Ciri-Ciri Kata Bantu Bilangan

37 Contoh: setandan pisang 17. Carik: untuk sobekan-sobekan kertas. Contoh: secarik kertas 18. Kaki: digunakan untuk payung Contoh: sekaki payung 19. Bentuk: digunakan untuk cincin Contoh: sebentuk cincin 20. Pasang: digunakan untuk benda yang berpasangan seperti kaki, sepatu dan mata Contoh: sepasang kaki

4.2.2 Ciri-Ciri Kata Bantu Bilangan

Ciri-ciri kata bantu bilangan dalam bahasa Indonesia , sebagai berikut: 1. Kata Bilangan yang Mendahului Kata Benda Numeralia dapat secara langsung mendahului kata-kata sebagai berikut, tanpa menggunakan kata bantu bilangan: 1 Nomina yang menyatakan ukuran, misalnya: meter, depa, liter, pikul k.l. 60 kg, minggu, bulan, tahun, persalin, keping, hari, malam, kali. 2 Nomina yang bermakna kelompok, kesatuan, misalnya: golongan, rombongan, pasukan. 3 Nomina orang, buah, biji. 4 Nomina abstrak tipe cara, pendapat, bentuk hal, perkara, peristiwa 2. Penyingkatan Kata Bilangan “se” dan Melekat pada Kata Bantu Bilangan Numeralia “satu” dapat disingkat menjadi “se” dan dilekatkan dengan kata bantu bilangan ataupun nomina tertentu menjadi satu morfem, kecuali nomina abstrak tipe cara, pendapat, betuk, hal, perkara, peristiwa. Universitas Sumatera Utara 38 Contohnya: satu buah —— sebuah satu ekor —— seekor satu kuntum —— sekuntum satu bulan —— sebulan satu meter —— se-meter satu orang —— seorang 3. Kata Bantu Bilangan dapat Berangkaian dengan Kata “beberapa” Kata bantu bilangan berangkaian bukan saja dengan numeralia, tapi juga dengan kata berapa atau beberapa sebagai pengganti numeralia. Contohnya : Ada berapa buah meja? Beberapa ekor kelinci dibelinya kemarin. 4. Pola Reduplikasi Reduplikasi kata bantu bilangan dalam bahasa Indonesia memiliki beberapa pola: 1. berA - A : hanya dipakai pada kata bantu bilangan berpasang-pasang, berbatang-batang, berlembar-lembar, berhelai-helai, berpintu-pintu, dan kata bantu bilangan pinjaman lainnya, seperti: berbotol-botol, dan lain- lain. 2. kata bilangan kardinalA- kata bilangan kardinalA : sebiji-sebiji ,dua ekor-dua ekor, tiga lembar-tiga lembar. 3. se A demi se A : selangkah demi selangkah, seorang demi seorang note: kata bilangan kardinal adalah nama bilangan tunggal dari “satu” sampai”sembilan”. Apabila kata bilangan satu maka disingkat menjadi se-, dengan pola seA-seA, sebiji-sebiji. Universitas Sumatera Utara 39 5. Pergeseran Kata Bantu Bilangan Dalam bahasa Indonesia masa kini telah terjadi untuk melakukan dua hal, yakni: a. Kecenderungan untuk memadatkan jumlah penggolong bahasa Indonesia menjadi tiga saja, yakni orang, ekor dan buah. Tampaknya, orang mulai mengelompokkan maujud dunia menjadi tiga kategori, yakni manusia, binatang, dan yang bukan manusia maupun binatang. Dengan demikian sering kita temukan penggolong sebuah yang dipakai untuk apa saja kecuali manusia dan binatang. Perhatikan kalimat berikut. a Hari itu saya menulis tiga buah surat. b Dua buah kain batik halus dikirimkan kemarin. c Tangan kirinya memegang sebuah senapan angin. b. Kecenderungan untuk meniadakan kata bantu bilangan. Contohnya: a Pak Anton mempunyai dua orang anak. Pak Anton mempunyai dua anak. b Dia baru saja menjual dua ekor sapinya. Dia baru saja menjual dua sapinya. c Hari itu saya menulis tiga buah surat. Hari itu saya menulis tiga surat. Pemakaian penggolong yang asli atau penggantinya dengan orang, ekor, dan buah, serta penghapusan penggolong lain dalam kalimat dibenarkan dalam bahasa Universitas Sumatera Utara 40 Indonesia yang baku, kecuali jika hal itu menimbulkan perbedaan atau pergesaran arti.

4.3 Persamaan dan Perbedaan Kata Bantu Bilangan Bahasa Mandarin dan