11
Jika disederhanakan NTP hanya menunjukkan perbedaan antara harga output pertanian dengan harga input pertanian, bukan harga barang-barang lain seperti
makanan, pakaian, dan lain sebagainya. Beberapa fungsi atau kegunaan Nilai Tukar Petani antara lain:
1. Berdasarkan sektor konsumsi rumah tangga dalam indeks harga yang dibayar petani IB, dapat dilihat fluktuasi harga barang-barang yang dikonsumsi oleh
petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat. 2. Berdasarkan indeks harga yang diterima petani dapat dilihat fluktuasi harga
barang-barang yang dihasilkan petani. Indeks ini dipakai sebagai data penunjang dalam penghitungan pendapatan sektor pertanian.
3. Nilai tukar petani berguna untuk mengukur kemampuan tukar produk yang dijual petani dengan produk yang dibutuhkan petani dalam memproduksi. Dengan
demikian NTP dapat dipakai sebagai salah satu indikator dalam menilai kesejahteraan petani Buletin Nilai Tukar Petani, 2003.
Secara umum ada tiga macam pengertian NTP yaitu :
1. NTP 100, berarti petani mengalami surplus. Harga produksinya naik lebih
besar dari kenaikan harga konsumsinya. Pendapatan petani naik lebih besar dari pengeluarannya, dengan demikian tingkat kesejahteraan petani lebih baik
dibanding tingkat kesejahteraan petani sebelumnya.
2. NTP = 100, berarti petani mengalami impasbreak even. Kenaikanpenurunan
harga produksinya sama dengan persentase kenaikanpenurunan harga barang konsumsinya. Tingkat kesejahteraaan petani tidak mengalami perubahan.
Universitas Sumatera Utara
12
3. NTP 100 berarti NTP pada suatu periode tertentu menurun dibandingkan NTP pada tahun dasar, dengan kata lain petani mengalami defisit.
Kenaikan harga produksi relatif lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan harga barang
konsumsinya. Pendapatan petani turun dan lebih kecil dari pengeluarannya Badan Pusat Statistik, 2008.
Penelitian Saleh dkk 2000 dari Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian menjelaskan bahwa faktor harga berpengaruh besar terhadap nilai tukar penerimaan
dan nilai tukar pendapatan. Nilai tukar penerimaan dipengaruhi oleh tingkat penerapan teknologi , tingkat serangan hamapenyakit, musimcuaca serta harga baik
harga saprodi maupun harga produk. Nilai tukar subsisten dipengaruhi oleh besarnya tingkat pendapatan usaha pertanian dan tingkat pengeluaran untuk konsumsi pangan.
Pada penelitian ini nilai tukar komoditas pertanian diukur dengan menggunakan konsep nilai tukar penerimaan dan nilai tukar barter. Nilai tukar pendapatan diukur
dengan konsep nilai tukar subsisten dan nilai tukar pendapatan total.
2.1.3 Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Petani
A. Pasar Produk Pertanian Salah satu penyebab rendahnya koefisien NTP sub sektor pertanian adalah
merupakan dampak dari laju kenaikan harga komoditas yang dihasilkan petani It tidak dapat mengikuti laju kenaikan harga harga kebutuhan petani produsen. Pasar
produk pertanian di tingkat produsen diwarnai oleh jumlah petani yang banyak dari dan miskin informasi disatu sisi serta jumlah pedagang pembeli produk pertanian
yang lebih sedikit.
Universitas Sumatera Utara
13
B. Jaminan Harga Produk Pertanian Pada dasarnya kebijakan jaminan harga produk pertanian khususnya padi telah lama
dianut oleh pemerintah dalam rangka menjamin kesejahteraan petani produsen. Kebijakan harga dasar misalnya merupakan salah satu kebijakan pemerintah yang
dilakukan untuk melindungi petani dari resiko rugi pada saat panen. Alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan harga komoditas pertanian
ditingkat petani sebagai produsen adalah dengan membuka peluang peningkatan nilai tambah hasil produksi petani. Hal ini sebagai misal dapat dilakukan dengan
menumbuhkan industri hilir berbahan baku produk pertanian secara lokal. Dengan adanya perubahan bentuk hasil pertanian sedekat mungkin dari sumbernya
diharapkan akan dapat memberikan nilai tambah kepada petani dan pada gilirannya akan dapat meninglkatkan indeks terima petani.
c. Intensifikasi Pertanian Ketergantungan petani terhadap bahan kimia pada sisi permintaan menyebabkan
harga input pertanian semakin meningkat yang secara implisit menyebabkan indeks bayar petani produsen meningkat. Pasar bebas dalam tataniaga input produksi yang
memiliki struktur kebalikan dari pasar produk bahkan menyebabkan kenaikan harga input menjadi jauh lebih pesat dari kenaikan harga output. Dengan menjaganya
ketersediaan input bersubsidi secara tepat waktu dan tepat sasaran, pemerintah juga sudah saatnya melakukan sosialisasi input organik guna menghindari ketergantungan
petani terhadap input an-organik yang untuk memperolehnya membutuhkan dukungan modal yang cukup besar Syarief, 2012.
Universitas Sumatera Utara
14
2.1.4 Sistem Agribisnis
Menurut Griffin dan Ebert 1996, Agribisnis secara umum mengandung pengertian sebagai keseluruhan operasi yang terkait dengan usaha untuk menghasilkan usaha
tani,untuk pengolahan dan pemasaran. Agribisnis meliputi seluruh sektor bahan masukan usaha tani yang terlibat dalam bidang produksi dan pada akhirnya
menangani proses penyebaran, penjualan baik secara borongan maupun penjualan eceran produk kepada konsumen akhir.
Secara konsepsional Sistem Agribisnis adalah semua aktivitas mulai dari pengadaan dan penyaluran sarana produksi sampai kepada pemasaran produk-produk yang
dihasilkan oleh usaha tani dan agroindustriyang saling terkait satu sama lain.
Gambar 2.1. Sistem Agribisnis
Subsistem Post
Produksi Subsistem
Produksi Subsistem
Pra Produksi
Subsistem Penunjang
Universitas Sumatera Utara
15
2.1.4.1 Subsistem Pra Produksi
Menurut Andoko 2002, subsistem penyediaan dan penyaluran sarana produksi mencakup semua kegiatan perencanaan, pengelolaan, pengadaan, dan penyaluran
sarana produksi untuk memungkinkan terlaksananya penerapan teknologi usahatani dan pemanfaatan sumber daya pertanian secara optimal. Kegiatan yang ditangani
mencakup pembinaan dan pengembangan usahatani dalam rangka peningkatan produksi pertanian, baik usahatani rakyat maupun usahatani berskala besar. Termasuk
dalam kegiatan subsistem ini adalah perencanaan mengenai lokasi, komoditas, teknologi, pola usahatani, dan skala usahanya untuk mencapai tingkat produksi yang
optimal.
1. Lahan
Lahan sebagai salah satu produksi merupakan pabriknya hasil pertanian dimana tempat produksi itu berlangsung dan produk itu keluar. Luas lahan garapan dapat
mempengaruhi cara berproduksi petani, dimana pada luas lahan usahatani yang relatif kecil petani sukar untuk mengusahakan dan memilih cabang usahatani yang
menguntungkan.
2. Tenaga Kerja
Tenaga Kerja dalam ilmu ekonomi yang dimaksud tenaga kerja adalah suatu alat kekuatan fisik dan otak manusia yang tidak dapat dipisahkan dari manusia dan
ditujukan pada usaha produksi.
3. Modal
Universitas Sumatera Utara
16
Modal merupakan suatu bentuk kekayaan yang dapat berupa uang maupun barang yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu secara langsung maupun tidak langsung
dalam proses produksi.
4. Benih
Benih bermutu selain memiliki daya tumbuh yang tinggi, juga dapat mempertahankan kelangsungan pertumbuhannya menjadi tanaman yang baik atau mampu
berkecambah dengan normal.
5. Pupuk
Pupuk adalah bahan yang diberikan kedalam tanah baik organik maupun anorganik dengan maksud untuk mengantikan unsur hara yang hilang dalam tanah dan untuk
meningkatkan produksi tanaman. Dengan pemupukan diharapkan produksi usaha tani dapat meningkat, baik dari jumlah maupun mutunya. Pupuk buatan sebagai salah satu
hasil teknologi baru yang memiliki keunggulan lebih produktif daripada pupuk kompos, dan pupuk kandang merupakan sarana produksi dalam usaha tani
mempunyai peranan penting untuk meningkatkan produktifitas tanaman.
6. Pestisida