Pelaksanaan Bimbingan Rohani Islam di Pusat Kegiatan Belajar

Melihat sosok kedua pembimbing ini sangat menarik, karena keduanya dapat saling mengisi kekurangan masing-masing, baik itu secara akademis maupun pengalaman membimbing. Kegiatan BIMROHIS PKBM Darussalam: A. Kegiatan Harian Kegiatan harian Bimbingan Rohani Islam PKBM Darussalam adalah kegiatan belajar mengajar, di mana Kegiatan Belajar Mengajar ini dilaksanakan setiap hari senin dan kamis, Diantara Kegiatan Belajar Mengajar yang dilaksanakan di BIMROHIS PKBM Darussalam adalah: 1. Kegiatan Belajar Mengajar untuk Remaja Kegiatan Belajar Mengajar untuk remaja ini dilaksanakan setiap hari senin dan jum’at, mulai pukul 19.30 WIB sampai dengan pukul 21.00 WIB. Adapun materi yang disampaikan adalah seputar pemahaman dasar agama Islam diantaranya adalah: a. Materi Pokok Di antaranya adalah, Iqro, Bacaan shalat, surat-surat pendek. Materi pokok ini diberikan berdasarkan pertimbangan kebutuhan peserta. Karena menurut pembimbing, peserta yang mengikuti BIMROHIS di PKBM Darussalam masih pada tahap dasar, “hampir sebagian peserta belum mempunyai pemahaman agama yang mendalam, untuk baca al- Qur’an saja mereka belum bisa, sho latpun demikian.” Ungkap Ust. Abdul Karim. b. Materi Tambahan Materi tambahan dimaksudkan untuk memperluas pengetahuan peserta seputar agama Islam, di antaranya adalah, fiqh. Tarekh, tauhid, akhlaq. Materi ini diberikan sifatnya kondisional, yaitu meng acu pada materi pokok. “Dengan materi tambahan diharapkan peserta BIMROHIS mampu menambah wawasan seputar agama mereka.” Kata Ust. Salafudin. 1 Adapun metode yang digunakan dalam menyampaikan materi diantaranya adalah: a. Klasikal Klasikal adalah metode membaca materi pokok secara bersama-sama yang dilakukan oleh peserta dan dipimpin oleh pembimbing yang sifatnya rutin. Diharapkan dengan metode ini peserta mampu hafal dengan mudah tanpa menghafal. Sedang klasikal dibagi menjadi tiga, yaitu klasikal besar, klasikal awal, klasikal akhir. Klasikal awal dilakukan oleh peserta di mushala setelah mereka shalat berjamaah, klasikal awal dilakukan di kelas masing-masih setelah mereka mengikuti klasikal besar, klasikal akhir dilaksanakan di akhir pertemuan. 1 Wawancara Pribadi dengan Bapak Ust. salafudin Pembimbing BIMROHIS PKBM Darussalam, tanggal 15 juli 2010 b. Ceramah Dalam metode ceramah ini, pembimbing menyampaikan materi kepada yang dibimbing. Di sini terlihat komunikasi satu arah, di mana pembimbing lebih aktif berbicara sementara yang dibimbing mendengarkan. Metode ini diterapkan pada materi tambahan. c. Diskusi Diskusi merupakan cara yang paling efektif untuk mengetahui dan meningkatkan pemahaman peserta. Seperti yang diungkapkan Ust. Salafudin, “kalau diskusi anak-anak terlihat sangat antusias, mungkin karena mereka bisa sharing seputar permasalahan mereka masing-masing, dan bisa dibantu mencarikan solusinya oleh teman- teman yang lain.” 2 Tabel. 6 Peta kegiatan BIMROHIS PKBM Darussalam No. Waktu Kegiatan Keterangan 1. Pukul 19.30-20.00 Shalat Isya berjama’ah dan klasikal besar Seluruh peserta berkumpul di aula untuk shalat isya berjama’ah dan mengikuti klasikal besar yang 2 Wawancara Pribadi dengan Bapak Ust. salafudin Pembimbing BIMROHIS PKBM Darussalam, tanggal 15 juli 2010 dipandu oleh seorang ustadz yang bertugas. .2. Pukul 20.00-20.15 Klasikal awal Seluruh peserta bertempat di kelasnya masing-masing membaca peraga dengan lancar, cepat, tepat dan benar. .3. Pukul 20.15-20.45 Privat Dalam sesi ini, ustadt mengecek satu-persatu bacaan peserta, sedangkan santri yang lain menulis atau mengerjakan tugas lain yang diberikan ustadznya. .4. Pukul 20.45-21.00 Klasikal akhir Seluruh peserta membaca peraga terbalik dari halaman terakhir saat klasikal awal sampai halaman pertama untuk mengingat kembali bacaannya. Dengan materi dan metode yang telah disampaikan peserta mampu lebih mudah memahami materi-materi pokok yang diajarkan dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang disampaikan oleh Ust. Karim, “materi yang diberikan kami susun sesederhana mungkin agar supaya peserta memahaminya juga dengan mudah.” 3 B. Kegiatan Mingguan 1. Hari Komunikasi Harkom Hari Komunikasi Harkom ini dilaksanakan setiap hari sebagai salah satu kegiatan BIMROHIS PKBM Darussalam untuk menyampaikan kendala atau permasalahan yang dialami warga belajar. Harkom banyak membantu, terutama dalam mendapatkan solusi atas masalah yang berkaitan dengan warga belajar. Sehingga, dari harkom ini warga belajar dapat meningkatkan motivasi belajar supaya dapat lebih baik lagi. 2. Tadarrus Lembaga Tadarrus adalah salah satu kegiatan BIMROHIS PKBM Darussalam untuk para guru, sekaligus mengingatkannya apabila ada bacaan yang salah. Kegiatan i ni dilaksanakan setiap Jum’at malam sebelum Kegiatan Belajar Mengajar dimulai. 3 Wawancara Pribadi dengan Bapak Ust. Abdul karim Pembimbing BIMROHIS PKBM Darussalam, tanggal 15 juli 2010 3. Belajar Hadhroh dan Shalawatan Kegiatan ini dilaksanakan setiap malam Jum’at, setelah Kegiatan Belajar Mengajar C. Kegiatan Tahunan 1. Pesantren Ramadhan Pesantren Ramadhan dilaksanakan setiap tahun sebagai salah satu kegiatan yang menunjang amaliyah Ramadhan PKBM Darussalam. Dalam kegiatan ini, BIMROHIS PKBM Darussalam mengundang peserta dari luar BIMROHIS PKBM Darussalam. Kegiatan ini dimaksudkan selain untuk membiasakan peserta berpuasa, tetapi juga supaya peserta Pesantren Ramadhan dapat berbagi dengan sesamanya. 2. Rapat Kerja Raker Rapat Kerja Raker dilaksanakan setiap tahun, di akhir tahun ajaran BIMROHIS PKBM Darussalam. Biasanya raker ini dilaksanakan selain untuk melaporkan dan mengadakan Laporan Pertanggung Jawaban tahun ajaran sebelumnya, juga untuk merancang dan membuat kebijakan untuk tahun ajaran baru. Sehingga, aktivitas atau kegiatan BIMROHIS PKBM Darussalam sendiri dapat terstruktur dengan baik.

C. Hasil Bimbingan Rohani Islam pada Remaja di Pusat Kegiatan Belajar

Mayarakat PKBM Darussalam Pendidikan di manapun dan kapanpun masih dipercaya orang sebagai media ampuh untuk membentuk kepribadian anak ke arah kedewasaan. Bimbingan Rohani Islam adalah unsur penting dalam pendidikan moral dan pembinaan kagamaan, seperti yang diungkapkan Adinda Maulina, salah satu peserta BIMROHIS di PKBM Darussalam “program BIMROHIS di sini sangat bagus sekali, karena bisa meningkatkan kerohanian para siswa di PKBM Darussalam”. 4 Pada usia remaja, kekritisan dalam merangkum pemikiran-pemikiran keagamaan mulai muncul, kekritisan yang dimaksud bisa berupa kejenuhan atau kebosanan dalam mengikuti uraian-uraian yang disampaikan Pembimbing Agama, apalagi jika metodologi pengajaran yang disampaikan cenderung monoton dan berbau indoktrinasi. Maka penyampaian yang sederhana dan mudah dimengerti menjadi faktor penting untuk meningkatkan minat remaja PKBM Darussalam mengikuti BIMROHIS, hal itu diungkapkan Qoribul Muksinin, salah satu peserta BIMROHI S, ”ceramahnya santai dan kata-kata mudah dipahami, membaca doa secara bersama-sama, dan tanya jawab.” 5 4 Wawancara Pribadi dengan Adinda Maulina Peserta BIMROHIS PKBM Darussalam, tanggal 12 Desember 2010 5 Wawancara Pribadi dengan Qoribul Muchsinin Peserta BIMROHIS PKBM Darussalam, tanggal 12 Desember 2010 Sebenarnya akar permasalahan yang timbul dari kekurangsenangan remaja terhadap materi keagamaan terletak pada minimnya motivasi untuk mendalami agama secara lebih intens, yang lebih sederhana lagi ialah pelajaran agama yang mereka dapat kurang memberikan aplikasi dan solusi praktis dalam keseharian mereka, seperti yang dikemukakan Erly Pertiwi, “saya sebenernya dari dulu pengin banget rajin shalat, tapi saya dulu ga tau dan ga hafal doa- doa sholat, jadinya kalau mau sholat bingung deh.” 6 Jawaban dari permasalahan di atas adalah kembali pada sosok pembimbing sebagai tauladan dan sumber konsentrasi remaja yang menjadi peserta didiknya. Mampukah ia menjadikan dirinya termasuk masalah materi serta metodologi yang dipergunakan sebagai referensi utama bagi peserta didiknya yang seluruhnya remaja itu dalam mengembangkan sikap keberagamaan yang tidak sekedar merasa memiliki agama melainkan sampai kepada pemahaman agama sebagai keseluruhan komitmen yang mengatur seluruh kehidupan seseorang dan merupakan kebutuhan primer yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, Sehingga nantinya remaja-remaja tersebut merasakan ibadah sebagai perwujudan sikap keberagamaan intrinsik tersebut sama pentingnya atau malah lebih penting dibanding nonton tv, jalan-jalan, hura- hura dan lain sebagainya. seperti yang diungkapkan oleh Anita Rahman, “saya senang dengan materi yang ringan karena saya memang masih awam pemahaman agamanya, jadi saya bisa cepat menangkap dan bisa langsung 6 Wawancara Pribadi dengan Erly Pertiwi Peserta BIMROHIS PKBM Darussalam, tanggal 12 Desember 2010 dipraktekkan sehari- hari.” Lebih lanjut Anita juga mengatakan, “pembimbingnya care banget sama kita, jadi kita ngerasa nyaman ngajinya. 7 Satu hal penting lainnya yang tidak boleh diabaikan oleh para pembimbing ialah materi pelajaran agama yang disampaikan di sekolah hendaknya selalu diorientasikan pada kepentingan remaja, seorang pembimbing harus bisa menanamkan keyakinan bahwa apa-apa yang ia sampaikan bukan demi kepentingan sekolah kurikulum atau kepentingan pembimbing melainkan demi kepentingan remaja itu sendiri. Hal ini juga dirasakan Hidayat, “saya menyambut baik BIMROHIS ini, karena pada dasarnya saya memang pengetahuan agamanya sedikit, jadi dengan mengikuti BIMROH pengetahuan agama saya jadi meningkat.” Hidayat juga menambahkan ”saya juga suka dengan materi baca tulis al-Qur’an, pengetahuan seputar shalat, ceramah dan tahlil”. Karenanya pemahaman akan kondisi objektif kejiwaan remaja mutlak diperlukan oleh para pembimbing. Seorang pembimbing harus senantiasa dekat dan akrab dengan permasalahan remaja yang menjadi peserta didiknya, agar mampu menyelami sisi kejiwaan mereka. Antusiasme dan respon yang baik dari peserta serta didukung pembimbing yang komunikatif ternyata mampu memberikan efek yang positif bagi warga belajar. Hal ini ditandai dengan meningkatnya pemahaman keagamaan warga belajar yang aktif mengikuti kegiatan Bimbingan Rohani 7 Wawancara Pribadi dengan Anita Rahman Peserta BIMROHIS PKBM Darussalam, tanggal 12 Desember 2010