Variabel dan Instrumen Penelitian

berdirinya Dinasti Abbasiyah Jumlah Butir Soal 40 40 9 Sumber data: Primer diolah menggunakan Microsoft excell b. Uji coba Instrumen Tes Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kualitas instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. Pada instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah tes. Bentuk tes yang digunakan yaitu berbentuk test objektif, untuk mengetahui apakah soal-soal yang berupa test objektif tersebut memenuhi syarat soal yang baik, maka dilakukan uji validitas dan reliabiltas. 1 Uji Validitas Menurut Gronlund dalam buku evaluasi pendidikan yang dikutip oleh Anas Sudjono, validitas dapat diartikan sebagai ketepatam omterpretasi yang dihasilkan dari skor tes instrumen evaluasi. Suatu teknik evaluasi dikatakan mempunyai validitas yang tinggi jika teknik evaluasi atau tes dapat mengukur apa yang sebenarnya akan diukur. 10 Validitas, artinya penilaian berbasis kelas harus mengukur apa yang seharusnya diukur dengan menggunakan alat yang dapat dipercaya, tepat dan sahih. 11 Untuk mengukur validitas tes objektif dengan pilihan ganda, yaitu dengan menggunakan rumus korelasi poin biseral. 12 r pbi = = 9 Soal uji coba instrument terdapat didalam lampiran 10 Sukardi, Evaluasi Pendidikan : Teori dan operasionlanya, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2008, h. 31 11 Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada:2007.h. 391. 12 Anas Sudijono, Pengantar Statistic Pendidikan,Jakarta:PT Grafindo Persada.2012, cet.24.h.258. Keterangan : = Angka indeks korelasi poin biseral Mp : mean skor yang dicapai oleh siswa yang menjawab benar Mt : mean skor total SDt : deviasi standar total P : proporsi siswa yang menjawab benar q : proporsi siswa yang menjawab salah Adapun kriteria pengujiannya ialah: Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : cukup Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah Antara 0,00 sampai dengan 0,200 : sangat rendah 13 2 Uji Reliabilitas Realibilitas instrumen adalah ketepatan alat evaluasi dalam mengukur atau ketepatan siswa dalam menjawab alat evaluasi tersebut. Menurut suharsimi arikunto, sebuah tes dikatakan reliable jika hasil-hasil tes tersebut menunjukkan ketepatan jika diteskan kepada subjek yang sama 14 . Perhitungan reliabilitas tes dalam penelitian ini menggunakan rumus K-R 20 Kuder- Richardson 20 karena skor butir soal berbentuk skor diaktomi, yakni: Keterangan: r = reliabilitas tes secara keseluruhan 13 Suharsini Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara 2012 h.75 14 Ibid, h.100 p = proporsi siswa yang menjawab benar q = proporsi siswa yang menjawab salah pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q n = banyaknya item S = standar deviasi dari tes Dengan kualifikasi koefisien reabilitas adalah sebagai berikut: 0.91 – 1.00 Sangat tinggi 071 – 0.90 Tinggi 0.41 – 0.70 Cukup 0.21 – 0.40 Rendah 0.20 Sangat rendah 3 Uji Tingkat Kesukaran Suharsimi Arikunto mengatakan, soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar 15 . Tingkat kesukaran soal merupakan salah satu analisis sederhana. Hasil hitungannya merupakan proporsi atau perbandingan antara siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti tes. Untuk mengetahui apakah soal tes yang diberikan tergolong mudah, sedang, atau sukar, maka digunakan rumus sebagai berikut: p = Keterangan: P = Indeks tingkat kesukaran B = Jumlah siswa yang menjawab soal benar 15 Ibid, h. 207 JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Dengan klasifikasi tingkat kesukaran sebagai berikut: Soal dengan P 1,00 sampai 0,30 Soal sukar Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 Soal sedang Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 Soal mudah 16 4 Pengujian Daya Pembeda Suharsimi Arikunto mendefinisikan daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk soal untuk membedakan antara peserta didik yang berkemampuan rendah dan peserta didik yang berkemampuan tinggi. Rumus yang digunakan untuk daya pembeda adalah: = − = − Keterangan: D = Daya pembeda B A = Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar B B = Jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab salah J A = Jumlah peserta kelompok atas J B = Jumlah peserta kelompok bawah P A = Proposi peserta kelompok atas yang menjawab benar P A = Proposi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Klasifikasi daya pembeda: D = 0,00 D ≤ 0,20 = jelek poor D = 0,20 D ≤ 0,40 = cukup satisfactory D = 0,40 D ≤ 0,70 = baik good D = 0,70 D ≤ 1,00 = baik sekali excellent. 17 16 Suharsimi Arikunto, Op. Cit..h.208-210.

F. Teknik Analisa Data

Setelah melakukan uji coba instrumen, langkah selanjutnya adalah melakukan penelitian. Data yang diperoleh dari sampel dengan menggunakan instrumen yang telah valid dan reliable akan dianalisis untuk menjawab permasalahan dan menguji hipotesis yang telah diajukan. Data yang telah diperoleh harus diolah dengan menggunakan statistik yang harus melewati beberapa tahap, meliputi: 1. Uji Normalitas Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya persebaran data yang akan dianalisis oleh peneliti. Teknik uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kai kuadrat chi square. dengan persamaan: = ∑ Keterangan: f = Frekuensi dari hasil penelitian f e = Frekuensi yang diharapkan Sementara itu, kriteria tes yang digunakan adalah apabila x 2 hitung x 2 tabel, dapat disimpulkan bahwa sampel berdistribusi normal. Sedangkan bila x 2 hitung x 2 tabel, maka dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh dari sampel tidak berdistribusi normal. 18 Langkah-langkah yang harus dilewati untuk melakukan pengujian normalitas dengan menggunakan teknik chi kuadrat dapat dilakukan dalam beberapa tahap, yakni: a. Menentukan Hipotesis Ho : data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal 17 Ibid. h.213-218. 18 Muri Yusuf, Metode penelitian kuantitatif, Jakarta: Kencana Media, 2014, h. 261 Hi : data sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal b. Menentukan rata-rata X c. Menentukan standar deviasi S d d. Membuat daftar frekuensi observasi dan frekuensi espektasi 1 Rumus banyak kelas interval aturan struges K = 1+3,3 log n dengan n banyak subjek 2 Rentang R = skor terbesar – skor terkecil 3 Panjang kelas interval P = e. Cari 2 hitung dengan rumus : 2 ℎ = ∑ − 2 f. Cari 2 tabel dengan derajat kebebasan dk = banyaknya kelas K – 3 dan taraf kepercayaan 95 dan taraf signifikan α = 5 Kriteria pengujian : Jika 2 hitung ≤ 2 tabel, maka Ho diterima Jika 2 hitung tabel, maka Ho ditolak

2. Uji Homogenitas

Setelah kedua sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, langkah selnjutnya adalah mencari nilai homogenitasnya. Pengujian ini dilakukan untuk mengethui homogen tidaknya persebaran data yang akan dianalisis. Dalam penelitian ini, nilai homogenitas diperoleh dengan melakujkan uji Fisher. Teknik yang digunakan untuk uji homogenitas pada penelitian ini adlaah uji Fisher, dengan rumus: F = = Dengan : S 2 = ∑ ∑ Kriteria pengujian: Jika Fhitung Ftabel, maka H diterima, maka sampel homogen. Jika Fhitung Ftabel, maka Hi diterima, maka sampel tidak homogen 19 Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji Fisher adalah: a Menetapkan hipotesis, dalam bentuk: Ho: = Ho: ≠ b Membagi data menjadi dua kelompok c Mencari simpangan baku dari masing-masing kelompok d Menentukan F hitung dengan rumus: F = = e Menentukan kriteria pengujian dalam bentuk: 1 Jika Fhitung Ftabel, maka H diterima, kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen. 2 Jika Fhitung Ftabel, maka Hi diterima, kedua kelompok berasal dari populasi yang tidak homogen. f Mencari dk pembilang varians terbesar dan dk penyebutvarians terkecil dengan rumus: dk 1 = n-1 dk 2 = n-2 g Menentukan Fhitung dan Ftabel, kemudian membandingkan hasil Fhitung dan Ftabel berdasarkan criteria yang telah ditentukan.

3. Uji Hipotesis

Setelah melakukan pengujian prasyarat, langkah selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t. rumus yang digunakan untuk melakukan uji t adalah: 19 Ibid, h. 265 Dengan Keterangan: X i = rata-rata skor kelompok eksperimen X 2 = rata-rata skor kelompok control Sg = varians gabungan S 1 2 = varians kelompok eksperimen S 2 2 = varians kelompok control N 1 = jumlah anggota sampel kelompok eksperimen N 2 = jumlah anggota sampel kelompok control Setelah melakukan uji-t, langkah selanjutnya adalah mengajukan hipotesis, dengan melakukan: a. Uji kesamaan dua rata-rata hasil pretest, dalam bentuk: Ho: X = Y, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelas kontrol dengan kelas eksperimen ; Atau Ha : X ≠ Y, artinya terdapat perbedaan yang signifikkan antara rata-rata score pretest kelas kontrol dengan kelas eksperimen. b. Uji kesamaan dua rata-rata posttest Ho : X = Y, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor posttest kelas kontrol dengan kelompok eksperimen, atau Ha : X ≠ Y, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor posttest kelas eksperimen dengan kelompok control. Setelah selesai melakukan uji kesamaan dua rata-rata pretest dan posttest kedua sampel, langkah selanjutnya adalah: 1 Menghitung nilai thitung dengan menggunakan rumus uji t 2 Menentukan derajat kebebasan dk, dengan rumus: Dk = n 1 – 1 + n 2 -1 3 Menentukan nilai t-tabel dengan α = 0,05 4 Mengajukan hipotesis dalam bentuk: Jika t hitung t tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak dan

Dokumen yang terkait

Pengaruh strategi pembelajaran aktif teknik giving question and getting answer terhadap hasil blajar matematika siswa ; kuasi eksperimen di SMPN 8 Jakarta

4 19 177

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER PADA Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Giving Question And Getting Answer Pada Pembelajaran IPA Kelas IV SD Negeri Plupuh I Tahun Aja

0 1 19

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER PADA Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Giving Question And Getting Answer Pada Pembelajaran IPA Kelas IV SD Negeri Plupuh I Tahun Aj

0 2 10

PENERAPAN STRATEGI GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN STRATEGI GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI OPERASI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN SISWA KELAS IV

0 0 14

PENERAPAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER PADA MATERI PEMERINTAHAN PUSAT SEBAGAI UPAYA PENERAPAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER PADA MATERI PEMERINTAHAN PUSAT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS IV DI SDN 01

0 2 14

Pengaruh Metode Pembelajaran Giving Question and Getting Answer Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII MTsN Ngantru Tahun Ajaran 2013 2014 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 19

Pengaruh Metode Pembelajaran Giving Question and Getting Answer Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII MTsN Ngantru Tahun Ajaran 2013 2014 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 2

answer and question ekonomi pertanian

0 0 6

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN DI KELAS VIII SMP NEGERI 4 BIREUEN

0 0 6

Model Giving Question and Getting Answer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar

0 0 6