Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Macam-Macam Status Gizi Metode Untuk Mengetahui Keadaan Gizi

pentingnya asupan makanan yang sehat terhadap prestasi anak di sekolah diungkapkan hasil riset terhadap pelajar di Nova Scotia, Kanada, yang dimuat dalam Journal of School Health edisi April 2008. Dalam riset yang bertajuk Children Lifestyle and School-perfomance Study, Veugelers dan timnya memantau sekitar 4.600 anak kelas lima SD di Nova Scotia. Data riset mencatat ada 875 siswa atau 19,1 persen di antara partisipan, yang gagal melewati tes kemampuan dasar. Dari hasil penelitian terungkap, pelajar yang mengkonsumsi makanan dengan nutrisi seimbang mulai dari buah-buahan, sayur, protein, serat dan komponen sehat lainnya secara signifikan memiliki prestasi yang baik di sekolah. Jadi dari penelitian ini,kita dapat membuktikan apa yang telah diperolehi di negara barat ini juga turut bisa dibuktikan di Indonesia. Dr. H. Tb. Rachmat Sentika SpA, 2008, UNICEF, 2007, Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM, 2005-2009, Dr.Paul J.Veugelers, Journal of School Health edisi April, 2008

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian dilakukan untuk mengetahui adakah status gizi mempengaruhi prestasi akademik anak-anak sekolah dasar bagi SD Swasta Muhammadiyah 03, Jalan Setiabudi, Pasar 1 di Kota Medan.

1.3. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh status gizi dengan tingkat pencapaian akademik pada anak-anak sekolah dasar bagi kelas SD Swasta Muhammadiyah 03. 2. Mengetahui berat badan dalam kilogramkg anak-anak sekolah dasar Swasta Muhammadiyah 03. 3 Mengetahui tinggi badan dalam sentimetercm anak-anak sekolah dasar Swasta Muhammadiyah 03. 4 Mengetahui prestasi akademik anak-anak kelas anak-anak sekolah dasar Swasta Muhammadiyah 03.

1.4. Manfaat Penelitian

Universitas Sumatera Utara Kegunaan atau manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Bagi pemerintah Kota Medan Dapat digunakan sebagai bahan masukan, untuk mengadakan kebijakan sebagai solusi bagi meningkatkan status gizi pada anak-anak yang kurang mampu di Kota Medan. 2. Bagi Dinas Pendidikan Kota Medan Dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk meingkatkan prestasi anak-anak sekolah di Kota Medan. 3. Bagi pihak sekolah Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan maklumat bagi mengetahui status gizi anak-anak sekolah dasar tersebut dan seterusnya mencari resolusi pada peringkat sekolah untuk meningkatkan prestasi akademik anak-anak SD sekolah tersebut. 4. Bagi pihak masyarakat Hasil penelitian dapat dijadikan referensi untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas terutamanya dalam segi pendidikan. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Definisi Gizi Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. Supariasa, dkk, 2002 Status gizi adalah keadaan yang diakibatkan oleh status keseimbangan antara jumlah asupan intake zat gizi dan jumlah yang dibutuhkan requirement oleh tubuh untuk berbagai fungsi biologis: pertumbuhan fisik, perkembangan, aktivitas, pemeliharaan kesehatan, dan lainnya. Suyatno, 2009. Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutrisi dalam bentuk variabel tertentu Supariasa, dkk, 2001. Pada gilirannya, zat gizi tersebut menyediakan tenaga bagi tubuh, mengatur proses dalam tubuh dan membuat lancarnya pertumbuhan serta memperbaiki jaringan tubuh. Beberapa zat gizi yang disediakan oleh pangan tersebut disebut zat gizi essential, mengingat kenyataan bahwa unsur-unsur tersebut tidak dapat dibentuk dalam tubuh, setidak-tidaknya dalam jumlah yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesihatan yang normal. Jadi zat gizi esensial yang disediakan untuk tubuh yang dihasilkan dalam pangan, umumnya adalah zat gizi yang tidak dibentuk dalam tubuh dan harus disediakan dari unsur-unsur pangan di antaranya adalah asam amino essensial. Semua zat gizi essential diperlukan untuk memperoleh dan memelihara pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan yang baik. Oleh karena itu, pengetahuan terapan tentang kandungan zat gizi dalam pangan yang umum dapat diperoleh penduduk di suatu tempat adalah penting guna merencanakan, menyiapkan dan mengkonsumsi makanan seimbang. Moch. Agus Krisno Budiyonto Pada umumnya zat gizi dibagi dalm lima kelompok utama, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. Sedangkan sejumlah pakar juga Universitas Sumatera Utara berpendapat air juga merupakan bahagian dalam zat gizi. Hal ini didasarkan kepada fungsi air dalam metabolism makanan yang cukup penting walaupun air dapat disediakan di luar bahan pangan. Moch. Agus Krisno Budiyonto Makan makanan yang beraneka ragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantitasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur. Tubuh manusia memerlukan sejumlah pangan dan gizi secara tetap, sesuai dengan standar kecukupan gizi, namun kebutuhan tersebut tidak selalu dapat terpenuhi. Penduduk yang miskin tidak mendapatkan pangan dan gizi dalam jumlah yang cukup. Mereka menderita lapar pangan dan gizi, mereka menderita gizi kurang. Sri Handajani, 1996. Keadaan gizi seseorang merupakan gambaran apa yang dikonsumsinya dalam jangka waktu yang cukup lama. Bila kekurangan itu ringan, tidak akan dijumpai penyakit defisiensi yang nyata, tetapi akan timbul konsekwensi fungsional yang lebih ringan dan kadang-kadang tidak disadari kalau hal tersebut karena faktor gizi. Ari Agung, 2002. 2.2.Hubungan pangan, gizi, dan pembangunan manusia Indonesia GBHN telah menetapkan bahwa pembangunan yang sedang kita galakkan bersama dewasa ini bertujuan untuk membangun manusia seutuhnya dan membangun masyarakat Indonesia seutuhnya dan membangun masyarakat Indonesia seluruhnya. Jumlah penduduk yang besar, modal badan fisik biologis modal rohaniah dan mental, serta potensi efektif bangsa merupakan sebahagian dari modal pembangunan. Dengan demikian bangsa Indonesia adalah subjek dan objek dari pembangunan. Membangun manusia Indonesia seutuhnya bearti Universitas Sumatera Utara menjamin adanya peningkatan taraf hidup rakyat dari semua lapisan masyarakat dan golongan. Peningkatan taraf hidup tercermin pada kebutuhan pokok yaitu pangan, sandang, pemukiman, kesehatan dan pendidikan. Kemajuan usaha pemenuhan kebutuhan pokok akan merupakan tolok ukur pencapaian pembangunan. Perlu ditekankan di sini, pengukuran itu tidak hanya kuantitatif, tetapi lebih diperhatikan kualitatifnya. Keadaan gizi masyarakat tidak lain adalah pencerminan kualitatif dari pemenuhan kebutuhan pokok akan pangan tersebut. Masalah gizi yang terjadi pada masa tertentu akan menimbulkan masalah pembangunan di masa akan datang. Keterlambatan dalam memberikan pelayanan gizi yang berakibat kerusakan yang sulit bahkan mungkin tak dapat ditolong. Kiranya tidak terlalu berlebihan walaupun perlu studi yang mendalam, pakar gizi menyatakan bahwa krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia 2002 ini juga belum ada tanda-tanda selesai telah menghilangkan potensi bangsa Indonesia satu generasi, artinya anak-anak yang hidup pada 5 tahun lebih masa krisis ekonomi ini dikhwatirkan tidak berkembang kemampuan intelektualnya sehingga pada 50 sampai 70 tahun mendatang ketika ia harus memimpin bangsa ini maka akan ada kemunduran kemampuan satu generasi. Penundaan pemberian perhatian pemeliharaan gizi yang tepat terhadap anak-anak akan menurunkan nilai potensi mereka sebagai sumber daya pembangunan masyarakat dan ekonomi nasional. Anak-anak memerlukan penanganan serius terutama jaminan ketersediaan zat-zat gizi sedini mungkin. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan, di antaranya adalah: I. Kekurangan gizi berakibat meningkatnya angka kesakitan dan menurunnya produktivitas kerja manusia. Hal ini berarti akan menambah beban pemerintah untuk meningkatkan fasilitas kesehatan. II. Kekurangan gizi berakibat menurunnya kualitas kecerdasan manusia muda yang pandai yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan bangsa. III. Kurangnya gizi berakibat menurunnya daya tahan manusia untuk bekerja, yang berarti menurunnya produtktivitas kerja manusia. Universitas Sumatera Utara Pelbagai penelitian baik yang dilakukan di luar negeri maupun di Indonesia menunjukkan bahwa keadaan gizi kurang dapat menghambat aktivitas kerja yang akan menurunkan produktivitas kerja. Hal ini disebabkan karena kemampuan kerja seseorang sangat dipengaruhi oleh jumlah energi yang tersedia, dimana energi tersebut diperoleh dari makanan sehari-hari dan bilamana jumlah makanan sehari-hari tak memenuhi kebutuhan tubuh, maka energi didapat dari cadangan tubuh. Rachmad Soegih dkk, 1987. Apabila makanan tidak cukup mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan, dan keadaan ini berlangsung lama, akan menyebabkan perubahan metabolisme dalam otak, berakibat terjadi ketidakmampuan berfungsi normal. Pada keadaan yang lebih berat dan kronis, kekurangan gizi menyebabkan pertumbuhan badan terganggu, badan lebih kecil diikuti dengan ukuran otak yang juga kecil. Husaini,1997.

2.3 Macam-Macam Status Gizi

Menurut Supariasa, dkk, 2002 bahwa status gizi terbagi pada dua macam; status gizi normal dan malnut risi yaitu:

2.3.1 Status Gizi Normal

Keadaan tubuh yang mencerminkan kesimbangan antara konsumsi dan penggunaan gizi oleh tubuh adequate.

2.3.2. Malnutrisi

Keadaan patologis akibat kekurangan atau kelebihan secara relatif maupun absolut satu atau lebih zat gizi. Ada empat bentuk: a Under nutriton: kekurangan konsumsi pangan secara relatif atau absolut untuk periode tertentu b Specific deficiency: kekurangan zat gizi tertentu, misalnya kekurangan iodium, Fe dll c Over nutrition: kelebihan konsumsi pangan untuk periode tertentu Universitas Sumatera Utara d Imbalance: keadaan disproporsi zat gizi, misalnya tinggi kolesterol karena tidak imbangnya kadar LDL, HDL dan VLDL

2.4 Metode Untuk Mengetahui Keadaan Gizi

2.4.1 Survey:

Digunakan untuk menentukan data dasar database gizi danatau menentukan status gizi kelompok populasi tertentu atau menyeluruh, dengan cara survei cross-sectional.

2.4.2 Surveillence

Dengan ciri khas yaitu monitoring berkelanjutan dari status gizi populasi tertentu, dimana data dikumpulkan, dianalisis dan digunakan untuk jangka waktu yang panjang, sehingga dapat mengidentifikasi penyebab malnutrisi.

2.4.3 Penapisan screening

Untuk mengidentifikasi individu malnutrisi yang memerlukan intervensi, dengan cara membandingkan hasil pengukuran-pengukuran individu dengan baku rujukan cut off point.

2.5 Jenis Parameter Status Gizi