Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

105

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Aspek hukum standardisasi dapat dilihat dari peraturan perundang-undangan yang mengatur standardisasi di Indonesia. Pengaturan standardisasi diawali dengan dibentuknya Badan Standardisasi Nasional melalui Keputusan Presiden No. 13 Tahun 1997 tentang Badan Standardisasi Nasional serta diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional. Perkembangan perdagangan global membuat peraturan diatas tidak lagi memadai sehingga pada tahun 2014 lahir Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan yang di dalamnya terdapat muatan pengaturan standardisasi barang dan jasa dalam rangka perdagangan di Indonesia. Pengaturan standardisasi disempurnakan dengan adanya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian yang memuat materi pokok yang meliputi kelembagaan, standardisasi, penilaian dan kesesuaian, kerja sama, peran serta masyarakat, pembinaan, pengawasan, serta sistem informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian. 2. Usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. UMKMK merupakan pilar ekonomi kerakyatan di Indonesia yang berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan 106 penyerapan tenaga kerja serta berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. UMKMK selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru, UMKMK juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya. 3. Standardisasi barang berdampak dalam peningkatkan efisiensi, memperbaiki kualitas dan keamanan produk yang dihasilkan oleh UMKMK, membuka pasar baru, menyediakan peluang untuk mengadopsi teknologi baru guna meningkatkan volume produksi, peningkatan nilai UMKMK di mata konsumen, serta mengembangkan diferensiasi produk dalam menghadapi persaingan. Standardisasi barang juga berdampak pada keberlangsungan UMKMK. Standardisasi barang dapat menjadi senjata utama untuk meningkatkan daya saing UMKMK dalam perdagangan bebas, namun sekaligus dapat mematikan usaha karena tidak mampu menerapkan standardisasi barang untuk bersaing dalam pasar bebas.

B. Saran

Dokumen yang terkait

Prinsip Permberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Dalam Ketentuan Pembatasan Kepemilikan Waralaba Restoran Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah

0 77 85

Akibat Hukum Pemberian Pengampunan Pajak Bagi Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Pengampunan Pajak

0 9 130

Dampak Standardisasi Barang Bagi Usaha Mikro, Kecil, Menengah Dan Koperasi Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

1 13 124

HARMONISASI UNDANG-UNDANG PERBANKAN DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH UNTUK MEMPEROLEH KEMUDAHAN MODAL USAHA BAGI PELAKU USAHA MIKRO.

0 0 1

Dampak Standardisasi Barang Bagi Usaha Mikro, Kecil, Menengah Dan Koperasi Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

0 2 10

Dampak Standardisasi Barang Bagi Usaha Mikro, Kecil, Menengah Dan Koperasi Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

0 0 1

Dampak Standardisasi Barang Bagi Usaha Mikro, Kecil, Menengah Dan Koperasi Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

0 0 26

Dampak Standardisasi Barang Bagi Usaha Mikro, Kecil, Menengah Dan Koperasi Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

0 0 24

Dampak Standardisasi Barang Bagi Usaha Mikro, Kecil, Menengah Dan Koperasi Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

0 0 6

PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

0 0 44