Aspek-Aspek Motivasi Unsur-Unsur Motivasi Dasar-Dasar Motivasi

1.2. Aspek-Aspek Motivasi

Menurut Hasibuan 1996, Motivasi dibagi menjadi dua aspek yaitu aspek aktif atau dinamis dan aspek pasif atau statis. 1 aspek aktif atau dinamis yaitu motivasi tampaksebagai usaha positif dalam menggerakkan dan mengarahkan sumber daya manusia agar secara produktif berhasil mencapai tujuan yang diinginkan; 2 aspek pasif atau statis yaitu motivasi akan tampak sebagai kebutuhan dan juga sekaligus sebagai perangsang untuk dapat mengarahkan dan menggerakkan potensi sumber daya manusia kearah tujuan yang diinginkan.

1.3. Teori-Teori Motivasi

Stonner Freeman 1995, dalam Nursalam 2002 mengelompokkan motivasi dalam empat teori yaitu: teori kebutuhan, teori keadilan, teori harapan dan teori penguatan.

1.3.1. Teori Kebutuhan, teori kebutuhan ini memfokuskan pada yang dibutuhkan

orang untuk hidup berkecukupan, dan berhubungan dengan bagian pekerjaan yang dilakukan untuk pekerjaan seperti itu. Menurut teori ini, seseorang mempunyai motivasi kalau dia belum mencapai tingkat kepuasan tertentu dengan kehidupannya. Yang termasuk teori kebutuhan adalah 1.3.1.1. Teori hirearki menurut Maslow. Dikembangkan oleh Abraham Maslow, dimana dia memandang manusia sebagai hirearki lima macam kebutuhan, Universitas Sumatera Utara dimulai dari kebutuhan fisiologis yang paling mendasar sampai kebutuhan tertinggi yaitu aktualisasi diri. 1.3.1.2. Teori ERG adalah teori motivasi yang menyatakan bahwa yang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan tentang eksistensi exsistence, kebutuhan dasardari Maslow, keterkaitan relatedness, kebutuhan hubungan antar pribadi dan kebutuhan pertumbuhan growth, kebutuhan dan kreatifitas pribadi atau pengaruh produktif. Teori ERG menyatakan bahwa kalau kebutuhan yang yang lebih tinggi akan mengalami kekecewaan, kebutuhan yang lebih rendah akan kembali walaupun sudah terpuaskan. 1.3.1.3. Teori motivasi dua faktor oleh Federick Hezberg yang meyakini bahwa ada faktor yang membuat seseorang puas, dan ada faktor yang membuat seseorang tidak puas. Atau faktor yang membuat seseorang merasa sehat dan faktor yang memotivasi orang, atau faktor ekstrinsik dan intrinsik. Dari teori Hezberg didapat dua kesimpulan khusus, yaitu : pertama, ada serangkaian kondisi ekstrinsik, keadaan pekerjaan yang menyebabkan rasa tidak puas di antara para karyawan, apabila kondisi itu tidak ada. Jika kondisi ini ada, maka tidak perlu memotivasi karyawan. Kondisi ini adalah faktor-faktor yang membuat seseorang merasa tidak puas atau disebut juga faktor-faktor kesehatan hygiene factor, faktor tersebut diperlukan untuk mempertahankan tingkat yang paling rendah, yaitu tingkat tidak ada kepuasan dissastifaction. Faktor-faktor Universitas Sumatera Utara ini mencakup : upah, keamanan kerja, kondisi kerja, status prosedur perusahaan mutu supervisor yang baik, mutu hubungan interpersonal diantara teman sejawat, atas, dan dengan bawahan. Kedua, serangkaian kondisi intrinsik, kepuasan kerja job content.Apabila ada kondisi ini dalam pekerjaan akan menggerakkan tingkat motivasi yang kuat, dan dapat menciptakan hasil pekerjaan yang baik. Jika kondisi ini tidak ada, maka akan menimbulkan rasa ketdak puasan yang berlebihan. Faktor ini disebut satisfaction atau motivator. Motivator ini meliputi : Prestasi achievement, pengakuan recognition, tanggung jawab responsibility, kemajuan advancement, Pekerjaan itu sendiri the work itself, Kemungkinan berkembang the possibility of growth Seseorang akan termotivasi apabila ada keiginannya untuk mengejar sersuatu keadaan tertentu, jadi keadan ini yang menciptakan motivasi terhadap karyawan tersebut. 1.3.1.4. Teori tiga macam kebutuhan dari Mc Clelland. Teori ini mengatakan bahwa apabila kebutuhan seseorang terasa sangat mendesak, maka kebutuhan itu akan memotivasi karyawan tersebut untuk berusaha keras memenuhi kebutuhan itu. Sedangkan kebutuhan itu sendiri adalah : kebutuhan akan prestasi need for achievement, kebutuhan akan afiliasi atau berhubungan dekat Universitas Sumatera Utara dengan orang lain need for affiliation, kebutuhan akan kekuasaan need for power. Masing-masing kebutuhan ini akan mempengaruhi pribadi seseorang, sehingga orang-orang yang mempunyai motivasi yang tinggi akan berbeda dengan orang dengan motivasi afiliasi, atau dengan motivasi kekuasaan yang tinggi. Masing- masing dapat dibedakan : Kebutuhan akan prestasi need for achievement Seseorang karyawan yang mempunyai motivasi prestasi yang tinggi mempunyai ciri-ciri: 1 Menjadi bersemangat sekali apabila mengalami keunggulan; 2 Menentukan tujuan secara realistik dan berani mengambil resiko yang telah diperhitungkan secara matang; 3Mau bertanggung jawab sendiri mengenai hasilnya; 4 Mereka memilih sendiri tugas yang menantang dan menunjukkan prilaku yang lebih berinisiatif dari kebanyakan orang; 5 Menghendaki umpan balik secara konkrit dan cepat terhadap prestasi mereka; 6 Mereka bekerja tidak mengejar uang atau kekuasaan; 7 Motivasi yang dipelukan mereka adalah: Memberikan pekerjaan yang membuat mereka puas, memberikan mereka otonomi, umpan balik terhadap sukses dan kegagalan mereka, berikan mereka peluang untuk bertumbuh Kebutuhan akan afiliasi Universitas Sumatera Utara Orang yang mempunyai motivasi afiliasi kerja sama mempunyai ciri-ciri: 1 Bersifat sosial, suka berintegrasi dan suka bersama dengan individu-individu lingkungan; 2 Merasa ikut memiliki atau bergabung dengan kelompok; 3 Didorong keinginan untuk bersahabat maka mereka menginginkan kepercayaan yang lebih jelas dan tegas; 4 Cenderung berkelompok dan mencoba untuk mendapatkan saling pengertian bersama mengenai apa yang telah terjadi dan apa yang harus mereka percaya; 5 Secara pribadi selalu bersedia untuk berkonsultasi dan selalu menolong orang lain yang dalam kesukaran, dan lebih mengenai adanya hubungan persahabatan. Kebutuhan akan kekuasan need for power Orang yang mempunyai motivasi kekusan yang tinggi ini dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu: 1 Kekuasaan menurut selera tertentu. Membesar-besarkan diri, meremehkan para pengikut, bersifat mengancam; 2 Kekuasan yang disosialisasikan. Dipakai untuk kepentingan pengikut, merumuskan tujuan yang menguntungkan, berkonsultasi dengan bawahan dan mencari cara paling baik untuk mencapai sasaran. Secara individual mempunyai cirri-ciri: Mampu berbicara lancar,tegas dan lancar berbicara, keras kepala, penuh tuntutan dan senang mengajar dan berbicara didepan publik Universitas Sumatera Utara

1.3.2. Teori Keadilan, teori keadilan didasarkan pada asumsi bahwa faktor utama

dalam motivasi pekerjaan adalah evaluasi individu atau keadilan dari penghargaan yang diterima. Individu atau keadilan dari penghargaan yang diterima. Individu akan termotivasi kalau mereka terima dari upaya proporsi dan dengan usaha yang mereka pergunakan. 1.3.3. Teori Harapan, menyatakan cara memilih dan bertindak dari berbagai alternative tingkah laku, berdasarkan harapannya apakah ada keuntungan yang diperolehdari tingkah laku. Teori harapan berfikir atas dasar hasil prestasi, valensi, harapan prestasi usaha.

1.3.4. Teori Penguatan, teori penguatan menyangkut ingatan orang mengenai

pengalaman rangsang respon konsekuensi. Menurut teori penguatan, seseorang termotivasi kalau dia memberikan respon pada rangsangan pada pola tingkah laku konsistensi sepanjang waktu. 1.4.Motif Motivasi Menurut Morgan 1986 dalam Notatmojo 2005. Motif motivasi adalah : 1.4.1. Motif biogenesis adalah motif yang berkembang pada diri seseorang yang berasal dari organismenya sebagai mahluk biologi, motif biologis sudah ada sejak lahir dan tidak dipelajari, bercorak universal dan kurang terikat pada lingkungan kebudayaan. Secara biologis manusia cenderung untuk mengikuti prinsip homeostasis. Homeostasis adalah kecenderungan tubuh kita untuk Universitas Sumatera Utara memelihara kondisi internal. Sel reseptor tubuh kita secara terus menerus akan memonitor tubuh kita. Jika ada ketidak seimbangan dalam tubuh, maka tubuh akan melakukan adaptasi untuk mencapai keadaan yang seimbang. Kebutuhan biologis misalkan kebutuhan untuk makan, minum, mempertahankan suhu tubuh, seksual, umumya menganut prinsip ini. 1.4.2. Motif sosiogenik adalah motif yang dipelajari orang yang berasal dari lingkungan kebudayaan dimana orang iti berkembang, motif sosiogenik tidak berkembang sendirinya tetapi berdasarkan interaksi sosial dengan orang lain atau hasil kebudayaan. Motif sosial merupakan suatu dorongan untuk bertindak yang tidak kita pelajari, namun kita pelajari dalam kelompok sosial dimana kita hidup. Motif sosial juga mencerminkan karakteristik dari seseorang juga merupakan komponen yang penting dari kepribadiannya. 1.4.3. Motif teogenesis, berasal dari interaksi antara manusia dengan Tuhan seperti yang nyata dalam ibadahnya dan dalam kehidupannya sehari-sehari dimana ia berusaha merealisasikan norma-norma agama tertentu. Manusia memerlukan interaksi dengan Tuhannya untuk dapat menyadari akan tugasnya sebagai manusia yang berketuhannan di dalam masyarakat yang serba ragam .

1.5. Unsur-Unsur Motivasi

Menurut Purwanto 1999 Unsur-unsur motivasi terdiri dari : Universitas Sumatera Utara 1.5.1. Motivasi merupakan suatu tenaga dinamis manusia dan munculnya memerlukan rangsangan baik dalam maupun dari luar. 1.5.2. Motivasi seringkali ditandai dengan prilaku yang penuh emosi 1.5.3. Motivasi merupakan reaksi pilihan beberapa alternatif pencapaian tujuan 1.5.4. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam diri manusia

1.6. Dasar-Dasar Motivasi

1.6.1 Mengikut sertakan bawahan atau orang lain Untuk mendapatkan hasil yang baik, jika bawahan atau orang lain diberi kesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam merumuskan keputusan keputusan. Sehingga para bawahan dapat mengemukakan ide, saran, dan mereka akan merasakan dirinya dimanusiakan sehingga ia akan bertanggung jawab atas tercapainya hasil yang maksimal. 1.6.2. Komunikasi Dalm proses pencapaian hasil diantara para anggota dalam organisasi akan lebih baik mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan masalah tersebut. Tanpa adanya Informasi para bawahan atau anggota organisasi tidak dapat bekerja secara maksimal. Untuk itu para manajer perlu melakukan komunikasi yang intensif dengan mereka-mereka yang tergabung dalam organisasi Universitas Sumatera Utara 1.6.3. Pengakuan Untuk meningkatkan hasil yang maksimal, manejer perlu memberikan pengakuan atau penghargaan atas sumbangan yang telah diberikan. Pengakuan ini dapat berupa materi dan non materi. 1.6.4. Wewenang yang didelegasikan Untuk dapat menghasilkan yang baik, maka kita perlu adanya delegasi wewenang yang cukup. Tanpa adanya pemberian wewenang para bawahan akan sulit untuk melakukan apa yang akan dikerjakan. Disamping itu dengan diberikannya wewenang tentunya harus disertai dengan tanggung jawab, atau dengan kata lain terdapat adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab. 1.6.5. Perhatian timbal balik Para bawahan akan termotivasi untuk mencapai hasil yang baik, bila manejer menaruh perhatian terhadap hasil-hasil yang telah dicapai oleh bawahan, atau manejer mau memperhatikan kebutuhan-kebutuhan mereka. Dengan demikian semakin banyak manejer membantu bawaha dalam mencapai tujuan, maka semakin besar sumbangan bawahan atas tercapainya tujuan organisasi.

1.7 Alat Motivasi

Dokumen yang terkait

Analisis Pelayanan Administrasi Pertanahan dalam Pengurusan Surat Kepemilikan Tanah di Kelurahan Kotapinang Kecamatan Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan

17 161 108

Pengaruh Kualitas Pelayanan Kesehatan terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD ) Kotapinang Labuhanbatu Selatan

10 78 103

Kelompok Berkah Lidi (Studi Etnografi Terhadap Kelompok yang Mengelola Ekonomi Kreatif di Desa Sei Rumbia Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

1 50 191

PENGARUH HARGA JUAL KARET TERHADAP MOTIVASI KERJA PETANI KARET DI KECAMATAN KOTAPINANG KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN.

0 1 29

Kelompok Berkah Lidi (Studi Etnografi Terhadap Kelompok yang Mengelola Ekonomi Kreatif di Desa Sei Rumbia Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

0 0 19

Kelompok Berkah Lidi (Studi Etnografi Terhadap Kelompok yang Mengelola Ekonomi Kreatif di Desa Sei Rumbia Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

0 0 1

Kelompok Berkah Lidi (Studi Etnografi Terhadap Kelompok yang Mengelola Ekonomi Kreatif di Desa Sei Rumbia Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

0 1 29

Kelompok Berkah Lidi (Studi Etnografi Terhadap Kelompok yang Mengelola Ekonomi Kreatif di Desa Sei Rumbia Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

0 2 61

Kelompok Berkah Lidi (Studi Etnografi Terhadap Kelompok yang Mengelola Ekonomi Kreatif di Desa Sei Rumbia Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

0 0 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Pelayanan Administrasi Pertanahan dalam Pengurusan Surat Kepemilikan Tanah di Kelurahan Kotapinang Kecamatan Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan

0 2 27