Penyiapan Dosis Ekstrak Sarang Burung Walet Penyiapan Suspensi Parasetamol 15 dalam Gom Arab 5 Persiapan Tikus Pengambilan Sampel Darah Hewan Uji Pengukuran Aktivitas SGOT dan SGPT Serum Darah

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Reaksi Molish Sebanyak 2 ml larutan sampel ditambahkan 5 tetes larutan naftol 3 dalam etanol, dikocok perlahan selama 5 detik, miringkan tabung dan ditambahkan 2 ml H 2 SO 4 pekat melalui dinding tabung secara hati –hati, kemudian tegakkan kembali tabung. Hasil positif mengandung karbohidrat bila terlihat adanya cincin ungu diperbatasan kedua cairan Auterhoff, 2002. 3. Reaksi Xantoprotein Sebanyak 2 mL larutan asam nitrat pekat ditambahkan dengan hati- hati ke dalam larutan sampel, dikocok dan amati perubahan warnanya. Setelah dicampur akan terjadi endapan putih yang dapat berubah menjadi kuning apabila dipanaskan. Reaksi positif menandakan adanya asam amino yang bergugus benzen pada sampel Sumardjo, 2009.

3.5.5. Penyiapan Dosis Ekstrak Sarang Burung Walet

Dosis pemberian ekstrak air sarang burung walet pada tikus dibedakan dalam tiga dosis yaitu 1 mgkgBB, 10 mgkgBB, dan 100 mgkgBB kemudian disuspensikan dalam Gom Arab 5.

3.5.6. Penyiapan Suspensi Parasetamol 15 dalam Gom Arab 5

Parasetamol yang akan digunakan dibuat dalam bentuk suspensi dalam Gom Arab 5, karena sifat dari parasetamol adalah tidak larut air Depkes RI, 1995. Disiapkan Gom Arab 5, ditimbang Gom Arab sebanyak 5 gram kemudian didispersikan ke dalam 100 ml aquadest hangat dengan menggunakan mortar dan alu. Suspensi parasetamol 15 dengan menimbang 15 gram parasetamol murni yang telah dihaluskan. Parasetamol dimasukkan dalam mortar didispersikan dengan larutan Gom Arab 5, kemudian ad kan hingga 100 ml dengan larutan Gom Arab 5.

3.5.7. Persiapan Tikus

Tikus diperoleh dari Institut Pertanian Bogor sebanyak 30 ekor. Tikus diaklimatisasi terhadap lingkungan selama 60 hari di Animal House Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Jakarta. Pada hari ke-61 dilakukan penimbangan untuk menentukan dosis dan dilakukan perlakuan. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.5.8. Pengambilan Sampel Darah Hewan Uji

Pengambilan darah pada hewan uji dilakukan pada hari ke-0, 15 dan 17. Pada hari ke-15 pengambilan darah dilakukan setelah pemberian ekstrak sarang burung walet. Darah tikus diambil sebanyak 0,5-1 ml melalui bagian pleksus retro-orbital menggunakan mikrohematokrit, dibius terlebih dahulu menggunakan eter. Darah kemudian ditampung dalam tabung mikrosentrifugasi untuk diambil serumnya yang kemudian dilakukan pengujian terhadap aktivitas SGPT dan SGOT. Serum diambil dengan melakukan setrifugasi sampel darah pada 3000 rpm selama 5 menit pada suhu 20 O C Erguder, 2008.

3.5.9. Pengukuran Aktivitas SGOT dan SGPT Serum Darah

Pengukuran aktivitas SGPT dan SGOT serum darah dilakukan dengan menggunakan prinsip metode kinetic yang telah ditetapkan oleh International Federation of Chemical Chemistry IFCC menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Serum hewan percobaan, yang diperoleh pada hari ke- 0, 15, dan 17 diambil sebanyak 0,1 ml dicampur dengan reagen SGOT dan SGPT 1 ml yang sebelumnya dihangatkan pada suhu 37 o C selama 60 detik. Setelah itu dimasukkan ke dalam kuvet dan diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada λ 480 nm. Pengukuran diukur sebanyak empat kali dengan interval 60 detik A0, A1, A2, A3. Hasil dari aktivitas SGPT dan SGOT dinyatakan dalam satuan unitliter UL yang merupakan banyak enzim dalam satu liter serum yang dapat menghasilkan NAD + pada satuan waktu yang sama. Cara perhitungan kadar SGPT dan SGOT mengikuti rumus berikut. SGPTSGOT UL = ⩟ Dimana Vt = Volume total sampel ditambah reagen ml Vs = Volume sampel ml 6,22 = Extinction Koefisien mmol UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.6. Rencana Pengolahan dan Analisa Data

Dokumen yang terkait

Analisis Profil Protein dan Asam Amino Ekstrak Sarang Burung Walet (Collocalia fuciphaga) Asal Painan

0 4 1

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Daun Pacing (Costus spiralis) terhadap Diameter Tubulus Seminiferus, Motilitas, dan Spermisidal pada Tikus Jantan Strain Sprague-Dawley

0 10 95

Uji Efek Antifertilitas Serbuk Bawang Putih (Allium Sativum L.) Pada Tikus Jantan (Rattus Novergicus) Galur Sprague Dawley Secara In Vivo Dan In Vitro

3 25 115

Analisis Profil Protein dan Asam Amino Sarang Walet Putih (Collocalia fuciphago) dengan Menggunakan SDS-PAGE dan KCKT

3 21 68

Uji Antifertillitas Ekstrak Metanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) pada Tikus Jantan Strain Sprague Dawley Secara In Vivo

4 11 134

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 96% Daun Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) Terhadap Kualitas Sperma Pada Tikus Jantan Galur Sprague- Dawley Secara In Vivo dan Aktivitas Spermisidal Secara In Vitro

0 15 104

Aktivitas antifertilitas ekstrak etanol 70% daun pacing (costus spiralis) pada tikus sprague-dawley jantan secara in vivo

1 32 0

EFEK HEPATOPROTEKTIF SARANG BURUNG WALET PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI DENGAN ALKOHOL

1 9 77

Deteksi kandungan enzim lisozim sebagai bahan antibakteri pada kelenjar air liur burung walet sarang putih (collocalia fuciphaga)

0 2 1

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 90% Daun Kelor (Moringa Oleifera Lam) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa, Morfologi Spermatozoa, Dan Diameter Tubulus Seminiferus Pada Tikus Jantan Galur Sprague-Dawley

4 34 116