Yosua A. Poerba : Fungsi Lembaga Jaminan Hak Tanggungan Sebagai Jaminan Dalam Meningkatkaan Perekonomian Masyarakat, 2008.
USU Repository © 2009
BAB II LEMBAGA JAMINAN DALAM HUKUM NASIONAL
A. Jenis-jenis Lembaga Jaminan
Pada literatur hukum kita tidak mengenal istilah jaminan, sebab pengertian hukum jaminan tidak pernah ditemukan dalam perundang-undangan maupun
literatur. Di dalam literatur memang sering ditemukan istilah zekerheidsrechten, yang memang bisa diterjemahkan menjadi hukum jaminan. Akan tetapi
hendaknya diingat bahwa kata recht di dalam bahasa Belanda dan Jerman bisa mempunyai arti yang bermacam-macam. Pertama recht bisa berarti hukum law,
tetapi juga hak right atau keadilan just. Pitlo memberikan perumusan tentang zekerheidsrechten sebagai hak een recht yang memberikan kepada kreditor
kedudukan yang lebih baik daripada kreditor-kreditor lain. Dari apa yang dikemukakan Pitlo tersebut diatas, maka dapat disimpulkan, bahwa kata “recht”
dalam istilah “zekerheidsrechten” berarti “hak”, sehingga zekerheidsrechten adalah hak-hak jaminan, bukan “bukan hukum jaminan”, maka mungkin dapat
diartikan sebagai : peraturaan hukum yang mengatur tentang jaminan-jaminan piutang seorang kreditor terhadap seorang debitor.
3
Menurut KUHPerdata dalam Pasal 1131, jaminan adalah segala kebendaan si berutang, baik yang bergerak maupun yang tak bergerak, baik yang sudah ada
maupun yang baru akan ada di kemudian hari, menjadi tanggungan untuk segala
3
. J Satrio, Hukum Jaminan, Hak Jaminan Kebendaan, Hak Tanggungan Buku I, Citra
Aditya Bakti, Bandung, 1997. Hal. 54.
9
Yosua A. Poerba : Fungsi Lembaga Jaminan Hak Tanggungan Sebagai Jaminan Dalam Meningkatkaan Perekonomian Masyarakat, 2008.
USU Repository © 2009
perikatan perseorangan. Jaminan ini sendiri berfungsi untuk memberikan keamanan bagi para kreditur.
Pada umumnya jenis-jenis lembaga jaminan sebagaimana dikenal dalam Tata Hukum Indonesia dapat digolong-golongkan menurut cara terjadinya,
menurut sifatnya, menurut objeknya, menurut kewenangan menguasainya dan lain-lain sebagai berikut:
4
1. Jaminan yang lahir karena ditentukan oleh undang-undang dan jaminan yang
lahir karena perjanjian. Jaminan yang ditentukan oleh undang-undang adalah jaminan yang timbul
karena undang-undang tanpa adanya perjanjian dari para pihak terlebih dahulu. Misalnya, adanya ketentuan undang-undang yang menyatakan bahwa
semua harta benda debitur baik bergerak maupun tetap, baik benda yang sudah ada maupun yang masih akan ada menjadi jaminan bagi seluruh
perutangannya. Jaminan yang karena perjanjian sendiri timbul karena adanya perjanjian, lembaga ini sendiri meliputi hipotik, gadai, credietverband, fidusia,
penanggungan borgtocht, perjanjian garansi, perutangan tanggung menanggung, dan lain-lain.
2. Jaminan yang tergolong jaminan umum dan jaminan khusus.
Jaminan umum timbul dari undang-undang, tanpa adanya perjanjian terlebih dahulu, para kreditur konkuren semuanya secara bersama memperoleh
jaminan umum yang diberikan oleh undang-undang
4
. Ibid.
Yosua A. Poerba : Fungsi Lembaga Jaminan Hak Tanggungan Sebagai Jaminan Dalam Meningkatkaan Perekonomian Masyarakat, 2008.
USU Repository © 2009
Jaminan khusus timbul karena adanya perjanjian yang khusus diadakan antara kreditur dan debitur yang dapat berupa jaminan yang bersifat kebendaan
ataupun jaminan yang bersifat perorangan. 3.
Jaminan yang bersifat kebendnaan dan jaminan yang bersifat perorangan Jaminan yang bersifat kebendaan adalah jaminan yang berupa hak mutlak atas
sesuatu benda, yang mempunyai hubungan langsung dengan debitur, dapat dipertahankan terhadap siapapun, selalu mengikutinya droit de suite, dan
dapat diperalihkan mis: hipotik, gadai, dan lain-lain. Jaminan yang bersifat perorangan adalah jaminan yang menimbulkan
hubungan langsung pada perorangan tertentu, hanya dapat dipertahankan terhadap debitur tertentu, terhadap harta kekayaan debitur seumumnya contoh
borgtocht. 4.
Jaminan yang mempunyai obyek benda bergerak dan jaminan atas benda tak bergerak.
Jaminan atas benda bergerak ini sendiri dapat digunakan gadai atau fidusia dan jaminan atas benda tak bergerak dapat digunakan hipotik atau
credietverband. Pembedaan ini nantinya akan mempengaruhi hal – hal tertentu yaitu, cara pembebananjaminan, cara penyerahan, dalam hal daluarsa, dan
dalam hal bezit. 5.
Jaminan yang menguasai bendanya da jaminan tanpa menguasai benndanya. Lembaga jaminan dengan menguasai bendanya antara lain.
5
5
Ny, Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, Hukum Jaminan di Indonesia, Pokok-pokok Hukum Jaminan dan Jaminan Perorangan, Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen
Kehakiman, Yogyakarta, 1980. Hal.57.
Yosua A. Poerba : Fungsi Lembaga Jaminan Hak Tanggungan Sebagai Jaminan Dalam Meningkatkaan Perekonomian Masyarakat, 2008.
USU Repository © 2009
a. Pledge or pawn, pand
Lembaga jaminan ini merupakan gadai yang digunakan untuk beda bergerak.
b. Lien, Retent, Rect., Droit de retention
Lembaga jaminan ini berupa retensi yang merupaka hak untuk menguasai benda si berutrang sampai hutang yag bertalian dengan benda tersebut
harus dibayar lunas. c.
Mortgage with posesión Lembaga jaminan ini semacam hipote atas benda bergerak dengan
menguasai bendanya. d.
Hire purcase, huurkoop Lembaga jaminan ini seperti beli sewa yang dikenal di Indonesia. Dalam
perjanjian beli sewa ini, hak milik atas bendanya baru beralih jika harga barang telah dibayar lunas. Pada perjanjian beli sewa terdapa juga sifat
memberi jaminan bagi kreditu. e.
Conditional Sale Conditional sale ini merupakan perjanjian jual beli dengan syarat bahwa
perpindahan hak atas bendanya baru terjadi setelah syarat terpenuhi
f. Credit sale, Koop op Afbetaling
Yosua A. Poerba : Fungsi Lembaga Jaminan Hak Tanggungan Sebagai Jaminan Dalam Meningkatkaan Perekonomian Masyarakat, 2008.
USU Repository © 2009
Lembaga jaminan ini merupakan jual beli dengan mencicil, dan hak kebendannya beralih pada saat penyeraa meskipun harganya belum
dibayar lunas. Sedangkan lembaga jaminan tanpa menguasai bendanya antara lain
6
g. Mortgage, hypotheek, hipotheque
Lembaga ini tertuju pada benda tidak bergerak. Selain itu, hipotik atas tanah real estate mortgage juga banyak dilakukan atas kapal laut dan kapal
terbang tanpa menguasai bendanya. Umumnya semua negara tlah mengatur secara intensif di dalam perundang-undangan mengenai hipotik
atas kapal laut antara lain ditemukan dalam Pasal 309 WvK dan lain-lain disamping BWKUHPerdata.
h. Chattle Mortgage
Lembaga ini terjadi atas benda bergerak. Yang umumnya terjadi pada kapal laut dan kapal terbag tanpa menguasai bendanya. Chattle Mortgage
hampir mirip dengan Conditional Sale, tapi jauh lebih menguntungkan karena :
1. Dapat dipakai sebagai jaminan bagi penjualan baik secara kredit
maupun kontan. 2.
Dapat digunakan untuk melindungi keuntungan baik yang telah ada maupun yang masih akan ada.
3. Dapat digunakan terhadap benda yang telah ada maupun yang masih
akan ada.
6
Ibid. Hal. 48
Yosua A. Poerba : Fungsi Lembaga Jaminan Hak Tanggungan Sebagai Jaminan Dalam Meningkatkaan Perekonomian Masyarakat, 2008.
USU Repository © 2009
i. Fiduciary Transfer of Ownership, Security Transfer of Title, Transfer of
Ownership Lembaga ini merupakan perpindahan hak milik atas kepercayaan yang
dipakai sebagai jaminan hutang. j.
Leasing Leasing merupakan perjanjian sewa barang modal usaha tertentu dengan
mengangsur untuk suatu jangka waktu tertentu dan jumlah angsuan tertentu.
Selain penggolongan lembaga jaminan yang telah diuraikan di atas dalam tata hukum Indonesia juga dikenal hak-hak yang bersifat memberikan jaminan.
Sehingga karena adanya hak-hak tersebut kreditur akan merasa terjamin dalam pemenuhan piutangnya. Hak-hak jaminan tersebut ada yang timbul dari dari
undang-undang dan ada yang harus diperjanjikan terlebih dulu. Hak-hak yang timbul dari undang-undang adalah privilege dan retensi. Sedangkan hak-hak
jaminan yang timbul dari perjanjian adalah perjanjian garansi perutangan tanggung-menanggung dan cessi sebagai jaminan.
B. Fungsi Jaminan Dalam Perjanjian