pencairan Bantuan Langsung Tunai juga tidak terjadi aksi keributan, proses pencairan berjalan dengan lancar dan teratur.
3. Manfaat Program Bantuan Langsung Tunai untuk Rumah Tangga Sasaran dalam rangka
kompensasi pengurangan subsidi BBM ini, diharapkan dapat memberi manfaat langsung kepada masyarakat miskin. Dalam pelaksanaan Bantuan Langsung Tunai ini tidak ada
ketentuan yang mengatur tentang penggunaan dana Bantuan Langsung Tunai tersebut. Artinya masyarakat bebas untuk menggunakan dana tersebut untuk keperluan apa pun.
Meskipun demikian, masyarakat tetap menggunakan dana tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang telah dilakukan dan
diperoleh bahwa sebagian besar Rumah Tangga Sasaran menggunakan dana Bantuan Langsung Tunai untuk keperluan pangan sehari-hari seperti membeli beras, minyak goreng,
gula, lauk pauk dan sebagainya. Penggunaan dana terbesar kedua adalah untuk pendidikan baik untuk membayar uang sekolah yang menunggak maupun untuk membeli alat-alat tulis.
Selain itu ada juga warga yang menggunakan dana Bantuan Langsung Tunai ini untuk keperluan membayat utang, tetapi persentasenya tidak banyak.
B. Dampak Negatif Program Bantuan Langsung Tunai
Program Bantuan Langsung Tunai di Nagori Kahean belum sepenuhnya berjalan dengan baik terutama jika dilihat dari proses pendataan Rumah Tangga Sasaran yang masih
Universitas Sumatera Utara
terdapat kesalahan. Walau demikian, penyaluran program Bantuan Langsung Tunai di Nagori Kahean dapat dikatakan berhasil dengan baik.
Meskipun program ini berhasil dengan baik tetapi mempunyai dampak negatif bagi Rumah Tangga Sasaran itu sendiri. Hal ini dapat diketahui dari jawaban informan atas
pertanyaan j yang telah diberikan. Sebagian besar atau hampir semua informan masih berharap program ini akan terus berlanjut. Hal ini dapat dikatakan sebagai indikasi awal
bahwa Bantuan Langsung Tunai mempunyai dampak negatif yaitu membuat Rumah Tangga Sasaran menjadi ketergantungan akan program ini.
Hal ini juga didukung dengan pendapat pengamat Universitas Jenderal Soedirman Unsoed Purwokerto Prof Rubijanto Misman mengatakan, pemberian bantuan langsung
tunai BLT tidak mendidik masyarakat. Pemberian BLT tidak mendidik masyarakat karena akan menjadikan ketergantungan
mereka, katanya. Menurut dia, pemberian BLT merupakan metode yang berulang-ulang dilakukan pemerintah dan tidak akan menyelesaikan permasalahan jangka panjang, ibarat
orang sakit hanya diberi infus agar tidak cepat mati. Pemberian BLT, katanya, tidak akan bisa meredam dampak kenaikan harga bahan bakar minyak BBM karena hanya bersifat
sementara. Menurut dia, pemerintah sebaiknya lebih banyak membuka kesempatan kerja dan meningkatkan perhatian di sektor pertanian, bukan memberikan subsidi melalui BLT.
http:www.wawasandigital.comindex.php?option=com_contenttask=viewid=25912Itemid= 62.
Ketergantungan terhadap Bantuan Langsung Tunai ini juga didukung oleh pendapat pakar ekonomi Universitas Jember, Hadi Paramu.
Hadi Paramu menjelaskan kalau dilihat dari kacamata ekonomi, Program Bantuan Langsung Tunai merupakan kebijakan fiskal pemerintah sebagai pengganti subsidi atas
kenaikan Bahan Bakar Minyak kepada Masyarakat Miskin. Kemudian lanjut Hadi, Program BLT merupakan salah satu program pemerintah untuk menggairahkan
perekonomian nasional, terutama perekonomian keluarga masyarakat miskin dengan harapan dapat meningkatkan daya beli masyarakat lebih tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Hadi menambahkan, kedepan pemerintah harus mengevaluasi program BLT, sebab keberadaan BLT sebenarnya mengakibatkan ketergantungan masyarakat kepada
pemerintah. Yang lebih penting, pemerintah segera mengalihkan program BLT kepada program yang lebih produktif dan mengarah pada kemandirian penerima BLT, seperti
program kewirausahaan yang nantinya akan menumbuhkan kemandirian masyarakat. Jika masyarakat selalu dibuat ketergantungan kepada bantuan pemerintah, tanpa ada upaya
untuk memperbaiki kondisi perekonomiannya melalui program kemandirian, Hadi yakin kondisi perekonomian bangsa ini tidak akan pernah berkembang.
http:kissfmjember.com20090522blt-dan-ketergantungan-masyarakat
Program Bantuan Langsung Tunai memang merupakan program yang pro rakyat miskin. Namun sampai kapan program yang pro rakyat dan humanis ini dapat bertahan,
jika masyarakat miskin yang banyak jumlahnya ini senantiasa diberi uang tunai ? Melihat jumlah rakyat miskin yang banyak ini berarti pemerintah harus senantiasa membagi-
bagikan uang tunai untuk mempertahankan daya beli masyarakat. Memang tak salah ketika pemerintah membagikan uang cash kepada rakyat miskin tetapi dapat dipastikan akan
banyak dana yang digunakan untuk hal ini. Bantuan langsung tunai adalah program penanggulangan kemiskinan darurat yang
bersifat sementara. Penyaluran Bantuan Langsung Tunai ini harus dapat ditransformasikan menjadi upaya pemberdayaan masyarakat untuk memungkinkan mereka membuka dan
memperoleh lapangan pekerjaan. Sehingga masyarakat dapat menjadi mandiri dan tidak menjadi tergantung lagi kepada negara.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan