Penutup Efektivitas pelaksanaan undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf tunai pada lembaga tabung wakaf Indonesia

wakif, akan tetapi memberikan hak kepada pihak penerima wakaf untuk menjual objek wakaf tersebut dengan dua syarat. Pertama, dipersyaratkan diawal hak tersebut kepada penerima wakaf. Kedua, ada alasan yang mendesak untuk melakukan hal tersebut. Selain itu ulama Syafi’iyah menyebutkan wakaf adalah menahan haarta yang dapat dimanfaatkan dengan tetap menjaga keutuhan barangnya, terlepas dari campur tangan wakif atau lainnya, dan hasilnya disalurkan. Untuk kebaikan semata-mata, taqarrub kapada Allah SWT. Ulama hanabilah mendefinisikan wakaf adalah menahan asal dan mengalirkan hasilnya, demikian Ibnu Qudamah dalam al-Mughni. Definisi ini dianggap paling umum dan menjadi definisi pilihan karena Pertama, bahwa definisi adalah penukilan dari hadis Nabi Saw kepada Umar bin Khattab r.a., menahan yang asal dan mengalirkan hasilnya, dan Nabi Muhammad Saw adalah orang yang fasih lisannya dan paling sempurna penjelasannya serta yang paling mengerti akan sabdanya. Kedua, definisi ini tidak dipertentangkan seperti definisi yang lainnya. Bahwa definisi ini hanya membatasi pada hakikat wakaf saja, dan tidak mengandung perincian lain yang dapat mencakup definisi yang lain, seperti mensyaratkan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Para ahli Yurisprudensi Islam berbeda pendapat tentang mendefinisikan pengertian wakaf. Diantaranya sebagai berikut: 3 3 Departemen Agama Republik Indonesia, Bunga Rampai Perwakafan, h. 2. 1. Wakaf menurut Mazhab Hanafi adalah menahan benda orang yang berwakaf wakif dan mensedekahkan manfaatnya untuk kebajikan. 2. Menurut Mazhab Maliki Wakaf adalah menjadikan manfaat harta si wakif berupa sewa atau hasilnya untuk diserahkan kepada orang yang berhak, dengan bentuk penyerahan berjangka waktu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh orang oleh orang yang mewakafkan wakif. 3. Menurut Mazhab Hanbali Wakaf adalah menahan secara mutlak kebebasan pemilik harta dalam membelanjakan hartanya yang bermanfaat dengan tetap utuhnya harta, dan memutuskan semua hak penguasaan terhadap harta tersebut, sedangkan manfaatnya diperuntukkan bagi kebaikan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah. 4. Menurut Mazhab Syafi’i wakaf adalah menahan harta yang dapat diambil manfaatnya, dengan tetap utuhnya barang, dan barang tersebut lepas dari milik orang yang mewakafkan wakif, serta dimanfaatkan untuk sesuatu yang diperbolehkan oleh agama. Dari bermacam-macam pengertian wakaf yang telah dijabarkan diatas, maka mengenai hukum mewakafkan benda bergerak uang diperbolehkan hal ini dapat disimpulkan dari beberapa argumen, diantaranya yaitu: 4 1 Menurut pengikut Mazhab Hanafi Ulama Hanafiyah berpendapat bahwa pada dasaarnya benda yang dapat diwakafkan adalah benda tidak bergerak. 4 Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan masyarakat Islam, Departemen Agama RI, 2006, h. 43.