Sistem ATP - CP fosfagen Sistem asam laktat Sistem aerobik

2.5.1. Sistem ATP - CP fosfagen

Adenosin trifosfat ATP merupakan sumber energi yang terdapat di dalam sel-sel tubuh terutama sel otot yang siap dipergunakan untuk aktifitas otot. Jumlah ATP yang tersimpan di otot hanya sedikit, berguna untuk latihan fisik maksimal beberapa detik. Ketika ATP terurai menjadi adenosin difosfat ADP dan adenosis monofosfat AMP, dihasilkan energi yang dapat digunakan untuk kontraksi otot skeletal selama latihan fisik. Tiap molekul ATP yang terurai diperkirakan besarnya 7 – 12 kalori. 10 Disamping ATP, otot skeletal juga mempunyai senyawa fosfat berenergi tinggi lain yaitu kreatin fosfat CP, yang dapat digunakan untuk menghasilkan ATP. Gabungan antara ATP dengan kreatin fosfat CP disebut sistem energi fosfagen. Sistem ini berguna untuk menggerakkan otot 8 – 10 detik, misalnya pada olah raga lari 100 meter. Sistem ATP-CP merupakan sistem anaerobik dimana ATP dan CP dapat diuraikan tanpa adanya oksigen. 10,21

2.5.2. Sistem asam laktat

Glikogen pada otot dapat dipecah menjadi glukosa yang kemudian digunakan sebagai energi. Proses ini disebut dengan glikolisis, dimana terjadi tanpa menggunakan oksigen disebut sebagai metabolisme anaerobik. Selama glikolisis, tiap glukosa pecah menjadi asam piruvat, kemudian asam piruvat ini masuk mitokondria sel otot dan bereaksi dengan O 2 untuk membentuk ATP. Pada saat O 2 tidak cukup, metabolisme glukosa yang terjadi adalah asam piruvat berubah menjadi asam laktat yang kemudian berdifusi keluar dari sel otot masuk ke cairan intertisial dan aliran darah. 21 Irma Laila : Perbandingan Denyut Jantung Murid Laki-Laki Di SLTP Aek Nabara Selatan Pada Pemberian Minuman…, 2007 USU e-Repository © 2008

2.5.3 Sistem aerobik

Sistem aerobik membutuhkan O 2 untuk menguraikan glikogenglukosa menjadi CO 2 dan H 2 O melalui siklus Krebs tricarboxyclic acid cycle = TCA dan sistem transport elektron. Glikogen atau glukosa diuraikan menjadi asam piruvat dan dengan adanya O 2 maka asam laktat tidak menumpuk. Asam piruvat yang terbentuk selanjutnya memasuki siklus Krebs. 21 Sistem aerobik menghasilkan ATP lebih lambat daripada sistem ATP-CP dan asam laktat, tetapi produksi ATP jauh lebih besar. Pemecahan 1 mol atau 180 gram glikogen, pada keadaan oksigen cukup tersedia, dihasilkan energi sebanyak 39 mol ATP. Bahan yang dapat diuraikan pada sistem aerobik berasal dari glikogen, lemak atau protein asam amino. 10 Glikogen trigliserida Trigliserida Asan amino Oksigen Glukosa Trigliserida As. lemak Asan amino Oksigen Darah Glikogen otot Asam laktat Asetil-KoA Siklus Krebs Sistem transport elektron ATP ATP ATP CO2 H2O Energi untuk kontraksi otot ATP Phosphocreatine Hati Jaringan Lemak Otot aktif Paru Gambar 1. Diagram urutan sistem penggunaan energi Sumber : Laurentia Mihardja 10 Irma Laila : Perbandingan Denyut Jantung Murid Laki-Laki Di SLTP Aek Nabara Selatan Pada Pemberian Minuman…, 2007 USU e-Repository © 2008 Gambar 2. Siklus Krebs Sumber : Ganong WF 27

2.6. Pengaruh latihan fisik terhadap sistem kardiovaskular