UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
f. KU3 : Sebagai kelompok uji 3 Hepatoprotektif sarang burung walet dosis tinggi
diberikan larutan sarang burung walet dengan dosis 100 mgkgBB p.o setiap hari selama 16 hari. Pada hari ke-15,
kemudian hewan uji diberi suspensi parasetamol 2gkgBB p.o dosis tunggal pada hari ke-15 dan 16. Darah dianalisa pada hari ke 0, 15 dan
17 untuk mengamati aktivitas enzim SGPT dan SGOT.
3.5. Prosedur Penelitian
3.5.1. Determinasi Sampel
Sampel sarang burung walet putih yang diperoleh dari Palu, Sulawesi Tengah, kemudian dideterminasi di Laboratorium Ornithologi, Puslit Biologi
Bidang Zoologi LIPI Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
3.5.2. Penyiapan Sarang Burung Walet
Sampel yang telah dideterminasi, kemudian dibersihkan dari bulu burung walet yang menempel pada sampel dengan menggunakan pinset.
Selanjutnya sarang burung walet dibersihkan dibawah air mengalir selama ±5 menit, kemudian dikeringkan pada suhu ruang. Setelah bersih, sampel
dihaluskan dengan menggunakan blender. 3.5.3.
Ekstraksi Sarang Burung Walet
Sebanyak 150 gram sampel dilarutkan dalam 4,5 L aquabidest, kemudian dipanaskan 60
O
C selama 30 menit lalu dihomogenizer 800 rpm selama 30 menit. Selanjutnya disonikasi selama 30 menit lalu di saring
dengan menggunakan 2 lapis kain kasa. Filtrat yang diperoleh dikeringkan dengan metode pengeringan freeze dry dan disimpan pada suhu -20
O
C Yida, 2014 dan Liu et al., 2012.
3.5.4. Uji Kualitatif Ekstrak Sarang Burung Walet
1. Reaksi Biuret Sebanyak 2 ml larutan sampel ditambahkan 2 ml larutan NaOH 2 M,
kocok perlahan. Lalu tambahkan 10 tetes larutan CuSO
4
0,1 M. Amati perubahan yang terjadi. Reaksi positif mengandung protein jika terjadi
perubahan warna menjadi warna ungu Auterhoff, 2002.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Reaksi Molish Sebanyak 2 ml larutan sampel ditambahkan 5 tetes larutan naftol 3
dalam etanol, dikocok perlahan selama 5 detik, miringkan tabung dan ditambahkan 2 ml H
2
SO
4
pekat melalui dinding tabung secara hati –hati,
kemudian tegakkan kembali tabung. Hasil positif mengandung karbohidrat bila terlihat adanya cincin ungu diperbatasan kedua cairan Auterhoff, 2002.
3. Reaksi Xantoprotein Sebanyak 2 mL larutan asam nitrat pekat ditambahkan dengan hati-
hati ke dalam larutan sampel, dikocok dan amati perubahan warnanya. Setelah dicampur akan terjadi endapan putih yang dapat berubah menjadi kuning
apabila dipanaskan. Reaksi positif menandakan adanya asam amino yang bergugus benzen pada sampel Sumardjo, 2009.
3.5.5. Penyiapan Dosis Ekstrak Sarang Burung Walet