PERUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN RUANG LINGKUP PENELITIAN

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Maharani dan Zuliyah 2010 menggunakan minyak dedak padi yang diekstraksi dengan perbandingan berat dedak : pelarut metanol = 1:5 dan suhu 60-65 C dalam pembuatan biodiesel dengan proses esterifikasi pada suhu 60 C selama 60 menit dengan katalis H 2 SO 4 1 vv dan dilanjutkan dengan proses transesterifikasi pada suhu 60 C selama 120 menit dengan katalis 1,75 ww NaOH diperoleh 84,93 metil ester. Sementara Hakim dan Irawan 2007 yang juga menggunakan minyak dedak padi pada pembuatan biodiesel menggunakan proses esterifikasi dengan katalis 2,5 ml HCl pada suhu 60 C dan perbandingan berat metanol : asam lemak bebas = 3,65:1 diperoleh 89,72 metil ester. Oliveira dkk telah melakukan penelitian pembuatan biodiesel dari minyak hasil ekstraksi biji kopi rusak dengan cara transesterifikasi dengan metanol pada kondisi suhu 25 C selama 1 jam dan katalis NaOH menghasilkan ester dengan yield 74. Di Indonesia sampai saat ini belum banyak yang memanfaatkan hasil ekstraksi biji kopi sebagai bahan baku pembuatan biodiesel, sementara penelitian mengenai biji kopi rusak telah diadakan di beberapa negara lain. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan menghasilkan biodiesel dari ekstrak biji kopi untuk lebih meningkatkan nilai ekonomisnya. Mengenai variasi penelitian yang akan dilakukan akan dijelaskan lebih lanjut pada ruang lingkup penelitian.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Biodiesel dapat dibuat dengan proses transesterifikasi dari minyak nabati yang mengandung minyak tinggi. Namun, permasalahan yang sering dihadapi adalah mahalnya harga minyak nabati yang digunakan dalam pembuatan biodiesel. Oleh karena itu, minyak yang diambil dari biji kopi rusak dapat digunakan sebagai alternatif bahan baku pembuatan biodiesel karena mempunyai kandungan minyak yang cukup tinggi dan harganya murah, bahkan seringkali dibuang begitu saja. Minyak biji kopi diperoleh melalui ekstraksi dengan suatu pelarut yang dapat melarutkan minyak dan lemak, yakni toluena C 7 H 8 C 6 H 5 CH 3 dan n- heksana C 6 H 14 . Pembuatan biodiesel dilakukan melalui proses esterifikasi dengan alkohol terlebih dahulu dan menggunakan katalis asam kuat, untuk Universitas Sumatera Utara mengkonversi kandungan asam lemak bebas pada biji kopi yang cukup tinggi, kemudian dilanjutkan dengan transesterifikasi dengan katalis basa kuat untuk mengkonversi kandungan trigliserida, hingga kedua proses ini menghasilkan produk yang diinginkan yakni metil ester yang selanjutnya menjadi biodiesel.

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah : 1. Memanfaatkan minyak biji kopi sebagai bahan baku pembuatan metil ester dengan proses esterifikasi kemudian dilanjutkan transesterifikasi. 2. Mempelajari pengaruh variasi perbandingan berat pelarut : bubuk kopi pada proses ekstraksi minyak biji kopi rusak dalam pembuatan metil ester.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

1. Memberikan pengetahuan mengenai pemanfaatan limbah biji kopi menjadi metil ester. 2. Meningkatkan nilai ekonomis limbah biji kopi yang selama ini hanya dibuang sehingga menjadi bahan baku untuk menghasilkan metil ester yang bermanfaat.

1.5 RUANG LINGKUP PENELITIAN

Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Organik, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan. 2. Bahan digunakan adalah a. Biji kopi sebagai bahan baku b. N-heksana C 6 H 14 dan toluena C 7 H 8 C 6 H 5 CH 3 sebagai pelarut c. Metanol CH 3 OH d. Natrium hidroksida NaOH, dan asam sulfat H 2 SO 4 sebagai katalis 3. Proses yang digunakan a. Esktraksi b. Esterifikasi c. Transesterifikasi Universitas Sumatera Utara 4. Variabel-variabel dalam percobaan:  Tahap ekstraksi dengan variabel berubah perbandingan berat pelarut : biji kopi bubuk 5:1, 6:1, 7:1 dan 8:1 serta jenis pelarut n-heksana dan toluena sementara suhu operasi yang digunakan adalah 70-75 C untuk pelarut n-heksana dan 110-115 C untuk pelarut toluena dan waktu operasi 120 menit.  Tahap esterifikasi pada suhu operasi 60 C dan menggunakan katalis H 2 SO 4 1 vv selama 60 menit dengan perbandingan molar asam lemak bebas : metanol = 1:3 sementara kecepatan pengaduk konstan 600 rotasi per menit rpm.  Tahap transesterifikasi pada suhu operasi 60 C selama 120 menit dan menggunakan katalis NaOH 1,75 ww dengan perbandingan molar minyak biji kopi : metanol = 1:9 sementara kecepatan pengaduk konstan 600 rpm.  Dari beberapa variabel yang digunakan diatas, maka akan dilakukan analisa terhadap : 1. Minyak biji kopi a. densitas b. viskositas c. kadar asam lemak bebas free fatty acid d. Gas chromatography GC untuk analisa komposisi asam lemak dan asam lemak bebas di dalam minyak biji kopi. 2. Metil Ester a. densitas b. viskositas c. titik nyala d. Gas chromatography GC untuk analisa komposisi asam lemak dan asam lemak bebas di dalam metil ester. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA