Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
Tujuan pembelajaran pun dapat dicapai tanpa menemukan kendala yang berarti. Hanya sayangnya pengelolaan kelas yang baik tidak selamanya dapat
dipertahankan, disebabkan pada kondisi tertentu ada gangguan yang datang tiba-tiba dan diluar kemampuan.
9
Sejarah kebudayaan Islam SKI merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim dari masa ke masa dalam beribadah,
bermuamalah dan berakhlak serta dalam mengembangkan sistem kehidupan atau menyebarkan ajaran Islam yang dilandasi oleh akidah.
10
Sejarah Kebudayaan Islam SKI di Madrasah Tsanawiyah merupakan salah satu mata pelajaran yang menelaah tentang Nabi Muhammad saw pada
periode Makkah, periode Madinah, peradaban Islam pada masa
Khulafaurrasyidin, perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani Umayyah, perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani
Abbasiyah, perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah, serta perkembangan Islam di Indonesia.
Secara substansial mata pelajaran SKI memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayati Sejarah Kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak,
dan kepribadian peserta didik. Materi yang terdapat pada mata pelajaran SKI sangat bermacam-
macam dan tidak semua materi yang dijelaskan bisa dengan menggunakan metode berceramah dengan waktu yang singkat dua jam pelajaran perminggu.
Maka dari itu, guru sangat dianjurkan untuk bisa lebih aktif, inovatif dan kreatif dalam mengembangkan metode-metode pembelajaran yang dapat
memperluas pemahaman peserta didik mengenai materi-materi agama, menodorong anak didik untuk mengaplikasikan membentuk akhlak dan
9
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010, h. 2
10
Permendikbud, Lampiran PMA No. 165 tahun 2014, h. 37
kepribadian anak didik serta dapat memperoleh hasil belajar yang tetap baik dan memuaskan
Kecenderungan pembelajaran saat ini, metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru belum bervariatif, kerap membuat siswa merasa jenu h
dan kesulitan dalam mengingat pelajaran khususnya materi tentang SKI dengan mengingat dan mengerti materi pelajaran yang didalamnya membahas
tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi dan berkiatan dengan waktu, tempat, nama-nama tokoh, dan seluruh kehidupan manusia dari lahir hinga
meninggal dunia yang berhubungan dengan kebudayaan dan peradaban islam. Berdasarkan hasil observasi, kondisi di MTs Pembangunan UIN
Jakarta masih dijumpai adanya permasalahan yang berkaitan dengan metode pembelajaran dalam mata pelajaran SKI. Selama ini dalam proses kegiatan
belajar mengajar mayoritas siswa masih belum terlibat aktif dan siswa belum menghiraukan materi yang disampaikan bahkan ada beberapa siswa yang
bercanda dengan temannya. Materi SKI sangat identik dengan membahas tentang peristiwa-
peristiwa yang telah terjadi dan berkaitan dengan waktu, tempat, nama-nama tokoh, dan seluruh kehidupan manusia dari lahir hinga meninggal dunia yang
berhubungan dengan kebudayaan dan peradaban islam. Hal tersebut sering kali menyulitkan siswa dalam mengingatnya dan sulit dalam mengambil poin-
poin pentingnya. Sering kali guru terjebak dengan cara-cara konvensional yaitu berpusat
pada guru teacher centered yang hanya berorientasi pada pencapaian aspek- aspek kognitif yang mengandalkan metode ceramah dalam pembelajarannya
sehingga menyebabkan kejenuhan, membosankan, dan siswa tertekan karena harus mendengarkan guru bercerita dalam proses pembelajaran yang kurang
mendukung sehingga menyebabkan masih ada beberapa hasil belajar siswa belum mencapai nilai maksimum.
11
Untuk mengatasi hal ini, maka diperlukan suatu strategi pembelajaran yang tepat, menarik dan harus efektif sehingga siswa dapat aktif dalam
kegiatan pembelajaran dan dapat menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung.
Salah satu starategi pembelajaran yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah model pembelajaran aktif dengan
pemanfaatan kelompok kecil dalam pembelajaran yang memungkinkan peserta didik bekerja sama untuk memaksimalkan belajar mereka dalam
kelompok. Selama belajar aktif, siswa akan memiliki ketrampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya, seperti keterampilan
memberikan penjelasan kepada teman sekelompok dengan baik, berdiskusi dan lain sebagainya.
Terkait dengan berbagai macam metode pembelajaran aktif yang banyak. Penulis menggunakan metode giving question and getting answer.
Metode giving question and getting answer adalah metode yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran, siswa dilibatkan aktif dalam
proses belajar dengan membaca, memahami pelajaran. Lalu siswa menulis pada dua kertas mengenai materi pembelajaran yang belum dipahami dan
yang sudah dipahami dengan menggunakan pensil berwarna. Metode giving question and getting answer mempunyai karakteristik
yaitu metode yang berkaitan dengan pemahaman siswa baik yang sudah dimengerti maupun yang belum dimengerti untuk mempermudah siswa
mengidentifikasi target pelajaran yang hendak dicapai. Alat-alat yang dibutuhkan cukup sederhana diantaranya dua kertas berwarna yang berbeda,
spidol berwarna cerah, pensil dan yang lain. Siswa bebas menuangkan
11
Berdasarkan observasi pada 17 Mei 2016 pukul 11.35
mengenai apa yang belum dan sudah mereka pahami sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa.
Tujuan dari metode giving question and getting answer adalah mengembangkan kemampuan berpikir mencari informasi dan menganalisis
kemampuan mereka menjadi satu untuk melihat keseluruhan materi yang diajarkan.
Berdasarkan alasan yang telah dijelaskan tersebut, penulis memilih
judul “Pengaruh Metode Giving Question and Getting Answer terhadap Hasil Belajar SKI Kelas VIII di MTs Pembangunan UIN Jakarta
”