Kerangka konseptual TINJAUAN PUSTAKA

2.12. Kerangka konseptual

penelitian Latihan fisik olah raga adalah pergerakan tubuh yang dilakukan oleh otot dengan terencana dan berulang yang menyebabkan peningkatan pemakaian energi dengan tujuan untuk memperbaiki kebugaran fisik. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi latihan fisik, yaitu jenis latihan fisik, lingkungan, cairan dan BMI Body Mass Index . Pada penelitian ini ke tiga faktor tersebut BMI, lingkungan dan cairan dipertimbangkan dalam penelitian ini. Adapun latihan fisik yang dilakukan adalah berupa treadmill yang merupakan latihan fisikolah raga aerobik lebih 4 menit. Selama latihan fisik, ada tiga sistem yang memberi respon atau pengaruh dari latihan fisik tersebut, yaitu sistem kardiovaskular, sistem pernafasan dan sistem otot skeletal. Pada sistem kardiovaskular,yang mengalami perubahan saat latihan fisik adalah jantung dan sirkulasi perifer. Pada jantung, terjadi peningkatan denyut jantung dan curah jantung. Kemudian diikuti oleh perubahan pada sirkulasi perifer berupa peningkatan tekanan darah. Pada sistem pernafasan, terjadi peningkatan ventilasi yang ditandai dengan peningkatan frekuensi pernafasan, PCO 2 dan PO 2 masih dalam batas normal. Meskipun pembagian latihan fisik terdiri dari aerobik dan anaerobik, tapi sering kedua jenis latihan fisik tersebut terdapat bersamaan. Bila latihan fisik menggunakan sistem energi anaerobik asam laktat, maka terjadi penurunan pada pH. Pada latihan fisik juga terjadi peningkatan kebutuhan oksigen yang digunakan untuk kontraksi otot selama latihan fisik. Hal ini terlihat pada sistem otot skeletal yang membutuhkan energi yang tinggi untuk dikirim ke jaringan otot selama latihan fisik. Irma Laila : Perbandingan Denyut Jantung Murid Laki-Laki Di SLTP Aek Nabara Selatan Pada Pemberian Minuman…, 2007 USU e-Repository © 2008 Selain ke tiga sistem di atas, volume oksigen maksimal VO 2 maks juga mengalami perubahan berupa peningkatan VO 2 maks selama latihan fisik yang lebih banyak dipengaruhi oleh curah jantung. Transpor oksigen merupakan bagian dari respirasi eksternal, yaitu tahap pengangkutan oksigen dari paru – paru ke jaringan. Oksigen diangkut oleh darah sebagian besar sekitar 97 dalam bentuk terikat dengan hemoglobin, dan sisanya dalam bentuk terlarut dalam plasma. Oksigen diperlukan tubuh untuk reaksi oksidasi. Pada manusia, oksigen diangkut melalui darah oleh hemoglobin dari paru – paru ke jaringan. Minuman beroksigen adalah minuman yang mengandung 7 - 10 kali oksigen lebih banyak dari air biasa. Air beroksigen ini mampu berdifusi ke dalam darah melalui absorpsi di saluran intestinal dan mukosa lainnya setelah dikonsumsi. Sehingga diharapkan air tersebut dapat memberikan tambahan oksigen selama melakukan latihan fisik yang menyebabkan denyut jantung tidak meningkat, namun kebutuhan akan oksigen terpenuhi sehingga tidak terjadi kelelahan yang cepat. Oleh karena oksigen yang diperoleh adalah berupa minuman yang masuk ke saluran cerna kemudian masuk ke pembuluh darah dan selanjutnya dikirim ke jaringan, dalam hal ini adalah otot skeletal, maka dalam penyerapannya di saluran cerna, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti tertera pada tabel di atas. Irma Laila : Perbandingan Denyut Jantung Murid Laki-Laki Di SLTP Aek Nabara Selatan Pada Pemberian Minuman…, 2007 USU e-Repository © 2008 Latihan fisik Faktor yang berpengaruh : - Jenis latihan fisik - Lingkungan - Cairan - BMI Sistem kardiovaskular Sistem Otot skeletal Denyut jantung Curah jantung Volume oksigen maks VO 2 maks Energi Kebutuhan oksigen O 2 uptake PO 2 N PCO 2 N pH Tekanan Darah Sistem Respirasi Frekuensi nafas Pengosongan lambung absorpsi cairan Air beroksigen Keterangan : ruang lingkup penelitian Pengaruh langsung Gambar 4. Kerangka konseptual penelitian Irma Laila : Perbandingan Denyut Jantung Murid Laki-Laki Di SLTP Aek Nabara Selatan Pada Pemberian Minuman…, 2007 USU e-Repository © 2008

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Desain penelitian

Penelitian ini bersifat uji klinis acak tersamar ganda untuk mengetahui perbedaan denyut jantung murid laki – laki di SLTP Aek Nabara Selatan pada pemberian minuman beroksigen dengan plasebo selama latihan fisik.

3.2. Tempat dan waktu

Penelitian dilakukan di RS Rantau Prapat Kabupaten Labuhan Batu – Sumatera Utara. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan April 2005.

3.3. Populasi penelitian

Populasi adalah anak Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP yang berumur 14 – 16 tahun.

3.4. Sampel dan cara pemilihan sampel

3.4.1. Sampel penelitian adalah anak SLTP yang berumur 14 – 16 tahun yang ada di wilayah PTPN III Aek Nabara Selatan Kabupaten Labuhan Batu – Sumatera Utara. 3.4.2. Anak SLTP Aek Nabara yang diikutkan dalam penelitian diambil secara acak sederhana yaitu dengan mencabut nomor. Irma Laila : Perbandingan Denyut Jantung Murid Laki-Laki Di SLTP Aek Nabara Selatan Pada Pemberian Minuman…, 2007 USU e-Repository © 2008