Pengolahan Data PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.2. Pengolahan Data

Dalam pengolahan data untuk perancangan sistem informasi nomor kode bearing, penulis menggunakan dua langkah yang dapat ditempuh, yaitu: 1. Penyusunan kembali data ball bearing yang pernah dipesan untuk kebutuhan PT. Chevron Indonesia dilapangan. 2. Berdasarkan katalog dengan menyusun sebuah database yang mengacu pada katalog dari bantalan luncur yang memenuhi standart ASME. Pada penelitian ini yang dilakukan adalah dengan cara pendekatan kedua, yaitu: - Menyusun sebuah database berdasarkan taksonomi katalog bearing yang diperoleh dari produsenagen tunggal, namun untuk memenuhi kebutuhan PT. Riau Saudara Mandiri sistem katalog tersebut akan dilengkapi identifikasi lokasi penggunaan bantalan luncur bearing, dimana lokasi yang disebut sebagai contoh adalah bearing propeller. Seluruh kemungkinan jenis, lokasi spesifikasi diyakini dapat dihimpun dalam 10 digits, karena dengan menggunakan logika permutasi dengan susunan digit 2.2.4 maka jumlah yang didapati cukup besar dan memadai. Seperti format dibawah ini: Universitas Sumatera Utara AB.CD.EFGH Keterangan : AB = Diemeter Bearing CD = Tebal Bearing E = RB jenis bearing - R Roller Bearing - B Ball Bearing F = Tipe Bearing G = Sub Tipe Bearing H = Fungsi Bearing Contoh : 1. 10.07.B111 → Bearing dengan diameter 10 mm tebal 7 mm terdapat pada propeller. 2. 10.07.R111 → Bearing dengan diameter 10 mm tebal 7 mm terdapat pada propeller. Dari beberapa uraian dan analisa mengenai sistem pengkodean bearing yang selama ini dijalankan oleh PT. Riau Saudara Mandiri, ada beberapa kelemahan yang perlu diperbaiki melalui perancangan sebuah sistem informasi terkomputerisasi, kelemahan tersebut diantaranya: - Tidak dapat menyajikan bearing secara visual - Kemungkinan kesalahan dalam penyajian bearing lebih dari satu kali - Pemborosan waktu dalam pengecekan kode bearing yang tidak dapat disajikan dalam bentuk gambar. Universitas Sumatera Utara Maka dengan dirancang sebuah database untuk pengkodean nomor bearing disini kita dapat dengan jelas memilih dan mengetahui jenis, tipe, ukuran serta gambar bearing yang diinginkan. Dari format dan rancangan database yang telah dibangun maka dapat kita lihat list pengkodean nomor bearing yang tersusun rapi dan jelas. Dapat dilihat pada lampiran. 5.3. Proses Perancangan Sistem 5.3.1.Pembuatan Diagram Konteks Sistem Informasi