Fase ‘Alaqah Fase Mudhghah

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP ABORSI

A. Awal Terjadinya Manusia Sebelum Lahir

1. Fase-fase perkembangan janin dalam rahim a. Fase Nuthfah

Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa nuthfah adalah sperma laki-laki sendiri yang memancar ke dalam rahim perempuan, karena Allah SWT telah menjelaskan dalam firman-Nya bahwa Dia menciptakan manusia dari air yang memancar:  = F G HI B H - J E Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? Dia diciptakan dari air yang dipancarkan, Para jumhur kesepakatan para ulama’ mengatakan bahwa nuthfah adalah sperma laki-laki dan indung telur perempuan secara bersamaan. Dengan demikian, yang dimaksud nuthfah adalah sperma laki-laki dan indung telur perempuan apabila bersatu didalam rahim perempuan 12 , dan itulah fase pertama janin.

b. Fase ‘Alaqah

Al-Qurthubi dalam menafsirkan firman Allah, 12 Ismail bin Umar bin Katsir al-Dimasyqi Abu al-Fida’, Tafsir al-Quran al-Adzîm , Beirut: Dâr al-Fikr, tth, jilid IV, h. 498.  , K JI B D E Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. QS. Al ‘Alaq 96: 2 Maksudnya; Allah menciptakan dari darah, bentuk jamak dari ‘alaqah yang berarti darah darah yang menggupal. Apabila darah mengalir disebut masfuh. 13 Al-Qurthubi juga mengatakan bahwa firman Allah ’dari segumpal darah mengandung bentuk jamak, karena yang dimaksud dengan manusia gabungan. Mereka semua diciptakan dari ‘alaqah setelah fase nuthfah. ‘Alaqah adalah darah yang lembab, disebut demikian kerena ia mengait ‘allaqa apa yang dilewatinya karena ia basah. Jika kering ia tidak disebut ’alaqah.

c. Fase Mudhghah

Mudhghah berarti seukuran kunyahan. Sedangkan yang dimaksud Mudhghah dalam fase janin adalah sepotong daging yang seukuran kunyahan, yang terbentuk dari ‘alaqah. Dari penjelasan di atas, janin melewati tiga fase- nuthfah, ‘alaqah, dan mudhghah sebelum ditiupkan ruh di dalamnya. Hal ini sesuai dengan firman Allah, - . 0 1. 23 4 5 67  9, :; = 0 : ?ABC D 6 E F 67GH 9 I;:; ?1. ABCE? ? . J ?1. K . :1 13 Abbas Syauman, Hukum Aborsi dalam Islam, Jakarta: Cendekia Sentra Muslim, 2004, cet 1, h. 25. ? M ?1. K MN1 ON  PQ H ; :1 ON1 =R I;:; = 3 S T. U AV E 2 W X  = 67Y. Z1R 9 = 5 L DC B MD - MN E Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati berasal dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh rahim. Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang berbentuk lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. Qs. al-Mukminun23: 12-14 Al-Razi menafsirkan firman Allah, “Lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging......”. Maksudnya, kami menjadikan darah yang menggupal itu mudhghah yaitu sepotong daging seolah-olah ukurannya sebesar kunyahan. Seperti kata ghurfah yang berarti seukuran gayung. Perubahan ini disebut dengan kata khalaq menciptakan, karena Allah menghilangkan sifat-sifat sementara padanya kemudian menciptakan sifat- sifat sementara lainnya, sehingga penciptaan sifat-sifat ini di sebut khalaqa, dan seolah-olah Allah menciptakan organ tambahan padanya. 14

4. Waktu peniupan ruh ke janin