekerjaan yang di bebankan pada mereka.

Motivasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan yang diberikan seseorang kepada orang lain agar mau melakukan sesuatu secara produktif untuk mencapai tujuan yang ditentukan (Hasibuan 2002:14). Bila dikaitkan dengan kehidupan organisasi atau perusahaan motivasi berarti proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu sesuai dengan yang diinginkan oleh atasan untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan yang sudah ditetapkan.


(44)

Motivasi juga merupakan alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan seorang individu. Seorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang.Seseorang termotivasi dalam melakukan pekerjaan karena adanya suatu kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan ekonomi dan non ekonomi. Dari segi ekonomi yaitu untuk memperoleh uang agar kebutuhan terpenuhi. Dan dari segi non ekonomi yaitu untuk memperoleh penghargaan,jabatan dan keinginan lebih maju. Dalam segala kebutuhan tersebut, seseorang dituntut untuk lebih baik,giat dan aktif dalam bekerja. Untuk mencapai hal ini diperlukan adanya motivasi dalam melakukan pekerjaan. Oleh karena itu, jika karyawan yang mempunyai motivasi kerja yang tinggi biasanya mempunyai kinerja yang tinggi.

Menurut Rivai (2004:309) kinerja karyawan merupakan perilaku yang nyata ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan peranannya dalam perusahaan. Karyawan memiliki kinerja yang tinggi, akan membuat perusahaan maju dan berkembang. Sehingga pemimpin akan merasa puas akan kinerja karyawannya.

Selain itu menurut Hasibuan (2001:34) mengatakan kinerja karyawan adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu.


(45)

Kinerja karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan merupakan kunci utama untuk memcapai keuntungan maksimal, menjaga kelangsungan hidupnya serta mengembangkan aktifitas usahanya. Sumber daya manusia sebagai salah satu unsur terpenting yang perlu dikembangkan dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan harus dikelola secara professional.

Penulis melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan dikantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam yang bergerak melayani pajak. Masalah yang terlihat diperusahaan adalahkaryawan kurang termotivasi untuk bekerja keras dan giat, sehingga harus diawasi pimpinan agar karyawan dapat meningkatkan kinerjanya. Pada umumnya semakin tinggi motivasi yang dimiliki seseorang semakin cepat dampaknya terhadap perilakunya dalam menjalankan tugas-tugas yang menjadi kewajibannya. Motivasi kerja juga dapat memberi energi untuk menggerakan segala potensi yang ada dan keinginan yang tinggi untuk menciptakan kinerja yang baik untuk perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik mengambil judul tugas akhir yaitu “Peran Motivasi dalam Meningkatkan Kinerja KaryawanKantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam”.

B. Perumusan Masalah

Dari uraian pada latar belakang, masalah dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana peran motivasi dalam meningkatkan kinerja karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam.


(46)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu agar mengetahui bagaimana dalam meningkatkan kinerja karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan informasi dan pertimbangan dalam memotivasi karyawan dalam meningkatkan kinerja karyawan.

2. Bagi Penulis

Dapat menambah wawasan penulis tentang motivasi sehingga memperkaya wawasan ilmiah dan dapat memahami besarnya peran motivasi dalam meningkatkan kinerja karyawan pada organisasi atau perusahaan.

3. Bagi Pihak Lain

Sebagai bahan referensi untuk pedoman menulis tugas akhir yang berhubungan dengan motivasi bagi penulis selanjutnya serta sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan yang menghadapi masalah yang sama.


(47)

PERAN MOTIVASI DALAM MENINGKATKANKINERJA

KARYAWAN KANTOR PELAYANAN PAJAK

PRATAMA LUBUK PAKAM

Oleh:

SITI AISAH SITORUS

122103154

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(48)

NIM : 122103154

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

JUDUL : PERAN MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN

KINERJA KARYAWAN KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA LUBUK PAKAM

Medan, Agustus 2015 Menyetujui Pembimbing

(Dra. Friska Sipayung,MSi) NIP. 19620117 1986 032002


(49)

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat karunia dan ridho-Nya, serta shalawat beriringan salam kepada junjungan besar nabi Muhammad SAW yang telah memberikan nikmat kesempatan, kesehatan serta nikmat pemikiran dalam menyerap ilmu pengetahuan.

Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir degan judul “Peran Motivasi Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam” yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis telah banyak mendapatkan arahan, bantuan, bimbingan dari berbagai pihak. Maka kesempatan ini penulis dengan hati yang tulus menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih.

Dengan kemampuan yang masih terbatas, penulis menyadari bahwa sepenuhnya Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna dan sederhana sekali suatu karya ilmiah. Hal ini adalah sebagai akibat dari keterbatasan waktu, ilmu dan pengetahuan penulis. Untuk itu saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak untuk menyempurnakan Tugas Akhir ini.

Terimakasih kepada semua pihak yang memberikan bimbingan, nasehat dan dorongan. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :


(50)

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr.Beby Karina Fawzeea Sembiring,SE,MM selaku Ketua Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Magdaelena Linda Leonita Sibarani SE,MSi selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dra.Friska Sipayung,MSi selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membimbing dan memberikan arahan, masukan dan dorongan kepada penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini.

6. Seluruh Dosen Pengajar dan Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah membantu penulis mendapatkan informasi dan urusan kampus.

7. Yang teristimewa kepada kedua orang tua tercinta, Ayah Alm Abdul Jamal Sitorus dan Ibu Kurniawati Zaidar Nasution. Terima kasih pengorbanan yang tidak ternilai. Semoga Allah membalas kebaikan kalian Amin.

8. Kepada kedua abang yang tersayang Mustafa Sitorus dan Chandra Halim Sitorus, kakak tercinta Puspita Sari Sitorus terima kasih sudah mendukung dan memotivasi penulis.


(51)

10. Kepada seluruh karyawan KPP Pratama Lubuk Pakam yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu dan membimbing penulis selama beradadi KPP Pratama Lubuk Pakam.

11. Kepada teman-teman Stambuk 2012 di Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Semoga ALLAH SWT dapat memberikan balasan atas kebaikan-kebaikan yang telah diberikan kepada penulis baik di dunia maupuan di akhirat kelak. Akhir kata, besar harapan penulis semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi rekan-rekan pembaca sekalian.

Medan, Agustus 2015 Penulis,

(Siti Aisah Sitorus) Nim : 122103154


(52)

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ... 5

A. Sejarah Singkat KPP Pratama Lubuk Pakam ... 5

B. Makna dan Logo KPP Pratama Lubuk Pakam ... 8

C. Visi dan Misi KPP Pratama Lubuk Pakam ... 10

D. Letak Geografis KPP Pratama Lubuk Pakam ... 13

E. Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas ... 13

BAB III PEMBAHASAN ... 18

A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia ... 18

B. Pengertian Motivasi ... 19

C. Alat-alat Motivasi ... 22

D. Teknik Motivasi ... 22


(53)

I. Tujuan Motivasi ... 35

J. PengertianKinerja ... 36

K. Indikator Kinerja Karyawan ... 37

L. Tujuan Kinerja Karyawan dan Manfaat Penilaian Kinerja ... 39

M. Peran Motivasi Terhadap Kinerja ... 40

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 44

A. Kesimpulan ... 44

B. Saran ... 45


(54)

(1)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat karunia dan ridho-Nya, serta shalawat beriringan salam kepada junjungan besar nabi Muhammad SAW yang telah memberikan nikmat kesempatan, kesehatan serta nikmat pemikiran dalam menyerap ilmu pengetahuan.

Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir degan judul “Peran Motivasi Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam” yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis telah banyak mendapatkan arahan, bantuan, bimbingan dari berbagai pihak. Maka kesempatan ini penulis dengan hati yang tulus menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih.

Dengan kemampuan yang masih terbatas, penulis menyadari bahwa sepenuhnya Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna dan sederhana sekali suatu karya ilmiah. Hal ini adalah sebagai akibat dari keterbatasan waktu, ilmu dan pengetahuan penulis. Untuk itu saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak untuk menyempurnakan Tugas Akhir ini.

Terimakasih kepada semua pihak yang memberikan bimbingan, nasehat dan dorongan. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :


(2)

1. Bapak Prof.Subhilhar,Ph.D selaku Plt Rektor Universitas Sumatera Utara 2. Bapak Prof.Dr.Azhar Maksum,SE,M.Ec.Ac,Ak,CA selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr.Beby Karina Fawzeea Sembiring,SE,MM selaku Ketua Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Magdaelena Linda Leonita Sibarani SE,MSi selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dra.Friska Sipayung,MSi selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membimbing dan memberikan arahan, masukan dan dorongan kepada penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini.

6. Seluruh Dosen Pengajar dan Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah membantu penulis mendapatkan informasi dan urusan kampus.

7. Yang teristimewa kepada kedua orang tua tercinta, Ayah Alm Abdul Jamal Sitorus dan Ibu Kurniawati Zaidar Nasution. Terima kasih pengorbanan yang


(3)

9. Kepada teman-teman tercinta Fany Afiqah,Meiria Wariska dan Rahmayani Safitri Nasution dan teman dekat laki-laki tersayang Dian Hartono. Terima kasih atas dukungan yang tidak akan pernah penulis lupakan.

10. Kepada seluruh karyawan KPP Pratama Lubuk Pakam yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu dan membimbing penulis selama beradadi KPP Pratama Lubuk Pakam.

11. Kepada teman-teman Stambuk 2012 di Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Semoga ALLAH SWT dapat memberikan balasan atas kebaikan-kebaikan yang telah diberikan kepada penulis baik di dunia maupuan di akhirat kelak. Akhir kata, besar harapan penulis semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi rekan-rekan pembaca sekalian.

Medan, Agustus 2015 Penulis,

(Siti Aisah Sitorus) Nim : 122103154


(4)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ... 5

A. Sejarah Singkat KPP Pratama Lubuk Pakam ... 5

B. Makna dan Logo KPP Pratama Lubuk Pakam ... 8

C. Visi dan Misi KPP Pratama Lubuk Pakam ... 10

D. Letak Geografis KPP Pratama Lubuk Pakam ... 13

E. Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas ... 13

BAB III PEMBAHASAN ... 18

A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia ... 18


(5)

F. Prinsip-prinsip Motivasi ... 26

G. Jenis-jenis Motivasi ... 28

H. Faktor-faktor Penggerak Motivasi ... 34

I. Tujuan Motivasi ... 35

J. PengertianKinerja ... 36

K. Indikator Kinerja Karyawan ... 37

L. Tujuan Kinerja Karyawan dan Manfaat Penilaian Kinerja ... 39

M. Peran Motivasi Terhadap Kinerja ... 40

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 44

A. Kesimpulan ... 44

B. Saran ... 45


(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Logo KPP Pratama Lubuk Pakam ... 8