sekuncup berkurang. Isi sekuncup yang berkurang diikuti dengan peningkatan denyut jantung untuk mempertahankan keadaan curah jantung yang tetap.
24
C. Pengaruh jenis kelamin dan umur terhadap sistem kardiovaskular
Terdapat beberapa literatur yang menyatakan perbedaan jenis kelamin terhadap kardiovaskular.
25
Hargreaves, M
15
mengatakan bahwa Ogawa dkk melaporkan bahwa ukuran jantung wanita lebih kecil sehingga menyebabkan isi sekuncup yang
kecil, curah jantung yang rendah dan denyut jantung submaksimal yang tinggi dibandingkan pada pria.
Turley KR, dkk melaporkan bahwa respons kardiovaskular terhadap latihan fisik berbeda pada anak dan orang dewasa dan perbedaan ini
berhubungan dengan ukuran jantung dan jumlah otot yang lebih kecil pada anak.
26
D. Pengaruh llingkungan terhadap sistem kardiovaskular
Besar pengaruh panas terhadap sistem kardiovaskular tergantung pada beberapa variabel, seperti hipertermia, hidrasi, status latihan dan posisi tubuh. Respon sistem
kardiovaskular terhadap panas selama latihan fisik adalah menimbulkan penurunan pada isi sekuncup, peningkatan denyut jantung, dimana keadaan ini bertujuan untuk
mempertahankan curah jantung.
15
2.6.2. Perubahan pada sirkulasi perifer
Tekanan darah sistolik biasanya meningkat pada latihan fisik isotonik sedang, dan tekanan darah diastolik umumnya menurun dan tekanan darah rata – rata tidak
mengalami banyak perubahan, tetapi pada beberapa kasus mungkin menurun. Hal ini disebabkan karena tekanan darah sistolik lebih banyak tergantung pada curah
jantung sehingga bila curah jantung meningkat, maka tekanan darah sistolik juga meningkat. Sedangkan tekanan darah diastolik lebih banyak bergantung pada
tahanan perifer. Selama otot melakukan latihan fisik, tahanan vaskular perifer
Irma Laila : Perbandingan Denyut Jantung Murid Laki-Laki Di SLTP Aek Nabara Selatan Pada Pemberian Minuman…, 2007 USU e-Repository © 2008
menurun, sehingga tekanan darah diastolik juga menurun. Pada latihan fisik isometrik otot mengalami kontraksi tetapi tidak mengalami pemendekan , kedua
tekanan darah baik sistolik maupu diastolik meningkat.
23
Selama otot melakukan latihan fisik, terjadi pengaturan kembali sirkulasi besar berupa vasodilatasi pada otot skeletal dan vasokonstriksi pada organ lain.
Pembuluh darah otot tertekan pada saat otot kontraksi sehingga menimbulkan iskemia sementara dan pada saat relaksasi terjadi vasodilatasi berat.
20
Gambar 3. Kontrol sistem kardiovaskular selama latihan fisik
Sumber : Guyton AC Hall JE
21
Irma Laila : Perbandingan Denyut Jantung Murid Laki-Laki Di SLTP Aek Nabara Selatan Pada Pemberian Minuman…, 2007 USU e-Repository © 2008
2.7. Pengaruh latihan fisik terhadap sistem pernafasan respirasi
Selama latihan fisik, jumlah oksigen yang masuk ke aliran darah pada paru meningkat karena jumlah oksigen yang ditambahkan pada tiap unit darah dan aliran
darah paru per menit meningkat.
27,28
Pada permulaan latihan fisik, terdapat kenaikan ventilasi yang tiba – tiba , selanjutnya diikuti oleh kenaikan yang perlahan. Pada latihan fisik sedang,
peningkatan ventilasi terutama disebabkan pada dalamnya pernafasan, kemudian diikuti oleh peningkatan kecepatan pernafasan pada latihan fisik berat. Peningkatan
yang mendadak pada permulaan latihan fisik diduga disebabkan karena rangsangan psikis dan impuls aferen propioreseptor dalam otot, tendon dan sendi – sendi.
Peningkatan yang lebih perlahan diduga karena humoral, sungguhpun pH arteri, PCO
2
, dan PO
2
tetap konstan selama latihan fisik sedang. Peningkatan ventilasi sebanding dengan peningkatan konsumsi oksigen, tetapi mekanisme yang
bertanggung jawab untuk perangsangan pernafasan ini tetap merupakan masalah yang masih banyak dipertentangkan. Peningkatan suhu tubuh mungkin berperan.
Mungkin sensitivitas pusat pernafasan terhadap CO
2
meningkat sehingga walaupun PCO2 rata – rata tidak meningkat, CO
2
inilah yang bertanggung jawab untuk peningkatan ventilasi. Oksigen juga berperan sebagian walaupun kekurangan
oksigen menurunkan PO
2
arteri.
15,27,29
Pada saat latihan fisik berat, pendaparan buffer
karena peningkatan jumlah asam laktat yang dihasilkan mengeluarkan lebih banyak CO
2
, dan lebih lanjut hal ini meningkatkan ventilasi. Dengan meningkatnya pembentukan asam, ventilasi
meningkat dan pembentukan CO
2
tetap sebanding. Jadi, CO
2
alveolar dan CO
2
arteri relatif hanya sedikit berubah dan PO
2
alveolar menurun. Dengan penimbunan
Irma Laila : Perbandingan Denyut Jantung Murid Laki-Laki Di SLTP Aek Nabara Selatan Pada Pemberian Minuman…, 2007 USU e-Repository © 2008