Pembatasan konsep dalam penelitian ini tidak saja untuk menghindari salah maksud dalam memahami konsep penelitian dalam membatasi penelitian,
tetapi batasan konsep diperlukan untuk penjabaran variabel penelitian maupun indikator variabelkomponen Bungin, 2005: 92.
Komponen yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan bahasa binan dalam proses komunikasi antarpribadi di kalangan waria .
I.8 Model Teoritis
Berdasarkan komponen yang akan diteliti dalam kerangka konsep maka dibentuk suatu model teoritis yaitu :
Gambar I.1 Model Teoritis
Komunikasi verbal di kalangan waria
Proses Komunikasi Antarpribadi Penggunaan Bahasa Binan
Tingkat keterbukaan diri
I.9 Komponen Operasional
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan di atas, maka untuk lebih memudahkan penelitian, perlau dibuat operasional
komponen terkait sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel I.1 Komponen Operasional
Komponen Teoritis Komponen Operasional
Bahasa Binan Dalam Proses Komunikasi Antarpribadi di
Kalangan Waria 1.
Asal-usul bahasa 2.
Fungsi Bahasa 3.
Gramatika 4.
Keterbukaan Self-Disclosure
Dasar hubungan yang sehat
Keterbukaan lebih disukai
Sifat positif a.
Kompeten b.
Terbuka c.
Ekstrovet d.
Fleksibel e.
Adaptif f.
Inteligen
Terjalinnya komunikasi intim
Bersikap realistis 5.
Empati 6.
Dukungan 7.
Rasa positif 8.
Kesamaan
Karakteristik Responden
1. Usia
2. Agama
3. Tingkat pendidikan
4. Pekerjaan
I.10 Defenisi
Operasional
Defenisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya untuk mengukur suatu komponen. Dengan kata lain defenisi
operasional adalah suatu informasi ilmiah yang sangat membantu penelitian lain yang ingin menggunakan komponen yang sama Singarimbun, 1995 : 46.
Defenisi operasional dari komponen penelitian ini adalah :
1. Penggunaan bahasa Binan dalam proses komunikasi antarpribadi di
kalangan waria :
a. Asal usul bahasa adalah bagaimana proses terciptanya bahasa binan di
kalangan waria di Kelurahan Siti Rejo II Kecamatan Medan Amplas.
Universitas Sumatera Utara
b. Fungsi bahasa adalah makna dari penggunaan bahasa binan tersebut di
kalangan waria di Kelurahan Siti Rejo II Kecamatan Medan Amplas. c.
Gramatika adalah susunan tata bahasa dalam suatu bahasa, dalam penelitian ini adalah tata bahasa binan di kalangan waria di Kelurahan
Siti Rejo II Kecamatan Medan Amplas. d.
Keterbukaan Self-Disclosure adalah proses yang terjadi antara komunikator dan komunikan dalam saling mengungkapkan segala ide
atau gagasan bajiwa permasalahan secara bebas tidak ditutupi dan terbuka tanpa rasa takut atau malu, kedua-duanya saling mengerti dan
memahami pribadi masing-masing di kalangan waria di Kelurahan Siti Rejo II Kecamatan Medan Amplas.
Dasar hubungan yang sehat adalah sebuah awal hubungan yang
baik dan akan berproses secara baik. Dasar ini menjadi sebuah awal jalinan hubungan di kalangan para waria di Kelurahan Siti Rejo
Kecamatan Medan Amplas.
Keterbukaan lebih disukai adalah adanya keterusterangan dalam menjalin hubungan di kalangan para waria di Kelurahan Siti Rejo
Kecamatan Medan Amplas.
Sifat positif adalah sifat baik yang dimiliki oleh orang yang terbuka di kalangan para waria di Kelurahan Siti Rejo Kecamatan Medan
Amplas. Ada 6 sifat positif : 1.
Kompeten : memiliki kemampuan yang handal di kalangan para waria di Kelurahan Siti Rejo Kecamatan Medan Amplas.
Universitas Sumatera Utara
2. Terbuka : sikap selalu apa adanya dan terus terang pada diri
seseorang di kalangan para waria di Kelurahan Siti Rejo Kecamatan Medan Amplas.
3. Ekstrovet : keterbukaan diri total seseorang di kalangan para
waria di Kelurahan Siti Rejo Kecamatan Medan Amplas. 4.
Fleksibel : mampu seseorang mengikuti situasi yang ada di kalangan para waria di Kelurahan Siti Rejo Kecamatan Medan
Amplas. 5.
Adaptif : seseorang mampu menyesuaikan diri di kalangan para waria di Kelurahan Siti Rejo Kecamatan Medan Amplas.
6. Inteligen : kecakapan seseorang dalam bersikap dan berpikir di
kalangan para waria di Kelurahan Siti Rejo Kecamatan Medan Amplas.
Terjalinnya komunikasi intim adalah terjalinnya komunikasi timbal
balik ketika berkomunikasi satu sama lain antara para waria di Kelurahan Siti Rejo Kecamatan Medan Amplas.
Bersikap realistis adalah bersikap tulus, jujur dan autentik antara
para waria di Kelurahan Siti Rejo Kecamatan Medan Amplas. e.
Empati adalah kemampuan seseorang untuk memproyeksikan dirinya kepada orang lain. Dalam hal ini bagaimana para waria di Kelurahan
Siti Rejo Kecamatan Medan Amplas mampu memproyeksikan diri mereka
f. Dukungan adalah setiap pendapat, ide atau gagasan yang disampaikan
mendapat dukungan dari pihak-pihak yang berkomunikasi. Dengan
Universitas Sumatera Utara
demikian keinginan atau hasrat yang ada dimotivasi untuk mencapainya. Dukungan membantu seseorang untuk lebih
bersemangat dalam melaksanakan aktivitas serta meraih tujuan yang didambakan. Dukungan ini sangat dibutuhkan oleh para waria di
Kelurahan Siti Rejo Kecamatan Medan Amplas. g.
Rasa Positif adalah setiap pembicaraan yang disampaikan dapat tanggapan yang positif, rasa positif menghindarkan pihak-pihak yang
berkomunikasi untuk tidak curiga atau berprasangka yang menggangu jalinan interaksi, begitupun rasa positif yang diharapkan oleh para
waria di Kelurahan Siti Rejo Kecamatan Medan Amplas ketika mereka menjalin komunikasi.
h. Kesamaan adalah suatu komunikasi lebih akrab dan jalinan pribadi pun
lebih kuat apabila memiliki kesamaan tertentu seperti kesamaan pandangan, sikap, usia, ideologi dan sebagainya. Kesamaan ini sangat
dibutuhkan oleh para waria di Kelurahan Siti Rejo Kecamatan Medan Amplas.
2. Karakteristik Responden
a. Usia adalah jumlah umur responden mulai lahir sampai saat mengisi
kuesioner. b.
Agama, keyakinan agama yang dianut responden meliputi agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu.
c. Tingkat pendidikan responden meliputi tamat SD, tamat SMP, tamat
SMA, Akademi dan Universitas. d.
Pekerjaan adalah mata pencarian responden.
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
II.1 Pengertian Komunikasi
Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin
mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia perlu berkomunikasi. Komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangat
fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat. Secara etimologis atau menurut asal katanya komunikasi atau
communication dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti
“membuat sama” to make common. Istilah pertama communis adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari
kata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama Mulyana 2002:41.
Secara terminologis, komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Dari pengertian itu jelas bahwa
komunikasi melibatkan sejumlah orang, dimana seseorang menyatakan sesuatu kepada orang lain. Jadi, yang terlibat dalam komunikasi itu adalah manusia .
karena itu, komunikasi yang dimaksudkan disini adalah komunikasi manusia atau dalam sering kali disebut komunikasi sosial atau social communication.
Komunikasi manusia sebagai singkatan dari komunikasi antarmanusia, dinamakan
Universitas Sumatera Utara