Demokratis tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.
Kepemimpinan Demokratis menghargai potensi setiap individu, mau mendengarkan nasehat dan sugesti bawahan. Bersedia mengakui keahlian
paa spesialis dengan bidangnya masing-masing. Mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektif mungkin pada saat-saat dan kondisi yang
tepat.
3.1.3 Teori Kepemimpinan
Teori kempemimpinan membicarkan bagaimana seorang menjadi pemimpin, atau bagaimana timbulnya seorang pemimpin. Teori-teori dalam
kepemimpinan umumnya menunjukkan perbedaan karena setiap teoritikus mempunyai segi penekanannya sendiri yang dipandang dari satu aspek
tertentu Sutikno 2014:25. Teori kepemimpinan pada umumnya berusaha untuk memberikan
penjelasan dan interprestasi mengenai pemimpin dan kepemimpinan dengan mengemukakan beberapa segi antara lain: Latar belakang pemimpin dan dan
kepemimpinan-kepemimpinan muncul sejalan dengan peradaban manusia. Pemimpin dan kepemimpinan selalu diperlukan dalam setiap masa.Sutikno
2014:26 Sebab-sebab munculnya seseorang menjadi pemimpin, antara lain:
a. Seseorang ditakdirkan lahir untuk menjadi seorang pemimpin.
Seorang menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan dan pendidikan serta di dorong kemauan sendiri.
Universitas Sumatera Utara
b. Seeorang menjadi pemimpin bila sejak lahir ia memiliki bakat
kepemimpinan kemudian dikembangkan melalui pendidikan dan pengalaman serta sesuai dengan tuntutan lingkungan. Untuk
mengenai persyaratan kepemimpinan selalu dikaitkan dengan kekuasaan, kewibawaan, dan kemampuan.
a Teori Sifat
Dalam teori sifat, penekanan lebih pada sifat-sifat umum yang dimiliki pemimpin, yaitu sifat-sifat yang dibawa sejak lahir. Menurut teori sifat,
hanya individu yan memiliki sifat-sifat tenulah yang bisa menjadi pemimpin. Teori ini menegaskan ide bahwa beberapa individu dilahirkan
memiliki sifat-sifat tertentu yang secara alamiah menjadikan mereka seorang pemimpin.
Keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat , perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin. Menurut Stogdill, sifat-sifat tertentu
efektif dalam situasi tertentu, dan ada pula sifat-sifat tertentu yang berkembang akibat pengaruh situasi organisasi. Sebagai contoh, sifat
kreativitas akan berkembang jika seorang pemimpin berada didalam organisasi yang fleksibel dan mendorong kebebasan berekspresi,
dibandingkan di dalam organisasi yang birokratis.Safaria2004:21 menjelaskan tiga sifat penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin,
yaitu kepercayaan diri, kejujuran, integritas serta motivasi. Kepercayaan diri, berhubungan dengan keyakinan diri pemimpin akan pertimbangannya,
keputusannya, ide-idenya dan kemampuannya
sendiri. Kejujuran,
Universitas Sumatera Utara
berhubungn dengan keyakinan bahwa pemimpin bisa dipercaya, bisa dipegang janjinya, dan pemimpin tidak suka memainkan peran palsu.
Intergritas, apa saja yang dikatakan oleh seorang pemimpin, pasti selalu dilaksanakan. Dorongan, berkaitan dengan motivasi tujuan tertentu.
Pemimpin yang memiliki motivasi pretasi yang tinggi akan memunculkan energi besar, ketekunan, kegigihan dalam mencapai tujuannya.
b Teori Perilaku
Teori perilaku, lebih dikenal dengan Behaviorist Theories. Teori ini terfokus kepada tindakan-tindakan yang dilakukan pemimpin dari pada
memperhatikan atribut yang melekat pada diri seseorang pemimpin. Dasar pemikiran
teori ini
adalah kepemimpinan
merupakan perilaku
seseorangkrtika melakukan kegitan pengarahanuntuk suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Sutikno 2014:26
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seseorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok
ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini pemimpin mempunyai deskripsi perilaku:
Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan, memiliki ciri ramah tamah, mau berkonsultsi, mendukung, membela,
mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya.
Beorientasi kepada bawahan dan produksi perilaku pemimpin yang berorientasi kepada bawahan ditandai oleh penekanan pada hubungan
Universitas Sumatera Utara
atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan kebutuhan bawahan serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku
bawahan. Sedangkan perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi memiliki kecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan,
pengutamaan penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta pencapaian tugas.
c Teori Situasional
Teori Situasional mengatakan bahwa pembawaan yang harus dimiliki seseorang pemimpin adalah berbeda-beda, tergantung dari situasi yang
sedang dihadapi. Teori Situasional dari Hersey dan Blanchard terfokus pada karakteristik kematangan bawahan sebagai kunci pokok situasi yang
menentukan keefektifan perilaku seorang pemimpin. Menurut mereka, bawahan memiliki tingkat kesiapan dan kematangan yang berbeda-beda
sehingga pemimpin harus mampu menyesuaikan gaya kepemimpinannya, agar sesuai dengan situasi kesiapan dan kematangan bawahan. Keefektifan
kepemimpinan seseorang ditentukan oleh kemampuan “membaca” situasi
yang dihadapi dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar cocok dengan tuntutan situasi Sutikno,2014:27.
Hersey dan Blanchard 2014, Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan
dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang.
Universitas Sumatera Utara
1. Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas
2. Benuk dan sifat teknologi yang digunakan
3. Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan
4. Norma yang dianut kelompok
5. Rentang kendali
6. Ancaman dari luar organisasi
7. Tingkat stres
8. Iklim yang terdapat dalam organisasi
3.1.4 Perilaku Orgnisasi