Kompetensi yang diperoleh melalui pengamatan bisa hanya untuk dimaklumi saja, sekedar mengisi cognitive domain, memuaskan keingintahuan, dan merupakan
landasan dasar bagi pengembangan ilmu. Selain itu kompetensi dapat juga menjadi penggerak untuk perbuatan, tindakan yang terkait dengan kepentingan pribadi
maupun umum. Kompetensi yang bermanfaat langsung sebagai pengubah sikap untuk menambah kesejahteraan hidup perorangan dan masyarakat, dapat dikatakan pengaruh
dalam affective domain manusia. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kompetensi adalah suatu
kemampuan yang berhubungan dengan kegiatan mental, kegiatan berpikir dan sumber perubahan yang dilaksanakan dalam pemecahan masalah, perubahan sosial
dan penggerak untuk berbuat yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas kerja.
2.3.2. Model Kompetensi
Model kompetensi didefinisikan sebagai suatu rangkaian kompetensi yang penting bagi kinerja yang superior dari sebuah pekerjaan atau sekelompok pekerjaan.
Model kompetensi merupakan panduan yang membantu seseorang memahami cara terbaik mencapai keberhasilan dalam pekerjaan atau memahami cara mengatasi suatu
situasi tertentu LOMA,s Competency Dictionary, 1998. “A competency model is........ a descriptive tool that identifies the skills,
knowledge, personal characteristics, and behaviors needed to effectively perform a role in the organization and help the business meet its strategic
objectives”
Lucia Lepsinger, 1999. “A competency model includes those competencies that are required for
satisfactory or exemplary job performance within the context of a person’s job roles, responsibilities and relationships in an organization and its internal
Febri Purnama Esya : Pengaruh Kompetensi Auditor Dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Bea Dan Cukai Di Wilayah Jakarta, 2008
USU Repository © 2008
and external environments” adapted from Boyatzis, 1982 dalam Galagher,
2003 Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa model kompetensi merupakan
alat yang digunakan sebagai panduan oleh organisasi yang menggunakan pendekatan kompetensi dalam manajemen SDM-nya. Dimana, model kompetensi itu berisi
deskripsi kompetensi-kompetensi yang diperlukan dalam tiap-tiap jabatan di dalam organisasi tersebut. Model kompetensi yang disusun dapat digunakan sebagai dasar
dari perencanaan sumber daya manusia, di mana organisasi dapat mendefinisikan dan mengaplikasikan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku-perilaku yang penting.
Aplikasi dari model-model kompetensi di organisasi dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan sistem manajemen Sumber Daya Manusia yang ada di
dalam organisasi, dalam area seleksi, pelatihan dan pengembangan, penilaian kerja dan perencanaan karir, serta pemberian kompetensi Lucia Lespringer, 1999 dalam
Lasmahadi 2001; Loma dictionary, 1998.
Febri Purnama Esya : Pengaruh Kompetensi Auditor Dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Bea Dan Cukai Di Wilayah Jakarta, 2008
USU Repository © 2008
Sumber: Competency Implementation Guide APS Competencies: When To Use Them; How To Use Them. Diakses tgl 1 maret 2004 dari htpp:www.pao.gov.ab.calearningcompetenciescompuseindex.html
Selection and Staffing
Recruitment Performance
Management Reward and
Recognition
Career and Succession
Planning
Learning and Development
Jobs : Competency
Requirements People: Demonstrated
Competencie
Gambar 2.2. Aplikasi Model Kompetensi
Berdasarkan uraian tersebut, kompetensi auditor dapat disimpulkan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan perilaku-perilaku auditor yang berhubungan dengan
melakukan audit.
2.4. Penelitian Terdahulu