Analisis Korelasi Analisis Koefisien Determinasi

3.5.1.6 Uji hipotesis

Uji hipotesis dari penelitian ini terdiri dari:

1. Uji Statistik F

Uji Statistik F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama terhadap variabel dependen. Uji statistik ini menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05. Jika nilai sig. • F lebih besar dari 0,05 maka, model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau dengan kata lain variabel independen secara bersama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. • Sebaliknya, jika nilai sig. F lebih kecil dari 0,05 maka, model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau dengan kata lain variabel independen secara bersama dapat berpengaruh terhadap variabel dependen

2. Uji t-Statistik

Uji t-statistik digunakan untuk menguji signifikansi koefisien regresi secara individu. Uji t-statistik ini menggunakan tingkat signifikansi 0,05. • Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka ada pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen secara individu. • jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka tidak terdapat pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen secara individu.

3.5.2 Analisis Korelasi

Korelasi merupakan ukuran numeris yang dapat diinterpretasikan sebagai derajat keeratan hubungan linear dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara dua variabel atau lebih, bagaimana arah hubungan, dan berapa besar koefisien hubungannya. Korelasi dapat menghasilkan angka positif atau negative, • Jika korelasi menghasilkan angka positif maka, hubungan kedua variabel bersifat searah. Artinya jika variabel bebas besar maka variabel terikat juga besar. • Jika korelasi menghasilkan angka negatif maka hubungan kedua variabel bersifat tidak searah. Artinya jika variabel bebas besar maka variabel terikatnya kecil. Angka korelasi berkisar antara -1 dengan 1, • Jika angka mendekati 1 maka hubungan kedua variabel semakin kuat. • Jika korelasi mendekati -1 maka hubungan kedua variabel semakin lemah. • Hubungan linear positif sempurna akan mempunyai koefisien korelasi 1, sedangkan hubungan linear negatif sempurna akan mempunyai koefisien korelasi -1. • Nilai koefisien korelasi sama dengan nol berarti tidak ada hubungan.

3.5.3 Analisis Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi ditunjukkan untuk melihat seberapa besar kemampuan variable independen dalam menjelaskan variasi variable dependen. Nilai koefisien determinansi adalah antara nol dan satu. Nilai R-square kecil berarti kemampuan variable independen dalam menjelaskan variasi variable dependen sangat terbatas. • Jika koefisien determinasi sama dengan 0 R 2 =0, artinya variabel terikat tidak dapat diterangkan variabel bebas sama sekali. • Jika koefisien determinasi sama dengan 1 R2=1, artinya variabel bebas secara keseluruhan dapat menerangkan variabel terikat.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Adapun urutan pembahasan secara sistematis adalah sebagai berikut: deskripsi umum hasil penelitian, pengujian asumsi klasik, analisis data yang berupa hasil analisis regresi, pengujian variabel independen secara parsial dan simultan dengan model regresi, pembahasan tentang pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

4.1 Deskriptif Sampel Penelitian

Dari seluruh emiten yang terdaftar di BEI tidak semua dijadikan sampel penelitian, karena dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah perusahaan yang mengeluarkan data-data keuangan. Penetapan sampel dilakukan dengan cara purpossive sampling dengan menggunakan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Dari 24 perusahaan manufaktur jenis otomotif yang telah dibuat daftarnya pada bab sebelumnya, hanya 22 perusahaan yang memenuhi syarat penelitian untuk dijadikan sampel. 2 perusahaan lagi tidak memenuhi syarat karena ketidaklengkapan data dan tidak memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi laba akuntansi, arus kas operasi, kebijakan hutang, ukuran perusahaan dan dividen kas. Data diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang di publikasikan Bursa Efek Indonesia.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return on Investment dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 59 82

Pengaruh Laba Akuntansi Dan Arus Kas Operas Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur Jenis Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 91 84

Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi terhadap Dividen Kas Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

23 155 93

Laba Bersih dan Arus Kas Operasi Terhadap Dividen Tunai pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 37 92

PENGARUH ARUS KAS BEBAS, HUTANG, DAN LABA TERHADAP DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

0 3 28

PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN TUNAI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 6 29

Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 23

Pengaruh Laba Akuntansi Dan Arus Kas Operas Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur Jenis Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 2 25

ANALISIS PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DAN JASA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Unika Repository

1 17 15

ANALISIS PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Unika Repository

0 0 13