Pengertian Bimbingan Rohani Islam

melangit dan bertanggung jawab, akan tetapi juga melanggar berbagai norma- norma moral”. 9 Secara etimologi, kata ruhani dalam kamus sinonim bahasa Indonesia, mempunyai arti roh dan juga berkaitan dengan yang tidak berbadan jasmaniah. Sedangkan persamaan kata rohani dalam kamus bahasa Indonesia adalah batin, spiritual dan kejiwaan. Dalam Kamus Bahasa Indonesia kontemporer dijelaskan bahwasannya ro hani adalah “kondisi kejiwaan seseorang dimana terbentuk hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa yang diwujudkan dalam budi pekerti seseorang melalui hubungan manusia dengan sesama manusia dengan ajaran agama yang dianutnya”. 10 Mengenai pengertian roh Imam Ghozali seperti dikutip Jamaluddin Kafie dalam bukunya Psikologi Dakwah membagi roh menjadi dua, yaitu roh jasmaniah dan roh rohaniyah. Roh jasmaniyah yaitu zat kelas yang berpusat di ruangan hati dan mengalir keseluruh ruangan urat nadi pembuluh darah selanjutnya tersebar keseluruh tubuh, karena manusia dapat bergerak hidup dan merasakan berbagai perasaan serta dapat berfikir atau mempunyai kegiatan-kegiatan hidup kejiwaan. Sedangkan roh rohaniah yaitu bagian dari yang ghaib. Dengan ini manusia dapat mengenal dirinya sendiri dan mengenal Tuhan, serta menyadari 9 Toto Tasmara, Kesehatan Ruhaniah transcendental intelligensi, Jakarta: GIP. 2001, cet. Ke-2, h. 55 10 Petter Salim dan Yummy Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modem English, 1991 h. 299. keberadaan orang lain berkepribadian, berketuhanan, dan berkeprikemanusiaan serta bertanggung jawab atas tujuan lakunya. Menurut Lismidar, pada dasarnya Bimbingan Rohani Islam merupakan aktualisasi teologi yang dimanifestasikan dalam suatu kegiatan manusia beriman sebagai makhluk sosial yang dilaksanakan secara teratur untuk membina dan mengarahkan manusia, agar aqidahnya mantap, keyakinannya kokoh, bertambah taqwa kepada Allah Swt, taat melaksanakan ibadah dan memantapkan kesadaran beragama, sehingga dapat membawa seseorang menjadi lebih tenang dalam permasalahan, dan jauh dari rasa cemas. 11 Pengertian Islam secara kebahasaan, menurut Maulana Muhammad Ali, kata Islam mempunyai pengertian perdamaian. Damai dengan Allah dengan berserah diri sepenuhnya kepada kehendaknya. 12 Pengertian Islam menurut Nasarudin Razaq, memberikan pengertian bahwa kata Islam secara kebahasaan berasal dari bahasa arab yaitu “salima yang berarti selamat, sentosa dan berarti pula menyerahkan diri, tunduk, patuh dan taat. 13 Menurut Harun Nasution, Islam secara istilah salah satu agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul. Islam pada hakikatnya mempunyai 11 Lismidar, Tuntutan Rohani Islam dalam Memenuhi Kebutuhan Spiritual Pasien dalam Makalah Penataran Dakwah ke Rumah Sakit, Jakarta: 1993, hal. 1. 12 Maulana Muhammad Ali, Islamologi atau Dinul Islam, Jakarta: Darul Kutubi Islamiyyah,1996, Cet, Ke-5. h. 4. 13 Nasarudin razak, Peninjauan Kembali Islam Sebagai Suatu Dogma, Bandung : Al- ma’rif,1977, cet ke-2, h. 9. ajaran-ajaran yang bukan hanya mempunyai satu segi saja, akan tetapi mengenai berbagai segi dari kehidupan manusia. 14 Dari beberapa pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa Islam adalah agama Tuhan Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad, dengan dua pokok ajarannya yakni Al- Qur’an dan Hadits untuk membawa manusia kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Dari uraian di atas dapat disimpulkan, Bimbingan Rohani Islam adalah proses pemberian bantuan yang diberikan kepada terbimbing, agar dapat memperkembangkan potensinya atau fitrah beragama yang dimilikinya secara optimal melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam Al- Qur’an dan Hadits ke dalam diri, sehingga ia dapat hidup selaras dan sesuai dengan tuntunan agama Islam.

2. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Rohani Islam

Adapun tujuan bimbingan itu sendiri menurut Aunur Rahim Faqih adalah : a. Membantu klien untuk mengembangkan pemahaman diri sendiri sesuai dengan kecakapan, minat, pribadi, dan kesempatan yang ada. b. Membuat proses sosialisasi dan sensituitas kepada kebutuhan orang lain. c. Memberi dorongan didalam mengarahkan diri, pemecahan masalah pengembalian keputusan dalam keterlibatan diri dalam masalah yang ada. 14 Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspek, Jakarta: UI Press 1979 Cet. Ke-1, h. 9. d. Mengembang nilai dan sikap menyeluruh serta perasaan sesuai dengan penerimaan diri. e. Membantu didalam memahami tingkah laku manusia. f. Membantu klien untuk hidup didalam kehidupan yang seimbang dalam berbagai aspek, fisik, mental dan sosial. 15 Fungsi bimbingan menurut Dewa Ketut Sukardi : a. Fungsi preventif: sebagai pencegah terhadap timbulnya masalah. b. Fungsi pemahaman: yang menghasilkan pemahaman tentang sesuatu c. Fungsi perbaikan: yang menghasilkan solusi dari berbagai permasalahan yang dialami. d. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan: membantu dalam memelihara dan mengembangkan keseluruhan pribadinya secara mantap, terarah, dan berkelanjutan. 16

3. Unsur-unsur Bimbingan Rohani Islam

a. Pembimbing. Pengertian pembimbing dalam kamus bahasa Indonesia sebagai berikut, pembimbing diartikan menurut bahasa adalah pemimpin atau penuntun, kata tersebut di ambil dari kata bimbing yang artinya pimpin atau tuntun, kemudian diberi awalan pe menjadi pembimbing yang artinya yang menyebabkan sesuatu menjadi tahu, 15 Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, Yogyakarta: VII Press, 2001, Cet. ke-2, hal. 54. 16 Dewa Ketut Sukardi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Jakarta: Rineke Cipta, 2000, hal. 26-27. arti tersebut disesuaikan dengan profesi dan disiplin ilmu yang ia miliki. 17 Menurut Tohirin, mengungkapkan beberapa syarat-syarat menjadi pembimbing yang ada di sekolah yaitu: 1 Syarat yang berkenaan dengan kepribadian. Seorang pembimbing harus memiliki kepribadian yang baik karena pelayanan bimbingan berkaitan dengan pembentukan prilaku dan kepribadian anak. 2 Syarat yang berkenaan dengan pendidikan. Seorang pembimbing selayaknya memiliki pendidikan profesi, yaitu jurusan bimbingan Strata Satu S1 ataupun sekurang-kurangnya pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan tentang bimbingan. 3 Syarat yang berkenaan dengan pengalaman. Seorang pembimbing harus mempunyai suatu pengalaman dalam kehidupannya sehingga pembimbing dapat memberikan bimbingannya dengan baik terhadap yang terbimbing atau anak. 4 Syarat yang berkenaan dengan kemampuan. Memiliki kemampuan atau kompetensi dan ketrampilan oleh pembimbing merupakan suatu keniscayaan. Tanpa memiliki 17 W.J.S. Poerwardarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1984, Cet. ke-7, h. 427.