pemerintahan, alokasi sumber-sumber ekonomi yang dimiliki, distribusi pendapatan dan kekayaan melalui intervensi kebijakan dalam mempengaruhi permintaan dan
penawaran faktor produksi serta stabilisasi ekonomi makro. Dengan demikian strategi dan pengalolaan APBD menjadi isu yang sangat sentral dan penting dalam
perekonomian suatu daerah. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa kebutuhan pembiayaan anggaran yang semakin besar setiap tahunnya.
2.2.1. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 29 Tahun 2002
Berdasarkan keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 29 Tahun 2002, tentang pedoman pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta
tata cara Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan Dan
Belanja Daerah pada: BAB I ketentuan Umum Pasal 1 :
Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang. Termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak
dan kewajiban daerah tersebut, dalam kerangka Anggaran Pendapatan Dan
Belanja Daerah.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya disingkat APBD,
adalah suatu rencana keuangan daerah yang ditetapkan berdasarkan peraturan
daerah tentang APBD.
Universitas Sumatera Utara
Penerimaan Daerah adalah semua penerimaan Kas Daerah dalam periode
anggaran tahun tertentu.
Pengeluaran Daerah adalah semua pengeluaran Kas Daerah dalam periode
tahun anggaran tertentu yang menjadi hak daerah.
Belanja Daerah adalah semua pengeluaran kas daerah dalam periode anggaran
tahun tertentu yang menjadi beban daerah.
Pembiayaan adalah transaksi keuangan daerah yang dimaksudkan untuk
menutup selisih antara Pendapatan Daerah dan Belanja Daerah.
BAB II Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD bagian pertama; Struktur APBD pasal 2:
Struktur APBD merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari Pendapatan
Daerah, Belanja Daerah dan Pembiayaan.
Pendapatan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi semua penerimaan yang merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran yang akan
menjadi penerimaan kas daerah.
Belanja Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi semua pengeluaran yang merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran
yang akan menjadi Pengeluaran Kas Daerah.
Pembagian sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi transaksi keuangan untuk menutup defisit atau untuk memanfaatkan surplus.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Penerimaan Pajak 2.3.1. Defenisi Penerimaan Pajak