c. Efektif dalam memenuhi kebijakan dan sasaran K3. 2. Meninjau hasil audit sebelumnya
3. Menyediakan informasi hasil audit manajemen. Program audit, mencakup berbagai jadwal, harus berdasarkan pada hasil penilaian risiko dari aktivitas
organisasi, dan hasil audit sebelumnya. Prosedur audit harus mencakup lingkup, frekuensi, metodologi dan kompetensi, juga tanggung jawab dan
persyaratan untuk melakukan audit dan pelaporan audit. Audit merupakan salah satu cara yang dapat digunakan oleh organisasi untuk
mengevaluasi Sistem Manajemen K3, kesesuaian dengan persyaratan, dan keefektifan penerapan sistem. Hasil audit dapat digunakan untuk mengidentifikasi peluang
perbaikan. Sesuai sifat audit, maka personel yang melakukan audit tidak boleh mengaudit
pekerjaannya sendiri. Jadi harus dilakukan oleh personel dari aktivitas yang berbeda. Pelaksana audit internal dapat dilakukan dengan menggunakan jasa eksternal seperti
konsultan. Akan tetapi jika menggunakan jasa eksternal hanya dapat digunakan sebagai pelengkappendamping bagi pelaksana eksternal Suardi, 2005.
2.2.7. Tinjauan Manajemen
Top manajemen harus meninjau Sistem Manajemen K3 pada selang waktu terencana, untuk memastikan Sistem Manajemen K3 secara terus menerus sesuai,
cukup dan efektif. Proses tinjauan manajemen harus memastikan bahwa informasi yang diperlukan terkumpul pada manamejen untuk dilakukan evaluasi. Tinjauan ini
harus terdokumentasi. Tinjauan manajemen harus diarahkan pada kemungkinan kebutuhan untuk perubahan kebijakan, sasaran dan elemen Sistem Manajemen K3
Universitas Sumatera Utara
lainnya, hasil audit Sistem Manajemen K3, perubahan organisasi, dan komitmen untuk perbaikan berkelanjutan.
Pokok-pokok permasalahan yang dapat dibahas dalam tinjauan manajemen, antara lain :
1. Kesesuaian kebijakan K3 2. Pencapaian sasaran K3
3. Kesesuaian proses identifikasi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko 4. Kecukupan proses identifikasi, penilaian dan pengendalian risiko
5. Kecukupan sumber daya 6. Keefektifan proses inspeksi
7. Keefektifan proses pelaporan bahaya 8. Data yang berhubungan dengan kecelakaan dan insiden yang terjadi
9. Rekaman prosedur yang tidak efektif 10. Hasil internal dan eksternal audit yang dilakukan sejak tinjauan sebelumnya
dan keefektifannya 11. Ketetapan kesiapan keadaan darurat
12. Perbaikan untuk Sistem Manajemen K3 13. Keluaran dari berbagai investigasi dari kecelakaan dan insiden Suardi, 2005.
2.2.8. Kerangka Konsep
Tenaga Kerja 1. Pengetahuan
2. Tindakan Sistem Manajemen K3
OHSAS 18001:2007
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran pengetahuan dan tindakan pekerja pada bagian produksi tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001:2007 di PT. Socfindo kebun Aek Pamienke tahun 2010.
3.2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di PT. Socfindo Kebun Aek Pamienke Tahun 2010.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini berlangsung sejak bulan Maret sampai Oktober 2010.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Populasi adalah seluruh tenaga kerja yang bekerja di lingkungan pabrik PT. Socfindo kebun Aek Pamienke tahun 2010 yaitu sebanyak 101 orang.
3.3.2. Sampel
Sampel adalah pekerja yang bekerja pada bagian produksi di PT. Socfindo kebun Aek Pamienke tahun 2010 sebanyak 27 orang, yaitu :
1. Penerimaan produksi lateks dan lower sebanyak 5 orang 2. Pengolahan crumb rubber lateks sebanyak 10 orang
Universitas Sumatera Utara