Uji normalitas Uji Asumsi Klasik

hutang tertinggi adalah 1.00 dimilikioleh perusahaan PT. Renuka Coalindo Tbk. 5. Ukuran perusahaan memiliki nilai rata-rata sebesar 14.774.271. Ukuran perusahaan terendah adalah 138.130 yaitu PT. Renuka Coalindo Tbk. Ukuran perusahaan tertinggi adalah 213.994.000 yaitu PT. Astra Internasional Tbk. 6. Dividen memiliki nilai rata-rata 1.194. Dividen terendah adalah -102. yaitu dividen PT. Intraco Penta Tbk. Dividen tertinggi adalah 40.000 yaitu dividen PT. Multistrada Arah Sarana Tbk.

4.3 Uji Asumsi Klasik

4.3.1 Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Normalitas variabel pengganggu umumnya dideteksi dengan melihat tabel histogram. Namun demikian, dengan hanya melihat tabel histogram belum tentu bisa memastikan bahwa data memiliki distribusi normal. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data yang sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Gambar 4.1. Hasil Uji Histogram of Regression Standardized Residual Sumber: Hasil pengolahan data sekunder, 2015 Gambar 4.2. Hasil Uji P-Plot of Regression Standardized Residual Sumber: Hasil pengolahan data sekunder, 2015 Pada gambar 4.2 dapat dilihat bahwa grafik normal probability plot of regression standardized menunjukan pola grafik yang tidak normal. Hal ini terlihat dari titik-titik yang melenceng dari garis diagonal. Untuk memperkuat pengujian dilakukan pengujian normalitas dengan menggunakan uji One-sample Kolmogorov-Smirnov. Tabel 4.2 one-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Sumber:Hasil pengolahan data sekunder, 2015 Dari table 4.2 terlihat bahwa variabel memiliki nilai signifikan 0.000, dasar pengambilan keputusan untuk pengujian one-Sample Kolmogorov-Smirnov adalah data normal apabila nilai signifikan untuk nilai residual lebih besar dari 0,05. Sehingga dari hasil pengujian di atas dapat disimpulkan bahwa variabel dalam penelitian ini terdistribusi secara tidak normal. Menurut Situmorang yang dikutip dalam Iskandar Muda 2010 beberapa cara untuk memperbaiki data yang menyebar secara tidak normal antara lain : 1. Melakukan transformasi data menjadi bentuk logaritma atau logaritma natural 2. Menambah jumlah data 3. Menghilangkan data yang dianggap sebagai penyebab tidak normalnya data 4. Menerima data apa adanya. Dalam hal ini peneliti akan melakukan transformasi data yang berbentuk nominal menjadi logaritma natural. Transformasi data ke dalam bentuk logaritma natural menyebabkan data yang bernilai negatif tidak dapat ditransformasi sehingga menghasilkan missing values. Setiap data yang terdapat missing values akan dihilangkan d an diperoleh jumlah sampel yang valid menjadi 52 pengamatan dengan analisis statistik deskriptif sebagai berikut: Tabel 4.3 Analisis Statistik Deskriptif Tahun 2011-2013 setelah transformasi data Statistics lndividen lnukuranper usahaan lnaruskasope rasi lnlabaakunta nsi kebijakan hutang N Valid 62 66 55 63 66 Missing 4 11 3 Mean 5.3721 28.8239 26.3244 25.9523 .5121 Std. Deviation 1.78097 1.65062 2.01138 2.09494 .19593 Minimum 1.10 25.65 22.19 21.03 .17 Maximum 10.60 33.00 30.69 30.76 1.00 Sumber: Hasil pengolahan data sekunder, 2015 Sehingga diperoleh uji normalitas sebagai berikut: Gambar 4.3 Hasil Uji Histogram of Regression Standardized Residual Setelah Transformasi Data Sumber: Hasil pengolahan data sekunder, 2015 Gambar 4.4 Hasil Uji P-Plot of Regression Standardized Residual Setelah Transformasi Data Sumber: Hasil pengolahan data sekunder, 2015 Pada gambar 4.3 ditunjukkan bahwa histogram sudah menjadi normal dan pada gambar 4.4 grafik normal probability of regression standardized menunjukkan pola grafik yang normal. Setelah melakukan transformasi data ke dalam bentuk logaritma natural, titik-titik kini telah menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti garis diagonal. Maka model regresi layak dipakai karena telah memenuhi asumsi normalitas. Untuk memperkuat pengujian, kembali dilakukan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov. Tabel 4.4 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Setelah Transformasi Data Sumber: Hasil pengolahan data sekunder, 2015 Dari table 4.4 ditunjukkan bahwa nilai signifikan One-Sample Kolmogorov- Smirnov adalah 0,307. Karena lebih besar dari 0,05 maka hasil pengujian di atas dapat disimpulkan bahwa variabel dalam penelitian ini terdistribusi secara normal, mendukung pengujian dengan menggunakan grafik plot.

4.3.2 Uji multikolinieritas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return on Investment dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 59 82

Pengaruh Laba Akuntansi Dan Arus Kas Operas Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur Jenis Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 91 84

Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi terhadap Dividen Kas Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

23 155 93

Laba Bersih dan Arus Kas Operasi Terhadap Dividen Tunai pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 37 92

PENGARUH ARUS KAS BEBAS, HUTANG, DAN LABA TERHADAP DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

0 3 28

PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN TUNAI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 6 29

Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 23

Pengaruh Laba Akuntansi Dan Arus Kas Operas Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur Jenis Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 2 25

ANALISIS PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DAN JASA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Unika Repository

1 17 15

ANALISIS PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Unika Repository

0 0 13