Ruang Lingkup Penelitian Metode Penentuan Sampel
58
statistik Kolmogorov – Smirnov Imam Ghozali, 2006:30. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut:
a Dengan membandingkan K-S hitung dengan K-S tabel :
Jika K-S K-S tabel, H diterima.
Jika K-S K-S tabel, H ditolak.
b Dengan melihat angka probabilitas, dengan ketentuan :
Probabilitas 0,05, maka H diterima.
Probabilitas 0,05, maka H ditolak.
b. Uji Multokolonieritas
Menurut Imam Ghozali 2006:95 menyatakan bahwa uji multikolonearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas didalam model regresi dengan melihat nilai tolerance
≤ 0.10 dan lawannya nilai variance inflation factor VIF
≥ 10 berarti data tidak ada masalah multikolonearitas.
c. Uji Autokorelasi
Menurut Imam Ghozali 2006:99 uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi liniear ada korelasi antara
59
kesalahaan pengganggu pada periode t dengan kesalahaan pengganggu pada periode t-1 sebelumya. Untuk menguji ada
tidaknya gejala autokorelasi maka dapat dideteksi dengan uji Durbin- Waston DW test. Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi
maka berikut ini adalah tabel autokorelasi Durbin-Watson Gujarat, 1999:216.
Gambar 3.1 Posisi Angka Durbin Watson
Positive Autocorrelation
indication Non autocorrelation
indication Negative Autocorrelation
0 dl Du 2
DW 4-du
4-dl
4
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain, maka disebut Homoskedastisitas dan jika
berbeda disedut hetroskedastisitas. Data yang baik yaitu
60
homoskedastisitas adalah kesamaan varians dan residual. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu melihat hasil
output SPSS melalui grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara
SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi - Y sesungguhnya yang
telah di-studentized. Dasar analisis: 1
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian
menyempit, mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas. Imam Ghozali, 2006:125. 2.
Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda adalah suatu analisis yang
mengukur pengaruh antar variabel dan melibatkan lebih dari satu variabel bebas Danang, 2009:9. Dalam penelitian ini digunakan
analisis regresi linear berganda dengan model dasar sebagai berikut: