Adapun kegiatan kesiapsiagaan secara umum adalah : 1 kemampuan menilai resiko; 2 perencanaan siaga; 3 mobilisasi sumberdaya; 4 pendidikan dan
pelatihan; 5 koordinasi; 6 mekanisme respon; 7 manajemen informasi; 8 gladi simulasi.
2.1.1 Kesiapsiagaan Rumah Tangga dalam Menghadapi Banjir
Menurut LIPI UNESCOISDR 2006 kesiapsiagaan individu dan rumah tangga untuk mengantisipasi bencana alam, khususnya banjir yaitu : a pengetahuan
dan sikap terhadap resiko bencana; b kebijakan dan panduan; c rencana untuk keadaan darurat bencana; d sistim peringatan bencana dan e kemampuan untuk
memobilisasi sumber daya. Penjelasan di atas adalah sebagai berikut : 1.
Pengetahuan dan sikap terhadap resiko bencana Pengetahuan merupakan faktor utama dan menjadi kunci untuk kesiapsiagaan.
Pengetahuan yang harus dimiliki oleh individu dan rumah tangga tentang kejadian alam dan bencana banjir tipe, sumber, besaran, lokasi, kerentanan fisik
bangunan bentuk dan fondasi. Pengetahuan yang dimiliki biasanya dapat mempengaruhi sikap dan kepedulian masyarakat untuk siap dan siaga dalam
mengantisipasi bencana terutama bagi mereka yang bertempat tinggal di daerah rawan bencana seperti banjir.
2. Kebijakan keluarga untuk kesiapsiagaan
Kebijakan kesiapsiagaan berupa kesepakatan keluarga mengenai tempat evakuasi dalam situasi darurat, kesepakatan keluarga untuk melakukan atau berpartisipasi
dalam simulasi evaluasi.
3. Rencana Tanggap Darurat
Rencana tanggap darurat meliputi 7 tujuh komponen : a.
Rencana keluarga untuk merespon keadaan darurat : adanya rencana penyelamatan keluarga siapa melakukan apa bila terjadi kondisi darurat.
b. Rencana evakuasi meliputi tersedianya peta, tempat jalur evakuasi keluarga,
tempat berkumpulkan keluarga saat bencana ; adanya kerabatkeluargateman yang menyediakan tempat pengungsian sementara dalam keadaan darurat.
c. Pertolongan pertama, penyelamatan, keselamatan dan keamanan.
1 Tersedianya kotak P3K atau obat-obatan penting untuk pertolongan
pertama keluarga. 2
Adanya rencana untuk penyelamatan dan keselamatan keluarga 3
Adanya anggota keluarga yang mengikuti pelatihan pertolongan pertama 4
Adanya anggota keluarga yang mengikuti latihan dan keterampilan evakuasi.
5 Adanya akses untuk merespon keadaan darurat.
d. Pemenuhan kebutuhan dasar
e. Peralatan dan perlengkapan
f. Fasilitas-fasilitas penting yang memiliki akses dengan bencana
g. Latihan dan simulasigladi
4. Sistim Peringatan Bencana
Tersedianya sumber-sumber informasi untuk peringatan bencana baik dari sumber tradisional maupun lokal. Adanya akses untuk mendapatkan informasi peringatan
bencana. Peringatan dini meliputi penyampaian informasi yang tepat waktu dan efektif melalui kelembagaan yang jelas sehingga memungkinkan setiap individu
dan rumah tangga yang terancam bahaya dapat mengambil langkah untuk menghindari atau mengurangi resiko dan mempersiapkan diri untuk melakukan
upaya tanggap darurat yang efektif. Kepala keluarga dapat melakukan tindakan yang tepat untuk mengurangi
korban jiwa, harta benda dan kerusakan lingkungan dengan peringatan bencana dini untuk itu diperlukan latihansimulasi bencana yang harus dilakukan apabila
mendengar peringatan, kemana dan bagaimaan menyelamatkan diri pada waktu tertentu sesuai dengan lokasi dimana kepala keluarga sedang berada saat
terjadinya peringatan. 5.
Mobilisasi Sumber Daya a.
Adanya anggota keluarga yang terlibat dalam seminarpertemuanpelatihan kesiapsiagaan bencana
b. Adanya keterampilan anggota keluarga yang berkaitan dengan kesiapsiagaan
terhadap bencana c.
Adanya tabungan yang berkaitan dengan kesiapsiagaan bencana d.
Kesepakatan keluarga untuk melakukan latihan simulasi dan memantau tas siaga bencana secara reguler.
2.1.2 Persiapan Menghadapi Banjir