mengetahui klasifikasi status gizi seseorang berdasarkan kriteria yang ditetapkan, antara lain berat badan, umur dan tinggi badan. Rumus perhitungan z-skor adalah:
z - skor = Nilai simpangan baku rujukan Nilai individu subjek - nilai median baku rujukan
Supariasa, dkk 2002: 71
Klasifikasi status gizi berdasarkan perhitungan rumus diatas adalah sebagai berikut : 1 status gizi obes bila z-skor = +2 SD ; 2status gizi lebih bila z-
skor = +1 SD; 3 status gizi normal bila z-skor = +1 SD sampai -2 SD; 4 status gizi kurang bila z-skor = -3 SD sampai -2 SD; dan 5 status gizi
buruk bila z-skor = -3 SD WHO NCHS.
2.7 Berat Badan Menurut Umur BBU
2.7.1 Pengertian
Berat badan adalah salah satu parameter yang memberikan gambaran massa tubuh. Massa tubuh sangat sensitive terhadap perubahan –perubahan yang
mendadak, misalnya karena terserang penyakit infeksi, menurunnnya nafsu makan atau menurunnya jumlah makanan yang dikonsumsi. Berat badan adalah
parameter antropometri yang sangat labil. Supariasa, dkk, 2002. Berat badan menggambarkan jumlah dari protein, lemak, air, dan mineral
pada tulang. Berat badan dapat dipergunakan untuk melihat laju pertumbuhan fisik maupun status gizi, kecuali terdapat kelainan klinis seperti : dehidrasi, asites,
edema, dan adanya tumor. Disamping itu pula berat badan dapat dipergunakan sebagai dasar perhitungan dosis obat dan makanan.
Dalam keadaan normal, dimana keadaan kesehatan baik dan keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin, maka berat badan berkembang
mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya dalam keadaan yang abnormal, terdapat 2 kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu dapat berkembang cepat atau
Universitas Sumatera Utara
lebih lambat dari keadaan normal. Berdasarkan karakteristik berat badan ini, maka indeks berat badan badan menurut umur digunakan sebagai salah satu cara
pengukuran status gizi. Mengingat karakteristik berat badan yang labil, maka indeks BBU lebih menggambarkan status gizi seseorang saat ini Current
nutritional status
2.7.2 Kelebihan dan Kelemahan Indeks BBU
1. Kelebihan Indeks BBU
I. Lebih mudah dan lebih cepat dimengerti oleh masyarakat umum
II. Baik untuk mengukur status gizi akut atau kronis
III. Berat badan dapat berfluktuasi
IV. Sangat sensitive terhadap perubahan-perubahan kecil
V. Dapat mendeteksi kegemukan over weight
2. Kelemahan Indeks
I. Dapat mengakibatkan interpretasi status gizi yang keliru bila
terdapat edema maupun asites II.
Di daerah pedesaan yang masih terpencil dan tradisional umur sering sulit ditaksir secara tepat karena pencatatan umur yang
belum baik. III.
Memerlukan data umur yang akurat, terutama untuk anak di bawah usia lima tahun
IV. Sering terjadi kesalahan dalam pengukuran, seperti pengaruh
pakaian atau gerakan anak pada saat penimbangan V.
Secara operasional sering mengalami hambatan karena masalah social budaya setempat. Dalam hal ini orang tua tidak mau
menimbang anaknya, karena dianggap seperti barang dagangan, dan sebagainya.
2.8 Pengertian Belajar