kebutuhan akan perasaan diterima dan dihormati oleh orang lain sehingga seharusnya hubungan diantara rekan sejawat yang baik dapat meningkatkan penampilan kerja
seseorangIchie,2009. Motivasi merupakan keinginan hasrat, motor penggerak dalam diri manusia,
motivasi berhubugan dengan faktor psikologi manusia yang mencerminkan antara sikap, kebutuhan dan kepuasan yang terjadi pada diri manusia sedangkan daya
dorong yang diluar diri seseorang ditimbulkan oleh pimpinan. Kurangnya perhatian atasan tentang karir bawahan misalnya melanjutkan pendidikan dapat menjadi salah
satu yang menyebabkan rendahnya motivasi seseorang. Seperti yang dikatakan oleh perawat puskesmas 21 orang 40,4 bahwa institusi dan pimpinan tidak pernah
memperhatikan atau memotivasi pegawainya untuk melanjutkan pendidikan.
2.3 Kinerja Perawat Puskesmas Model Kotapinang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja perawat berada pada kinerja yang cukup 59,1 memiliki skor 17-24, yang memberikan gambaran tentang
kemampuan tenaga perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan. Kinerja pada kategori cukup pada penelitian ini dikategorikan dari kemampuan yang dimiliki oleh
tenaga perawat dalam melaksanakan tindakan asuhan keperawatan pasien yang ditinjau dari aspek pengetahuan perawat atas pelaksanaan asuhan keperawatan dan
menjalankan peran perawat puskesmas.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan dari hasil penelitian ditemukan bahwa perawat dalam melakukan pekerjaan berdasarkan uraian tugas dan tanggung jawab 38 orang 73,1 tetapi
dalam melakukan pelayanan asuhan keperawatan mayoritas 38 orang 73,1 kadang-kadang tidak secara lengkap sesuai standar asuhan keperawatan dimulai dari
tahapan pengkajian sampai dengan evaluasi. 28 orang 23,8 menyatakan peralatan untuk melakukan pelayanan asuhan keperawatan cukup memadai. Hal ini dapat
berhubungan dengan faktor motivasi diatas yang nenyatakan bahwa perawat dalam melakukan pekerjaaannya 39 responden 69,2 menyatakan perawat melakukan
pekerjaannya kadang-kadang dengan penuh tanggung jawab.Melakukan asuhan keperawatan sesuai standar pelayanan asuhan keperawatan merupakan suatu tugas
pokok seorang perawat yang harus selalu dilakukan secara sungguh- sungguh dan dengan penuh tanggung jawab.
Dalam penelitian ini mengenai pendokumentasian asuhan keperawatan 28 orang 53,8 mengatakan bahwa mereka melakukan pendokumentasian tetapi dalm
hal melaporkan hasil pendokumentasian tersebut 29 orang 55,8 menyatakan bahwa mereka kadang-kadang melaporkan semua dokumentasi keperawatan kepada
sistem pencatatan dan pelaporan puskesmas. Responsibilitas dan akuntabilitas profesional merupakan salah satu alasan penting dibuatnya dokumentasi keperawatan
yang akurat Iyer,2004; Sutarjaya. Dkk,2006. Dokumentasi secara umum merupakan suatu catatan otentik atau semua warkat asli yang dapat dibuktikan atau dijadikan
bukti dalam persoalan hukum. Sedangkan dokumentasi keperawatan merupakan bukti
Universitas Sumatera Utara
pencatatan dan pelaporan yang dimiliki perawat dalam melakukan catatan keperawatan yang berguna untuk kepentingan klien, perawat dan tim kesehatan
dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan dasar komunikasi yang akurat dan lengkap secara tertulis dengan tanggung jawab perawat Hidayat, 2001.
Dokumentasi keperawatan juga bagian dari keseluruhan tanggung jawab perawatan pasien. Catatan klinis memfasilitasi pemberian perawatan, meningkatkan
kontinuitas perawatan dan membantu mengoordinasikan pengobatan dan evaluasi pasien Iyer, 2004 ; Sutarjaya. Dkk, 2006.
Pada hasil penelittian mengenai peran perawat puskesmas 37 orang 71,2 menyatakan mereka memberi pelayanan kesehatan tidak hanya di puskesmas.32
orang 61,5 menyatakan bekerjasama dengan petugas kesehatan lainnya dan pihak yang terkait dalam memberikan asuhan keperawatan, selain memberikan asuhan
keperawatan 22 orang 42,3 menyatakan kadang-kadang juga memberikan penyuluhan kepada individu, keluarga dan masyarakat dan 30 orang 57,7
menyatakan tidak pernah memberi konseling di puskesmas. Hal ini juga dapat dipengaruhi oleh pimpinan. Sebanyak 33 orang 63,3 menyatakan pimpinan
kadang-kadang melakukan supervisi terhadap kinerja bawahannya dan memberikan reward terhadap hasil tersebut. Menurut Doheny 1982 ; Mubarok, 2005 selain tugas
pokok perawat juga harus memiliki beberapa elemen perawat professional untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan antara lain : care giver, clien
advocate, counselor, educator, collaborator, coordinator changes agent, consultant
Universitas Sumatera Utara
dan interpersonal proses, dan perawat puskesmas minimal mempunyai enam peran dan fungsi yaitu : 1 sebagai penemu kasus case finder; 2 sebagai pemberi
pelayanan care giver; 3 sebagai pendidikpenyuluh kesehatan health teacher education; 4 sebagai kolaborator dan coordinator; 5 sebagai pemberi nasehat
conseling; 6 sebagai panutan role model Kepmenkes, 2006.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai motivasi dan kinerja perawat Puskesmas Model Kotapinang di Kotapinang Labuhanbatu Selatan maka ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Kesimpulan