Pengertian Aborsi Pengertian Aborsi dan Macamnya

Dari ayat di atas, menunjukkan bahwa pada umur empat bulan sepuluh hari nyawaruh ditiupkan pada bayi. Oleh karena itu, peniupan ruh adalah sebab penciptaan kehidupan manusia pada janin. Maka, perlu adanya perlakuan khusus pada bayi yang sudah ditiupkan ruh tersebut dengan tidak sembarangan melakukan aborsi ataupun tindakan lain yang bisa membahayakan janin.

B. Pengertian Aborsi dan Macamnya

1. Pengertian Aborsi

Dalam kamus istilah GKKBN Gerakan Keluarga Berencana Nasional, aborsi diartikan sebagai keluarnya hasil konsepsi sebagian atau seluruhnya yang dapat terjadi secara spontan atau sengaja sebelum kehamilan 28 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. 17 Aborsi Provocatus merupakan istilah latin yang secara resmi di pakiai dalam kalangan kedokteran dan hukum, maksudnya ialah dengan sengaja mengakhiri kehidupan kandungan dalam rahim seorang perempuan hamil dengan spontan gugur. Secara medis, aborsi ialah penghentian dan pengeluaran hasil kehamilan dari rahim sebelum janin bisa hidup di luar kandungan 17 Anonim, “Abortus”, Kamus Istilah Gerakan Keluarga Berencana Nasional Jakarta: GKKBN, 1990, h. 1. viabiliti . Umur janin bisa hidup di luar kandungan ini ada yang memberi batas 20 minggu, tetapi ada pula yang memberi batas 24 minggu. 18 Saifullah, pakar hukum Islam mengatakan bahwa yang dimaksud aborsi adalah suatu perbuatan untuk mengakhiri masa kehamilan atau konsepsi pembuahan sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. 19 Menurut istilah kedokteran, aborsi berarti pengakhiran kehamilan sebelum gestasi 28 minggu atau sebelum bayi mencapai berat 1000 gram. 20 Sardikin Gina Putra mengartikan aborsi sebagai pengakhiran masa kehamilan atau hasil konsepsi sebelum janin hidup di luar kandungan. Sedangkan, Maryono Reksodipura memahaminya sebagai pengeluaran hasil konsepsi dari rahim sebelum waktunya sebelum dapat lahir secara alamiah. 21 Lebih jauh Abul Mohsin Ebrahim mengemukakan bahwa aborsi adalah pengakhiran kehamilan, baik secara tidak sengaja, spontan akibat kelainan fisik perempuan, atau akibat penyakit biomedical internal, maupun dengan cara 18 Laporan akhir penelitian tentang aspek hukum pelaksanaan aborsi akibat perkosaan, badan pembinaan hukum nasional departemen kehakiman dan hak asasi manusia, di bawah pimpinan Dr. Mien Rukmini, S.H.,M.S., h. 18. 19 Saifullah, Aborsi dan Permasalahannya, suatu kajian hukum islam, dalam bukunya, Chuzaimah T. Yanggo, Hafiz Ansyary AZ, Problematika Hukum Islam Kontempore, Lembaga Studi Islam dan Kemasyarakatan LISK=, Jakarta, 2002, h 129. 20 Ensiklopedia Islam , Jakarta: Ikhtiar Baru Van Hoeve, 1994, h. 33. 21 Masjfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah, Jakarta: Haji Masagung, 1994, cet. VII, h. 78. yang yang disengaja melalui campur tangan manusia. 22 Sedangkan al-Ghazali mengartikan aborsi sebagai penghilangan jiwa yang sudah ada di dalam janin. 23

2. Macam-Macam Aborsi