Tabel 13 Identitas informan Utama Menurut Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah
Persentase
Wiraswasta 3
50 Buruh Tidak Tetap
1 16,65
PRT 1
16,65 Tidak Bekerja
1 16,7
Jumlah 6
100
Sumber : Daftar Wawancara untuk Informan Utama Dari tabel 12 dapat dilihat mayoritas informan bekerja sebagai wiraswasta
dengan persentase 50 . Informan lainnya bekerja sebagai buruh tidak tetap dan pembantu rumah tangga dengan masing-masing persentase 16,65 .
B. Jawaban Informan atas Variabel Penelitian
1. Jawaban Daftar Wawancara untuk Informan Kunci dan Tambahan Informan yang Tidak Menerima BLT .
a. Pemberian dana BLT yang dilaksanakan oleh pemerintah diwarnai dengan berbagai pro dan kontra. Menurut BapakIbu apakah yang menyebabkan hal
ini terjadi ?
Universitas Sumatera Utara
Kepala Desa
“Kalau kita bicara masalah pro dan kontra, hal itu biasa terjadi dalam setiap kebijakan. Ketika suatu kebijakan itu dilaksanakan akan senantiasa terjadi penolakan dan dukungan
dari berbagai pihak. Apalagi hal ini menyangkut masalah masyarakat luas pasti banyak tanggapan-tanggapan. Ada yang mendukung dan ada pula yang menolak. Ya biasalah hal
seperti itu. Jadi ketika pemerintah membuat program yang namanya BLT itu terjadi penolakan dan dukungan ya kita memahami mengapa hal tersebut bisa terjadi. Masing-
masing pihak kan mempunyai pendapatnya masing-masing.”
Jawaban Sekretaris Desa
“Saya rasa itu adalah hal yang wajar. Setiap pihak berhak memberikan penilaian mereka masing-masing. Hal ini tentunya tidak terlepas dari sudut pandang mana mereka
menilainya. Ada beberapa pihak yang memandang bahwa ini hanya cara pemerintah mengalihkan topik agar masyarakat tidak ribut akan kenaikan BBM, ada juga yang merasa
bahwa hal ini tidak mendidik, banyak masalahnya ketimbang manfaatnya. Yang semuanya tergantung individu memandangnya saja.”
Jawaban Tokoh Masyarakat
”Kalo masalah itu ya ditanyanya sama yang menolak program BLT inilah. Kalo kami disini ya setuju-setuju aja adanya BLT itu. Namanya juga untuk membantu masyarakat
kenapa mesti diributkan. Orang yang menerima BLT aja pada setuju kenapa pada ribut. Ya mereka gak tau beban masyarkat miskin kayak mana. Memang mereka menganggap hal ini
tidak bermanfaat karena nilainya kecil tapi kalo kita tanya sama masyarakat yang menerima ya bermanfaat. Meskipun kecil ya pastinya membantu.”
Pelaksanaan program Bantuan Langsung Tunai yang dilaksanakan pemerintah diwarnai dengan pro dan kontra dari berbagai pihak. Kepala Desa dan Sekretaris Desa
melihat bahwa hal ini adalah wajar. Informan memandang bahwa dalam setiap kebijaksanaan pasti ada pro dan kontra, ada dukungan dan penolakan. Hal ini tergantung
dari sudut pandang mana masyarakat menilai permasalahan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
b. Apakah BapakIbu secara pribadi setuju dengan adanya program BLT ini ?
Jawaban Kepala Desa
“Program ini kan merupakan kebijakan cepat tanggap atau kebijakan yang dibuat untuk mencegah terjadinya angka kemiskinan yang semakin bertambah. Istilahnya memberi
“ikan” bukan “pancing”. Ya ketika keadaannya sudah darurat seperti untuk mengatasi penurunan kesejahteraan masyarakat akibat kenaikan BBM. Kebijakan ini memang perlu
ya, kita memang harus memberi ikan bukan kail atau pancing. Kalau saya ditanya, ya secara pribadi ya saya setuju aja. Kenapa saya berkata seperti itu, ya karena setelah saya
lihat dan ketahui bahwa memang masyarakat membutuhkan itu. Ketika masyarakat yang menerimanya saja merasa senang dan terbantu kenapa kita menolak.”
Jawaban Sekretaris Desa
“Ya kalau saya ditanya secara pribadi ya saya setuju aja. Namanya juga program untuk membantu masyarakat apalagi masyarakat miskin kenapa harus kita tolak. Orang yang
menerimanya saja tidak keberatan kenapa malah kita yang tidak menerima malah ribut.
Jawaban Tokoh Masyarakat
“Ya setuju namanya juga membantu masyarakat. Justru saya bingung sama mereka yang menolak. Orang masyarkatnya saja senang kok malah yang tidak menerima malah
menolak. Apa mereka merasa iri karena tidak dapat. Dan ada juga dibeberapa daerah malah pejabat desanya yang tidak mau menerima. Orang masyarakatnya saja mau kok
malah kepala desanya yang menolak.”
Dari hasil wawancara diatas dapat dilihat bahwa para informan setuju dengan adanya program Bantuan Langsung Tunai. Informan melihat bahwa tujuan dari Bantuan
Langsung Tunai ini adalah baik dan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Kepala Desa juga mengatakan bahwa masyarakat miskin memang sangat
membutuhkan bantuan ini dan mereka sangat senang menerimanya.
Universitas Sumatera Utara
c. Banyak pendapat yang mengatakan bahwa pemberian dana BLT ini membuat masyarakat menjadi malas. Apakah BapakIbu setuju dengan pendapat ini ? Jika
ya menurut BapakIbu apakah solusi untuk mengurangi dampak tersebut ?
Jawaban Kepala Desa
“Kalau saya melihat sebenarnya pernyataan itu tidak beralasan. Kita kan tahu bahwa pembagian BLT itu tiga bulan sekali. Yang setiap bulannya itu Rp 100.000,00 setiap RTS.
Ya gak mungkinlah jumlah segitu dapat memenuhi semua kebutuhan masyarakat. Dan saya melihat dalam masyarkat tidak ada yang jadi malas bekerja karena sudah mendapat BLT.
Masyarakat tetap bekerja seperti biasanya. Ketika pembagiannya dilakukan setiap bulan kemungkinan hal itu mungkin akan terjadi tetapi inikan tidak. Dan kalau secara logika
dilihat meskipun pembagiannya setiap bulan ya kalau cuma seratus ribu ya tidak membuat menjadi malas bekerja.”
Jawaban Sekretaris Desa
“Menurut saya, BLT ini kan sebenarnya program yang baik karena membantu masyarakat. Dan BLT ini kan program sementara tidak selamanya akan dilakukan. Jadi kalau membuat
masyarakat jadi malas saya kira tidak. Seperti di Nagori Kahean ini sendiri ya masyarakat tetap bekerja seperti biasa. Kalau ada yang jadi malas karena BLT ini ya masyarkatnya itu
sendiri memang pada dasarnya yang malas.”
Jawaban Tokoh Masyarakat
“Ya tidak membuat malas. Kalau setiap bulan pembagiannya baru dapat berakibat seperti itu tapi ini kan tidak. BLT tidak mengurangi aktifitas masyarakat.”
Dari pendapat informan diatas dapat dilihat bahwa Bantuan Langsung Tunai tidak membuat masyarakat menjadi malas. Kepala Desa memandang bahwa pernyataan tersebut
tidak beralasan. Informan melihat Bantuan Langsung Tunai yang dibagikan tidak membuat masyarakat mengurangi aktivitasnya. Hal ini dikarenakan pembagian Bantuan Langsung
Tunai dilakukan dalam tiga bulan sekali bukan setiap bulan sehingga tidak membuat masyarakat menjadi malas.
Universitas Sumatera Utara
d. Apakah di Nagori ini terdapat kesalahan dalam pendataan rumah tangga sasaran ?
Jawaban Kepala Desa
“Proses pendataanya kan didampingi juga oleh pejabat desa sini, jadi orang-orangnya sudah tepat. Dan pendataannya juga memakan waktu seminggu. Yang mendapatkan
memang orang yang pantas mendapatkannya. Ketika yang mendata memang pejabat desa sini jadi dia kan tau kondisi warganya sendiri. Dia melihat mana yang pantas dan mana
yang tidak pantas dengan berpedoman pada 14 indikator yang di berikan oleh BPS. Mana yang masuk kategori Sangat Miskin, Miskin dan Hampir Miskin. Jadi kalau saya melihat
memang sudah pas.”
Jawaban Sekretaris Desa
“Kalau saya melihat orang-orang yang menerima memang orang-orang yang pantas mendapatkannya. Memang pada tahun 2005 kemarin ada beberapa masyarakat yang
mengadu tidak menerima padahal dia miskin. Dan kita melihat memang dia pantas untuk mendapatkannya jadi kita sudah memprosesnya dan saat ini mereka sudah
mendapatkannya.”
Jawaban Tokoh Masyarakat
“Kalau menurut saya ya 90 sudah tepatlah. Yang mendata juga kan pejabat desa sini jadikan dia tahu mana masyarakat yang pantas menerimanya. Tapi tetap ada aja
masyarakat yang mengaku miskin padahal tidak. Ini kan namanya masyarakat yang tidak tahu bersyukur. Sudah diberi cukup malah mengakunya miskin.”
Dari hasil wawancara diatas dapat dilihat bahwa menurut Kepala Desa dan Sekretaris Desa proses pendataan yang dilakukan di Nagori Kahean dapat dikatakan sudah
tepat sasaran. Menurut Sekretaris Desa daftar penerima BLT tahun 2005 terdapat beberapa kesalahan, tetapi telah telah dilakukan verifikasi data sehingga RTS yang menerima BLT
tahun 2008 sudah tepat. Tetapi hal berbeda dikatakan tokoh masyarakat yang mengatakan bahwa pendataaan untuk tahun 2008 masih kurang tepat sasaran yaitu mencapai 10 .
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan informan utama yaitu masyarakat yang menerima BLT, ada beberapa informan yang mengatakan bahwa
pendataan yang dilakukan kurang tepat sasaran.
Universitas Sumatera Utara
e. Sebagian dari informan utama yaitu masyarakat yang menerima BLT berpendapat bahwa pendataan yang dilakukan masih kurang tepat sasaran.
Bagaimana tanggapan BapakIbu mengenai pernyataan masyarakat tersebut ?
Jawaban Kepala Desa
“Bila ada informan yang mengatakan seperti itu saya kira itu masyarakat yang kurang mengerti tentang indikator-indikator kemiskinan tersebut. Dan memang banyak
masyarakat yang mengaku miskin setelah ada program BLT dan raskin. Tidak malu dikatakan miskin padahal dapat dikatakan berkecukupan. Dan kalaupun memang ada
kesalahan dalam pendataan itu saya kira tidak lebih dari 10 . Dan juga ada beberapa kasus yang membuat kami sebagai pejabat desa bingung. Ketika kita telah mendata orang-
orangnya, data-data yang kami terima dari pusat terkadang berubah dengan apa yang kita kirim sebelumnya. Dan kasus baru-baru ini terjadi pada Daftar Pemilih Tetap DPT
pada pemilihan legislatif. Kita menerima DPT tersebut dan ternyata ada beberapa nama kira-kira sepuluh nama yang semuannya gelap, tidak jelas namanya. Ya kita kan jadi
bingung gitu. Kita melihat tidak ada kontrol dari pusat sehingga terjadi kesalahan dalam pencetakan atau yang lainnya.”
Jawaban Sekretaris Desa
“Kesalahan dalam pendataan memang kemungkinannya ada tetapi saya melihat persentase kesalahannya tidak terlalu besar. Ketika ada kesalahan dalam skala kecil
itukan biasalah. Karena yang didata juga kan banyak dan banyak juga masyarakat yang mengaku miskin.
Jawaban Tokoh Masyarakat
“Ya seperti yang saya katakan tadi, 90 sudah tepat. Mungkin yang dimaksudkan oleh informan yang salah sasaran ya yang 10 ini tadilah. Ya wajarlah kalau terjadi
kesalahan dalam pendataan. Orang yang mendata juga tidak memadai.”
Dari jawaban para informan diatas dapat dilihat bahwa dalam proses pendataan sasaran sebenarnya terdapat kesalahan pendataan sekitar 10. Dan Kepala Desa
memberikan alasan tentang kesalahan pendataan ini yaitu akibat dari kurangnya kontrol dari pusat yang menyebabkan perbedaan atau kesalahan data dan juga kesalahan
pencetakan.
Universitas Sumatera Utara
f. Bagaimana tanggapan BapakIbu mengenai proses pembagian dana BLT tahun 2008 tersebut? Apakah proses itu berjalan dengan baik ?
Jawaban Kepala Desa
“Dalam pembagiannya kan pemerintah telah membuat petunjuk teknis agar tercipta kesatuan langkah di semua daerah. Dimana pembagiannya dilakukan di Kantor Pos atau
di BRI. Tetapi kalau ditanya apakah berjalan dengan baik saya kurang tahu. Karena saya kan baru juga menjabat sebagai Kepala Desa. Yang saya tangani secara langsung
pembagian BLT tahun 2009 inilah. Dan BLT 2009 ini pun kan belum di bagikan. Tapi kalau saya melihat atau mendengar dari beberapa masyarakat ya berjalan dengan baik.”
Jawaban Sekretaris Desa
“Kalau ditanya masalah proses pembagiannya saya kira sudah berjalan dengan baik. Apalagi kalau tahun 2008, masyarakat tidak harus ke Kantor Pos lagi untuk
mengambilnya. Petugas Kantor Pos sendiri yang datang ke daerah. Pembagian dilakukan dengan mengklasifikasikan desa-desa. Tiga desa yang berdekatan seperti Nagori Kahean,
Silenduk, dan Tambun disuruh datang ke Desa Silenduk untuk mengambilnya, dengan hari yang sama tetapi jamnya berbeda. Memang harus antri namanya juga yang menerima juga
banyak, tetapi tidak sampai ribut dan tidak terlalu memakan waktu yang lama. Masyarakat paling menunggu kira-kira 20-30 menit saja. Memang pada saat pertama kali dilakukan
yaitu pada tahun 2005 prosesnya kurang berjalan dengan baik. Namanya juga penerimanya berasal dari beberapa desa dan dilayani oleh petugas yang kurang. Dan
pada saat itu pun tidak ada terjadi keributan, paling masyarkat yang harus menunggu lama karena antri yang begitu panjang. Tetapi secara keseluruhan sudah baiklah dan
sudah terjadi perbaikan di sana-sini untuk tahun 2008.”
Jawaban Tokoh Masyarakat
“Kalau masalah prosesnya saya melihat sudah berjalan dengan baik. Dan kalau ditanya proses pembagian BLT tahun 2008 yang lalu, prosesnya sudah berjalan dengan baik jika
dibandingkan dengan tahun 2005. Tahun 2008 pembagian BLT di Nagori ini tidak dilakukan di Kantor Pos tetapi di Desa Silenduk. Jadikan lebih efektif dan lebih dekat dan
masyarakat tidak usah jauh-jauh mengambilnya di Kantor Pos. Dan proses mengantrinya pun cukup cepat dan teratur.”
Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa proses pembagian dana Bantuan Langsung Tunai sudah berjalan dengan baik dan teratur. Dimana jadwal pembagian telah
diatur antar desa yang satu dengan desa yang lain. Dan pembagiaanya juga dilakukan didesa yang saling berdekatan dan masyarakat tidak perlu pergi ke Kantor Pos.
Universitas Sumatera Utara
g. Jika BapakIbu melihat hasil dari pembagian dana BLT ini apakah tujuan yang telah dicanangkan pemerintah tercapai ?
Jawaban Kepala Desa
“Kalau kita melihat sebenarnya inti dari tujuannya itukan untuk mengurangi beban masyarakat akibat kenaikan BBM. Jadi kalau saya melihat tujuannya itu 90 tercapailah.
Ya kalau kita berbicara mengenai tujuan yang pastinya kan tidak senantisa selalu berhasil sempurna pasti ada kendala disana-sini. Mungkin kendalanya bisa saja dari masyarakat
itu sendiri yang memang tidak memanfaatkan uang yang diperoleh dengan baik. Mungkin sebagian digunakan untuk hal-hal yang tidak perlu. Ya pemerintah kan tidak bisa
mengontrol penggunaan dari dana tersebut. Tetapi saya melihat di desa ini jaranglah yang seperti itu.”
Jawaban Sekretaris Desa
“Sebenarnyakan tujuan dari pembagian BLT ini baik yaitu untuk mengurangi beban masyarakat miskin akibat kenaikan BBM. Jadi kalau saya melihat di desa kita tujuan
tersebut sudah tercapai, meskipun tidak sesempurna yang diharapkan. Dan saya melihat bahwa BLT ini memang sangat membantu masyarakat untuk menambah memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Rata-rata masyarakat mengatakan bahwa memang BLT ini membantu mereka.”
Jawaban Tokoh Masyarakat
“Kalau Bapak melihat, tujuannya sudah tercapailah meskipun tidak sesempurna yang diharapkan. Masyarakat rata-rata merasa terbantu dengan adanya BLT ini. Apalagi
mereka yang memang sudah tua yang sudah tidak mempunyai pekerjaan lagi. Jadi ini sangat membantu masyarakat yang mendapatkannya.”
Dari hasil wawancara diatas dapat dilihat bahwa tujuan yang telah direncanakan oleh pemerintah telah berhasil meskipun tidak sesempurna yang diharapkan. Bantuan
Langsung Tunai sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Universitas Sumatera Utara
h. Menurut Bapak Ibu apakah Bantuan Langsung Tunai dapat meningkatkan tanggung jawab sosial bersama ?
Jawaban Kepala Desa
“ Kalau menurut saya BLT ya dapat meningkatkan tanggung jawab sosial bersama. Karena dengan adanya BLT kan masyarakat terbantu, dan dengan BLT masyarakat
merasa diperhatikan oleh pemeritah. Program BLT juga kan merupakan pengalihan subsidi BBM sehingga keadilan tidak semakin parah, karena pemerintah selalu mensubsidi
rakyat yang kaya. “
Jawaban Sekretaris Desa
“Tanggung jawab sosial disini dimaksudkan kan untuk mencegah kesenjangan semakin lebar antar masyarakat miskin dengan yang kaya. Jadi dengan BLT masyarakat miskin
tidak menjadi semakin miskin. Sehingga jurang pemisah antara si kaya dan si miskin tidak semakin lebar.”
Jawaban Tokoh Masyarakat
”Kalau menurut saya ya ia. Kan subsidi sudah dialihakan jadi BLT jadi tanggung jawab sosial itu semakin terlihat. Bahwa masyarakat miskin emang harus dibantu bukan hanya
pemerintah saja yang membantu tetapi juga masyarakat lain yang mampu.”
Dari pendapat ketiga informan diatas dapat dilihat bahwa BLT dapat meningkatkan tanggung jawab sosial bersama. Menurut kepala desa hal ini disebabkan karena dengan
BLT maka dapat dilihat bahwa pemerintah berpihak kepada masyarkat miskin dengan tidak membiarkan ketidakadilan terjadi karena subsidi BBM yang diberikan pemerintah kepada
masyarakat yang kaya. i. Menurut BapakIbu apakah dana BLT yang telah diberikan bermanfaat bagi RTS?
Jawaban Kepala Desa
“Ya jelas bermanfaat. Ya namanya juga bantuan yang memang diharapkan masyarakat ya pasti bermanfaat. Contohnya ketika kita tidak punya uang dan diberi bantuan atau
pinjaman uang, apakah itu tidak bermanfaat. Kalau kita memberikan bantuan bagi orang yang membutuhkan saya kira pasti akan bermanfaat meskipun manfaat yang dirasakan
tidak terlalu besar. Apalagi manfaatnya ini kan secara langsung dapat dirasakan oleh masyarakat. Jadi saya kira pasti sangat membantu dan bermanfaat.’
Universitas Sumatera Utara
Jawaban Sekretaris Desa
“Kita dapat mengatakan bahwa sesuatu itu bermanfaat kan ketika dia memberikan perubahan atau nilai bagi kita. Ya kalau BLT ini kan berupa uang tunai yang diberikan
secara langsung, ya saya kira manfaatnya pasti ada. Karena saya melihat masyarakat disini menggunakan BLT itu 75 untuk kebutuhan sehari-hari dan 25 untuk pendidikan.
Memang manfaat yang dirasakan tidak terlalu besar tetapi setidaknya dapat mengurangi beban masyaratlah meskipun sedikit.”
Jawaban Tokoh Masyarakat
“Saya kira pasti bermanfaat. Karena logikanya aja masyarakat yang menerimanya kan miskin jadi meskipun bantuan yang diberikan tidak besar tetapi hal itu sudah dapat
membantu mereka. Minimal untuk membantu mereka memenuhi kebutuhan mereka sehari- hari.”
Dari pendapat ketiga informan diatas dapat diketahui bahwa Bantuan Langsung Tunai bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Informan melihat meskipun
Bantuan Langsung Tunai yang diberikan tidak besar tetapi masyarakat sangat senang menerimanya dan merasa terbantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
2. Jawaban Daftar Wawancara II Informan Yang Menerima BLT a. Bagaimanakah tanggapan BapakIbu tentang program BLT ini ? Apakah
BapakIbu setuju dengan adanya program ini ?
Jawaban Bapak Rasiman
“Ya saya kira itu program yang bagus karena memang sangat membantu. Karena itu saya sangat setuju dengan adanya program ini. Orang kita dibantu dan memang kita butuh
bantuan ya baik gitu.”
Jawaban Bapak Muksin
“Kalau masalah setuju atau ngak setuju ya saya secara pribadi sangat setuju. Karena memang tujuannya kan baik dan memang kita butuh. Dan inikan membuat kita juga
merasa diperhatikan oleh pemerintah.”
Universitas Sumatera Utara
Jawaban Ibu Sundari
“Ya setujulah. Namanya juga bantuan. Namanya juga kita butuh. Dan memang sangat bagus kalau menurut saya.”
Jawaban Ibu Umi Salamah Harahap
“Ya jelas setujulah nak. Namanya juga kita butuh. Apalagi kayak nenek ini yang memang udah tua jadi sangat membantu banget. Jadi mengurangi beban saya dan juga anak saya.”
Jawaban Bapak Tugianto
“Menurut saya BLT ini memang bagus dan saya kira tujuannya juga baik. Dan memang waktunya tepat gitu. Ketika BBM naik kita diberi bantuan untuk mengurangi dampak
kenaikan tersebut. Meskipun besarnya tidak seberapa tapi dapat membantulah.”
Jawaban Bapak Wasri
“Ya pasti setujulah. Kan kita memang butuh uang untuk memenuhi kebutuhan hidup kita apalagi sekarang barang-barang kebutuhan mahal semua. Saya yang belum punya anak
yang sekolah saja sudah merasa berat memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi nanti kalau anak saya sudah sekolah pasti semakin berat.”
Dari hasil wawancara diatas dapat dilihat bahwa semua informan setuju dengan adanya program Bantuan Langsung Tunai ini. Para Rumah Tangga Sasaran mengatakan
bahwa mereka sangat terbantu dengan adanya Bantuan Langsung Tunai dan mereka senang dengan adanya bantuan ini.
b. Banyak pendapat yang mengatakan bahwa dana BLT ini dapat membuat masyarakat yang menerimanya menjadi malas. Bagaimana tanggapan BapakIbu
mengenai tanggapan ini ?
Jawaban Bapak Rasiman
“Ya gak benar kalo menurut saya. Karena meskipun kita diberikan bantuan ya kita tetap juga kerja. Karena kalo mengharapkan bantuan itu aja ya gak cukup. BLT itu kan cuman
Universitas Sumatera Utara
jadi tambahan saja, bukan jadi sumber pendapatan yang utama. Ya kita tetap kerja seperti biasa.”
Jawaban Bapak Muksin
“Kalau menurut saya pendapat itu gak benar. Karena BLT kan dibagi dalam tiga bulan sekali. Kalau mengharapkan yang itu aja mau jadi apa kita. Kita bekerja saja tetap gak
cukup apalagi gak bekerja. Jadi saya kira bantuan itu gak membuat kita jadi malas lah.”
Jawaban Ibu Sundari
“Ya gak lah. Kita kan juga harus kerja. Dan pekerjaan kita kan gak bisa sesuka kita. Kalau rajin kerja kalau malas gak kerja. Kita kan bekerja sama orang jadi gak mungkin jadi
malas. Ya kalau malas ya dipecat.”
Jawaban Ibu Umi Salamah Harahap
“Ya kalau nenek ditanya jadi malas ato gak ya mau bilang apa. Ya nenek juga memang sudah gak kerja. Ada ato gak ada ya tetap aja gak malas. Nenek kan tinggalnya sama anak
nenek dan nenek gak bisa kerja lagi sudah tua. Cuman kan mengurangi beban anak nenek yang membiayai nenek.”
Jawaban Bapak Tugianto
“Ya tidak membuat saya menjadi malas. Karena kebutuhan kita jugakan banyak. Untuk kehidupan sehari-hari, untuk sekolah anak, dan pengeluaran yang mendadak. Jadi kalau
mengandalkan BLT aja ya tidak cukup lah. BLT tidak membuat kita menjadi malas dan juga tidak mengurangi aktivitas. BLT kita terima sebagai bantuan untuk menambah
membantu memenuhi kebutuhan kita.”
Jawaban Bapak Wasri
“Ya gak jadi malaslah. Ya uang yang diberikan juga kan tidak terlalu besar dan pemberiannya pun dalam tiga bulan sekali. Kalau kita pas menerima BLT jadi malas gak
mau kerja ya kita dipecat. Gak ada alasanlah BLT buat kita jadi malas.”
Dari pendapat para informan diatas dapat dilihat bahwa meskipun mereka mendapaatkan Bantuan Langsung Tunai tetapi mereka tetap bekerja dan tidak membuat
mereka menjadi malas. Masyarakat memandang bahwa Bantuan Langsung Tunai yang mereka terima adalah sebagai tambahan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari bukan
menjadi pendapatan utama bagi mereka.
Universitas Sumatera Utara
c. Menurut BapakIbu bagaimanakah proses pendataan rumah tangga sasaran dana BLT yang telah dilaksanakan ? Apakah sudah tepat sasaran ?
Jawaban Bapak Rasiman
“Menurut saya secara keseluruhan sudah tepat. Karena saya melihat yang miskin dapat semua. Paling yang salah yang saya tau ada satu yaitu pada pembagian BLT yang pertama
tahun 2005. Sebenarnya dia mampu tetapi dapat dan sekarang dia sudah tidak dapat lagi setelah ada masyarakat yang mengadu masalah itu. Tetapi tahun 2008 sudah tepat
sasaran.”
Jawaban Bapak Muksin
“Menurut saya sudah pas. Karena kemarin ada yang tidak pantas sudah dicabut.”
Jawaban Ibu Sundari
“Kalau saya lihat ada beberapa orang yang tidak berhak tapi malah dapat. Tapi kira-kira 5 aja kalau saya lihat kesalahanya.”
Jawaban Ibu Umi Salamah Harahap
“Paslah kalau saya liat. Yang miskin dapat semua.”
Jawaban Bapak Tugianto
“Sudah tepat sasaran kalau saya lihat. Yang memang benar-benar berhak ya memang dapat.”
Jawaban Bapak Wasri
“Kalau masalah pendataan saya lihat ada beberapa orang yang salah sasaran. Ada orang tua yang memang sudah lanjut dan tidak bekerja lagi tidak dapat padahal tetangganya
yang masih muda dan bekerja malah dapat.”
Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa sebagian informan mengatakan pendataan yang dilakukan sudah tepat tetapi ada juga informan yang mengatakan belum
tepat. Menurut informan yang mengatakan terdapat kesalahan dalam pendataan, diketahui bahwa salah sasaran sekitar 5 .
Universitas Sumatera Utara
d. Apakah dana BLT yang sudah dibagikan pernah dipotong oleh para petugas ?
Jawaban Bapak Rasiman
“Sama sekali tidak pernah dipotong atau berkurang dari yang sudah ditentukan. Di desa ini setahu saya tidak pernah ada yang namanya pemotongan. Kalau di daerah lain saya
pernah dengar atau lihat di televisi. Tetapi kalau disini tidak pernah sama sekali.”
Jawaban Bapak Muksin
“Kalau pemotongan dana BLT gak pernah terjadi di sini. Dan menurut saya di desa sekitar sini juga tidak karena kan pembagiannya sama waktunya dan petugasnya juga
sama.”
Jawaban Ibu Sundari
“Ngak ada pernah dipotong. Kita menerima dananya ya utuh, gak ada dipotong-potong.”
Jawaban Ibu Umi Salamah Harahap
“Ngak pernah ada pemotongan. Kami selalu menerima utuh, gak pernah ada dipotong- potong.”
Jawaban Bapak Tugianto
“Tidak pernah dipotong. Sudah beberapa kali pembagian tidak pernah ada pemotongan. Para petugas gak pernah memotong uang kita.”
Jawaban Bapak Wasri
“Kalau pemotongan di sini tidak pernah ada. Memang kita sering mendengar atau melihat kalau didaerah lain ada yang dipotong oleh para petugasnya dengan alasan untuk biaya-
biaya tertentu seperti untuk uang capek atau uang rokok. Tetapi di desa ini gak ada yang namanya seperti itu. Dan untuk tahun 2008 dan 2009 juga tidak ada. Seperti tadi
pembagian BLT tahun 2009 para petugasnya langsung datang ke desa kita. Gak ada mereka memotong uang kita dengan alasan uang minyak atau uang rokok. Saya kira disini
emang bagus sistemnya. Udah mereka yang datang, kita tidak perlu repot lagi harus mengambilnya jauh di kantor pos dan tidak ada lagi pemotongan. Kalau kita lihat di
daerah lain. Sudah mengantrinya tidak teratur sampai ada yang pingsan dan harus dipotong lagi. Ini kan merugikan masyarkat.”
Dari hasil wawancara diatas dapat dilihat bahwa pemotongan dana Bantuan Langsung Tunai tidak pernah terjadi di Nagori Kahean. Sudah beberapa kali pembagian
Universitas Sumatera Utara
dana Bantuan Langsung Tunai tidak pernah sekalipun masyarakat mengeluh adanya pemotongan.
e. Apakah besar dana BLT yang BapakIbu terima dapat membantu BapakIbu agar tetap dapat memenuhi kebutuhan dasar setelah kenaikan BBM ?
Jawaban Bapak Rasiman
“Ya pastilah terbantu. Karena memang setelah kenaikan BBM harga sembako kan naik jadi dengan adanya dana tersebut sangat membantu kitalah.”
Jawaban Bapak Muksin
“Secara pribadi saya merasa terbantu dan beban akibat kenaikan BBM menjadi lebih ringan. Memang saya masih terasa berat sih karena kenaikan BBM tetapi dengan adanya
BLT sedikit beban tersebut jadi lebih ringanlah sedikit.”
Jawaban Ibu Sundari
“Ya merasa terbantulah. Apalagi saya yang punya anak yang masih sekolah. Setidaknya BBM tersebut dapat membantu saya membayar biaya sekolah lah.”
Jawaban Ibu Umi Salamah Harahap
“Ya membantu neneklah. Kan nenek dah tidak kerja lagi. Jadi bantuan itu sangat membantu neneklah.”
Jawaban Bapak Tugianto
“Kalau dibilang dapat mengurangi beban ya pastinya ialah. Meskipun bantuan yang diberikan tidak terlalu besar tetapi tetap saja membantu kami.”
Jawaban Bapak Wasri
“Membantulah. Karena kita kan memang butuh. Apalagi harga-harga semakin naik saja. Jadi tambahan-tambahan kita lah biar dapat membeli kebutuhan sehari-hari minimal
untuk beli beras dan ikan.”
Dari jawaban para informan dapat diketahui bahwa dana Bantuan Langsung Tunai membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari terutama kebutuhan
Universitas Sumatera Utara
pangan. Meskipun telah mendapat dana tersebut, mereka tetap merasa berat untuk memenuhi kebutuhan tetapi meskipun demikian dana tersebut cukup membantu bagi
Rumah Tangga Sasaran.
f. Apakah dana Bantuan Langsung Tunai dapat mencegah penurunan taraf kesejahteraan BapakIbu akibat kesulitan ekonomi ?
Jawaban Bapak Rasiman
“Kalau menurut saya ya dapat mencegah kita menjadi semakin miskinlah. Karena dengan dana itu kita tetap dapat memenuhi kebutuhan kita.”
Jawaban Bapak Muksin
“Ya dapat mencegah penurunan taraf kesejahteraan kita lah. Pada intinya kita tidak menjadi kaya karena BLT dan juga dengan BLT membuat kita tidak bertambah miskin.”
Jawaban Ibu Sundari
“Ya jelas. Dengan BLT kita kan setidaknya terbantu dalam memenuhi kebutuhan dasar kita sehingga taraf kesejahteraan kita tetap.”
Jawaban Ibu Umi Salamah Harahap
“Ya benar. Dengan BLT kan nenek jadi mempunyai pendapatan sehingga membantu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.”
Jawaban Bapak Tugianto
“Kalau menurut saya ya sangat membantu kita untuk mempertahankan kesejahteraan kita. Membantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari kita.”
Jawaban Bapak Wasri
“Kalau saya menilai BLT memang membantu kita dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Memang setelah kenaikan harga barang-barang kebutuhan kita terasa berat. Tetapi
setelah adanya BLT beban kita berkurang. Sehingga kita dapat mempertahankan tingkat kesejahteraa kita. Memang BLT tidak membuat kita kaya tetapi dapat membantu kita agar
tidak menjadi semakin miskin.”
Universitas Sumatera Utara
Dari jawaban para informan diketahui bahwa Bantuan Langsung Tunai dapat mempertahankan tingkat kesejahteraan Rumah Tangga Sasaran. Para informan melihat
bahwa dengan Bantuan Langsung Tunai mereka tidak menjadi kaya tetapi juga tidak
membuat mereka menjadi semakin miskin karena kenaikan BBM.
g. Kalau BapakIbu melihat apakah jadwal pengambilan dana BLT sesuai dengan jadwal yang sudah direncanakan ?
Jawaban Bapak Rasiman
“Jadwal pengambilannya memang tepat, tidak ada keterlambatan atau pengunduran. Ketika kepala desa mengatakan kapan waktunya, hari dan jam berapa. Ya memang
pembagiannya waktu yang diberitahu itu juga. Tidak terjadi keterlambatan.”
Jawaban Bapak Muksin
“Ya sesuai dengan jadwal. Tidak ada keterlambatan.”
Jawaban Ibu Sundari
“Sudah sesuai dengan yang direncanakan. Kalau hari kamis ya hari kamis dan jam juga tepat gitu. Kalau pembagiannya dibilang jam 10.00 ya memang dimulai jam 10.00. Dan
kalau pun ada keterlambatan tidak lebih dari lima sampai sepuluh menit.”
Jawaban Ibu Umi Salamah Harahap
“Sesuai dengan jadwal yang sudah direncanakan.”
Jawaban Bapak Tugianto
“Ya kalau menurut saya sudah sesuai dengan jadwal yang sudah direncanakanlah waktu pembagiannya. Tidak ada keterlambatan, kalau pun ada tidak lamalah.”
Jawaban Bapak Wasri
“Kalau masalah jadwal pembagiannya saya kira sudah tepat dan sesuai dengan yang dikatakan oleh kepala desa. Kita tidak terlalu lama menunggu karena memang waktunya
sudah ditentukan antara satu desa dengan desa yang lain. Jam segini desa ini dan jam segini desa sana gitu. Dan untuk BLT tahun 2009 ini lebih mudah lagi. Pembagiaanya tadi
Universitas Sumatera Utara
siang jam 11.00. Yang menunggu hanya satu desa saja. Selesai jam 12.00. Setelah itu petugasnya pergi lagi ke desa silenduk dan desa yang lainnya.”
Dari hasil wawancara diatas dapat dilihat bahwa jadwal pengambilan dana Bantuan Langsung Tunai sudah sesuai dengan jadwal yang sudah direncanakan, tidak pernah terjadi
pengunduran atau penundaan.
h. Menurut BapakIbu bagaimana proses pengambilan dana BLT yang dilakukan ? Apakah mudah atau berbelit-belit ? Dan sampai berapa lama BapakIbu harus
menunggu atau mengantri ?
Jawaban Bapak Rasiman
“Pengambilannya ya gampang saja. Kita datang, mengantri sebentar dan langsung menerima dana nya. Kalau masalah mengatri ya sebentar saja. Tidak terlau lama.
Jawaban Bapak Muksin
“Yang saya alami sih gampang-gampang aja. Tidak berbelit-belit. Dan masalah ngantrinya juga kita gak terlalu repot karena teratur. Dan tidak terlalu memakan waktu
yang lama.”
Jawaban Ibu Sundari
“Prosesnya cepat dan ngak ribet atau berbelit-belit. Kita mengantrinya cepat tidak sampai tiga puluh menit kita sudah selesai.”
Jawaban Ibu Umi Salamah Harahap
“Tidak berbelit-belit prosesnya. Dan kalau yang saya alami, saya tidak pernah mengantri yang terlalu lama. Paling lama sekitar setengah jam.”
Jawaban Bapak Tugianto
“Prosesnya cepat dan mudah. Kita datang, mengantri, dan tanda tangan langsung dapat uangnya. Tidak terlalu lama mengantrinaya. Kira-kira dua puluh menitan lah.”
Universitas Sumatera Utara
Jawaban Bapak Wasri
“Menurut saya kalau masalah prosesnya tidak terlalu repot ya. Kita hanya perlu bawa kartu BLT nya saja sama KTP. Setelah itu kita ngantri, dan ngantrinya juga di sini teratur
dan tidak terlalu lama. Cukup dua puluh menit saja. Sekarangkan sudah berbeda dengan tahun 2005 kemarin. Kemarin memang sedikit lebih lama dibandingkan dengan yang
sekarang. Kemarin kan ada beberapa desa. Tapi sekarang kan sistemnya juga sudah di perbaiki seperti yang telah saya katakana tadi.”
Dari hasil wawancara diatas dapat dilihat bahwa proses pengambilan dana Bantuan Langsung Tunai tidak berbelit-belit dan berjalan dengan lancar. Dan masyarakat juga tidak
terlalu lama untuk mengantri. Selain itu prosesnya juga berjalan dengan baik dan tidak ada aksi keributan selama proses pembagian berlangsung.
i. Untuk apakah BapakIbu menggunakan dana BLT tersebut ?
Jawaban Bapak Rasiman
“Kalau masalah pemanfaatannya ya banyak. Untuk membeli sembako dan juga untuk biaya sekolah anak. Tapi yang pertama dibeli itu ya beras biasanya langsung satu karung
untuk stok sebulan.”
Jawaban Bapak Muksin
“Kalau saya digunakan untuk membayar utang sisanya untuk membeli kebutuhan sehari- hari.”
Jawaban Ibu Sundari
“Kalau saya digunakan untuk membayar uang sekolah anak. Karena uang sekolahnya sering nunggak jadi BLT nya di gunakan untuk itu.”
Jawaban Ibu Umi Salamah Harahap
“Ya digunakan untuk membeli kehidupan sehari-hari untuk beli beras, minyak, ikan dan yang lainnya. Pokoknya untuk kebutuhan sehari-harilah.”
Jawaban Bapak Tugianto
“Untuk biaya sekolah anak. Sisanya untuk kebutuhan sehari-hari.”
Universitas Sumatera Utara
Jawaban Bapak Wasri
“Kalau saya ya untuk membeli barang-barang sembako. Bapak kan belum punya anak yang sekolah ya jadi untuk kehidupan sehari-hari. Dan kalau ada kebutuhan mendadak
seperti ada yang sakit ya kita gunakan untuk biaya kesehatan membeli obat.”
Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa Bantuan Langsung Tunai yang telah dibagikan digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yaitu kebutuhan
pangan dan juga untuk membayar biaya sekolah. Selain itu ada juga masyarakat yang menggunakan dana tersebut untuk membayar utang.
j. Menurut BapakIbu, apakah secara pribadi BapakIbu masih mengharapkan program BLT ini terus berlanjut ?
Jawaban Bapak Rasiman
“Ya masih berharap terus berlanjutlah. Kan kita juga masih ingin dibantu oleh pemerintah. Namanya juga kita kurang mampu, ya kita masih ingin program ini terus
berlanjut.”
Jawaban Bapak Muksin
“Ya tentu saja masih ingin program ini berlanjut, biar kita gak terlalu berat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.”
Jawaban Ibu Sundari
“Ya tentu masih berharaplah terus berlanjut. Kita memang masih butuh bantuan dari pemerintah.”
Jawaban Ibu Umi Salamah Harahap
“Ya masih pengen terus berlanjut. Karena nenek memang gak ada lagi pendapatannya. Jadi kalo bisa terus berlanjutlah.”
Jawaban Bapak Tugianto
“Ya masih ingin ada lah dan terus berlanjut. Biar pun tidak besar tetapi dapat membantu kita lah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.”
Universitas Sumatera Utara
Jawaban Bapak Wasri
“Kalau masalah itu sih. Gimana ya. Ya mana baiknya lah kalau pemerintah mempunyai alasan-alasan tertentu untuk di hentikan ya di hentikan juga tidak masalah meskipun
sebenarnya kita masih butuh. Tapi ya gak mungkin juga kan program ini terus berlanjut. Program ini kan dibuat untuk sementara saja agar masyarakat tidak merasa terlalu
terbebani setelah kenaikan BBM. Ya kalau saya setuju-setuju aja yang mana. Kalau berlanjut ya Alhamdulillah kalau tidak juga tidak masalah.”
Dari jawaban para informan dapat dilihat bahwa masyarakat menginginkan agar Bantuan Langsung Tunai terus berlanjut, dengan alasan mereka masih memerlukan bantuan
untuk memenuhi kebutuhan mereka. Tetapi ada juga satu informan yang berpendapat bahwa Bantuan Langsung Tunai ini adalah sementara jadi ketika dihentikan tidak menjadi
masalah baginya.
k. Jika BapakIbu boleh memilih, bantuan atau program seperti apakah yang BapakIbu harapkan ?
Jawaban Bapak Rasiman
“Kalau saya inginnya ya program padat karya. Karena memang saat ini susah cari pekerjaan. Tetapi dari pada tidak ada BLT pun tidak masalah lah”
Jawaban Bapak Muksin
“Kalau saya sih lebih memilih program padat karya biar ada lowongan kerja bagi masyarakat.”
Jawaban Ibu Sundari
“Ya lebih baik program padat karya biar yang nganggur dapat kerja dan dapat lebih memperbaiki perekonomian.”
Jawaban Ibu Umi Salamah Harahap
“Ya kalau nenek ditanya ya lebih baik BLT aja. Kalau pun ada kerjaan ya nenek gak sanggup lagi.”
Universitas Sumatera Utara
Jawaban Bapak Tugianto
“Kalau saya lebih memilih modal usaha. Biar ada masukan tambahan disamping dari kerjaan kita.”
Jawaban Bapak Wasri
“Kalau boleh memilih sih saya lebih memilih modal usaha. Untuk menambah pendapatan. Disamping pendapatan dari kerjaan, kita juga punya pendapatan dari usaha kita. Kan jadi
lebih dapat menabung kalau sudah punya pendapatan yang lebih.”
Dari hasil wawancara diatas dapat dilihat bahwa ketika mereka boleh memilih program apa yang mereka inginkan, sebagian informan memilih program padat karya dan
juga bantuan modal. Tetapi ada juga satu informan yang tetap memilih Bantuan Langsung Tunai. Hal ini karena ia sudah tua dan tidak dapat lagi bekerja.
Universitas Sumatera Utara
BAB V
ANALISA DATA
Program Bantuan Langsung Tunai di Nagori Kahean telah diberikan kepada masyarakat sejak tahun 2005, begitu juga dengan daerah-daerah lain di seluruh Indonesia.
Dasar pemikiran pada saat pemerintah mengambil kebijakan tersebut adalah karena kenaikan harga Bahan Bakar Minyak di pasaran dunia termasuk Indonesia. Pemerintah
menilai perlu adanya bantuan yang tanggap darurat untuk mencegah semakin bertambahnya masyarakat miskin.
Hasil penelitian yang dilakukan di Nagori Kahean menunjukkan bahwa Bantuan Langsung Tunai merupakan program yang berpihak kepada masyarakat miskin dan sangat
membantu masyarakat. Hal ini diketahui dari hasil wawancara dengan pejabat desa, tokoh masyarakat dan Rumah Tangga Sasaran yang mengatakan bahwa program ini mempunyai
tujuan yang baik untuk membantu masyarakat miskin.
A. Efektivitas Program Bantuan Langsung Tunai