6. Melanie Sugiarto pada tahun 2011 melakukan penelitian dengan judul Analisis
Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Hutang Sebagai Intervening. Hasil atau kesimpulan penelitiannya
adalah dividen berpengaruh positif terhadap kebijakan terhadap kebijakan hutang. 7.
Devi dan Erawati pada tahun 2014 melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Kepemilikian Manajerial, Leverage, dan Ukuran Perusahaan pada
Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur. Hasil atau kesimpulan penelitiannya adalah ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap dividen yang akan dibagikan
oleh perusahaan. 8.
Uswatuh Khasanah pada tahun 2009 melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Investasi, Likuiditas, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Kebijakan Dividen Pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index. Hasil atau kesimpulan penelitiannya adalah ukuran perusahaan sama sekali tidak
mempengaruhi berapapun dividen yang akan dibagikan.
2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
2.3.1 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan sintesis dari tinjauan teori dan penelitian terdahulu yang mencerminkan keterkaitan antar variabel yang diteliti. Kerangka konseptual
juga merupakan tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan hipotesis. Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan teoritis, dan tinjauan penelitian
terdahulu, maka peneliti membuat kerangka konseptual penelitian seperti yang tertera pada gambar di halaman berikut:
H1
H2
H5
H3
H4
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Ukuran Perusahaan
X
4
Kebijakan Hutang X
3
Arus Kas Operasi X
2
Dividen Kas Y
Laba Akuntansi X
1
Berdasarkan kerangka konseptual, dapat dibuat justifikasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Laba akuntansi adalah laba bersih yang didapat dari
selisih antara pendapatan yang operatif maupun tidak dan seluruh biaya operatif maupun tidak.
Laba akuntansi X
1
merupakan laba bersih suatu perusahaan dalam periode tertentu. Laba akuntansi memiliki hubungan yang positif dengan dividen kas yang artinya,
semakin tinggi laba akuntansi maka dividen kas akan semakin tinggi dan semakin rendah laba akuntansi maka dividen kas akan semakin rendah juga.
Arus kas operasi X2 merupakan semua kejadian arus kas masuk dan arus kas keluar dalam kegiatan operasi suatu perusahaan dalam periode tertentu. Arus kas operasi
berbanding positif dengan dividen kas, artinya semakin tinggi arus kas operasi maka dividen kas akan semakin tinggi dan apabila arus kas operasi rendah maka dividen kas juga
rendah. Kebijakan hutang X3 merupakan salah satu keputusan pendanaan yang berasal
dari eksternal. Kebijakan hutang ini dilakukan untuk menambah dana perusahaan yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan. Kebijakan hutang
memiliki hubungan negatif dengan dividen kas, artinya semakin tinggi hutang maka dividen yang akan dibagikan rendah, dan apabila hutang rendah maka dividen yang akan
dibagikan akan tinggi. Ukuran perusahaan X4 merupakan rata–rata total penjualan bersih untuk tahun
yang bersangkutan sampai beberapa tahun. Dalam hal ini penjualan lebih besar daripada biaya variabel dan biaya tetap, maka akan diperoleh jumlah pendapatan sebelum pajak.
Ukuran perusahaan memiliki hubungan positif dengan dividen kas, artinya semakin besar
ukuran perusahaan maka dividen yang akan dibagikan akan tinggi, demikian sebaliknya ukuran perusahaan yang kecil memiliki dividen kas yang kecil.
Ada beberapa alternatif pendanaan yang dapat dilakukan oleh perusahaan. Salah satunya dengan melakukan penerbitan dan penjualan saham ke publik, dengan cara itu
investor dapat menanamkan dananya ke perusahaan tersebut dengan cara membeli
sahamnya. Dan salah satu jenis dividen yang dibagikan adalah dividen kas.
Dividen kas adalah distribusi laba dalam bentuk kas oleh sebuah perusahaan kepada pemegang sahamnya sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya.
2.3.2 Hipotesis Penelitian