47
Pada penelitian ini tingkat ketelitian atau keyakinan yang dikehendaki adalah 90 dan tingkat kesalahan pengambilan sampel yang ditolerir adalah 10.
Berdasarkan rumus Slovin diperoleh besar sampel petani padi sawah sebagai berikut:
n = = 90
Sehingga besarnya sampel yang diperoleh dari populasi sebanyak 90 petani, yang terdiri dari petani padi sawah irigasi teknis. Pemilihan sampel dari populasi
ditentukan dengan metode acakSimple Random Sampling yaitu pemilihan sampel dengan menggunakan tabel angka acak table of random of numbers. Tabel angka
acak table of random numbers adalah suatu tabel yang terdiri dari bilangan- bilangan yang tidak berurutan. Pemakaiannya adalah memberi nomor pada setiap
anggota populasi dalam suatu daftar sample frame. Selanjutnya dipergunakan jumlah digit pada table acak dengan digit populasi. Pilih salah satu nomor dengan
acak, gunakan digit terakhirnya, cocokkan dengan nomor pada sample frame. Jika ada yang sama, maka data pada sample frame diambil sebagai anggota sampel
Sugiyono, 2004.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan petani
padi sawah dengan menggunakan kuisioner yang telah disiapkan terlebih dahulu, sedangkan data sekunder diperoleh dari lembaga atau instansi seperti Badan Pusat
Statistik dan instansi lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
48
3.4 Metode Analisis Data
Setelah data dikumpulkan dan ditabulasi, selanjutnya dianalisis sesuai dengan hipotesis dan tujuan yang akan diuji.
a. Untuk tujuan penelitian yang pertama yaitu dilakukan dengan menghitung
analisis pengeluaran rumah tangga dari total pendapatan usahatani padi sawah. Analisis pengeluaran rumah tangga adalah total pengeluaran rumah tangga baik
pengeluaran untuk kebutuhan makanan dan non-makanan. Analisis ini digunakan untuk mengetahui kebutuhan hidupnya. Menurut Soediyono R
1982, analisis pengeluaran rumah tangga dirumuskan dengan :
Ct= Ca+Cb
Keterangan : Ct= total pengeluaran rumah tangga RupiahMusim Tanam
Ca= pengeluaran pangan RupiahMusim Tanam Cb= pengeluaran untuk non pangan RupiahMusim Tanam
Menurut Soekartawi 2002, untuk menghitung pendapatan dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
Penerimaan :
TR = Y.Py
Keterangan : TR = Total Penerimaan Total Revenue Rp
Y = Produksi yang diperoleh kg Py = Harga jual RpKg
Biaya Produksi :
TC = FC+VC
Universitas Sumatera Utara
49
Keterangan : TC = Total Biaya Total Cost Rp
FC = Biaya Tetap Fixed Cost Rp VC = Biaya Variable Variable Cost Rp
Maka pendapatan dapat dihitung dengan rumus :
Pd = TR – TC
Keterangan : Pd = Pendapatan usahatani padi sawah Rp
TR = Total Penerimaan Total Revenue Rp TC = Total Biaya Total Cost Rp
b. Untuk tujuan penelitian yang kedua yaitu untuk mengetahui Nilai Tukar
Petani. Menurut Hendayana 1995, untuk menghitung NTP dapat juga digunakan rumus konsep pendapatan sebagai berikut :
NT = x 100
Keterangan: NT = Nilai Tukar
Px = Harga komoditas yang dihasilkan petani Qx = Jumlah komoditas yang dihasilkan petani
Py = Harga komoditas yang dibayar petani Qy = Jumlah komoditas yang dibayar petani
Dari rumus di atas dapat disimpulkan bahwa:
NT = x 100
Keterangan :
Universitas Sumatera Utara
50
TR = Total Revenue TC = Total Cost
Indeks harga yang diterima petani yaitu nilai produksi yang dijual petani dari setiap jenis barang hasil pertanian. Indeks harga yang dibayar petani yaitu jenis
barang yang tercakup dalam pengeluaran konsumsi rumah tangga, biaya produksi, dan penambahan barang modal adalah nilai setiap jenis barang
yang dibeli petani dan ini berarti tidak termasuk nilai barang yang diproduksi sendiri.
1. NTP100 berarti petani mengalami surplus. Harga produksinya naik
lebih besar dari kenaikan harga konsumsinya. Pendapatan petani naik lebih besar dari pengeluarannya, dengan demikian tingkat kesejahteraan
petani lebih baik dibandingkan tingkat kesejahteraan petani sebelumnya. 2.
NTP=100, berarti petani mengalami impasbreak even. Kenaikanpenurunan harga produksinya sama dengan persentase kenaikanpenurunan harga barang
konsumsinya. Tingkat kesejahteraan petani tidak mengalami perubahan. 3.
NTP100, berarti petani mengalami defisit, kenaikan harga barang produksinya relatif kecil dibandingkan dengan kenaikan harga
barang konsumsinya. Tingkat kesejahteraan petani pada suatu priode mengalami penurunan dibanding tingkat kesejahteraan petani pada priode
sebelumnya.
c. Untuk tujuan penelitian yang ketiga yaitu untuk menganalisis fluktuasi nilai