Alat-alat Motivasi Teknik Motivasi

Berdasarkan pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa adanya motivasi pada karyawan haruslah timbul dari dalam diri seorang karyawan tersebut untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkannya. Pimpinan dan lingkungan kerja juga mempunyai peranan penting untuk memotivasi karyawan. Apabila karyawan sudah memotivasi dirinya untuk bekerja keras dan giat, pimpinan harus memberikan penghargaan dan prestasi kerja pada karyawannya. Agar karyawannya dapat bersemangat untuk mencapai kinerja yang maksimal dalam mencapai tujuan perusahaan.

C. Alat-alat Motivasi

Penggunaan masing-masing alat motivasi dengan segala bentuknya haruslah mempertimbangkan situasi dan karyawannya sebab pada hakekatnya individu adalah berbeda satu dengan yang lainnya. Menurut Hasibuan 2003:99 menyatakan tentang prinsip pelaksanaan motivasi yaitu : a. Material Insentif Alat-alat yang diberikan itu berupa uang atau barang yang mempunyai nilai pasar, jadi memberikan kebutuhan ekonomis. Misalnya kendaraan, rumah dan yang lainnya. b. Material Non Insentif Alat motivasi yang diberikan itu berupa barang atau benda yang tidak ternilai, jadi hanya memberikan kepuasan dan kebanggaan. Misalnya mendapat pujian dan penghargaan. Universitas Sumatera Utara Pendapat diatas menerangkan bahwa kebutuhan bersifat materil adalah besar upah dan penerimaan-penerimaan lain yang berupa uang. Sedangkan kebutuhan yang bersifat non materil merupakan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan bilamana dapat menimbulkan kepuasan.

D. Teknik Motivasi

Dalam memotivasi karyawan juga diperlukan teknik motivasi untuk memperjelas makna dan manfaat motivasi dalam meningkatkan kinerja karyawan dalam pelaksanaan pencapaian tujuan perusahaan. Untuk memperjelasnya maka akan diuraikan teknik motivasi sebagai berikut : a. Teknik Pemenuhan Kebutuhan Karyawan Pemenuhan kebutuhan pegawai merupakan yang mendasari kinerja karyawan. Karyawan tidak mungkin dapat memotivasi diri sendiri apabila tanpa memperhatikan kebutuhannya. Abraham Maslow mengemukakan beberapa kebutuhan karyawan sebagai berikut yaitu : a Kebutuhan Fisiologis, yaitu kebutuhan makan, minum, dan perlindungan fisik. Dalam hubungan ini pemimpin perlu memberikan upah atau gaji yang layak dan sesuai dengan kinerja karyawan. Karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam sudah mendapatkan gaji yang sesuai dengan kinerja mereka. Karena gaji mereka yang besar sudah mencukupi semua kebutuhan-kebutuhan yang mereka perlukan. Universitas Sumatera Utara b Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan perlindungan dari ancaman bahaya dan lingkungan kerja. dalam kebutuhan ini, pemimpin perlu memberikan tunjangan kesehatan dan dana pensiun. Karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam sudah mendapatkan kebutuhan rasa aman, terlihat dari mereka menerima asuransi kesehatan dan dana pensiun apabila usia mereka sudah tidak dapat lagi bekerja. c Kebutuhan sosial dan rasa memiliki, yaitu kebutuhan untuk diterima dalam kelompok unit kerja, berinteraksi dan rasa toleransi sesama. Dalam hubungan dengan kebutuhan ini, pemimpin perlu menerima eksitensi atau keberadaan karyawan sebagai anggota kelompok kerja, melakukan interaksi kerja yang baik dan hubungan kerja yang harmois. Karyawan- karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk pakam sudah memiliki kebutuhan social dan rasa memiliki. Terlihat dari antar sesama karyawan saling membantu dalam bekerja. d Kebutuhan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai orang lain. Dalam hubungan dengan kebutuhan ini, pemimpin tidak boleh sewenang-wenang memperlakukan karyawan karena mereka perlu dihormati, diberikan penghargaan atas prestasi kerjanya. Pimpinan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk pakam sudah memberikan kebutuhan harga diri kepada karyawannya. Terlihat dari pimpinan tidak sewenang- wenang kepada karyawannya. e Kebutuhan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan untuk mengembangkan diri dan potensi, mengemukakan ide-ide, memberikan penilaian, kritik, dan Universitas Sumatera Utara berprestasi. Dalam hubungan kebutuhan ini, pemimpin perlu memberikan kesempatan kepada karyawan agar dapat mengaktualisasikan diri secara baik di perusahaan. b. Teknik Komunikasi Persuasif Teknik komunikasi persuasif merupakan salah satu teknik memotivasi kinerja karyawan yang dilakukan dengan cara mempengaruhi karyawan secara ekstralogis. Teknik ini dirumuskan yaitu : A = AttentionPerhatian I = InterstMinat D = DesireHasrat D = DecisionKeputusan A = ActionTindakan S = StatisfactionKeputusan Penggunaannya, pertama kali pemimpin harus memberikan perhatian kepada karyawan tentang pentingnya tujuan dari suatu pekerjaan agar timbul minat karyawan terhadap pelaksanaan kerja, jika telah timbul minatnya maka hasratnya menjadi kuat untuk mengambil keputusan dan melakukan tindakan kerja dalam mencapai tujuan yang diharapkan pemimpin. Dengan demikian, karyawan akan bekerja dengan motivasi tinggi dan merasa puas dengan kinerjanya.

E. Model-Model Motivasi