hukuman yang ditetapkan.pimpinan yang berani bertindak tegas menerapkan hukuman bagi karyawan yang indisipliner akan disegani dan
diakui kepemimpinannya oleh bawahan. Dengan demikian, pimpinan akan dapat memelihara kedisplinan karyawan perusahaan. Sebaliknya apabila
seorang pimpinan kurang tegas atau tidak menghukum karyawan yang indisipliner, sulit baginya memelihara kedisiplinan bawahannya, bahkan
sikap indisipliner karyawan semakin banyak karena mereka beranggapan bahwa peraturan dan sanksi hukumannya tidak berlaku lagi.
h. Hubungan Kemanusiaan
Hubungan kemanusiaan yang harmonis diantara sesama karyawan ikut menciptakan kedisiplinan yang baik suatu perusahaan. Hubungan-hubungan
baik bersifak vertikal maupun horizontal diantara sesama akan mewujudkan lingkungan dan suasana kerja yang baik, hal ini akan memotivasi
kedisiplinan yang baik bagi perusahaan.
3.3.3 Jenis-Jenis Disiplin
Menurut Mangkunegara 2005:129,disiplin terbagi atas dua jenis yaitu: 1.
Disiplin preventif Disiplin preventif adalah upaya untuk menggerakkan pegawai dan
mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang telah digariskan oleh perusahaan. Tujuan dasarnya adalah untuk menggerakkan pegawai
berdisiplin diri. Dengan cara preventif, pegawai dapat memlihara dirinya terhadap peraturan-peraturan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
2. Disiplin Korektif
Disiplin korektif adalah suatu upaya menggerakkan pegawai dalam menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi
peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada perusahaan.
3.3.4 Prinsip dan Langkah Pendisiplinan
Ketika perusahaan menyusun dan menetapkan strategi bisnis maka seharusnya dapat dijabarkan ke dalam bentuk strategi-strategi operasional
yang lebih teknis, antara lain strategi pengembangan mutu sumber daya manusia. Tujuannya adalah peningkatan produktivitas dan mutu kerja para
karyawan. Bentuk strategi ini antara lain adalah bagaimana tiap unit kerja mampu menetapkan cara-cara mengatasi ketidakdisiplinan karyawan dalam
bekerja. MenurutMangkuprawiradanHubeis
2006:122,prinsip-prinsip dan
langkah-langkah pendisiplinan adalah sebagai berikut: Prinsip-prinsip pendisiplinan:
a. Pendiiplinan karyawan merupakan salah satu subsistem dari
manajemen kinerja Sumber Daya Manusia. Tujuannya memperbaiki kemerosotan kinerja karyawan.
b. Disesuaikan dengan aturan dalam perusahaan dan peraturanhukuman
ketenagakerjaan yang berlaku.
Universitas Sumatera Utara
c. Didokumentasi secara lengkap: tingkat kinerja, kapan terjadi, siapa
saksinya, bagaimana diidentifikasi dan dikomunikasikan pada karyawan, serta langkah-langkah apa yang telah diambil.
d. Menggunakan pendekatan tekanan dan paksaan seminimum mungkin,
bergantung pada sikap dan bobot masalah kinerja karyawan. e.
Melibatkan karyawan bersangkutan, mulai dari identifikasi masalah dan pendekatan solusi masalah kinerja yang rendah akibat faktor
kedisiplinan yang rendah. f.
Keteladan dari pihak manajemen tentang kedisiplinan yang diharapkan dan tidak menyembunyikan masalah ketidakdisiplin.
Langkah-langkah pendisiplinan: a.
Pendisiplinan karyawan dengan menggunakan seminimum mungkin unsur-unsur paksaan dan tekanan, karyawan diberi kesempatan untuk
berespon dan peluang untuk mempebaiki kinerjanya. b.
Diberi konsekuensi jika pendekatan masalah yang lebih kooperatif tidak berhasil.
c. Diawali secara halus dan suportif serta komunikatif. Artinya, kalau
masih bermasalah, gunakan pendekatan komunikatif aktif dan kekuasaan manajerial plus pemberian konsekuensi ringan. Namun,
kalau juga masih bermasalah maka perlu menggunakan tindakan ekstrem, yaitu pemecatan.
Seperti yang sering terjadi, penegakan kedisiplinan karyawan tidaklah mudah dilaksanakan dengan baik. Bahkan pihan manajer ada yang segan
Universitas Sumatera Utara
menerapkannya karena
khawatir menimbulkan
konflik yang
berkepanjangan.untuk itu maka perlu ditekankan bahwa pendisiplinan adalah suatu proses yang harus menerapkan kaidah-kaidah kemanusiaan,
disamping aturan perusahaan. Selain itu, prosesnya membutuhkan waktu yang tidak singkat. Dari beberapa keterangan diatas perlu dicatat hal-hal
pendisiplinan karyawan: a.
Jangan menunda pendisiplinan jika ada masalah kerja. b.
Mulailah selalu dengan peran yang sifatnya membantu dan lakukanlah seminimisasi tekanan.
c. Memastikan diagnosis yang tepat dengan dukungan data terpercaya
dan akurat. d.
Pendisiplinan hendaknya diikuti dengan peningkatan kecerdasan karyawan atau dijadikan satu paket program yang terintegrasi.
e. Pemberian konsekuensi yang layak.
3.3.5 Tingkat dan Jenis Sanksi Disiplin