2.5.4 Lingkar Kepala
Lingkar kepala dipakai untuk mengetahui volume intrakranial dan dipakai untuk menaksir pertumbuhan otak. Apabila kepala tumbuh tidak normal maka
kepala akan mengecil dan menunjukkan retardasi mental sebaliknya bila kepala membesar kemungkinan ada penyumbatan aliran serebrospinal seperti
hidrosefalus yang akan meningkatkan volume kepala.
2.5.5 Lingkar Lengan Atas
Pengukuran ini mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan otot yang tidak terpengaruh banyak oleh keadaan cairan tubuh dibandingkan berat
badan.
2.5.6 Lipatan Kulit
Tebalnya lipatan kulit bagian triseps dan subskapular menggambarkan refleksi tubuh kembang jaringan lemak di bawah kulit, yang mencerminkan
kecukupan energi Soetjiningsih, 1998.
2.6 Penilaian Status Gizi
Macam-macam penilaian status gizi Supariasa, dkk, 2002
2.6.1 Penilaian status gizi secara langsung A. Antropometri
I. Pengertian
Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam
pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.
II. Penggunaan
Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola
Universitas Sumatera Utara
pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.
III. Indeks Massa Tubuh IMT atau Body Mass Index BMI
Salah satu contoh penilaian status gizi dengan antropometri adalah Indeks Massa Tubuh. Indeks Massa Tubuh IMT atau Body Mass Index BMI
merupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat
badan. Berat badan kurang dapat meningkatkan resiko terhadap penyakit infeksi, sedangkan berat badan lebih akan meningkatkan resiko terhadap
penyakit degeneratif. Oleh karena itu, mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup yang lebih
panjang.
Untuk memantau indeks masa tubuh orang dewasa digunakan timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan. Penggunaan IMT hanya untuk orang
dewasa berumur di atas 18 tahun dan tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil, dan olahragawan.
Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan rumus berikut:
Berat Badan Kg IMT= ----------------------------------------------------
Tinggi Badanm x Tinggi Badanm
Pada akhirnya diambil kesimpulan, batas ambang IMT untuk Indonesia adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 IMT Indonesia
Status Kategori
IMT Kurus
Kekurangan berat badan tingkat berat 17,0
Universitas Sumatera Utara
Kurus sekali Kekurangan berat badan tingkat
ringan 17,0 – 18,5
Normal
Normal 18,5 – 25,0
Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan
25,0 – 27,0
Obes Kelebihan berat badan tingkat berat
27,0
Untuk mengukur status gizi anak baru lahir adalah dengan menimbang berat badannya yaitu : jika
≤ 2500 gram maka dikategorikan BBLR Berat Badan Lahir Rendah jika 2500 – 3900 gram Normal dan jika
≥ 4000 gram dianggap gizi lebih. Untuk Wanita hamil jika LILA LLA atau Lingkar lengan atas.
B. Klinis
I. Pengertian
Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi
yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel supervicial epithelial tissues seperti kulit, mata, rambut dan
mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
II. Penggunaan
Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis secara cepat rapid clinical surveys. Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-
tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Di samping itu digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan
melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda sign dan gejala symptom atau riwayat penyakit.
C. Biokimia
I. Pengertian
Universitas Sumatera Utara
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh.
Jaringan tubuh yang digunakan antara lain : darah, urin, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot.
II. Penggunaan
Metode ini digunakan untuk suata peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang
spesifik, maka penentuan kimia faali dapat lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik.
D. Biofisik
I. Pengertian
Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi khususnya jaringan dan melihat
perubahan struktur dari jaringan. II.
Penggunaan Umumnya dapat digunaakan dalam situasi tertentu seperti kejadian buta senja
epidemik epidemic of night blindnes. Cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap.
2.6.2 Penilaian gizi secara tidak langsung Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi tiga yaitu : Survei
Konsumsi makanan, statistik vital dan faktor ekologi.
A. Survei Konsumsi Makanan
I. Pengertian
Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi.
Universitas Sumatera Utara
II. Penggunaan
Pengumpulan data konsumsi makanan dapat memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat, keluarga dan individu. Survei ini
dapat mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan zat gizi.
B. Statistik Vital
I. Pengertian
Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan menganalisis dan beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka
kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan.
II. Penggunaan
Penggunaannya dipertimbangkan sebagai bagian dari indikator tidak langsung pengukuran status gizi masyarakat.
C. Faktor Ekologi
I. Pengertian
Bengoa mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis dan lingkungan budaya.
Jumlah makanan yang tersedia tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dll.
II. Penggunaan
Pengukuran faktor ekologi dipandang sangat penting untuk mengetahui penyebab malnutrisi di suatu masyarakat sebagai dasar untuk melakukan program intervensi
gizi.
2.6.3 Klasifikasi Status Gizi
Klasisifikasi status gizi dilakukan dengan menggunakan Skor Simpangan Baku z-skor. Dalam hal ini standar deviasi unit z-skor digunakan untuk
meneliti dan memantau pertumbuhan. Standar deviasi unit ini digunakan untuk
Universitas Sumatera Utara
mengetahui klasifikasi status gizi seseorang berdasarkan kriteria yang ditetapkan, antara lain berat badan, umur dan tinggi badan. Rumus perhitungan z-skor adalah:
z - skor = Nilai simpangan baku rujukan Nilai individu subjek - nilai median baku rujukan
Supariasa, dkk 2002: 71
Klasifikasi status gizi berdasarkan perhitungan rumus diatas adalah sebagai berikut : 1 status gizi obes bila z-skor = +2 SD ; 2status gizi lebih bila z-
skor = +1 SD; 3 status gizi normal bila z-skor = +1 SD sampai -2 SD; 4 status gizi kurang bila z-skor = -3 SD sampai -2 SD; dan 5 status gizi
buruk bila z-skor = -3 SD WHO NCHS.
2.7 Berat Badan Menurut Umur BBU