Keadaan Demografis Desa Palasari Girang Kondisi Sosial Desa Palasari Girang

1 2 3 Masjid Musholah Majlis talim 12 35 51 Sumber: Data Profil Desa Palasari Girang 2008 2. Bidang Pendidikan Tidak banyak penduduk Desa Palasari Girang yang mengenyam pendidikan sampai mendapat gelar sarjan, hanya terhitung 35 orang yang berhasil menyandang gelar Sl, S2 terhitung 4 orang, D3 terhitung 37 orang, tamatan SLTA terhitung 531 orang, tamatan SLTP terhitung 823 orang, dan tamatan SD mencapai 2101 orang. Di bawah ini klasifikasi pendidikan yang diperoleh masyarakat Desa Palasari Girang: Tabel 3.4 Kondisi Sosial Pendidikan Desa Palasari Girang No Tingkat pendidikan jumlah 1 Tamatan SD 2101 2 Tamatan SLTP 823 3 Tamatan SLTA 531 4 Tamatan D 1 dan D3 37 5 Tamatan Sl 35 6 Tamatan S2 4 Sumber: Data Profil Desa Palasari Girang 2008 Adapun sarana pendidikan yang ada di wilayah Desa Palasari Girang sebagai berikut: 7 Tabel 3.5 Sarana Pendidikan Desa Palasari Girang No Pembangunan bidang pendidikan Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 Gedung TKPAUD Gedung SDN Gedung MI Gedung SLTP Gedung SLTA Gedung TPA Gedung PONPES 4 4 2 2 1 2 1 Sumber: Data Profil Desa Palasari Girang 2008 Berdasarka tabel 3.5 dapat diketahui bahwa di wilayah Desa Palasari Girang terdapat 5 gedung TK dan PAUD, 4 gedung SD, 2 gedung MI, 2 gedung SLTP, 1 gedung SLTA, dan 1 geung Pondok Pesantren. b. Bidang Ekonomi Ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari daya upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat dan meningkatkan kesejahteraannya. Jadi setiap kegiatan manusia yang ditujukan untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya merupakan kegiatan ekonomi. Sementara yang dikatakan mata pencaharian adalah manifestasi dari kegiatan ekonomi dalam bentuk spesialisasi berdasarkan tingkat kemampuan dan 7 Ibid keterampilan secara personal atau inividu. Atau dapat pula dikatakan bahwa mata pencaharian merupaken bentuk nyata dari pekerjaan seseorang dalam bidang tertentu yang tujuan akhinya terfokus pada pemenuhan kebutuhan. Dalam memenuhi kebutuhan hidup sahari-hari, masyarakat Desa Palasari Girang mempunyai mata pencaharian yang cukup beragam, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.6 Mata Pencaharian Masyarakat Desa Palasari Girang No Mata Pencaharian Jumlah 1 PNS 30 orang 2 Petani 1012 orang 3 Buruh tani 1808 orang 4 Pemilik usaha kerajinan 2 orang 5 Buruh usaha kerainan 4 orang 6 Pemilik usaha hasil hutan 3 orang 7 Buruh usaha hasil hutan 15 orang 8 Pengumpul hasil hutan 23 orang Sumber: Data Profil Desa Palasari Girang 2008 Tabel 3.6 di atas dapat di ketahui bahwa mata pencaharian penududuk Desa Palasari Girang yaitu: PNS 30 orang, petani 1012 orang, buruh tani l808 orang, pemilik usaha kerajinan 2 orang, buruh usaha kerajinan 4 orang, pemilik usaha hasil hutan 3 orang dan buruh usahasa hasil hutan 15 orang, dan pengumpul hasil hutan 23 orang. Mata pencaharian penduduk selanjutnya adalah pegawai atau karyawan, di instansi atau perusahaan swasta yang berada di kota atau di sekitar Desa Palasari Girang. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang berpendidikan minimal SMA, itu pun bagi mereka yang mempunyai akses dari dalam perusahaan atau industri tersebut. Selebihnya adalah orang-orang yang mempunyai modal keterampilan, atau modal uang, membuka usaha sendiri. Diantaranya berternak atau berdagang. Seperti dagang sembako, bahan bangunan, toko spare part kendaraan, bengkel, jasa penggilingan padi dan lain-lain. Adapun mereka yang bekerja sebagai PNS, kebanyakan adalah penduduk yang berpendidikan sarjana Sl, dan beberapa orang yang lulusan S2. Penduduk dalam kategori tidak bekerja tetap adalah penduduk yang sifatnya bekerja serabutan. Ketika ada orang yang membutuhkan tenaga mereka, maka mereka bekerja, dan ketika tidak ada mereka menganggur. 8 8 Profil Desa Palasari Girang tahun 2008 46

BAB IV TEMUAN PENELITIAN

A. Karakteristik Responden 1. Usia Responden Dalam penelitian ini penulis berhasil menjaring responden sebanyak 50 orang, yang terdiri dari sebagian mantan istri yang pernah bercerai, baik yang telah menikah lagi atau pun yang belum, ditambah dengan tokoh masyarakat dan pejabat KUA. Dilihat dari segi usia, usia responden yang telah berhasil diambil sampelnya berbeda- beda. Berikut klasifikasi usia responden: Tabel. 4.7 Usia Responden NO USIA RESPONDEN F 1 Di bawah usia 25 tahun 2 4 2 Di bawah usia 30 tahun 7 14 3 Di bawah usia 40 tahun 22 44 4 Di atas usia 40 tahun 19 38 Jumlah 50 100 Sumber: Diolah dari Data Lapangan Berdasarkan tabel 4.7 di atas bahwa, responden di bawah usia 25 tahun 4, di bawah usia 30 tahun 14, di bawah usia 40 tahun 44 dan di atas usia 40 tahun 38.

2. Latar Belakang Pendidikan Responden

Latar belakang pendidikan responden sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan responden mengenai objek yang dijadikan penelitian. Berikut adalah daftar pendidikan yang telah ditamatkan oleh responden: Tabel 4.8 Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan NO TINGKAT PENDIDIKAN RESPONDEN F 1 Tamatan SD 21 42 2 Tamatan SLTP 19 38 3 Tamatan SLTA 9 18 4 Tamatan Diploma 1 2 5 Di atas S 1 - - Jumlah 50 100 Sumber: Diolah dari Data Lapangan Berdasarkan tabel 4.8 di atas bahwa hampir setengah dari responden tamatan Sekolah Dasar SD 42 dan SLTP 38, sebagian kecil tamatan SLTA 18, dan sedikit sekali yang menamatkan sekolah sampai dengan Dl 2.

B. Pengetahuan Masyarakat Setempat Mengenai Hukum Perkawinan

Pada sub bab ini kita akan mengetahui bagaimana masyarakat Desa Palasari Girang dalam memahami hukum perkawinan dan perceraian yang sesuai dangan prosedur hukum yang berlaku di Indonesia. Yang di dalamnya memuat persoalan dimana dan bagaimana masyarakat melangsungkan perkawinan dan perceraian, pada usia berapa mereka melangsungkan perkawinan, ada atau tidak adanya penyuluhan mengenai perkawinan dan perceraian, dan bagaimana mereka memandang hukum perceraian jika dilakukan di luar prosedur Pengadilan Agama. Dalam hal ini terlebih dahulu kita harus mengetahui apakah dalam perkawinan masyarakat melibatkan pejabat KUA PPN setempat atau tidak? Hal ini sangat penting, karena jika perkawinan tidak melibatkan pejabat KUA dan tidak dicatatat oleh Pegawai Pencatat Nikah PPN maka tidak mempunyai ketentuan hukum, dan tidak mendapatkannya akte nikah, sedangkan perkawinan itu hanya dapat dibuktikan jika ada akte yang dibuat oleh Petugas Pencatat Nikah. Tabel 4.9 Apakah Perkawinan Responden Melibatkan Pejabat Setempat NO PILIHAN JAWABAN RESPONDEN F 1 Melibatkan KUA 47 94 2 Tidak melibtkan KUA 3 6 Jumlah 50 100 Sumber: Diolah dari Data Lapangan Berdasarkan tabel 4.9 di atas bahwa hampir seluruhnya melangsungkan perkawinan dengan melibatkan KUA 94, dan sedikit sekali yang melangsungkan perkawinan dengan tidak melibatkan KUA 6 Hal ini relefan dengan apa yang diungkapkan oleh bapak U.Madrosin sebagai amil di Desa Palasari Girang, ia mengatakan Alhamdulillah masyarakat di desa ini dalam melangsungkan pernikahan, telah sesuai dengan prosedur hukum pemerintah yang berlaku, mereka melangsungkan perkawinan selalu melibatkan pejabat KUA dan dicatat oleh Petugas Pencatat Nikah. Karena apabila tidak memenuhi persyaratan administrasi, tidak akan mendapatkan Surat Nikah, yang berakibat pada susahnya mendapatkan kartu keluarga. 1 1 Wawancaran Pribadi dengan Bapak U.Madrosin.Amil Desa Palasari Girang, Sukabumi, 29 Juni 2010