Kelas Sub kelas Permutasi 1 Konsep Permutasi Diagram Konteks context Diagram

jenis bearing tersebut. Skema taksonomi yang disusun berdasarkan karakteristik- karakteristik kesamaan sifat fisik, maupun kegunaan dari barang tersebut dengan merujuk katalog atau pustaka. Kelompok merupakan kumpulan dari sejumlah kelas yang memiliki jenis atau karakteristik sama dan setiap kelompok yang berada dalam golongan yang sama memiliki hubungan dan ketergantungan.

c. Kelas

Kelas adalah tingkatan taxonomi dibawah kelompok. Kelas ini dibentuk berdasarkan karakterisitik yang lebih mendetail dari jenis barang yang terdapat di dalam suatu kelompok. Kelas adalah merupakan kumpulan dari beberapa sub kelas yang sejenis atau yang memiliki karakteristik sama. Secara umum, kelas dibangun berdasarkan diagram family tree. Pada level ini terdapat suatu kecendrungan yang lebih sistemik terhadap sub-kelas, dan sering berprilaku sebagai komponensubsistem dari suatu sistem.

d. Sub kelas

Sub kelas merupakan tingkatan taksonomi yang paling bawah dari pengkodean ini disusun berdasarkan nama jenis barang yang terdapat dalam kelas. Pada level ini perbedaan antara jenis sub-kelas lebih didominasi oleh trade mark, namun juga dapat disebabkan oleh diversifikasi horizontal yang ditandai dengan kesamaan dimensi maupun kemasan, dan diversifikasi vertical. Universitas Sumatera Utara 3.9. Permutasi 3.9.1 Konsep Permutasi Dalam perancangan nomor kode barang tidak terlepas dari metode permutasi, adapun definisi permutasi adalah suatu susunan yang dibentuk oleh keseluruhan atau sebagian dari sekumpulan benda. Banyak permutasi ada n n-1n-2…n – r + 1. Dan dapat dilambangkan perkalian ini dengan: r n n P r n   3.10. Perancangan Struktur Database 3.10.1. Konsep Database Burch dan Stater Jr., mengatakan bahwa database sebagai landasan sistem informasi berisi elemen-eleman data yang terorganisir dalam record-record dan file-file dengan berbagai cara. Myrna L. Silver mendefinisikan database sebagai kumpulan dari data yang digunakan dalam suatu perusahaan dan disusun secara sistimatis untuk menghindari duplikasi secara optimal. Ada dua pendekatan yang digunakan dalam merancang database, yaitu pendekatan aplikasi dan pendekatan secara database. Perancangan database dengan menggunakan pendekatan aplikasi masih bersifat tradisional, dimana setiap aplikasi mempunyai masing-masing file dan program tersendiri. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk memenuhi satu aplikasi saja dan tidak ada usaha untuk mengurangi kerangkapan data. Masalah yang dihadapi dalam merancang Universitas Sumatera Utara database dengan pendekatan aplikasi ini adalah adanya kemungkinan beberapa file aplikasi mengandung data yang sama. Pendekatan seperti ini membatasi kemungkinan penggunaan satu database terpadu untuk melayani beberapa aplikasi. Sedangkan perancangan database berdasarkan pendekatan secara database akan menghasilkan suatu database terpadu yang dapat digunakan untuk melayani beberapa aplikasi. Pendekatan secara database memungkinkan operator untuk berhubungan secara langsung dengan sistem. Keuntungan yang diperoleh dari pendekatan secara database ini adalah : 1. Penggabungan elemen data Dalam pendekatan ini, database yang dirancang memiliki kemampuan untuk menggabungkan data yang dapat digunakan oleh beberapa fungsi yang ada dalam organisasi supaya pelayanan informasi dalam suatu organisasi menjadi lebih tepat, lebih luas dan lebih terkoordinasi berkat kemudahan dalam melakukan up-dating secara keseluruhan. 2. Mengurangi duplikasi data Dengan pendekatan secara database, setiap data cukup disimpan satu kali saja dalam satu database sentral, sehingga menghemat pemakaian media penyimpanan serta mengurangi kesalahan dalam proses pengolahan data. 3. Kebebasan data Kebebasan data dapat diartikan sebagai kebebasan untuk melakukan perubahan terhadap data tertentu tanpa harus mengganti program yang mengakses data tersebut. Universitas Sumatera Utara 4. Adanya hubungan antara database dengan pemakai Pemakai user dapat berhubungan secara langsung on-line dengan database sesuai dengan wewenang yang ada padanya. Data yang dibutuhkan juga disediakan langsung oleh database tanpa perlu memeriksa keseluruhan data yang ada. 5. Standarisasi format data Format data dan nama data dapat dibuat standar sebagai dasar untuk beberapa aplikasi. Sistem manajemen database didefinisikan sebagai berikut : “ Sistem manajemen database adalah suatu sistem perangkat lunak yang memungkinkan untuk membentuk dan meremajakan file-file, memilih, menyortir serta mengendalikan database untuk menghasilkan laporan-laporan ”. Tujuan dari sistem manajemen database adalah : 1. Melindungi data dari pihak yang tidak berwenang 2. Mengurangi kerangkapan data 3. Menyediakan sistem akses data yang cepat 4. Memungkinkan pemakaian data secara simultan 5. Melayani sistem up-dating yang mampu melakukan modifikasi begitu perubahan data terjadi 6. Menyediakan sistem yang memungkinkan dilakukannya pengembangan terhadap database. Universitas Sumatera Utara

3.10.2. Persyaratan Manajemen Database

Persyaratan untuk mengembangkan system database dari pada sekedar pemilihan model logika database. Database menyangkut disiplin organisasi, metode,tools atau teknologi. Untuk itu pengembangan sistem informasi mensyaratkan adanya perubahan organisasi dan konsepnya. a. Administrasi data Sistem database mengisyaratkan bahwa organisasi mengetahui peran strategi informasi dan mulai secara aktif untuk memanage dan merencanakan informasi sebagai resource perusahaan. Hal ini berarti organisasi harus mengembangkan fungsi data administrasi dengan kemampuan untuk mendefinisikan dan menentukan persyaratan-persyaratan informasi bagi seluruh perusahaan dan akses langsung oleh manajemen senior. Data administrasi bertanggung jawab terhadap policy dan prosedur spesifik, dimana data dapat dikelola menjadi sumber daya organisasi. Fungsi utama dari administrasi data adalah semua data kekayaan organisasi secara keseluruhan. Dapat tidak dapat dimiliki secara eksklusif oleh unit organisasi tertentu, semua data harus disediakan untuk kelompok user manapun yang memerlukannya guna menjalankan misi organisasi. Organisasi perlu memformulasikan kebijakan informasi information policy yang secara spesifik menjelaskan aturan-aturan dalam sharing, penyebaran, upaya-upaya untuk memperoleh, standarisasi, klasifikasi dan penyediaan informasi keseluruh organisasi. Meski administrasi data sangat penting bagi fungsi organisasi, namun dalam implementasinya ternyata sangat banyak tantangannya. Universitas Sumatera Utara b. Perancangan Data dan Modeling Metodologi kepentingan organisasi untuk dilayani DBMS adalah lebih luas dari pada lingkungan file tradisional, organisasi mensyaratkan perencanaan data yang lebih luas. Analisis perusahaan, yang mengarahkan persyaratan-persyaratan informasi dari seluruh organisasi, diperlukan pengembangan database. Tujuan dari analisis perusahaan adalah untuk mengidentifikasi entitas-entitas kunci, atribut, dan hubungan yang merupakan data-data organisasi. c. Manajemen Database dan Teknologi Dalam pengembangan desain database dan kelompok manajemen dalam divisi sistem informasi perusahaan yang bertanggung jawab atas aspek-aspek yang lebih teknikal dan operasional dalam hal mengelola data . fungsi-fungsi yang ditampilkan ini disebut database administrasion. Hal-hal yang dikerjakan dalam database administrasion adalah:  Mendefinisikan dan mengorganisasi struktur isi dan database  Mengembangkan prosedur pengamanan database  Mengembangkan dokumentasi database  Memperbaiki manajemen software database Dengan kedekatannya pada user, kelompok desain memantapkan physical database, hubungan relasional diantara elemen-elemen yang ada, aturan dan prosedur mengakses. Universitas Sumatera Utara

3.11. Diagram Konteks context Diagram

Contexs Diagram adalah bagian dari Data Flow Diagram DFD yang berfungsi memetakan model lingkungan, yang dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. Diagram Konteks menyoroti sejumlah karakteristik penting sistem, yaitu : 1. Kelompk pemakai, organisasi atau sistem lain dimana sistem melakukan komunikasi sebagai terminator. 2. Data masuk, yaitu data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus diproses dengan cara tertentu. 3. Data keluar, yaitu data yang dihasilkan sistem dan diberikan ke dunia luar. 4. Penyimpanan data storage, yaitu digunakan secara bersama antara sistem dengan terminator. Data ini dapat dibuat oleh sistem dan digunakan oleh lingkungan atau sebaliknya dibuat oleh digunakan dan digunakan oleh sistem. Hal ini berarti pembuatan simbol data storage dalam Diagram Konteks dibenarkan, dengan syarat simbol tersebut merupakan bagian dari dunia diluar sistem. 5. Batasan, antara sistem dan lingkungan. Simbol yang digunakan dalam Context Diagram Diagram konteks, antara lain: 1. Persegi panjang terminator untuk berkomunikasi langsung dengan system melalui aliran data. Antara terminator tidak diperbolehkan komunikasi langsung. 2. Lingkaran untuk menunjukan adanya kegiatan proses dalam sistem. Universitas Sumatera Utara Aturan-aturan Diagram Konteks: 1. Bila terdapat terminator yang mempunyai banyak masukan dan keluaran, diperbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu kali sehingga mencegah penggambaran yang terlalu rumit, dengan ditandai secara khusus untuk menjelaskan bahwa terminator yang dimaksud adalah identik. Tanda dapat berupa asterisk atau tanda kres . 2. Bila terminator mewakili individu personil sebaiknya diwakili oleh peran yang dimainkan personil tersebut. Alasannya adalah : personil yang berfungsi untuk melakukan itu dapat berganti, sedangkan Diagram Konteks harus tetap akurat walaupun personil berganti dan mungkin seorang personil dapat memiliki lebih dari satu tugas peran. 3. Karena model ini membedakan sumber resources dan pelaku handler. Dimana pelaku adalah mekanisme, perangkat, atau media fisik yang mentransformasikan data kedari sistem, sehingga pelaku tidak perlu digambarkan. Aliran dalam Diagram Konteks memodelkan masukan ke sistem dan keluaran dari sistem, seperti halnya sinyal control yang diterima atau dibuat sistem. Aliran data hanya digambarkan jika diperlukan untuk mendeteksi kejadian dalm lingkungan dimana sistem harus memberikan respon. Selain itu aliran data dibutuhkan untuk menggambarkan transportasi antara sistem dan terminator. Dengan kata lain aliran data digambarkan jika data tersebut diperlukan untuk menghasilkan respon pada kejadian tertentu. Universitas Sumatera Utara Dalam hal ini seharusnya menggambarkan dengan asumsi bahwa masukan disebabkan dan diinisiasi oleh terminator, sedangkan keluaran disebabkan dan diinisiasi oleh sistem. Hal itu dilakukan dengan mencegah interaksi yang tidak perlu extraneous prompts yang berorientasi pada implementasi masukan keluaran, dan mengkosentrasikan pemodelan pada aliran data yang esensial saja. Diagram Konteks dimulai dengan penggambaran terminator, aliran data, aliran kontrol, penyimpanan, dan proses tunggal yang mempresentasikan keseluruhan sistem. Bagian termudah adalah menetapkan proses yang hanya terdiri dari satu lingkaran dan diberi nama yang mewakili sistem. Namun harus dapat menjelaskan proses. Langkah yang dapat membantu dalam menggambarkan Diagram Konteks : 1. Identifikasi seluruh informasi yan dibutuhkan. 2. Identifikasikan seluruh data yang dibutuhkan prosesinformasi. 3. Identifikasikan seluruh tujuan setiap informasi bagi penggunanya. 4. Identifikasi seluruh sumber data yang dibutuhkan prosesinformasi

3.12. Data Flow Diagram DFD merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data