11 0,093 Tidak
Sahih 12 0,740 Sahih
13 0,271 Tidak
Sahih 14 0,557 Sahih
15 0,355 Tidak
Sahih 16 0,405 Sahih
17 0,431 Sahih 18 0,541 Sahih
19 0,464 Sahih 20 0,634 Sahih
Sumber: Hasil pengolahan data
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan atau menunjukkan
konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama Singarimbun, 1995:140. Hasil pengujian reliabilitas untuk variabel
pemahaman SIA adalah sebesar 0, 8195. Dengan hasil perhitungan seperti itu, maka variabel kinerja auditor memiliki angka reliabilitas yang sangat
tinggi.
5.3. Analisa Deskriptif Data
Angket yang diedarkan adalah angket yang lengkap 3 instrumen dengan masing masing 20 pertanyaan . Setelah semua angket yang diedarkan terkumpul
Febri Purnama Esya : Pengaruh Kompetensi Auditor Dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Bea Dan Cukai Di Wilayah Jakarta, 2008
USU Repository © 2008
secara lengkap, kemudian diperiksa untuk menilai layak atau tidaknya dianalisis dan diberi skor sesuai dengan jawaban responden. Dalam penelitian ini semua angket
yang diedarkan dapat dikumpulkan secara lengkap, dan tidak ada jawaban yang meragukan. Dengan demikian, 64 angket dianggap valid dan layak untuk dianalisis.
Angket ini kemudian diberi skor sesuai dengan jawaban responden dan dijumlahkan. Terhadap pertanyaan yang tidak sahih dalam uji coba instrument tidak
dinilai dan dikeluarkan dari perhitungan. Hasil rekapitulasi ini selanjutnya dihitung dengan menggunakan alat bantu komputer. Program yang digunakan untuk
menganalisis data adalah program serial Statistik SPSS.
Sesuai dengan hasil analisis statistik deskriptif, maka karekteristik variabel penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Skor Variabel Kinerja AuditorY
Tabel 5.7 Data Statistik Variabel Kinerja Auditor Y
Statistics
Kinerja Auditor 64
50.7344 50.5000
7.42207 32.00
36.00 68.00
3247.00 Valid
Missing N
Mean Median
Std. Deviation Range
Minimum Maximum
Sum
Data variabel Kinerja Auditor mempunyai rentang skor empiris sebesar 32 dari 36 sampai 68. Rata-rata M = 50,73, simpangan baku SD = 7,422,
median Me = 50,50. Banyak Kelas dalam penelitian ini terdiri dari 6 kelas
Febri Purnama Esya : Pengaruh Kompetensi Auditor Dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Bea Dan Cukai Di Wilayah Jakarta, 2008
USU Repository © 2008
dengan panjang kelas 6 Selanjutnya distribusi frekuensi skor Kinerja Auditor
berdasarkan aturan Sturges disajikan pada Tabel 4.8 sebagai berikut. Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Skor Kinerja Auditor
Nomor Interval Kelas
Frekuensi Absolut
Frekuensi Relatif
Frekuensi Kumulatif
1 36 – 41
8 12,5
12,5 2
42 – 47 14
21,9 34,4
3 48 – 53
19 29,7
64,1 4
54 – 59 16
25 89,1
5 60 – 65
4 6,2
95,3 6
66 – 71 3
4,7 100,00
Jumlah 64 5
Sebanyak 19 29,3 responden berada pada kelompok rata-rata, 23 35,9 responden berada di atas kelompok rata-rata, dan 22 responden 34,4 di
bawah kelompok rata-rata. Skor Kinerja Auditor secara visual diperlihatkan dalam bentuk histogram pada Gambar 4.5 berikut ini.
Gambar 4.4: Histogram Kinerja Auditor
Febri Purnama Esya : Pengaruh Kompetensi Auditor Dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Bea Dan Cukai Di Wilayah Jakarta, 2008
USU Repository © 2008
5 10
15 20
1 36 – 41
42 – 47 48 – 53
54 – 59 60 – 65
66 – 71
Gambar 5.5 Histogram kinerja auditor
2. Skor Variabel Kompetensi Auditor
Tabel 5.9 Statistik Variabel Kompetensi Auditor
Statistics
Kompetensi Auditor 64
58.0938 58.0000
7.49120 29.00
41.00 70.00
3718.00 Valid
Missing N
Mean Median
Std. Deviation Range
Minimum Maximum
Sum
Skor empiris data variabel Kompetensi Auditor adalah 29 dari 41 sampai 70. Rata-rata M = 58,09 simpangan baku SD = 7,49, median Me
= 58,09. Banyak Kelas yang ditetapkan dalam penelitian ini terdiri dari 6
Febri Purnama Esya : Pengaruh Kompetensi Auditor Dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Bea Dan Cukai Di Wilayah Jakarta, 2008
USU Repository © 2008
kelas dengan panjang kelas 5. Selanjutnya distribusi frekuensi skor Kompetensi Auditor berdasarkan aturan Sturges disajikan pada Tabel 4.10
sebagai berikut.
Tabel. 5.10 Distribusi Frekuensi Kompetensi Auditor
Nomor Interval Kelas
Frekuensi Absolut
Frekuensi Relatif
Frekuensi Kumulatif
1 41 – 45
5 7,8
7,8 2
46 – 50 6
9,4 17,2
3 51 – 55
9 14,1
31,3 4
56 – 60 19
29,6 60,9
5 61 – 65
16 25
85,9 6
66 – 70 9
14,1 100,00
Jumlah 64 Sebanyak 19 29,6 responden berada pada kelompok rata-rata, 25 39,1
responden berada di atas kelompok rata-rata, dan 20 31,3 responden di bawah kelompok rata-rata. Penyebaran distribusi skor Kompetensi Auditor
secara visual diperlihatkan dalam bentuk histrogram pada gambar 5.5 berikut.
5 10
15 20
1 41 – 45
46 – 50 51 – 55
56 – 60 61 – 65
66 – 70
Febri Purnama Esya : Pengaruh Kompetensi Auditor Dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Bea Dan Cukai Di Wilayah Jakarta, 2008
USU Repository © 2008
Gambar 5.5 Histogram Skor Kompetensi Auditor 3. Skor Variabel Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi
Tabel 5.11 Statistik Variabel Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi
Data Variabel Pemahaman SIA mempunyai rentang skor sebesar 31 antara 37 sampai dengan 68. Rata-rata M = 52,53, simpangan baku SD = 7,45
median Me = 53. Banyak Kelas terdiri dari 7 kelas dengan panjang kelas 5. Distribusi frekuensi skor Pemahaman SIA berdasarkan aturan
Sturges disajikan pada Tabel 4.12 sebagai berikut.
Tabel 5.12 Distribusi Frekuensi Skor Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi
Nomor Interval Kelas
Frekuensi Absolut
Frekuensi Relatif
Frekuensi Kumulatif
1 37 – 41
6 9,4
9,4 2
42 – 46 5
7,8 17,2
3 47 – 51
18 28,1
45,3 4
52 – 56 18
28,1 73,4
5 57 – 61
8 12,5
85,9 6
62 – 66 8
12,5 98,4
7 67 - 71
1 1,6
100
Statistics
Pemahaman SIA 64
52.5313 53.0000
7.45775 31.00
37.00 68.00
3362.00 Valid
Missing N
Mean Median
Std. Deviation Range
Minimum Maximum
Sum
Febri Purnama Esya : Pengaruh Kompetensi Auditor Dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Bea Dan Cukai Di Wilayah Jakarta, 2008
USU Repository © 2008
Jumlah 64 100
Sebanyak 17 29,00 responden berada pada kelompok rata-rata, 17 31 responden berada di atas kelompok rata-rata, dan 26 40,00 responden di bawah
kelompok rata-rata. Penyebaran distribusi skor Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi secara
visual dalam bentuk histogram diperlihatkan pada gambar 5.6 berikut :
2 4
6 8
10 12
14 16
18
1 37 – 41
42 – 46 47 – 51
52 – 56 57 – 61
62 – 66
Gambar 5.6 Histogram Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi
5.3.1 Pengujian Persyaratan Regresi Linear Berganda
Data akan diuji dengan menggunakan uji asumsi klasik, untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan terhadap asumsi klasik, dan supaya penyusunan
Febri Purnama Esya : Pengaruh Kompetensi Auditor Dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Bea Dan Cukai Di Wilayah Jakarta, 2008
USU Repository © 2008
model regresi mencapai suatu taksiran yang memiliki sifat BLUE Best Linear Unbiased Estimator
. Jika asumsi klasik tidak terpenuhi, berarti bahwa variabel independen bukan merupakan prediktor yang baik bagi variable
dependen. Asumsi klasik tersebut adalah: a Uji normalitas data
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi penyebaran data yang ada mendekati bentuk distribusi normal. Model
yang baik adalah model yang dibentuk oleh variabel yang mempunyai atau mendekati distribusi data normal.
Persyaratan analisis yang dimaksud adalah persyaratan yang harus dipenuhi agar analisis regresi dapat dilakukan, baik untuk keperluan
prediksi maupun untuk keperluan pengujian hipotesis. Kegiatan ini dilakukan melalui uji normalitas data. Pengujian normalitas regresi Y atas
X1, X2 dimaksudkan untuk menguji apakah populasi berdistribusi normal atau tidak. Ketentuan pengujiannya adalah data berdistribusi normal jika
Ho diterima dan tidak berdistribusi normal jika Ho ditolak. Ho : data berasal dari populasi berdistribusi normal
H1 : data berasal dari populasi tidak berdistribusi normal Pengujian persyaratan normalitas galat taksiran variabel terikat terhadap
variabel bebas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Ho diterima, jika nilai asymp sig 2 tailed 0,05
Ho ditolak, jika nilai asymp sig 2 tailed 0,05
Febri Purnama Esya : Pengaruh Kompetensi Auditor Dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Bea Dan Cukai Di Wilayah Jakarta, 2008
USU Repository © 2008
Uji Kolmogorov Smirnov yang dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 5.13. Tabel uji normalitas data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
64 64
64 58.0938
52.5313 50.7344
7.49120 7.45775
7.42207 .113
.060 .052
.056 .055
.052 -.113
-.060 -.042
.903 .484
.418 .388
.973 .995
N Mean
Std. Deviation Normal Parameters
a,b
Absolute Positive
Negative Most Extreme
Differences Kolmogorov-Smirnov
Z Asymp. Sig. 2-tailed
Kompetensi Auditor
Pemahaman SIA
Kinerja Auditor
Test distribution is Normal. a.
Calculated from data. b.
Sumber : Lampiran 6 Dari hasil pengolahan data tersebut, dapat dilihat bahwa asymp sig 2 tailed
untuk variabel kompetensi auditor adalah sebesar 0,388, untuk variabel pemahaman sistem informasi akuntansi adalah sebesar 0,973 dan variabel
kinerja auditor adalah 0,995. Karena semua nilai asymp sig 2 tailed lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan data berasal dari populasi yang
berdistribusi normal . Uji normalitas juga dapat dilihat dari grafik p-plot. Dikatakan normal, jika
data berada disekitar garis lurus. Grafik uji normalitas adalah sebagai berikut :
Febri Purnama Esya : Pengaruh Kompetensi Auditor Dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Bea Dan Cukai Di Wilayah Jakarta, 2008
USU Repository © 2008
Observed Cum Prob
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
E x
pe ct
ed Cu
m Pro
b
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Kinerja Auditor
Sumber : Lampiran
Gambar 5.7.Uji normalitas data
b Uji multikolinearitas Multikolinearitas kolinearitas ganda berarti adanya hubungan linear yang
sempurna di antara variabel-variabel bebas dalam model regresi Korelasi yang kuat antar variabel bebas menunjukkan adanya multikolinearitas.
Jika terdapat korelasi yang sempurna di antara variabel bebas, maka konsekuensinya adalah koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat
ditaksir, nilai standart error setiap regresi menjadi tidak terhingga.
Febri Purnama Esya : Pengaruh Kompetensi Auditor Dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Bea Dan Cukai Di Wilayah Jakarta, 2008
USU Repository © 2008
Gejala multikolinearitas ini dapat dilihat dideteksi dari nilai tolerance atau nilai VIF Variance Inflation Factor. Kedua ukuran ini menunjukkan
variabel bebas maka yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance
mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang
rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi Karena VIF = 1tolerance, yang menunjukkan adanya kolinieritas yang tinggi. Adanya
multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance yang lebih dari 0.1 atau VIF yang kurang dari 10.
Pengujian multikolinearitas memberikan hasil seperti ditunjukkan dalam tabel berikut ini :
Tabel. 5.14 Hasil uji multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF
Interpretasi Kompetensi auditor
Pemahaman SIA 0,732
0,732 1,365
1,365 Tidak ada multikolinearitas
Tidak ada multikolinearitas Sumber : Lampiran 7
Tabel diatas menunjukkan nilai tolerance yang lebih besar dari 0.1 atau nilai VIF Variance Inflation Factor kurang dari 10. Hal ini berarti bahwa
Febri Purnama Esya : Pengaruh Kompetensi Auditor Dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Bea Dan Cukai Di Wilayah Jakarta, 2008
USU Repository © 2008
variabel-variabel bebas dalam penelitian tidak terdapat gejala multikolinearitas
c Uji heteroskedastisitas Heteroskedastisitas berarti bahwa variasi residual tidak sama untuk semua
pengamatan. Asumsi tentang heteroskedastisitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variasi nilai absolut residual berbeda atau sama untuk
semua pengamatan. Konsekuensi akibat terjadinya heterokedastisitas adalah bahwa penaksir menjadi tidak efisien baik dalam sampel kecil
maupun besar. Uji asumsi tidak terjadi heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan
melalui bantuan program SPSS versi 15,0 yang hasilnya sebagai berikut :
Tabel 5.15 Rangkuman Hasil Uji Heteroskedastisitas
Harga t Variabel
; n t hitung
Nilai Sig. Keterangan
X1Y X2Y
0,05; 68 0,05; 68
0,000 0,000
1,000 1,000
Homokedastisitas Homokedastisitas
Febri Purnama Esya : Pengaruh Kompetensi Auditor Dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Bea Dan Cukai Di Wilayah Jakarta, 2008
USU Repository © 2008
Sumber : Lampiran 7
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh nilai signifikansi untuk pengaruh kompetensi auditor terhadap kinerja auditor
sebesar 1,000. Nilai signifikansi pemahaman SIA kerja terhadap kinerja auditor adalah sebesar 1,000. Terlihat bahwa nilai signifikansi kedua
persamaan mempunyai nilai lebih besar dari 0,05. Berdasarkan perhitungan tersebut persamaan regresi adalah homokedastisitas yang berarti model
linear yang dipilih adalah sesuai. d Uji Asumsi linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah model regresi linear yang dipilih sesuai dengan data atau tidak. Apabila model yang dipilih
tidak sesuai dengan persyaratan linearitas, maka data tidak dapat diolah menggunakan regresi linear. Berdasarkan perhitungan menggunakan
bantuan program SPSS versi 15, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 5.16 Rangkuman Hasil Uji Linearitas
Febri Purnama Esya : Pengaruh Kompetensi Auditor Dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Bea Dan Cukai Di Wilayah Jakarta, 2008
USU Repository © 2008
Harga F Variabel
; dk F hitung
Nilai Sig. Keterangan
X1Y X2Y
0,05; 24,38 0,05; 27,39
0,775 1,221
0,742 0,285
Linear Linear
Sumber : Lampiran.8 Berdasarkan hasil analisa data tersebut di atas, terlihat bahwa arah regresi
Variabel kompetensi auditor dengan kinerja auditor linear Karena nilai signifikansi F hitung lebih besar dari 0,05. Arah regresi pemahaman
Sistem Informasi Akuntansi dengan kinerja auditor linear Karena nilai signifikansi F hitung lebih besar dari 0,05
5.3.2. Uji Hipotesis Pengujian persyaratan analisis menunjukkan bahwa skor tiap variabel
penelitian telah memenuhi persyaratan untuk dilakukan pengujian statistik lebih lanjut. Berikut ini akan disajikan pengujian hipotesis penelitian.
a. Uji pengaruh Variabel Kompetensi Auditor terhadap Kinerja Auditor Dalam menganalisis pengaruh antara Kompetensi Auditor dengan
KinerjaAuditor, pada penelitian ini digunakan analisis regresi sederhana simple regression yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
variabel X
1
Kompetensi Auditor dengan variabel Kinerja Auditor Y
Febri Purnama Esya : Pengaruh Kompetensi Auditor Dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Bea Dan Cukai Di Wilayah Jakarta, 2008
USU Repository © 2008
sesuai dengan hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif Kompetensi Auditor
X
1
terhadap Kinerja Auditor Y. 1. Koefisien Regresi
Berdasarkan hasil analisis regresi melalui perhitungan komputer, maka diperoleh Perhitungan analisis regresi sederhana seperti yang
dijelaskan di bawah ini.
Tabel 5.17 Koefisien Regresi X1 Dengan Y
Coefficien s t
a
16.103 5.886
2.736 .008
.596 .101
.602 5.932
.000 Constant
Kompetensi Auditor Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Kinerja Auditor a.
Variabel Kinerja Auditor atas Kompetensi Auditor menghasilkan arah regresi positif dengan b sebesar 0,596 dan konstanta a sebesar 16,103.
Dengan demikian bentuk hubungan antara kedua variabel tersebut dapat digambarkan oleh persamaan regresi = 16,103 + 0,596 X1.
Sebelum digunakan untuk keperluan prediksi, persamaan regresi ini harus memenuhi syarat kelinearan dan keberartian.
Untuk mengetahui derajat keberartian dan kelinearan persamaan regresi, dilakukan uji F dan hasilnya dapat ditelaah pada tabel 4.18
berikut:
Febri Purnama Esya : Pengaruh Kompetensi Auditor Dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Bea Dan Cukai Di Wilayah Jakarta, 2008
USU Repository © 2008
Tabel 5.18 Analisis Varians Regresi Linear X
1
dan Y dengan Persamaan = 16,103 + 0,596 X
1
ANOVA
b
1256.408 1
1256.408 35.183
.000
a
2214.077 62
35.711 3470.484
63 Regression
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Predictors: Constant, Kompetensi Auditor a.
Dependent Variable: Kinerja Auditor b.
Berdasarkan hasil pengujian signifikansi dan linieritas seperti pada tabel 4.9 dimana F
hitung
35,183 dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 disimpulkan bahwa regresi sangat signifikan dan
linier. Persamaan regresi = 16,103 + 0,596 X
1
. Regresi ini mengandung
arti bahwa apabila Kompetensi Auditor meningkat satu unit, maka kecenderungan Kinerja Auditor meningkat sebesar 0,596 unit pada
konstanta 16,103. Model hubungan antara variabel Kompetensi Auditor dengan variabel
Kinerja Auditor dapat ditampilkan dengan model persamaan = 16,103 + 0,596 X
1
seperti pada gambar 5.9.
Febri Purnama Esya : Pengaruh Kompetensi Auditor Dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Bea Dan Cukai Di Wilayah Jakarta, 2008
USU Repository © 2008
-10 10
20 30
40 50
60 70
80
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
X1 kompetensi auditor Y
kinerja auditor
Gambar 5.8 Model Pengaruh Variabel Kompetensi Auditor terhadap Variabel
Kinerja Auditor
2. Koefisien Korelasi Besarnya kekuatan hubungan antara Kompetensi Auditor X
1
dengan Kinerja Auditor Y ditunjukkan oleh koefisien korelasi product moment
sebesar r
y1
= 0,602. Sedangkan pedoman interpretasi arah hubungan koefisien korelasi menggunakan pendapat Sugiyono sebagai berikut :
Febri Purnama Esya : Pengaruh Kompetensi Auditor Dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Bea Dan Cukai Di Wilayah Jakarta, 2008
USU Repository © 2008
Tabel 5.19 Pedoman Interpretasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0.60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,00 Sangat kuat
Sumber : Sugiyono 2004:127
Berdasarkan pedoman tersebut, korelasi antara kedua variabel termasuk kategori kuat.
3. Uji t Selanjutnya uji keberartian koefisien korelasi dilakukan dengan dengan uji
student t didapat harga t
hitung
sebesar 3,978. Berdasarkan hasil pengujian signifikasi seperti pada lampiran 9 ternyata nilai signifikansi t
hitung
3,976 sebesar 0, 000 lebih kecil dari 0,05 berarti H
ditolak yang sesuai dengan rumusan hipotesis berarti Terdapat pengaruh Kompetensi Auditor
terhadap Kinerja Auditor dan sangat signifikan pada derajat kepercayaan 95.
4. Koefisien Determinasi
Febri Purnama Esya : Pengaruh Kompetensi Auditor Dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Bea Dan Cukai Di Wilayah Jakarta, 2008
USU Repository © 2008
Koefisien determinasi merupakan kuadrat dari koefisien korelasi antara variabel X
1
dengan variabel Y yaitu sebesar r
2 y1
= 0,602
2
= 0,362 yang menunjukkan bahwa 36,29 variasi yang terjadi pada Kinerja Auditor
dapat dijelaskan oleh Kompetensi Auditor melalui regresi = 16,103 + 0,596 X1.
b. Uji Variabel Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Auditor
1. Koefisien Regresi Hipotesis kedua dalam penelitian ini yaitu terdapat hubungan positif
Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Auditor. Perhitungan analisis regresi sederhana terhadap data variabel Kinerja
Auditor atas Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut:
Tabel 5.20 Koefisien Regresi X2 terhadap Y
Coefficients
a
23.373 5.714
4.091 .000
.521 .108
.523 4.836
.000 Constant
Pemahaman SIA Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Kinerja Auditor a.
Perhitungan analisis regresi sederhana terhadap data variabel Kinerja Auditor atas Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi menghasilkan arah
Febri Purnama Esya : Pengaruh Kompetensi Auditor Dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Bea Dan Cukai Di Wilayah Jakarta, 2008
USU Repository © 2008
regresi b sebesar 0,521 dan konstanta a sebesar 23,373. Dengan demikian bentuk hubungan antara kedua variabel tersebut dapat digambarkan oleh
persamaan regresi = 23,373 + 0,521X
2
. Sebelum digunakan untuk keperluan prediksi, persamaan regresi ini harus memenuhi syarat
kelinearan dan keberartian. Untuk mengetahui derajat keberartian dan kelinearan persamaan regresi,
dilakukan uji F dan hasilnya dapat ditelaah pada tabel 5.21 berikut :
Tabel 5.21 Analisis Variansi untuk Regresi Linear X
2
dan Y dengan persamaan = 23,373 + 0,521X
2
ANOVA
b
950.570 1
950.570 23.388
.000
a
2519.914 62
40.644 3470.484
63 Regression
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Predictors: Constant, Pemahaman SIA a.
Dependent Variable: Kinerja Auditor b.
Berdasarkan hasil pengujian signifikansi dan linieritas seperti pada tabel 4.9 dimana F
hitung
23.388 dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 disimpulkan bahwa regresi sangat signifikan dan linier
Disimpulkan bahwa regresi = 23,373 + 0,521X
2
. sangat signifikan dan linier. Regresi ini mengandung arti bahwa apabila Pemahaman
Sistem Informasi Akuntansi ditingkatkan satu unit maka kecenderungan Kinerja Auditor meningkat sebesar 0,521 unit pada konstanta 23,373.
Febri Purnama Esya : Pengaruh Kompetensi Auditor Dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Bea Dan Cukai Di Wilayah Jakarta, 2008
USU Repository © 2008
Model hubungan antara variabel Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi dengan variabel Kinerja Auditor dengan model persamaan = 23,373 +
0,521X
2
dapat digambarkan seperti Grafik pada gambar 4.10 dibawah ini.
-10 10
20 30
40 50
60 70
80
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
X2Pemahaman SIA Y
Kinerja Auditor
Gambar 5.9 Grafik Regresi Linear Sederhana Pengaruh Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Auditor
2. Koefisien Korelasi Besarnya kekuatan hubungan antara Pemahaman Sistem Informasi
Akuntansi X
2
dengan Kinerja Auditor Y ditunjukkan oleh koefisien korelasi product moment sebesar r
y2
= 0,522. Berdasarkan pedoman interpretasi korelasi pada tabel di atas, korelasi antara kedua variabel
termasuk katergori sedang. 3. Uji t
Febri Purnama Esya : Pengaruh Kompetensi Auditor Dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Bea Dan Cukai Di Wilayah Jakarta, 2008
USU Repository © 2008
Selanjutnya uji keberartian koefisien korelasi dilakukan dengan dengan uji student t didapat harga t
hitung
sebesar 2,549. Berdasarkan hasil pengujian signifikasi seperti pada lampiran 9 ternyata nilai signifikansi t
hitung
2,549 sebesar 0, 013 lebih kecil dari 0,05 berarti H
ditolak yang sesuai dengan rumusan hipotesis berarti Terdapat pengaruh Pemahaman SIA terhadap
Kinerja Auditor dan sangat signifikan pada derajat kepercayaan 95. 4. Koefisien determinasi
Koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi antara X
2
dengan Y yaitu sebesar r
y2 2
= 0,523
2
= 0,274 yang berarti bahwa 27,40 variasi yang terjadi pada Kinerja Auditor dapat dijelaskan oleh Pemahaman Sistem
Informasi Akuntansi melalui regresi = 23,373 + 0,521X
2
c. Uji Variabel Kompetensi Auditor Dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi Bersama-sama Terhadap Kinerja Auditor
Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan positif Kompetensi Auditor dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi
terhadap Kinerja Auditor. 1. Koefisien regresi ganda
Perhitungan lengkap regresi jamak dari variabel Kinerja Auditor adalah sebagai berikut:
Febri Purnama Esya : Pengaruh Kompetensi Auditor Dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Bea Dan Cukai Di Wilayah Jakarta, 2008
USU Repository © 2008
Tabel 5.22 Koefisien Regresi Ganda
Coefficien s t
a
9.586 6.194
1.548 .127
.448 .113
.452 3.978
.000 .732
1.365 .288
.113 .290
2.549 .013
.732 1.365
Constant Kompetensi Auditor
Pemahaman SIA Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dep a.
endent Variable: Kinerja Auditor
Perhitungan lengkap regresi jamak dari variabel Kinerja Auditor menghasilkan arah regresi b
1
sebesar 0,448 untuk variabel X
1
Kompetensi Auditor, b
2
sebesar 0,288 untuk variabel X
2
Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi, serta konstanta a sebesar 9,586. Dengan demikian bentuk
hubungan digambarkan oleh persamaan regresi = 9,586 + 0,448 X
1
+ 0,288 X
2.
Sebelum digunakan untuk keperluan prediksi, persamaan regresi ini harus dilakukan uji keberartian regresi.
Untuk mengetahui derajat keberartian dan kelinearan persamaan regresi, dilakukan uji F dan hasilnya dapat ditelaah pada tabel 4.23 berikut ini.
Tabel 5.23 Analisis Variansi Regresi Linear Ganda = 9,586 + 0,448 X
1
+ 0,288 X
2
Febri Purnama Esya : Pengaruh Kompetensi Auditor Dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Bea Dan Cukai Di Wilayah Jakarta, 2008
USU Repository © 2008
ANOVA
b
1469.558 2
734.779 22.400
.000
a
2000.926 61
32.802 3470.484
63 Regression
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Predictors: Constant, Pemahaman SIA, Kompetensi Auditor a.
Dependent Variable: Kinerja Auditor b.
2. Koefisien korelasi Perhitungan korelasi ganda antara variabel X
1
dan variabel X
2
dengan variabel Y menghasilkan koefisien korelasi sebesar R = 0,651. Uji
keberartian dengan menggunakan uji F sebesar F
hitung
= 22,400. Untuk lebih jelasnya mengenai hubungan X
1
,X
2
dengan Y dapat dilihat pada tabel 5.24 berikut:
Tabel 5.24 Rangkuman Uji Korelasi Jamak antara X
1
,X
2
dengan Y
Korelasi R F
hitung
Nilai sig R
y12
0,651 22,400
0,000 Keterangan:
= Korelasi sangat signifikan 0,000 , 0,05 r
y12
= Korelasi X
1
, X
2
dengan Y
Oleh karena signifikansi nilai F hitung lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan sebagai konsekuensinya H1 diterima, atau dapat disimpulkan bahwa rata-
Febri Purnama Esya : Pengaruh Kompetensi Auditor Dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Bea Dan Cukai Di Wilayah Jakarta, 2008
USU Repository © 2008
rata peningkatan variabel yang diteliti memang berbeda nyata, atau bisa dikatakan bahwa Hipotesis yang mengatakan bahwa terdapat pengaruh positif
Kompetensi Auditor dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi secara bersama terhadap Kinerja Auditor, teruji kebenarannya.
3. koefisien determinasi Koefisien determinasi sebesar R
2
= 0,651
2
= 0,423. Ini menunjukkan bahwa 42,30 variasi yang terjadi pada Kinerja Auditor dapat dijelaskan oleh
Kompetensi Auditor dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi, melalui regresi = 9,586 + 0,448 X
1
+ 0,288 X
2.
5.4. Pembahasan
Hasil penelitian ini mendukung hipotesis pertama bahwa kompetensi berpengaruh terhadap kinerja auditor. Hal ini berarti bahwa kinerja auditor dapat
dicapai jika auditor memiliki kompetensi yang baik. Berdasarkan hasil pengujian signifikasi seperti pada lampiran 9 ternyata nilai signifikansi t
hitung
3,976 sebesar 0,
000 lebih kecil dari 0,05 berarti H ditolak yang sesuai dengan rumusan hipotesis
berarti Terdapat pengaruh Kompetensi Auditor terhadap Kinerja Auditor dan sangat signifikan pada derajat kepercayaan 95.
Febri Purnama Esya : Pengaruh Kompetensi Auditor Dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Bea Dan Cukai Di Wilayah Jakarta, 2008
USU Repository © 2008
Kompetensi tersebut terdiri dari dua dimensi yaitu pengalaman dan pengetahuan. Auditor sebagai ujung tombak pelaksanaan tugas audit memang harus
senantiasa meningkatkan pengetahuan yang telah dimiliki agar penerapan pengetahuan dapat maksimal dalam praktiknya. Penerapan pengetahuan yang
maksimal tentunya akan sejalan dengan semakin bertambahnya pengalaman yang dimiliki. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Libby dan
Libby 1989, Ashton 1991, Choo dan Trootman 1991, dalam Mayangsari 2003 dan Nizarul Alim bahwa pengalaman dan pengetahuan merupakan faktor penting
yang berkaitan dengan pemberian opini audit, dimana dalam penelitian ini hal tersebut termasuk dalam risiko audit sebagai indikator pada kualitas audit.
Sesuai dengan standar umum bahwa auditor disyaratkan memiliki pengalaman kerja yang cukup dalam profesi yang ditekuninya, serta dituntut untuk memenuhi
kualifikasi teknis dan berpengalaman dalam bidang industri yang digeluti kliennya Arens dan Loebbecke, 1997. Pengalaman juga akan memberikan dampak pada
setiap keputusan yang diambil dalam pelaksanaan audit sehingga diharapkan setiap keputusan yang diambil adalah merupakan keputusan yang tepat. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa semakin lama masa kerja yang dimiliki auditor maka auditor akan semakin baik pula kualitas audit yang dihasilkan.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa pemahaman SIA berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor dimana hasil pengujian signifikansi dan linieritas
Febri Purnama Esya : Pengaruh Kompetensi Auditor Dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Bea Dan Cukai Di Wilayah Jakarta, 2008
USU Repository © 2008
seperti pada tabel 4.9 dimana F
hitung
23.388 dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 disimpulkan bahwa regresi sangat signifikan dan linier telah
sesuai dengan hipotesis kedua bahwa pemahaman SIA berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor. Hasil ini sesuai dengan penelitian Deis dan Giroux 1992
dan Wiwien Mardiyani bahwa pemahaman SIA berpengaruh terhadap kinerja auditor.
Febri Purnama Esya : Pengaruh Kompetensi Auditor Dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Bea Dan Cukai Di Wilayah Jakarta, 2008
USU Repository © 2008
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Bertolak dari hasil analisis statistik serta elaborasinya yang telah diuraikan pada bab terdahulu yang telah penulis susun maka dalam bab V lima ini penulis
menyimpulkan seluruh uraian diatas mengenai bagaimana pengaruh kompetensi auditor dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Sesuai dengan
proses analisis tersebut sebagai berikut :
6.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan tentang pengaruh kompetensi auditor dan pemahaman sistem informasi akuntansi terhadap kinerja auditor sebagai
berikut : 1. Terdapat Pengaruh yang Signifikan Kompetensi Auditor Terhadap
Kinerja Auditor. Hal ini sejalan dan mendukung penelitian yang dilakukan oleh Libby dan Libby 1989, Ashton 1991, Choo dan
Trootman 1991, Mayangsari 2003 , Husni Akbar 2004 dan Nizarul Alim 2007
2. Terdapat Pengaruh yang Signifikan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor. Hal ini sesuai dengan penelitian
Deis dan Giroux 1992 dan Wiwien Mardiyani 2006
Febri Purnama Esya : Pengaruh Kompetensi Auditor Dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Bea Dan Cukai Di Wilayah Jakarta, 2008
USU Repository © 2008