Metode analisis data METODOLOGI PENELITIAN

61 Y = a + b X + b X + b X + b X + b X + b X + e DPR = a+b CR+b DER+b DTA+b TATO+b ROA+b EPS+e Keterangan: DPR = Merupakan perbandingan antara dividen yang dibayarkan dengan jumlah saham yang beredar. CR = Rasio antara aktiva lancar terhadap hutang lancar. DER = Rasio antara total hutang terhadap modal sendiri. DTA = Rasio antara total hutang terhadap total aktiva assets. TATO = Rasio antara penjualan terhadap total aktiva. ROA = Rasio antara laba bersih setelah pajak terhadap total assets. EPS = Rasio antara laba setelah pajak terhadap jumlah saham yang beredar. a = Nilai konstanta b = Koefisien regresi e = Faktor pengganggu 3. Uji Signifikan Simultan Uji F Uji F untuk membuktikan apakah variabel-variabel independen X secara simultan bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen Y. Imam Ghozali, 2006: 88. Rumusnya adalah sebagai berikut: 62 Dimana: R² = Koefisien regresi n = Jumlah sampel k = Jumlah variabel independen Setelah didapat F hitung , maka untuk menginprestasikan hasilnya berlaku ketentuan sebagai berikut: a. Apabila F hitung F tabel , maka H ditolak dan Ha diterima, yang berarti variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. b. Apabila F hitung F tabel , berarti H diterima dan H 1 ditolak, yang berarti variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: H : β = 0: Tidak terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara variabel independen terhadap variabel dependen. 63 Ha: β ≠ 0: Terdapat pengaruh siginifikan secara simultan antara variabel independen terhadap variabel dependen. 4. Uji Signifikansi Parsial Uji T Uji statistik T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel individu independen exsplanatory secara individu dalam menerangkan variabel dependen Imam Ghozali, 2006: 88. Rumusnya adalah sebagai berikut: Dimana : r = Koefisien regresi n = Jumlah data Setelah diperoleh T hitung maka untuk menginprestasikan hasilnya berlaku ketentuan sebagai berikut: a. Jika T hitung T tabel , berarti H ditolak dan H a diterima, artinya variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 64 b. Jika T hitung T tabel , berarti H diterima dan H 1 ditolak, artinya variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. c. Jika nilai probabilitas 5 berarti H diterima dan H a ditolak, artinya variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen d. Jika nilai probabilitas 5 berarti H ditolak dan H a diterima, artinya variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: H : β = 0: Tidak terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen. Ha: β ≠ 0: Terdapat pengaruh siginifikan secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen. 5. Uji Koefisien Determinasi R² Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerapkangkan variasi variabel dependen. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variasi variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang 65 mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Imam Ghozali 2006:87.

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Dividen Cash Dividen Cash merupakan dividen yang dibayarkan secara tunai oleh perusahaan kepada setiap pemegang saham. Pada waktu rapat pemegang saham perusahaan memutuskan bahwa sejumlah tertentu dari laba perusahaan akan dibagi dalam bentuk cash dividen. Perusahaan hanya berkewajiban membayar dividen setelah perusahaan tersebut mengumumkan akan membayar dividen. Dividen dibayarkan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham. 2. Variabel Dependen Dividen Payout Ratio yaitu dividen kas tahunan dibagi laba tahunan atau dividen per lembar saham dibagi laba per lembar saham. Untuk menghitung besarnya Dividen Payout Ratio digunakan rumus berikut: 66 3. Variabel Independen a. Current Ratio CR Current ratio menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban lancar. Rasio ini dapat dibentuk dalam bentuk berapa kali atau dalam bentuk presentasi. Untuk menghitung besarnya current ratio digunakan rumus berikut: b. Debt to Equity Ratio DER Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Untuk menghitung besarnya Debt to Equity Ratio digunakan rumus berikut: c. Debt to Total Assets DTA Merupakan rasio yang digunakan unutuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi total hutang dari total aktiva yang dimiliki perusahaan. Untuk menghitung besarnya Debt to Total Assets DTA digunakan rumus berikut: 67 d. Total Assets Turn Over TATO Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan aktiva perusahaan menciptakan penjualan. Untuk menghitung besarnya Total Assets Turn Over digunakan rumus berikut: e. Return On Assets ROA Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa besar laba bersih yang diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva. Untuk menghitung besarnya Return On Assets digunakan rumus berikut: f. Earning Per Share EPS Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa besar kemampuan per lembar saham menghasilkan laba. Untuk menghitung besarnya Earning Per Share digunakan rumus berikut: 68

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Bursa Efek Indonesia

Bursa Efek Jakarta BEJ atau Jakarta Stock Exchange JSX adalah sebuah bursa saham di Jakarta Indonesia. Bursa Efek Jakarta merupakan salah satu bursa tempat dimana orang memperjual belikan efek di Indonesia. Pada 1 Desember 2007 Bursa Efek Surabaya melakukan penggabungan usaha yang secara efektif mulai beroperasi pada 1 Desember 2007 dengan nama baru Bursa Efek Indonesia BEI. PT Bursa Efek Jakarta BEJ pertama kali berdiri pada zaman pemerintah Hindia Belanda, yang kemudian dibentuk ulang melalui Undang-Undang Darurat No. 13 tahun 1951, dan selanjutnya dipertegas oleh Undang-Undang Republik Indonesia No. 15 tahun 1952. Selama dua dasawarsa kemudian BEJ mengalami pasang surut yang ditandai pula oleh pemberhentian kegiatan sepanjang dekade 60- an dan awal 70-an. Pada tahun 1977, pemerintah Indonesia menghidupkan kembali BEJ dengan mencatatkan saham 13 perusahaan PMA. Namun demikian, baru sekitar dekade 80-an dan awal 90-an, 69 BEJ benar-benar berkembang menjadi bursa efek seperti yang kita kenal sekarang sebagai Bursa Efek Indonesia BEI. Bursa Efek Indonesia disingkat BEI, dalam bahasa Inggris Indonesia Stock Exchange ISX adalah sebuah pasar saham yang merupakan hasil penggabungan Bursa Efek Jakarta BEJ dengan Bursa Efek Surabaya BES, dimana Bursa Efek Surabaya melebur ke dalam Bursa Efek Jakarta. Perusahaan hasil penggabungan usaha ini memulai operasinya pada 1 Desember 2007. Bursa Efek Indonesia dipimpin oleh Direktur Utama BES Guntur Pasaribu menjabat sebagai Direktur Perdagangan Fixed Income dan Derivatif, Keanggotaan dan Partisipan. BEI menggunakan system perdagangan bernama Jakarta Automated Trading System JATS sejak 22 Mei 1995, menggantikan system manual yang digunakan sebelumnya. System JATS ini sendiri direncanakan akan digantikan system baru yang akan disediakan OMX.

2. Sejarah Jakarta Islamic Index

Pasar Modal Syariah dalam bahasa Inggris Islamic Stock Exchange ISE dapat diartikan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan perdagangan efek syariah perusahaan public yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya serta lembaga profesi yang berkaitan

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, AKTIVITAS DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index)

0 5 22

Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Aktivitas, Profitabilitas, dan Struktur Modal Terhadap Kebijakan Pembayaran Deviden pada Perusahaan di Jakarta Islamic Index (JII) (Studi Empiris di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011)

0 4 130

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS DAN SIZE TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN

0 2 23

PENGARUH LIKUIDITAS, FINANCIAL LEVERAGEDAN PROFITABILITAS TERHADAP DIVIDEN TUNAI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM JAKARTA ISLAMIC INDEX

0 0 8

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE SKRIPSI

0 0 15

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN DIVIDEN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE 2010-2014

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN - ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN )STUDI PADA PERUSAHAAN DALAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) TAHUN 2009-2014) - STAIN Kudus Repository

0 0 10

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN )STUDI PADA PERUSAHAAN DALAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) TAHUN 2009-2014) - STAIN Kudus Repository

0 0 10

2. Bursa Efek Indonesia - ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN )STUDI PADA PERUSAHAAN DALAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) TAHUN 2009-2014) - STAIN Kudus Repository

0 0 16

Skripsi ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN PEMBAYARAN DIVIDEN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2003 – 2007)

0 0 16