Yosua A. Poerba : Fungsi Lembaga Jaminan Hak Tanggungan Sebagai Jaminan Dalam Meningkatkaan Perekonomian Masyarakat, 2008.
USU Repository © 2009
Hasil penulisan skripsi akan bermanfaat bagi pemabca dan masyarakat dalam menabah wawasan dan pengetahuan mengenai Hak Tanggungan
sebagai lembaga jaminan dalam perkreditan
D. Keaslian Penulisan
Berdasarkan informasi yang ada dan penelusuran kepustakaan terutama di lingkungan. Fakultas Hukum Univesitas Sumatera Utara, mengenai penulisan ini
dengan judul “Fungsi Lembaga Jaminan Hak Tanggungan Sebagai Jaminan Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat”, belum pernah dilakukan oleh
penulis lain sebelumnya, dengan demikian penulisan ini adalah asli.
E. Tinjauan Kepustakaan
Undang-Undang No.4 Tahun 1996 berlaku sejak diundangkan tanggal 9 April 1996. Dan Undang-Undang ini dapat disebut dengan Undang-undang Hak
Tanggungan sesuai dengan Pasal 30 Undang-Undang No.4 Thaun 1996. Lahirnya Undang-undang tentang Hak Tanggungan karena adanya
perintah dalam pasal 51 UUPA yang berbunyi “Hak tanggungan yang dapat dibebankan pada hak milik, hak guna usaha, dan hak guna bangunan tersebut
dalam Pasal 25, Pasal 33 dan Pasal 39 diatur dalam Undang-undang.” Tetapi dalam Pasal 57 UUPA disebutkan bahwa selama Undang-undang Hak
Tanggungan belum terbentuk, maka digunakan ketentuan tentang hipotek saebagaimana yang diatur dalam KUHPerdata dan Credietverbarnd. Perintah
Pasal 51 UUPA baru terwujud setelah menunggu selama 36 tahun. Undang- undang Nomor 4 Tahun 1996 terdiri atas 11 Bab dan31 Pasal.
Yosua A. Poerba : Fungsi Lembaga Jaminan Hak Tanggungan Sebagai Jaminan Dalam Meningkatkaan Perekonomian Masyarakat, 2008.
USU Repository © 2009
Adapun hal-hal yang menjadi acuan dan latar belakang undang-undang Hak Tanggungan ini yaitu :
1. Pembangunan ekonomi sebagai bagian dari pembangunan nasional
merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
dengan meningkatnya kegiatan pembangunan, meningkatlah pula keperluan akan tersedianya dana yang pada umumnya diperoleh melalui
perjanjian kredit. 2.
Dalam pasal 51 Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang peraturan dasar pokok-pokok agraria yang disebut juga undang-undang pokok
agraria yang disediakan lembaga hak jaminan yang kuat yang dapat dibebakkan pada hak atas tanah. Selama 30 tahun lebih sejak mulai
berlakunya Undang-undang Pokok Agraria, lembaga Hak Tanggungan tersebut belum dapat berfungsi dengan semestinya dikarenakan belum ada
Undang-undang yangmengaturnya secara lengkap sesuai ketetuan Pasal 51 Undang-undang Pokok Agraria.
Pasal 3 dan 4 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 juncto Undang- undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan disebutkan bahwa fungsi utama
Perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat yang bertujuan menunjang pelaksanan pembangunan nasional ke arah
peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Dalam menjalankan fungsinya tersebut, maka bank melakukan usaha menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau
Yosua A. Poerba : Fungsi Lembaga Jaminan Hak Tanggungan Sebagai Jaminan Dalam Meningkatkaan Perekonomian Masyarakat, 2008.
USU Repository © 2009
bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Dalam hal ini bank juga menyalurkan dana yang berasal dari masyarakat dengan cara memberikan
berbagai macam kredit.
F. Metode Penelitian