3.4.2. Defenisi Visual Basic
Visual basic, kata “Visual” menunjukan cara yang digunakan untuk membuat graphical user interface GUI yaitu tidak perlu lagi menuliskan
instruksi pemrograman dalam kode-kode baris, tetapi secara mudah dapat melakukan drag dan drop objek-objek yang akan digunakan. “Basic” merupakan
bahasa BASIC Beginners All-purpose Symbolic Instruction Code. Visual basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa
pemrograman adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Visual basic merupakan salah satu Development
tools yaitu alat Bantu untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunakan sistem operasi Windows. Visual basic merupakan
salah satu bahasa pemrograman komputer yang mendukung object Object Oriented Programming = OOP.
4
a. Konsep Kerja Visual Basic 6.0
Dalam menyusun sebuah aplikasi vsual basic hanya membuat user interface dengan control drawing, seperti text box dan command button,dalam
sebuah form, selanjutnya dapat mengatur properti untuk form dan kontrol-kontrol yang ada didalamnya.misalnya memberi nilai caption ,colour dan size. Untuk
proses terakhir,dapat menuliskan kode untuk memasukkannya kedalam sebuah aplikasi.
b. Kerja Window, Event, Message
Untuk mengetahui semua system kerja windows, dibutuhkan sebuah buku besar untuk memahami semua hal yang ada didalamnya. Namun pada dasarnya,
Universitas Sumatera Utara
kerja system windows dapat dipahami lewat tiga konsep utama, yaitu konsep window sendiri, event dan message. Sistem operasi Microsoft windows mengatur
semua window dengan memasukkan nomor ID window handle sistem secara terus-menerus memonitor aktivitas window atau sering disebut dengan event.
Sebuah event dapat terjadi saat user melakukan sesuatu misalnya mengklik mouse atau menekan tombol keyboard. Sebuah event dapat juga diatur atau dikontrol
secara progmatik, misalnya terjadi saat ada aksi pada window yang lain. Setiap terjadi sebuah event akan menyebabkan terjadinya pengiriman atau pemutusan
pesan ke window. Setiap window selanjutnya dapat melakukan aksinya yang berpedoman pada instruksi atau pesan yang telah diterima.
c. Model Event-Driven
dalam aplikasi teradisiaonal “procedural” sebuah prosedur sudah diatur sendiri oleh aplikasi-aplikasinya. Prosedur ini merupakan bagian kode yang akan
dieksekusi. Pengeksekusian kode inibiasanya dimulai dari baris pertama kode.
d. Urutan Event yang didefinisikan
Urutan dalam event yang didefinisikan dalam sebuah urutan kodeNYA menunjukkan perbedaan waktu pengeksekusian saat program dijalankan. Kode
harus dibuat sedemikian rupa sehingga berisi sebuah anggapan unruk mengetahui kapan event akan di jalankan, sebuah entry field harus berisis sebuah value
sebelum menjalankan prosedur prosedur ke proses value. Kode juga dapat memicu sebuah event selama eksekusi dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
e. Pendekatan Interaktif