Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

15 - BW } Iklim C :iklim sejuk iklim maritim apabila suhu udara SU bulan terdingin antara 0-18 ° C Iklim D :iklim ekstrim iklim kontinen apabila : suhu udara SU bulan terdingin 0 ° C dan SU bulan terpanas 10 ° C Iklim E :iklim dingin iklim polar apabila : Suhu Udara SU bulan terpanas antara 0 -- 10°C ET atau SU bulan terpanas 0 ° C. Huruf ke-2 huruf kecil menyatakan pengaruh hujan f = selalu basah, hujan setiap bulan 60 mm s = bulan – bulan kering jatuh pada musim panas S = semi arid steppa atau padang rumput w = bulan-bulan kering jatuh pada musim dingin winter w = arid padang pasir m = khusus untuk tipe kelompok tipe A digunakan lambang m monson yang berarti musim kemaraunya pendek, tentang curah hujan tahunan cukup tinggi sehingga tanah cukup lembab dengan vegetasi hutan hujan tropik F = daerah tertutup es abadi Berdasarkan dua kombinasi huruf pertama dan kedua, maka ada 12 tipe iklim menurut klasifikasi Koppen, yakni : 1 Daerah iklim hujan tropik : Af, Aw Am 2 Daerah iklim kering : BS, BW 3 Daerah iklim sedang berhujan : CF, Cs Cw 4 Daerah iklim hujan dingin : Df, Dw 5 Daerah iklim hujan kutub : Ew, EF Huruf ke-3 huruf kecil menyatakan suhu udara. Selanjutnya pengaruh suhu dilambangkan sebagai huruf ke-3 yang terdiri atas: a : suhu rata-rata dari bulan terpanas 22,2° C b : suhu rata-rata dari bulan terpanas 22,2° C paling sedikit 4 bulan suhu nya 10° C c : hanya 1- 4 bulan suhu nya 10° C suhu bulan terdingin - 38° C d : suhu bulan terdingin 38° C e : suhu rata-rata tahunan 18° C l : perbedaan suhu antara bulan terpanas dan terdingin 5° C k : suhu rata-rata tahunan 18° C 16 l : suhu semua bulan antara 10-22° C huruf ke- 4 huruf kecil menyatakan sifat- sifat khusus „ curah hujan cenderung bertambah ke musim gugur “ curah hujan cenderung merata „‟‟ curah hujan cenderung bertambah ke musim semi 5 d. Klasifikasi Iklim Mohr “Yang menjadi dasar adalah Bulan Basah dan Bulan Kering apabila Bulan basah - bulan yang memiliki curah hjan 100 mm Bulan kering - bulan yang memiliki curah hujan 60 mm Bulan lembab - berada diantara bulan basah dan bulan keri ng” 6 e. Klasifikasi Schmidt- Ferguson “Sistem klasifikasi ini sangat terkenal di Indonesia dan banyak digunakan Dalam bidang kehutanan dan perkebunan. Penentuan tipe iklim ini menurut klasifikasi ini hanya memperhatikan unsur iklim hujan dn memerlukan data hu jan bulanan paling sedikit 10 tahun”. 7 Kriteria yang digunakan adalah : penentuan Bulan Kering, Bulan Lembab dan Bulan Basah dengan pengertian sebagai berikut: Bulan kering BK = bulan dengan hujan 60 mm Bulan lembab BL = bulan dengan hujan antara 60 – 100 mm Bulan basah BB = bulan dengan salju 100 MM Schmidt dan Ferguson menentukan BB, BL, dan BK tahun demi tahun selama periode pengamatan yang kemudian dijumlahkan dan dihitung rata-ratanya. Penentuan tipe iklimnya mempergunakan nilai Q. Q = x 100 8 5 Ibid., h. 78-80. 6 Ibid., h. 87. 7 Ibid. 8 Ibid 17 Tabel 2.1 Tabel klasifikasi nilai Q dan Tipe Iklim Nilai Q Tipe Iklim 0Q14,3 Tipe Iklim A 14,3 Q 33,3 Tipe Iklim B 33,3 Q 60 Tipe Iklim C 60Q100 Tipe Iklim D 100Q167 Tipe Iklim E 167Q300 Tipe Iklim F 300Q700 Tipe Iklim G 700 Q Tipe Iklim H

3. Unsur Cuaca dan Iklim

Unsur-unsur cuaca dan iklim adalah : a. Suhu udara Tingkat gerakan molekul benda, makin cepat gerakan molekul, maki tinggi suhunya. b. Kelembapan udara Campuran dari udara kering dan uap air. c. Curah hujan Bentuk air cair dan padat es yang jatuh ke permukaan bumi. d. Angin Ialah gerakan udara yang sejajar dengan dengan permukaan bumi. Udara bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. 9

4. Keragaman Iklim di Indonesia

“Iklim di Indonesia secara umum dipengaruhi oleh sirkulasi muson yang mengendalikan pola tahunan curah hujan disebagian besar wilayah”. 10 9 Bayong Tjasyono,Klimatologi,Bandung: ITB 2004, h. 11-24. 10 Wahyuningsih Darajati,Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim, Jakarta:BAPPENAS 2014, h.8.