37
G. Penilaian Uji Instrumen
Menurut Djaali dan Pudji 2008 validitas konstruk adalah validitas yang mempermasalahkan seberapa jauh item-item tes mampu mengukur apa
yang benar-benar hendak diukur sesuai dengan konsep khusus atau definisi konseptual yang telah ditetapkan. Validitas konstruk biasa digunakan untuk
instrumen-instrumen yang dimaksudkan mengukur variabel-variabel konsep, baik yang sifatnya performansi tipikal seperti instrumen untuk mengukur
sikap, minat, konsep diri, lokus kontrol, gaya kepemimpinan, motivasi, dan lain-lain, atau maupun yang sifatnya performansi maksimum seperti instrumen
untuk megukur bakat, intelegensi, dll Untuk menenukan validitas konstruk suatu instrumen harus dilakukan
proses penelehaan teoritis dari suatu konsep dari variabel yang hendak diukur, mulai dari perumusan konstruk, penentuan dimensi dan indikator sampai
dengan penjabaran dan penulisan butir-butir item instrumen. Perumusan konstruk harus dilakukan berdasarkan sintesis dari teori-teori mengenai
konsep variabel yang hendak diukur melakui proses analisis dan komparasi. Menyimak proses telaah teoritis maka validitas konstruk sebuah
instrumen harus dilakukan melalui penelaahan atau justifikasi pakar atau melalui penilaian sekelompok panel yang terdiri dari ornang-orang yang
menguasai substansi konten yang hendak diukur.
13
H. Teknik Analisis Data
Tekhnik analis data dalam penelitian ini adalah analisis kunatitatif. Analisis kuantitatif merupakan pendekatan analisis dengan perhitungan
matematika atau statistika.
14
Yang menggunakan pendekatan analisis regresi. Analisis regresi adalah mencari hubungan dan pengaruh antara variabel satu
dengan yang lainnya.
15
Secara garis besar analisis data meliputi: 1.
Tahap Persiapan
13
NN, “Instrumen Penilaian” https:wwwsamoke212.wordpress.com
14
Etta Manang, Metodologi Penelitian Yogyakarta:C.V.Andi, 2010, h. 209.
15
Ibid., h 210.
38
Pengolahan data adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data dilaksanakan. Pada penelitian kuantitatif, pengolahan data secara
umum dilaksanakan melalui tahap memeriksa editing, proses pemberian identitas coding, dan proses pembeberan tabulating.
16
2. Editing
Editing adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai menghimpun data di lapangan. Kegiatan ini menjadi penting karena
kenyataan bahwa data yang terhimpun kadang belum memenuhi harapan peneliti. Ada diantaranya kurang atau terlewatkan, tumpang tindih,
berlebihan, bahkan terlupakan. Oleh karena itu, keadaan tersebut harus diperbaiki melalui editing. Proses editing dimulai dengan memberikan
identitas pada instrumen penelitian yang telah terjawab. Kemudian memeriksa satu persatu poin-poin serta jawaban yang tersedia.
17
3. Pengkodean
Setelah tahap editing selesai kegiatan berikutnya adalah mengklasifikasi data-data melalui tahap koding. Maksudnya, data yang
telah diedit diberi identitas sehingga memilki arti tertentu pada saat dianalisis.
18
I. Pengolahan dan Penyajian Data
1. Uji prasyarat
Sebelum memberikan interpretasi pada hasil regresi, dilakukan pengujian asumsi normalitas sebagai syarat regresi. Apabila berdistribusi
normal maka analisis parametrik seperti analisis regresi dapat dilanjutkan, sebaliknya apabila tidak tidak berdistribusi normal maka digunakan
statistik non parametrik untuk menguji hipotesis. Pengujian normalitas ini menggunakan diagram histogram dan grafik p p-plot untuk memprediksi
apakah data berdistribusi normal atau tidak.
19
16
Ibid., h 200.
17
Ibid.
18
Ibid., h. 202.
19
Aplikasi Regresi Sederhana dengan SPSS, http:teorionline.net
, h. 7.
39
2. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi yang dikuadratkan r
Square
dinamakan dengan koefisien determinasi atau koefisien penentu. Koefisien
determinasi merupakan proporsi untuk menentukan terjadinya presentase variansi bersama antara variabel X dengan variabel Y jika dikalikan
dengan 100.
20
3. Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi merupakan angka yang menunjukan tinggi atau rendahnya hubungan antara dua variabel atau lebih. Koefisien korelasi
yang tinggi menandakan besarnya hubungan diantara dua variabel. Besarnya koefisien korelasi berkisar -
1≤ r ≤ + 1.
21
4. Uji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui bagaimana variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara parsial. Hal ini dilakukan dengan
cara membandingkan antara nilai t hitung dengan t tabel. Kriteria pengujian:
- Taraf Signifikan P- Test = 0,05 α = 5
- Derajat Kebebasan t table α 2; n-k
Dimana : α 2; = 0,025, n = jumlah sampel, dan k= jumlah variabel bebas. - Nilai t hitung dapat dicari dengan rumus :
t Hitung = t tabel =TINV
pada Ms. Excel adapun Hipotesisnya :
20
Budi susetyo, statistik untuk analisis penelitian, Bandung: PT. Refika Aditama 2010, h.122.
21
Ibid., h. 115.