Fisiologi Hati Histologi Hati

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Hati mempunyai bentuk seperti piramida dengan alasnya disebelah kanan dan puncaknya di ujung kiri. Facies diaphragmatica terletak tepat di bawah kubah diaphragm dan merupakan suatu kesatuan lengkungan dari facies anterior, superior, lateral dan posterior. Permukaan yang menghadap ke inferior berhubungan dengan alat-alat viscera abdomen, disebut facies viceralis. Facies visceralis berbatasan dengan facies diaphragma di depan pada batas yang tajam, disebut margo anterior. Namun tumpul di belakang dan disebut facies posterior Widjaja, 2009. Hati terbagi dengan adanya perlekatan ligamentum falciforme hepatis menjadi lobus kanan yang besar dan lobus kiri yang lebih kecil. Pada permukaan visceralis, dengan adanya lekuk fossa sagittalis kanan dan kiri serta porta hepatis, terpisah dari lobus kanan dua lobus kecil, yaitu lobus quadratus di depan dan lobus caudatus di belakang Widjaja, 2009. Hati mempunyai dua jenis persediaan darah, yaitu yang datang melalui arteri hepatica dan yang melalui vena porta. Arteri hepatika merupakan pembuluh darah yang keluar dari aorta dan memberikan seperlima darahnya kepada hati, darah ini mempunyai kejenuhan oksigen 95-100. Vena porta terbentuk dari vena lienalis dan vena mesentrika superior, menghantarkan empat perlima darahnya ke hati, darah ini mempunyai kejenuhan oksigen hanya 70 sebab beberapa O 2 telah diambil limpa dan usus. Darah dari vena porta membawa zat makanan yang telah diabsorbsi mukosa usus halus ke hati Pearce, 2009.

2.2.2. Fisiologi Hati

Menurut Guyton Hall 2008, hati mempunyai beberapa fungsi yaitu: a. Metabolisme karbohidrat Fungsi hati dalam metabolisme karbohidrat adalah menyimpan glikogen dalam jumlah besar, mengkonversi galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa, glukoneogenesis, dan membentuk banyak senyawa kimia yang penting dari hasil perantara metabolisme karbohidrat. b. Metabolisme lemak 4 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fungsi hati yang berkaitan dengan metabolisme lemak, antara lain: mengoksidasi asam lemak untuk menyuplai energi bagi fungsi tubuh yang lain, membentuk sebagian besar kolesterol, fosfolipid dan lipoprotein, membentuk lemak dari protein dan karbohidrat. c. Metabolisme protein Fungsi hati dalam metabolisme protein adalah deaminasi asam amino, pembentukan ureum untuk mengeluarkan amonia dari cairan tubuh, pembentukan protein plasma, dan interkonversi beragam asam amino dan membentuk senyawa lain dari asam amino. d. Lain-lain Fungsi hati yang lain diantaranya hati merupakan tempat penyimpanan vitamin, hati sebagai tempat menyimpan besi dalam bentuk feritin, hati membentuk zat-zat yang digunakan untuk koagulasi darah dalam jumlah banyak dan hati mengeluarkan atau mengekskresikan obat-obatan, hormon dan zat lain. Gambar 2.1. Gambaran makroskopik hati manusia dari anterior Putz Pabst, 2007

2.2.3. Histologi Hati

Sel –sel yang terdapat di hati antara lain: hepatosit, sel endotel, dan sel makrofag yang disebut sebagai sel kuppfer, dan sel ito sel penimbun lemak. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Sel hepatosit berderet secara radier dalam lobulus hati dan membentuk lapisan sebesar 1-2 sel serupa dengan susunan bata. Lempeng sel ini mengarah dari tepian lobulus ke pusatnya dan beranastomosis secara bebas membentuk struktur seperti labirin dan busa. Celah diantara lempeng-lempeng ini mengandung kapiler yang disebut sinusoid hati Junquiera et al., 2007. Sinusoid hati adalah saluran yang berliku –liku dan melebar, diameternya tidak teratur, dilapisi sel endotel bertingkat yang tidak utuh. Sinusoid dibatasi oleh 3 macam sel, yaitu sel endotel mayoritas dengan inti pipih gelap, sel kupffer yang fagositik dengan inti ovoid, dan sel stelat atau sel Ito atau liposit hepatik yang berfungsi untuk menyimpan vitamin A dan memproduksi matriks ekstraseluler serta kolagen. Aliran darah di sinusoid berasal dari cabang terminal vena portal dan arteri hepatik, membawa darah kaya nutrisi dari saluran pencernaan dan juga kaya oksigen dari jantung Eroschenko, 2010; Junqueira et al., 2007. Traktus portal terletak di sudut-sudut heksagonal. Pada traktus portal, darah yang berasal dari vena portal dan arteri hepatik dialirkan ke vena sentralis. Traktus portal terdiri dari 3 struktur utama yang disebut trias portal. Struktur yang paling besar adalah venula portal terminal yang dibatasi oleh sel endotel pipih. Kemudian terdapat arteriola dengan dinding yang tebal yang merupakan cabang terminal dari arteri hepatik. Dan yang ketiga adalah duktus biliaris yang mengalirkan empedu. Selain ketiga struktur itu, ditemukan juga limfatik Junqueira et al., 2007. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 2.2. Lobulus hepatik Gartner, 2003 Aliran darah di hati dibagi dalam unit struktural yang disebut asinus hepatik. Asinus hepatik berbentuk seperti buah berry, terletak di traktus portal. Asinus ini terletak di antara 2 atau lebih venula hepatic terminal, dimana darah mengalir dari traktus portalis ke sinusoid, lalu ke venula tersebut. Asinus ini terbagi menjadi 3 zona, dengan zona 1 terletak paling dekat dengan traktus portal sehingga paling banyak menerima darah kaya oksigen, sedangkan zona 3 terletak paling jauh dan hanya menerima sedikit oksigen. Zona 2 atau zona intermediet berada diantara zona 1 dan 3. Zona 3 ini paling mudah terkena jejas iskemik Junqueira et al., 2007.

2.3. Parasetamol

Dokumen yang terkait

Analisis Profil Protein dan Asam Amino Ekstrak Sarang Burung Walet (Collocalia fuciphaga) Asal Painan

0 4 1

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Daun Pacing (Costus spiralis) terhadap Diameter Tubulus Seminiferus, Motilitas, dan Spermisidal pada Tikus Jantan Strain Sprague-Dawley

0 10 95

Uji Efek Antifertilitas Serbuk Bawang Putih (Allium Sativum L.) Pada Tikus Jantan (Rattus Novergicus) Galur Sprague Dawley Secara In Vivo Dan In Vitro

3 25 115

Analisis Profil Protein dan Asam Amino Sarang Walet Putih (Collocalia fuciphago) dengan Menggunakan SDS-PAGE dan KCKT

3 21 68

Uji Antifertillitas Ekstrak Metanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) pada Tikus Jantan Strain Sprague Dawley Secara In Vivo

4 11 134

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 96% Daun Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) Terhadap Kualitas Sperma Pada Tikus Jantan Galur Sprague- Dawley Secara In Vivo dan Aktivitas Spermisidal Secara In Vitro

0 15 104

Aktivitas antifertilitas ekstrak etanol 70% daun pacing (costus spiralis) pada tikus sprague-dawley jantan secara in vivo

1 32 0

EFEK HEPATOPROTEKTIF SARANG BURUNG WALET PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI DENGAN ALKOHOL

1 9 77

Deteksi kandungan enzim lisozim sebagai bahan antibakteri pada kelenjar air liur burung walet sarang putih (collocalia fuciphaga)

0 2 1

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 90% Daun Kelor (Moringa Oleifera Lam) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa, Morfologi Spermatozoa, Dan Diameter Tubulus Seminiferus Pada Tikus Jantan Galur Sprague-Dawley

4 34 116