Hariandi Sitanggang : Leksikostatistik Bahasa Batak Toba Dengan Bahasa Simalungun, 2009. USU Repository © 2009
12
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bahasa adalah alat komunikasi yang memiliki peran penting dalam bersosialisasi dengan sesama manusia untuk berkomunikasi dengan manusia yang
lain untuk menyampaikan maksud dsan tujuan masing-masing melalui bahasa. Tanpa bahasa di masyarakat tidak dapat terjadi interaksi ataupun hubungan timbal balik
antara sesama manusia. Hampir semua ahli bahasa sepaham dengan definisi bahasa yang mengatakan bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh seluruh
masyarakat sebagai alat komunikasiSibarani, 2004:35. Badudu mengatakan bahwa bahasa itu adalah alat penghubung, alat
komunikasi anggota masyarakat yaitu individu-individu sebagai manusia yanng berfikir, merasa dan berkeinginan. Pikiran perasaan dan keinginan baru berwujud bila
dinyatakan dan alat untuk menyatakan itu adalah bahasa. Kridalaksana mengatakan bahwa bahasa itu adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh
masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasi diriSibarani 2004:35.
Sebagai alat komunikasi manusia bahasa adalah suatu sistem yang bersifat sistematis dan sekaligus sistemis. Yang dimaksud dengan sistemis adalah bahwa
bahasa itu bukan suatu sistem tunggal, melainkan terdiri dari beberapa subsistem yaitu subsistem fonologi, subsistem morfologi, subsistem sintaksis dan subsistem
semantik. Dewasa ini penyelidikan tentang bahasa dengan berbagai aspeknya
Hariandi Sitanggang : Leksikostatistik Bahasa Batak Toba Dengan Bahasa Simalungun, 2009. USU Repository © 2009
13 dilakukan orang dengan sangat intensif, sehingga linguistik berkembang dengan
sangat pesat, sangat luas dan mendalam. Namun bagi pemula kiranya cukup memadai untuk membatasi diri pada struktur yang intern bahasa itu saja. Atau pada kajian yang
khusus disebut dengan mikrolinguistik. Bahasa adalah bahasa resmi yang dipakai oleh seluruh masyarakat Indonesia
di segala tempat umum, seperti di sekolah, di kampus ataupun sebagai bahasa sehari- hari disamping bahasa daerah yang ada ditempatnya masing-masing. Sebagai bahasa
pemersatu, bahasa Indonesia sangatlah mudah untuk dipelajari. Seluruh masyarakat Indonesia wajib harus bisa berbahasa Indonesia yang baik dan benar supaya semua
masyarakat Indonesia bisa berkomunikasi dengan masyarakat yang berbeda bahasa dan kebudayaan masing-masing.
Pembinaan bahasa daerah yang tumbuh berdampingan dengan bahasa Indonesia yang tertera dalam UUD 1945, pada Bab XV pasal 36 ayat 2, yang
menyatakan bahwa disamping bahasa resmi Negara, bahasa daerah adalah sebagai salah satu unsur kebudayaan nasional yang dillindungi dan di lestarikan oleh Negara.
Setiap daerah yang ada di seluruh pelosok tanah air kita yang kita cintai ini memiliki banyak bahasa daerah yang berbeda-beda bentuk dan dialek bahasa yang
beranekaragam dan seluruhnya ada di negara kita ini. Dari berbagai jenis bahasa daerah yang tumbuh subur di Indonesia kurang
lebih ratusan jenis bahasa daerah yang ada diseluruh pelosok nusantara. Salah satu jenis bahasa daerah yang ada di Sumatera Utara adalah bahasa Batak Toba, Bahasa
Simalungun, bahasa Karo, bahasa Angkola Mandailling, bahasa PakpakDairi. Kelima bahasa etnis tersebut merupakan bahasa sehari-hari masyarakat dan dipakai
Hariandi Sitanggang : Leksikostatistik Bahasa Batak Toba Dengan Bahasa Simalungun, 2009. USU Repository © 2009
14 pada upacara adat. Suku Batak merupakan suku yang terkenal dengan sebutan marga
sebagai garis keturunan patrinial yang secara generasi ke generasi mempunyai garis keturunan marga yang berbeda-beda berdasarkan garis keturunannya. Bahasa Batak
ini memiliki banyak persamaan dengan bahasa subetnis lainnya. Di dalam hubungannya dengan fungsi bahasa Indonesia bahasa daerah
berfungsi sebagai berikut: 1.
Pendukung bahasa pengantar di sekolah dasar tingkat pemula. 2.
Bahasa pengantar disekolah dasar untuk memperlancar pengajaran bahasa Indonesia dan pada mata pelajaran yang lainnya.
3. Alat pengembangan serta pendukung kebudayaan daerah.
4. Sebagai lambang indentitas suatu masyarakat.
Berkenaan dengan hal tersebut saya sebagai penulis ingin mengkaji lebih dalam lagi untuk melihat hubungan kekerabatan, waktu pisah bahasa Batak tersebut
dengan bahasa sub etnis Batak tersebut sekaligus mempredikisi usia bahasa antara kedua bahasa subetnis tersebut dengan mengkaji leksikostatistik dalam linguistik
historis komparatif. Kajian leksikostatistik adalah teknik dalam pengelompokan bahasa yang lebih
cenderung mengutamakan peneropongan kata-kata leksikon secara statistik kemudian berusaha menetapkan pengelompokan berdasarkan persentase kesamaan
dan perbedaan suatu bahasa dengan bahasa yang lainKeraf 1996:3 . Leksikostatistik adalah metode pengelompokan bahasa yang dilakukan dengan cara menghitung
persentase perangkat kognatMahsun 1995:20 . Teknik kajian leksikostatistik awal
Hariandi Sitanggang : Leksikostatistik Bahasa Batak Toba Dengan Bahasa Simalungun, 2009. USU Repository © 2009
15 kehadirannya sekitar tahun 1950 oleh Swadesh dan dibantu oleh Less
Ibrahim,1981:62.
1.2 Rumusan Masalah